Penyucian Pernikahan - Bab 3 Kematian Pengantin Pria

Kemudian, pasangan pengantin pun keluar untuk bersulang kepada setiap tamu, awalnya mereka pergi ke meja orang tua mereka terlebih dahulu, kemudian mereka pun datang ke meja VIP kami.

Hari ini wajah Selvi terlihat merah, dan sangat cantik, Ahmad juga terlihat bersemangat, dan sangat bangga. Mereka berdua benar-benar merupakan pasangan yang sangat cocok.

Melihat Ahmad dapat menikah dengan Selvi yang begitu cantik, aku merasa sedikit iri di dalam hatiku. Tetapi tidak berdaya juga, siapa suruh pria itu kaya, sedangkan diriku miskin, dan aku masih menjadi seorang Pencuci, bahkan seumur hidup ini juga tidak ada harapan untuk menikah lagi.

Memikirkan ini, aku merasa sangat sedih di dalam hatiku.

Acara ini terdiri dari empat puluhan meja, setelah mengunjungi setiap meja, Ahmad pun sudah mulai mabuk, dan dia juga tidak dapat berjalan dengan normal lagi.

Kerabat dan teman-teman lainnya hanya dapat membawa Ahmad dan Selvi ke dalam kamar.

Melihat Ahmad dan Selvi masuk ke dalam kamar, dan memikirkan hal yang akan mereka lakukan, aku merasa sedikit kesal. Kemarin jelas-jelas mempunyai kesempatan untuk merasakannya terlebih dahulu, dan menikmati wanita cantik seperti Selvi, tetapi diriku yang gagal melakukannya, siapa yang dapat disalahkan?

Tetapi, aku juga merasa sedikit takut, karena tidak berhasil mendapatkan keperawanan Selvi, dan apakah Ahmad akan terjadi sesuatu setelah malam pertama mereka?

Pagi hari berikutnya, suara petasan pun terdengar dari rumah Ahmad, kemudian, aku pun mendengar orang-orang mengatakan, Ahmad sudah meninggal.

Suara petasan itu bertujuan untuk menyampaikan kabar duka.

Aku tertegun sejenak. Yang dipikirkan oleh aku terlebih dahulu adalah, aku tidak berhasil melakukan penyucian terhadap Selvi, sehingga menyebabkan Ahmad meninggal!

Sebagian warga di desa pun pergi ke rumah Ahmad.

Aku ingin mengetahui apa yang terjadi, jadi aku juga pergi ke sana.

Keluarga Pota pun terlihat sedih, semalam adalah acara pernikahan, hari ini menjadi acara kematian, siapa pun yang melihatnya pasti akan merasa sedih.

Banyak orang yang sedang mendiskusikan kematian Ahmad.

Berdasarkan yang disampaikan oleh Selvi, semalam Ahmad mabuk, setelah masuk ke dalam kamar, dia pun tertidur. Awalnya malam pertama yang sangat indah, Selvi pun tidak merasakannya.

Pagi tadi, Selvi bangun, dia melihat Ahmad masih sedang tidur, kemudian dia pun memanggilnya, siapa tahu Ahmad tidak meresponnya. Akhirnya dia merasa aneh, kemudian dia menyadari tubuh Ahmad sudah menjadi kaku, dan tidak diketahui sudah mati berapa lama!

“Kakak sepupu tidak akan tiba-tiba menjad seperti ini? Apa yang kamu lakukan terhadapnya!” Seseorang menunjuk Selvi dan berkata dengan suara yang keras.

Orang itu bernama Mahmud Pota, dia adalah adik sepupu Ahmad Pota. Dia berpostur tubuh yang tinggi dan gede, dia juga sering tidak mengenakan baju, dipunggungnya terdapat tato seekor naga, dengar-dengar biasanya dia menjaga di luar kasino, dan menagih hutang kepada orang lain, dia sangat kejam, jadi orang-orang di dalam desa juga sangat menghormatinya dan selalu menghindarnya.

