Penyucian Pernikahan - Bab 453 Wanita Yang Meninggal

Apabila tamu dari luar ingin masuk ke dalam, mereka mesti mendatakan kartu identitas diri untuk terlebih dahulu, kemudian harus memadukan informasi pemesanan kepada karyawan lain di perusahaan, setelah itu baru bisa masuk dengan membawa kartu undangan mendadak.

Pengendalian dan peraturan perusahaannya sangat ketat.

Aku berjalan ke hadapan seorang wanita cantik yang berada di kasir, wanita cantik tersebut juga tersenyum dengan sopan, “Tuan, ada yang bisa kami bantu ?”

Senyuman wanita tersebut membuat hatiku terasa hangat, semua pelayan di sini telah lolos dari pelatihan profesional.

Aku menyatakan tujuan kedatanganku, “Aku datang untuk bekerja sebagai pengawal.”

Wanita cantik langsung mengambil mikrofon dan berbicara sekilas, setelah itu seorang pengawal berbadan tegap berjalan menghampiri, kemudian membawa aku ke ruang pengawal yang berada di pojok kanan.

Sebelum aku datang kemari, aku telah mempelajari rancangan seluruh gedung, bagaimana departemen pada setiap tingkatan, jumlah karyawan yang bekerja dan tanggung jawab masing-masing, aku telah mengetahui secara sederhana.

Gedung tersebut memiliki dua puluh tingkatan, setiap lima tingkatan memiliki belasan pengawal, berbagai pengawal tersebut bukan anak buahnya Bos Rizieq, malahan adalah pengawal pilihan Victor sendiri, rata-rata semuanya adalah tentara yang telah pensiun, umurnya sekitar tiga puluhan, mereka memiliki karakter yang sangat baik dan juga kemampuan penyelidikan yang pasti.

Sistem keamanan di gedung Nogo sangat baik, dikarenakan di dalam gedung memiliki berbagai data dan informasi rahasia.

Pengawal membawa aku ke departemen sumber daya manusia, karyawan mencetak kartu identitas aku, aku mengisi form lamaran dan informasi perbankan, kemudian menerima sepasang seragam kerja dan mendatakan sidik jari, setelah itu mereka memberikan sebuah berkas peraturan pengawal kepadaku.

Setelah itu, seorang pengawal yang bernama Argon membawa aku melihat keadaan gedung, lalu menjelaskan gaji pengawal, proses kerja, dan ruang lingkup pekerjaan kepadaku, sebenarnya semua ini di dalam berkas peraturan pengawal telah tertulis.

Waktu kerja aku berada di malam hari, Victor sudah mengurus semuanya, aku bekerja di lantai sepuluh, apabila bekerja pada malam hari, setiap waktu ada dua orang pengawal yang bertugas.

Argon sangat sungkan terhadapku, bahkan nada bicaranya juga sangat hormat.

Aku sedikit bingung dengan hal ini, sehingga bertanya :”Kenapa begitu sungkan terhadapku ?”

Argon tersenyum dan berkata, “Atasan sudah pesan agar aku belajar denganmu, selanjutnya kita bekerja di satu tim.”

“Oh ? Kalau begitu kamu juga tidak mesti begitu sungkan kan ?” Aku tetap saja tidak mengerti,

Argon tersenyum dan berkata, “Gaji pengawal di gedung Nogo, satu bulannya ada enam belas juta, jauh lebih tinggi daripada karyawan biasa, karena bos kami adalah Victor, semua anggota pengawal kami adalah orang yang hebat.”

“Sedangkan kamu hanya berumur delapan belas tahun, tetapi malahan bisa bekerja di sini, ketua kami bilang kamu masuk karena adanya perintah dari atasan, kalau begitu kamu pasti memiliki hubungan internal.”

Memang harus diakui bahwa penilaian Argon sangat tajam, pada biasanya berbagai pengawal ini jarang bertemu dengan orang, namun penilaian dan pengawasan tetap saja sangat hebat.

Aku berkeliling dengan Argon sekitar setengah jam lebih untuk menguasai informasi setiap tingkatan, setelah itu Argon sudah pulang kerja, malam ini dia mulai bertugas di satu tim denganku, bertanggung jawab untuk lantai sepuluh hingga lima belas.

Tugas malam sangat santai, hanya perlu duduk di depan komputer untuk mengawasi rekaman kamera pengawas saja, dan juga dua orang pengawal yang bertugas secara bergiliran.

Aku juga sudah pulang ke rumah, pada jam tujuh lewat dua puluh, Victor memesan orang mengantarkan sebuah kartu platinum untukku, kartu tersebut adalah kartu serba bisa di perusahaannya, sehingga dapat masuk ke dalam setiap ruangan.

