Penyucian Pernikahan - Bab 441 Menahan

Kemudian, aku berkata kepada Kapten Kov: "Aku akan mengganti pakaianku dulu, kemudian kamu antar aku ke kantor polisi kota."

Kapten Kov benar-benar tidak berdaya, dan hanya bisa mengantar aku ke kantor polisi kota.

Setelah tiba di kota, Kapten Kov dengan tidak berdaya mengeluarkan borgol dan memborgol tanganku, berkata, "Ini urusan resmi, kali ini masalahnya terlalu besar, tolong mengerti."

Aku tersenyum, aku mengerti bahwa Kapten Kov juga hanya mengikuti perintah.

Biro Keamanan Umum Kota adalah gedung megah dengan enam lantai.

Kapten Kov membawaku ke lantai tiga dan datang ke area kantor.

Banyak petugas polisi yang sibuk bekerja di depan komputer, juga bisa melihat beberapa orang yang diborgol sedang membuat catatan, dan juga ada pasangan suami istri yang bertengkar, dan polisi sedang membujuknya.

Tampaknya pekerjaan polisi juga tidak begitu mudah, mereka sangat sibuk.

Kapten Kov membawaku ke hadapan seorang polisi muda.

Kapten Kov hanya melaporkan bahwa dia telah menangkap aku di desa kami.

Polisi itu terkejut, "Kasus ini sangat penting. Benar-benar sudah merepotkan Kapten Kov."

“Sudah seharusnya, ini adalah tugasku.” Kapten Kov menyerahkan aku kepada polisi dan pergi.

Polisi itu mengabaikanku dan menelepon, segera seorang polisi datang dan membawaku ke ruang interogasi.

Hanya ada satu meja dan dua kursi di ruang interogasi, ada cahaya redup di atas kepala, dan ada kamera di sudut.

Setelah polisi pergi, aku menunggu sendirian di ruang interogasi.

Sekitar lima menit kemudian, pintu terbuka, seorang polisi wanita berseragam datang dengan membawa sebuah map dokumen.

Polisi wanita ini kelihatannya berumur dua puluh lima atau enam tahun, rambutnya pendek, tanpa riasan, dan berpenampilan cantik, memiliki tubuh yang sangat bagus. Sepasang gunung di dadanya sudah hampir melompat keluar, aku merasa kedua tanganku sudah tidak bisa menahannya.

Polisi wanita itu membuat orang lain merasakan bahwa dirinya sangat kompeten, dan sangat temperamental.

Polisi wanita itu duduk di hadapanku, mataku terus tertuju pada dada polisi wanita itu.

Polisi wanita itu juga terus menatapku. Dari tatapan matanya, aku bisa merasa saat dia melihatku, dia sangat terkejut, dalam hatinya berpikir, bagaimana mungkin anak sekecil itu, yang terlihat di bawah umur, menjadi tersangka pembunuhan berantai??

"Apa yang kamu lihat!" Polisi wanita itu merasakan tatapan mataku yang mesum, "Lihat lagi, aku menggali matamju."

Aku mengalihkan pandanganku ke wajah polisi wanita itu.

Meskipun tampilan polisi wanita ini biasa-biasa saja dan baby face di wajahnya, tetapi dia memberikan rasa yang sangat nyaman kepada orang-orang.

Seorang polisi cantik menginterogasiku, dan itu lumayan bagus.

“Masih lihat lagi!” Polisi wanita itu duduk di depanku dan melemparkan map dokumen itu ke atas meja.

Aku tersenyum dan berkata, "Menurutku, petugas polisi, apakah maksudmu, aku tidak diizinkan untuk melihatmu?"

"Bukankah pria seharusnya menghargai kecantikan wanita?"

“Berhenti bicara omong kosong.” Polisi wanita itu berjalan ke arahku dan mulai memeriksa tubuh, hanya sebuah ponsel dan tidak ada barang lain.

Polisi wanita itu menyita ponselku.

Aku berkata: "Aku hanya tersangka saja, saat interogasi, kamu tidak berhak untuk menyita ponselku, kan?"

“Aku yang mengambil keputusan akhir, iya atau tidak.” Nada suara polisi wanita itu sangat mendominasi.

Lalu, polisi wanita itu duduk di depanku dan membuka map dengan formulir di dalamnya, polisi wanita itu mengambil pulpen di tangan kanannya.

"Nama!"

Aku pikir langsung menceritakan masalah, dan masih perlu mengisi formulir?

Aku berkata: "Kasus ini sangat besar, apakah kamu tidak tahu siapa aku? Apa yang ingin kamu tanyakan, tanyakan saja."

"Kamu masih tahu bahwa ini adalah kasus besar? Apa yang aku tanyakan padamu, kamu langsung jawab saja." Polisi wanita itu berkata dengan wajah hitam, "Nama!"

Tampaknya seperti inilah proses penanganan kasusnya.

Aku berkata: "Gilang Ramdhan."

“Jenis kelamin!” Polisi wanita itu bertanya lagi.

Aku benar-benar bingung, "Petugas polisi, apakah menurutmu, aku ini seorang wanita?"

Apakah wanita ini benar-benar berdada besar, tetapi tidak ada otaknya?