Selvi menangis, dan berkata: “Aku tidak melakukan apa pun terhadap Ahmad. Aku menikah dengannya, bagaimana mungkin aku akan membunuhnya?”

Mahmud tersenyum dingin, “Kalau begitu kenapa kakak sepupuku akan meninggal? Kamu harus memberikan penjelasan kepada kami, jika tidak, huh!” Tatapan matanya terlihat suram, ketika aku melihatnya, aku pun merasa takut.

Selvi merasa takut sampai wajahnya pun menjadi pucat. Tiba-tiba, dia seperti sedang memikirkan sesuatu, dan segera mengatakan: “Gilang ! Semua ini karena Gilang !”

Seketika aku menjadi panik, Selvi “Mengkhianatiku” juga!

Ketika tidak ada yang memerhatikanku, aku pun berencana untuk pergi. Tetapi dengan tidak disangka ada seseorang yang menangkapku, dan menarikku dengan kuat, menuju ke hadapan Selvi.

“Ingin pergi? Jelaskan dulu semua kejadiannya!” Mahmud menendang aku dengan kuat, dan menyuruh Selvi untuk mengatakannya dengan jelas.

Selvi menunjuk aku dan berkata: “Pria ini tidak berhasil mendapatkan keperawananku, jadi itu yang menyebabkan Ahmad mati!”

Tiba-tiba kerumunan pun menjadi sangat ribut.

Kedua orang tua Ahmad sangat marah, kemudian mereka pun menamparku dengan kuat, dan menanyakan kenapa aku tidak mendapatkan keperawanan Selvi.

Aku hanya dapat mengatakan kejadian pada malam itu kepada mereka dengan jujur.

“Ternyata merupakan seorang pria yang tidak berguna!” Mahmud menatapku dan Selvi dengan wajah yang aneh, lalu dia pun berkata, “Orang ini menerima sumbangan tetapi tidak menyelesaikan tugasnya, dialah yang menyebabkan kakak sepupu meninggal, dia harus dikuburkan bersama kakak sepupu!”

Aku sangat kaget, dan langsung menjelaskannya, pada saat itu aku tidak berhasil, tetapi, aku masih ingin melakukannya lagi. Pertama kali gagal, kedua kalinya pasti akan berhasil. Tetapi Selvi tidak memberikan kesempatan kepada aku.

“Jika begitu, kalian berdua harus dikuburkan bersama anakku!” Ayah Ahmad berkata dengan penuh amarah.

Jadi, orang Keluarga Pota pun mengunci aku dan Selvi di sebuah tempat.

Setelah pintu dikunci dari luar, Selvi pun mulai menendangku, “Semua salah kamu, orang yang tidak berguna, kamu membuat aku harus dikuburkan bersama Ahmad ! Semua salah kamu, orang yang tidak berguna!”

Aku pun merasa bersalah, dan membiarkan Selvi untuk memukulku.

Beberapa saat kemudian, Selvi pun berhenti memukul aku, dia tiba-tiba duduk di bawah, dan mulai menangis.

“Wu wu……aku tidak ingin mati. Aku masih begitu muda, dan masih belum menikmati kehidupan di dunia ini, bahkan belum merasakan kenikmatan sebagai seorang wanita, aku tidak ingin mati!”

Aku menatapnya, dan aku ingin menenangkannya, tetapi aku gagal untuk mengatakannya.

Saat ini, pintu dibuka, seseorang masuk, dan berkata kepada Selvi dengan wajahnya yang tersenyum licik: “Siapa suruh kamu dan pria tidak berguna ini tidak berhasil melakukan hal itu? Kamu memang pantas diperlakukan dengan seperti ini! Tetapi, jika kamu ingin merasakan kenikmatan sebagai seorang wanita, aku dapat membantumu.”

“Untuk wanita, aku paling hebat!”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu