Penyucian Pernikahan - Bab 373 Memohon

"Dua kakak yang cantik." Aku memandang dengan nakal dan memohon, "Bolehkah tinggal sebentar sebelum pergi? Kita membunuh Hasan, tapi masih ada Farhat di belakang."

"Bantu orang sampai akhir, kirim biksu Suci juga sampai ke Barat."

"Hasan sangat kuat, maka Farhat pasti lebih kuat, jika dua kakak mau membunuh Farhat, aku khawatir aku tidak dapat menghentikannya, aku masih membutuhkan bantuan dari kedua kakak."

Glasiva melirikku, "Gilang, kamu jauh lebih baik dariku, kamu tidak perlu aku membantumu sama sekali ketika kamu melakukan sesuatu, tentu saja, malam ini adalah pengecualian."

"Di masa depan, kamu pasti memiliki lebih banyak musuh, maukah kamu membiarkan aku terus membantu?"

"Malam ini, aku harus pergi, aku tidak akan bersamamu, aku sudah menjelaskannya dengan sangat jelas kemarin, kamu jangan buang waktu."

Kikyo juga berkata, "Gilang, tidak ada pesta yang tidak berakhir di dunia."

"Dalam dunia spiritual, banyak hal yang harus ditangani sendiri, tidak bisa pinjam tangan orang lain."

"Kamu dapat menangani sendiri sisanya, aku yakin kamu memiliki kemampuan untuk menangani Farhat."

Kedua wanita itu bersikeras untuk pergi, memang, mereka mengerti apa yang mereka katakan kemarin, setelah mereka membunuh Hasan untukku kali ini, mereka pergi dari sini.

Pada awalnya, aku ingin menangkap Hasan hidup-hidup, mempelajari informasi Farhat darinya, dan menangani Farhat dengan kedua wanita itu, menggunakan ini untuk menahan kedua wanita tersebut.

Sekarang, aku tidak punya cara untuk menahan kedua wanita itu.

Saat aku pulang, sudah lebih dari jam lima pagi, di rumah sakit, aku merawat luka Kikyo.

Mobil Mahmud telah digunakan selama beberapa hari terakhir oleh Glasiva, dan berhenti di depan rumah aku.

Aku benar-benar tidak rela berpisah dengan dua wanita cantik, wanita cantik yang begitu kuat meninggalkanku.

Aku menyiapkan 4 miliar untuk tiap orang dari dua wanita, untuk kalau ada keperluan mendesak, tetapi keduanya menolak.

Terakhir kali, aku memberikan uang kepada Glasiva, dia mengatakan bahwa uang itu cukup, tetapi Kikyo sangat kuat, mudah untuk mendapatkan uang, tidak membutuhkan hadiah aku sama sekali.

Aku mengantar dua orang ke dalam mobil.

Glasiva berkata dengan dingin, "Gilang, semua hal di antara kita lupakan, dalam hidup ini, aku tidak akan pernah kembali, dan aku juga tidak akan muncul di hadapanmu."

Kata-kata Glasiva sangat tidak berperasaan, itu adalah pilihannya untuk kembali mencari nenek dan tinggal bersamanya.

Aku merasa sedikit tidak nyaman, "Glasiva, aku yakin selama kita memiliki takdir, kita akan bertemu lagi, jika terjadi sesuatu, telepon aku, kita akan selalu menjadi ... teman baik."

“aku akan mengganti nomor aku.” Glasiva masuk ke mobil, duduk di kursi pengemudi, dan menutup jendela.

Pada saat jendela ditutup, aku melihat mata Glasiva, dia juga tidak nyaman.

Bagaimanapun juga, bertemu dan memiliki hubungan dengan aku, tetapi dia harus pergi, dia tidak ingin hidup dalam pertempuran dan pembunuhan.

Aku benci kesedihan perpisahan.

Kikyo tersenyum dan berkata, "Dik Glasiva, perkataan Gilang tidak salah, jika ada takdir, kita akan bertemu satu sama lain."

"Aku yakin kita akan bertemu lagi dengan Gilang."

Glasiva tidak berbicara.

Aku memandang Kikyo dengan serius, "Kikyo, kamu harus berhati-hati, jika kamu butuh bantuan, hubungi aku."

Kikyo tiba-tiba melangkah maju, memelukku, memelukku dengan sangat erat, dan menempelkan tubuhnya ke tubuhku.

Aku terkejut, aroma samar datang dari tubuh Kikyo, yang merupakan aroma tubuhnya.

Mulut Kikyo mendekati telingaku dan berkata dengan lembut: "Gilang, suatu hari aku akan menemukan rahasia tubuhmu."

"Aku akan kembali."

Setelah berbicara, Kikyo masuk ke mobil dan menutup pintunya.

Mobil dengan cepat melaju menuju pintu masuk desa.

Aku sangat kecewa.

Rahasia?

Apa arti kata-kata Kikyo? Apakah dia tahu keberadaan Dewi Danau di tubuh aku?

Dewi Danau berkata: "Rahasia yang dikatakan Kikyo adalah rahasiamu, kamu dan prianya dari tiga ratus tahun yang lalu terlihat persis sama, dan darahnya sama, seperti satu cetakan."

"Dia sedang membicarakan rahasia ini, dan ada hubungan yang tak terpisahkan di antara kamu."

"Tapi ..." Aku bertanya, "Kalau begitu, kenapa Kikyo meninggalkanku?"

Dewi Danau berkata: "Dia pasti memiliki hal lain yang lebih penting untuk dilakukan, selain itu, dia harus berlatih, mendapatkan kembali kekuatannya dan sebagainya, itu membutuhkan banyak hal, tetap di sisimu, tidak dapat melakukan apa-apa."

"Kamu dan Kikyo dengan Glasiva akan selalu mengambil jalan yang berbeda."

"Tentu saja, ketika kamu menjadi lebih kuat, kamu secara alami akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka."

Aku kembali ke kamar dan berbaring di tempat tidur, berpikir dalam-dalam.

Mungkin itu karena aku terlalu lelah dan tertidur dalam keadaan linglung.

Tidak lama setelah memejamkan mata, aku terbangun oleh mimpi buruk, berkeringat deras.

Dalam mimpiku, aku berada di api yang berkobar, dan ada lautan api di mana-mana, aku berlari dengan putus asa, tapi kemanapun aku pergi, semuanya merah ...

Aku bermimpi bahwa aku terbakar dalam api besar, dan tidak ada rasa sakit fisik dalam mimpi itu, tetapi keputusasaan dan rasa sakit yang dalam di hati aku membuat aku sangat tidak nyaman.

Sepertinya kematian Hasan meninggalkan aku dengan ketakutan di lubuk hati aku, saat itu, aku tidak merasa ada apa-apa, setelah balas dendam, aku sangat bahagia, tetapi jauh di lubuk hati, aku masih sangat takut untuk membunuh.

Memeriksa waktu, sudah pukul setengah enam, dan aku tidak mengantuk, berbaring di tempat tidur memikirkan hal berikutnya.

Hasan terbunuh, dan masih banyak hal yang harus ditangani.

Hasan adalah orang yang bertanggung jawab atas proyek ini, dia sudah meninggal, dan sekarang dia membutuhkan seseorang untuk menggantikannya.

Dan Farhat, tidak lama lagi Farhat akan tahu tentang hilangnya Hasan, mungkin dia akan curiga bahwa aku yang melakukannya.

Di pagi hari, Evelin bangun untuk memasak, aku pergi ke dapur untuk membantu, aku memberi tahu Evelin bahwa Glasiva telah pergi.

"Aku tahu ..." Mata Evelin merah, "kak Glasiva mengirimiku pesan, mengatakan bahwa dia telah pergi, suruh aku menjaga diriku sendiri, dan memberiku hadiah."

Selama periode ini, Glasiva telah melindungi Evelin, kecuali untuk waktu Evelin belajar, keduanya selalu lengket bersama.

Setelah sekian lama, pasti ada perasaan, pembunuh juga punya perasaan, terutama dalam menghadapi Evelin yang sederhana dan baik hati.

Evelin sedih, dia tidak ingin Glasiva pergi, tapi dia tidak berdaya.

Evelin dan aku sedang memasak bersama, kami mengobrol, tapi aku tidak menyangka bahwa hadiah yang diberikan Glasiva kepada Evelin adalah pisau lipat!

Dan dari permukaan pisau lipat ini terlihat seperti pulpen, diameternya lebih tebal dari pulpen biasa. selama kamu menekan tombol tengah, pisau tajam akan keluar dari salah satu ujungnya.

Glasiva adalah seorang pembunuh, dan memberi hadiah juga sangat istimewa, dia membiarkan Evelin untuk mempertahankan diri.

Aku makan dengan Evelin dan Bayu, Bayu sangat lucu, bertanya padaku tentang kak Glasiva, aku berkata bahwa kak Glasiva telah pergi. Bayu sangat tidak bahagia, dia berkata bahwa dia akan menunggu sampai Glasiva kembali untuk makan, jika Glasiva tidak kembali, dia tidak akan makan, .

Bayu seperti anak kecil yang tidak bersalah, dia tinggal bersamaku dengan sangat bahagia, dulu hanya Mulan yang menemani Bayu.

Ketika Mulan ada urusan, Bayu adalah satu-satunya orang di rumah.

Setelah Bayu datang kepadaku, dia mendapat banyak teman, dan semua orang memperlakukannya dengan sangat baik.