Polisi wanita itu menulis laki-laki di formulir, kemudian menanyakan umur dan pekerjaanku.

"Kota Nagoya, kepala desa dari Desa Nagoya, wakil presiden Rumah Sakit Kota Nagoya, salah satu dari lima orang muda luar biasa di kabupaten itu."

Yang terakhir itu, dibuat oleh kabupaten untukku, karena demi investasi, aku menginvestasikan begitu banyak uang. Tentu saja, ini berkaitan dengan hubungan Victor.

Karena polisi wanita yang menangani kasus ini, dia pasti sudah melakukan penyelidikan. Tentu, dia tahu semua hal ini.

"Pada usia 18 tahun, menjadi kepala desa kalian dan kepala rumah sakit Kota., memiliki sejumlah besar properti di dalam rekening, memiliki hubungan yang dekat dengan Direktur senior Nogo Geni Grup, Victor, dan sering berhubungan dengan banyak orang kaya di kota.

"Gilang Ramdhan, aku harus mengatakan bahwa kamu begitu bagus, sangat hebat. Bisa dibilang hidupmu sangat legendaris."

"Dan sekarang kamu dicurigai melakukan sembilan pembunuhan, dan sekarang jelaskan dengan jujur, katakan semua yang perbuatan yang kamu lakukan."

Nada interogasi dari wanita berpakaian polisi itu merendahkan.

Aku tersenyum dan berkata, "Aku tidak bersalah, aku tidak membunuh siapapun."

Tidak peduli apa yang diminta polisi wanita itu padaku, aku mengatakan bahwa tidak melakukan pembunuhan. Ada insiden di rumah Yosepin, insiden di rumah bos Cemplon, dan insiden Lisa, tiga orang ini yang terlibat, aku memiliki bukti bahwa aku tidak ada di tempat kejadian.

Polisi wanita itu merekam secara detail, lalu berkata: "Bagaimana dengan supir taksi? Ada banyak noda darah di tempat kejadian. Setelah kami analisis, kami telah melakukan tes pada dua orang yang berbeda, nanti kami akan mengambil darahmu untuk melakukan tes."

Aku berkata, "Noda darah itu memang milikku. Pada saat itu, aku dicegat dan dikejar oleh dua orang berpakaian hitam. Mereka membunuh pengemudi dan aku ... melarikan diri."

"Dalam beberapa hari terakhir ini, aku memulihkan diriku di pegunungan desa kami."

"Aku tidak tahu apa-apa lagi tentang hal lain."

Aku juga melihat dari tatapan mata polisi wanita itu, dia juga tidak percaya bahwa aku adalah seorang pembunuh berantai.

Polisi wanita itu menginterogasi lebih lanjut. Pada saat ini, seorang polisi berusia 30-an masuk. Polisi itu berwajah serius, berambut pendek seperti pria, berpenampilan tegas, wajah dengan tulang pipi lebar dan dagu bulat.

Polisi wanita itu berdiri, "Kapten Sarah, kenapa kamu di sini?"

Kapten Sarah berkata: "Kamu tidak perlu bertanggungjawab atas kasus ini lagi. Pagi tadi, kepala desa menyuruhku ke sana, mengatakan bahwa kasus orang ini tidak perlu diadili dan langsung ditahan.

Tidak perlu introgasi?

Bagaimana situasinya?

Polisi wanita sangat terkejut, "Mengapa? Kapten Sarah, kasus ini selalu dianggap sangat penting, dan aku juga sangat yakin untuk menyelesaikan kasus ini, mengapa tidak membiarkan aku bertanggungjawab?"

Kapten Sarah juga sangat tidak berdaya, "Aku juga tidak mengerti situasinya, intinya itu adalah keputusan di atas."

Aku berkata, "Ini Kapten Sarah, kan. Aku kenal dengan ketua kalian, Tito. Kalian juga tidak bisa menahanku tanpa menginterogasi aku, kan?"

"Sepertinya kalain tidak memiliki hak ini. Selain itu, kalian hanya menahanku paling lama empat puluh delapan jam."

"Dan juga, sebelum pengacaraku datang, aku bisa tetap diam dan tidak perlu mengatakan apa-apa."

Ketika Kapten Sarah mendengar aku, ekspresi wajahnya tampak aneh, "Bocah, apakah kamu sudah menonton terlalu banyak acara TV?"

Aku terkejut, "Kenapa? Perkataanku salah?"

Kapten Sarah berkata: "Aku tahu kamu kenal dengan banyak orang besar. Beberapa hari ini, orang-orang besar di kota telah datang ke biro kami secara pribadi untuk mencari ketua kami, dan mereka sangat peduli dengan kasusmu."

"Tapi aku katakan padamu, tidak peduli kamu kenal dengan siapa, dan tidak peduli berapa banyak orang besar di belakangmu yang melindungimu, jika kamu melanggar hukum, maka kamu akan mendapatkan pengadilan yang adil."

"Bukankah kamu kenal dengan Ketua Tito? Ketua Tito yang memerintahkanku untuk mengurungmu langsung."

"Tidak ada gunanya mencari pengacara, tidak ada gunanya mencari siapa pun."

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu