Penyucian Pernikahan - Bab 464 Pertengkaran Hebat

Aku berkata dengan tenang, "Feliz, apakah aku yang merencanakannya? Apakah aku memeras? Bukankah semua orang akan tahu setelah melihat monitor pengawasan?"

"Apakah kamu takut semua orang akan melihatnya? Atau apakah kalian berdua merasa bersalah?"

Feliz merasa agak kurang percaya diri, "Kenapa aku merasa bersalah, kalau ingin lihat maka lihat saja, siapa yang takut siapa!"

"Kenapa harus melihat monitor pengawasan Restoran Nogo dan Restoran STA sebelumnya?"

"Apa yang terjadi malam ini terjadi di sini, lihat saja monitor pengawasan rumah Paman Victor."

Aku berkata: "Karena ingin agar semua orang tahu seluk beluk permasalahan ini, kalau begitu tentu saja harus mulai dari awal, monitor pengawasan harus dilihat semua orang, kalian berdua terus-menerus mengatakan bahwa itu salahku, kenapa kalian ingin mencegahku mengakses monitor pengawasan pemantauan?"

Saat ini Cania tiba-tiba berkata: "Ya, ketika mengurus suatu masalah, tentu harus terbuka dan transparan, ada beberapa hal yang tidak bisa dikatakan dengan jelas, terutama ketika ada konflik, semuanya mengatakan alasannya masing-masing."

"Pengawasan adalah bukti terbaik, buktinya tidak bisa dipalsukan, pada saat itu, siapa yang berbohong tentu saja akan terlihat dengan jelas."

Cania adalah seorang polisi dan memiliki pengalaman dalam menangani masalah ini.

Victor berkata: "Kalau begitu, kami akan mengakses monitor pengawasan."

Charul tersenyum dan berkata, "Aku juga menyarankan untuk melihat monitor pengawasan secara langsung."

Trisno Agung mengerutkan kening, awalnya dia sangat percaya diri, dia percaya bahwa tidak ada yang salah dengan putrinya dan Reygen itu semua adalah salahku.

Namun, ketika aku mengatakan ingin melihat monitor pengawasan, ekspresi Feliz dan Reygen menandakan ingin menyerah, menunjukkan bahwa ada masalah.

Trisno Agung tidak tenang, tetapi semua orang meminta untuk melihat monitor pengawasan, Trisno Agung juga tidak dapat menolak, jadi terpaksa dia menyetujuinya.

Aku berkata: "Mohon tunggu beberapa menit, monitor pengawasan akan segera tiba."

Aku diam-diam telah mengirim pesan ke Ipang dan memintanya untuk mengambil rekaman pengawasan Restoran Nogo dan Restoran STA, Ipang mengurusnya dengan sangat efisien dan sekarang sudah dalam perjalanan.

Monitor pengawasan rumah Victor yang pertama keluar.

Asisten rumah datang dengan komputer tablet dan mengirimkan rekaman pengawasan saat kami bertengkar sebelumnya.

Namun, aku tidak membiarkan semua orang menontonnya sekarang, aku ingin menemukan rekamanpengawasan sebelumnya dan melihatnya secara berurutan, aku ingin memperlihatkan wajah asli Reygen dan Feliz kepada semua orang.

Reygen dan Feliz sedikit cemas, keduanya tidak berani mengatakan apa-apa sekarang, semua orang-orang besar setuju untuk melihat rekaman pengawasan.

Semua orang mengobrol sambil minum bir, dan suasananya tampak mereda, semua orang tahu bahwa ini adalah ketenangan sebelum badai.

Trisno Agung memanggil Feliz dan Reygen ke tempat sepi, telingaku dapat mendengarnya, Trisno Agung sedang bertanya tentang konflik denganku sebelumnya.

Reygen tidak berani menyembunyikannya, dan menceritakan keseluruhan ceritanya, tetapi, Reygen dan Feliz yakin bahwa semuanya adalah konspirasi yang kubuat.

Trisno Agung meyakinkan Feliz dan Reygen bahwa selama ada dia, tidak akan ada masalah malam ini.

Sepuluh menit kemudian, rekaman pengawasan dari kedua restoran sudah berada di tanganku.

Asisten rumah mengambil USB, menghubungkannya ke komputer, dan mulai memutar rekaman pengawasan, dimulai dari Restoran Nogo .

Semua orang berkumpul.

Pertama-tama, teman sekelas dan manajer bertengkar di ruangan pribadi, masalahnya sudah dirundingkan, hotel mengembalikan uangnya dan teman sekelas sudah boleh pergi.

Pada saat ini, Reygen dan Feliz muncul, dan Reygen mulai menekan manajer untuk meminta bos mereka dan orang yang memesan ruangan pribadi untuk datang dan menjelaskan masalahnya dengan jelas.

