Penyucian Pernikahan - Bab 385 Kamar Pribadi

Ada edit nama Bab 356 Ketua kelas => Wali kelas Tanggal 10/11/2020

Empat puluh menit kemudian, mobil berhenti di tempat parkir Hotel Nogoshop.

Nogoshop Hotel adalah hotel terbesar di kota dan juga merupakan hotel dengan harga tinggi, tetapi masih memiliki kesenjangan yang besar dibandingkan dengan hotel-hotel yang didedikasikan untuk orang kaya, seperti hotelku waktu itu (tempat bertemu Yosepin).

Kami berdua masuk ke gerbang, dan ada banyak orang di lobi mewah. Ini adalah hotel yang mengintegrasikan restoran, sauna, KTV, dan gimnasium. Hari ini adalah hari pertama libur panjang. Banyak tamu dari tempat lain datang untuk memesan ruang.

Sosok tinggi dan penampilan cantik Delia menarik banyak orang, dan aku yang tidak mencolok di sekitar Delia, menarik banyak mata yang merasa aneh.

Delia dan aku masuk ke dalam lift, Liftnya penuh sesak Kami pergi ke ruang makan di lantai 12.

Ada aula yang bisa menampung seribu orang untuk makan, dan ada lebih dari 60 ruang pribadi di belakangnya, besar dan kecil.

Banyak orang datang ke pesta pada tanggal 1 Oktober, dan hanya ada tujuh atau delapan meja yang tersisa di aula, dan meja lainnya penuh dengan orang.

Delia membawaku melewati koridor dan berjalan langsung ke ruang tengah No. 6.

Dari kejauhan, melalui pintu ruang pribadi, aku mendengar ... suara di dalam.

Ini bukan sorak-sorai teman sekelas, tapi pertengkaran.

Pintu ruang pribadi ditutup rapat, dan kami mendorong ke depan.

Ada empat puluh atau lima puluh orang di dalam, semuanya pria dan wanita muda, dan beberapa lainnya menggendong anak-anak mereka.

Di garis depan ada beberapa pria dengan pria tua berambut abu-abu, berdebat tentang sesuatu dengan pria berjas dan bersepatu kulit yang terlihat seperti manajer.

"Delia, kamu di sini."

"Delia ..."

Beberapa wanita menyapanya dan berbicara dengan Delia dengan suara rendah.

“Kamu mengintimidasi orang di sini!” Orang tua itu berteriak, “Kami telah memesan ruang pribadi seminggu yang lalu, dan itu milik kami sekarang! Kami telah membayar deposit, mengapa anda suruh kami mengubah ruang pribadi!”

Seorang pria juga berkata: "Sekalipun kami dapat merubahnya, kami memiliki lima puluh empat orang di sini kali ini, kamu carikan kami ruang pribadi dengan hanya tiga meja, bisakah kami duduk?"

"Hotel Nogoshop juga merupakan hotel besar, bagaimana bisa melakukan hal seperti itu untuk mengganggu tamu!"

"Aku mau komplain!"

"Aku juga harus komplain!"

Manajer tersenyum dan meminta maaf, "Kalian, aku benar-benar minta maaf, kali ini kesalahan dalam pekerjaan kita. Aku hanya mengatakan bahwa ruang pribadi ini sudah lama disiapkan. Saat staf kami menginput, pendaftarannya salah. Itu diberikan kepadamu lagi, dua kali daftar. "

"Maaf, ini salah kami. Kami tidak memiliki ruang pribadi sebesar itu sekarang. Atau, anda dapat pergi ke hotel lain untuk memeriksanya. Kami bersedia mengembalikan uang muka dua kali lipat."

"Tamu itu akan datang satu jam lagi, semuanya tolong pergi secepatnya."

Aku mengerti, itu adalah kelalaian staf hotel untuk booking ruang pribadi ini sehingga terdaftar dua tamu.

Akankah staf hotel membuat kesalahan tingkat rendah ini?

Anton berkata dengan wajah hitam, "Saya beritahu anda, Manajer Gia, ruang pribadi ini aku yang atur. aku daftar atas nama Grup Sentosa!"

“Orang bodoh mana yang daftar ruang pribadi sama denganku?"

"Stafmu melakukan kesalahan? Mungkinkah! Bukankah itu konyol!"

"Tidak peduli siapa pihak lain itu, biarkan mereka pergi! Setoran mereka, aku akan membayar sepuluh kali lipat!"

Anton sangat mendominasi dan tidak mundur.

Orang tua itu juga berkata: "Bagaimanapun, kami tidak akan pergi. Jika hotel anda membuat kesalahan, hotel anda yang bertanggung jawab!"

Wajah orang tua ini kelihatannya buruk, seperti baru sembuh dari penyakit yang serius, sepertinya dia adalah guru dari orang-orang ini.

Hanya ada tujuh atau delapan orang yang berdebat dengan manajer, dan yang lainnya menyingkir, sesekali menyela sepatah kata.