Dalam perselisihan, Reygen memukuli manajer, dan manajer memanggil petugas keamanan, tetapi Feliz turun tangan, sangat agresif, dan petugas keamanan tidak berani melakukan apa pun.

Saat itu, Reygen dan Feliz menghina dengan kata-kata mereka, mereka agresif dan menantang berkali-kali, dan semua sifat jelek mereka ditampilkan di depan semua orang.

Ekspresi keduanya sedikit jelek, dan ekspresi semua orang sangat rumit, Reygen buru-buru menjelaskan, "Saat itu, kami memesan hotel untuk reuni teman sekelas, tetapi manajer hotel mengatakan bahwa ruangan pribadi sudah dipesan untuk orang lain dan menyuruh kami pergi, saat itu, aku sangat marah, ini jelas merupakan penindasan terhadap pelanggan, jadi aku merasa sedikit emosional."

Penjelasan Reygen tidak terlalu meyakinkan, dia menghina orang lain berkali-kali, yang tidak ada hubungannya dengan penindasan terhadap pelanggan.

Kemudian, Charul meminta maaf dan menjelaskan status pemesanan makanan tersebut, dialah yang memesan tempat secara lisan dengan bosnya, Bos itu melupakannya, dan pelayan memberikan ruangan pribadi kepada teman-teman sekelas, itu adalah kesalahpahaman.

Reygen dan Feliz tidak puas dengan permintaan maaf Charul, Setelah Charul mengungkapkan identitasnya, dia dihina oleh Feliz.

Kemudian, Reygen memaksa Charul untuk berlutut dan meminta maaf, keduanya bentrok dan memulai perkelahian.

Charul dipukuli, lalu aku turun tangan untuk menghentikan mereka, tapi Reygen dan Feliz menghina aku dan Delia, aku tidak memukulnya, lalu guru turun tangan untuk menghentikannya, Reygen baru melepaskan Charul.

Melihat ini, wajah Charul dan Charul menjadi pucat.

Masalah ini, Feliz dan Reygen sudah sangat kelewatan.

Wajah Charul dingin, "Tuan Agung, putri dan menantumu sangat hebat, mereka menghinaku dan memukuli putraku, mereka sangat terdidik."

Wajah Trisno Agung pucat dan tidak berbicara.

Selanjutnya, pemilik restoran muncul, tidak peduli apa status Feliz, dia berhenti berbisnis dengan mereka.

Feliz dan Reygen tidak bisa memesan makanan, dan restoran lainnya penuh, jadi aku memesan makanan dan membawa mereka ke Restoran STA.

Selanjutnya, Reygen memesan makanan, dia menginginkan hidangan yang terbaik, pelayan terus memberi mereka pelayanan terbaik.

Setelah semua orang makan dalam suasana yang hidup, Reygen tidak membayar makanan dan minuman karena harganya sangat mahal, Reygen berselisih dengan manajer hotel, Reygen pertama-tama memukuli manajer dan memukuli Ipang sampai jatuh ke lantai.

Manajernya marah dan memanggil petugas keamanan, sementara Reygen menghasut teman sekelas dan petugas keamanan hotel untuk berkelahi.

Kemudian, Reygen ditundukkan, Feliz mengambil sebagian dari uang itu dan memutuskan hubungan dengan Reygen, Reygen dikepung oleh orang-orang di hotel, dan aku maju untuk meminjamkan Rp 36 miliar kepada Reygen.

Aku menelepon Rafi dan meminta Reygen untuk menuliskan surat hutang, dan bunganya dibayarkan setiap bulan.

Berikutnya adalah video ketiga, tadi, sejak Reygen datang, dia terus menyerang aku dan Charul, lalu menghina pacarku Delia, aku mencoba menahan emosi dan terus bersabar berulang kali, karena kesal jadi aku memukulnya.

Mendorong Feliz sampai jatuh, karena dia berkata aku adalah orang kelas rendah.

Setelah menonton semua video, Trisno Agung melihat dengan marah dan menatap putrinya dan Reygen, jelas apa yang mereka ceritakan terlalu berbeda dari rekaman pengawasan.

Suasana di tempat kejadian menjadi sangat aneh, dan ekspresi gugup di wajah Victor dan Charul mereda.

Selanjutnya, saatnya aku tampil.

Aku berkata: "Semua orang sudah melihat rekaman pemantauan sampai selesai."

"Di Restoran Nogo , reuni teman sekelas, aku telah menanganinya dengan baik dan menemukan hotel baru untuk semua orang, tetapi, Reygen dan Feliz bersikeras membuat masalah, dan terus menghina aku dan Delia, aku menahan emosiku dan aku tidak ingin membuat masalah."

"Reygen sangat angkuh dan justru memukul Charul."

"Di Restoran STA, dia makan tanpa membayar tagihan dan memukuli manajer dengan kasar, pada akhirnya, aku tidak berdaya dan hanya bisa meminjamkan uang kepada Reygen."