Karena suara keras itu, dua anak berusia tiga atau empat tahun ketakutan untuk menangis.

Aku benar-benar kurang mengerti, reuni teman sekelas, ada yang membawa anggota keluarga, suami atau istri, juga bawa anak-anak untuk apa?

Nada suara manajer juga mengeras, "Tuan Romlah, semuanya, sejujurnya, anda tidak mampu menyinggung orang yang memesan ruang pribadi kali ini, hotel kami tidak berani menyinggung perasaannya."

"Jadi, kamu harus pergi."

Delia melangkah maju dan berkata dengan dingin: "Bagaimana jika kita tidak pergi?"

Manajer tersebut berkata: "Jika tidak pergi, aku harus menelepon keamanan hotel kami dan meminta semua orang untuk pergi."

Anton mengutuk, "makmu pergi, yang akan mengambil ruang pribadi kita, siapa itu, biarkan dia datang menemuiku sekarang, biarkan aku melihat apa yang dia punya di tubuhnya!"

Manajer berkata dengan dingin: "Tuan Romlah, tidak ada gunanya anda kehilangan kesabaran di sini. Atau, hotel kami akan mengembalikan uang anda lima kali lipat dari deposit, dan anda dapat keluar dan memesan makanan di hotel lain."

Delia berkata: "Sekarang ini, hari ini adalah 1 Oktober, di mana aku bisa memesan makanan? Biasanya, harus memesan makanan satu minggu yang lalu. Bagaimana cara memesannya sekarang?"

"anda memutuskan untuk saya, dan kami akan pergi jika anda memutuskan."

Manajer berkata: "Saya benar-benar minta maaf, anda bisa pergi ke beberapa restoran kelas bawah, atau kedai barbekyu di pinggir jalan, juga sama, reuni teman sekelas kalian, yang penting rame kan bagus."

"Saya minta maaf."

Anton mengutuk, "Makmu salto, pergi ke warung pinggir jalan? Kamu membiarkan kami pergi ke warung pinggir jalan? Kamu apaan sih, kamu terlalu gila!"

Percuma kalau semua orang bertengkar. Kalau masalahnya terus berlanjut, selama aku maju, masalah pasti akan terselesaikan. Tapi sekarang reuni kelas. Jika masalahnya terlalu besar, dampaknya mungkin tidak baik.

Selain itu, aku bukan teman sekelas di sini, aku datang dengan Delia, dan itu bukan urusanku.

Dalam hal ini, lebih baik pergi ke hotelku, restoran STA, yang jelas lebih mewah daripada di sini.

Saya segera menelepon Ipang dan aku bertanya kepada Ipang tentang situasi hotel kami.

Ipang memberitahuku bahwa restoran itu dapat menampung enam puluh hingga tujuh puluh orang sekarang. Sama sekali tidak ada masalah. Mereka yang pergi makan di sana biasanya adalah teman-teman Victor, atau orang-orang yang mengenal Victor, dan tidak secara resmi terbuka untuk dunia luar.

Tamu lain berada di ruang pribadi, selama aula lobi dikosongkan.

Hari ini tanggal 1 Oktober. Orang-orang besar itu pasti sibuk dengan hal lain. Sekarang hanya ada dua orang meja di restoran untuk makan malam dan pembicaraan bisnis.

Aku menarik Delia ke samping dan berkata, "Ini bukan cara baik untuk terus ribut seperti ini. Seorang teman aku membuka restoran kelas atas di sini, dan kamu dapat memesan makanan di sana. Jaraknya sekitar sepuluh menit dari sini. Mengapa kita tidak pergi ke sana? Sip kan?"

"Bisakah kamu memesan makanan?" Mata Delia curiga. "Tidak bisa cuma restoran kecil. Jika pergi, semua orang akan tidak senang."

Tentu saja aku memahami prinsip-prinsip ini dan berkata, "Kak Delia, apakah kamu tidak mempercayai aku? Jangan khawatir, ini pasti lebih tinggi daripada di sini."

Saya mengatakan nama restorannya. Delia berkata bahwa dia belum pernah mendengarnya. Kemudian aku mengatakan nama bangunannya. Delia tiba-tiba mengerti bahwa bangunan itu adalah tempat-tempat berharga sangat mahal.

Jadi Delia berdiskusi dengan guru dan teman sekelasnya sebentar, dan semua orang memutuskan untuk pergi.

Delia sangat menarik di antara teman-teman sekelasnya, penyakit guru sebelumnya masih perawatan penggalangan dana Delia.

Anton masih kurang senang. Kali ini restoran dia yang pesan. Setelah diusir, bisa dikatakan itu melukai harga diri Anton dan memukul wajah Anton.

Anton berjalan ke manajer dan berkata dengan keras: "kamu perlu mengembalikan uang deposit sepuluh kali lipat!"