Pada jam delapan malam, aku masuk kerja dengan tepat waktu.

Aku dan Argon tiba di ruangan pengawal yang berada di lantai sepuluh untuk mengganti tugas dengan dua pengawal sebelumnya, setelah itu kami mengobrol di dalam ruang pengawal sambil menikmati teh dan merokok, kesannya sangat santai.

Setelah mengobrol tentang berbagai hal lainnya, aku bertanya kepada Argon tentang kejadian seorang wanita yang bunuh diri dan dua orang wanita yang meninggal mendadak.

Argon berkata :”Waktu dekat ini, kejadian ini heboh sekali, tentu saja hanya tersebar secara diam-diam saja, orang yang bekerja di sini, semuanya sangat khawatir.”

“Apalagi orang departemen teknisi, ada beberapa orang yang sudah mengundurkan diri, Gilang, kamu tidak tahu saja, reaksi kematian kedua wanita itu sangat menyeramkan, wajahnya saja sudah berubah bentuk, lidahnya mengulur keluar, empat orang karyawan yang lembur pada saat itu, semuanya masuk rumah sakit karena ketakutan.”

“Kematian wanita itu sangat menyeramkan, dia melompat dari lantai delapan belas, tubuhnya saja sudah hampir hancur ….”

Pengawal mengerti dengan jelas tentang kejadian tersebut, karena di dalam ruang kerja internal perusahaan dan koridor, semuanya telah memasang kamera pengawas, setelah kecelakaan terjadi, pengawal pastinya harus mengambil rekaman kamera pengawas untuk diperlihatkan kepada pimpinan yang bertanggung jawab.

Aku bertanya :”Rekaman kamera pengawas diambil oleh pihak polisi kan ?”

“Iya.” Argon berkata :”Polisi menyelidiki beberapa hari, katanya manajer adalah bunuh diri, sedangkan dua orangnya lagi adalah kematian mendadak.”

“Tetapi ….” Argon merendahkan nada bicaranya dan berkata dengan reaksi ketakutan “Menurut aku, kedua wanita itu bukan kematian mendadak, sekarang ada yang bilang, sepertinya kerasukan ….”

Kerasukan ?

Ini pasti hanya sekedar rumor di perusahaan.

Aku berkata dengan nada sembarang :”Sekarang sudah tengah malam, kamu jangan menakuti aku, mana yang yang namanya kerusakan.”

Argon mengisap rokok dan berkata, “Kamu tidak percaya ya ? Sekarang rekaman kamera pengawas masih ada, kalau kamu tidak percaya aku bisa memperlihatkan, saat itu, kejadiannya terjadi di lantai sepuluh.”

Aku terbengong sejenak dan berkata, “Bukannya sudah dibawa polisi ya ?”

Argon berkata, “Semua rekaman pengawas gedung ada cadangannya, sistemnya sangat hebat, kita yang bertugas sebagai pengawal, meskipun jabatannya rendah, tetapi berhak mengambil rekaman kamera pengawas.”

Aku sangat kaget, “Kalian tidak takut rekamannya tersebar keluar ya ?”

Argon berkata, “Bekerja di bidang ini pasti memiliki tuntutan profesional, kami tidak akan menyebar keluar, tentu saja, tersebar juga hal yang wajar.”

Argon duduk di hadapan komputer dan menggerakkan mouse dengan cepat, kemudian memperlihatkan rekaman kamera pengawas di departemen teknisi pada tanggal delapan belas Oktober.

Video rekaman sangat jernih dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, pada malam tersebut, ada lima orang yang bekerja lembur, terdiri dari tiga orang pria dan dua orang wanita.

Tiga pria duduk di barisan pertama, dua orang wanita duduk di barisan hadapannya, semuanya sibuk membereskan dokumen dan mengetik di hadapan komputer, pria mungkin saja sudah kantuk, sehingga sedang merokok.

Pada saat lembur, mereka dapat merokok secara diam-diam, sementara ketika pagi harinya, mereka tidak diizinkan merokok.

Dua wanita tersebut sedang mengeluh, katanya setelah liburan hari kemerdekaan, pekerjaan sangat menumpuk, sedangkan uang lembur malahan tidak dibayar.

Pada jam sepuluh lewat delapan, tubuh dua wanita tersebut kejang secara tiba-tiba, bola matanya cekung ke dalam dan tidak dapat terlihat bentuknya, semuanya menampakkan bola mata putih !

Setelah itu dua wanita tersebut tergeletak di lantai dengan tampang sengsara, ekspresi wajahnya kejang dan berubah bentuk, mulutnya mengeluarkan suara yang sangat aneh, seolah-olah lehernya sedang dicekik oleh seseorang dan tidak dapat bersuara.

Setelah itu kedua wanita tersebut mengulur lidah yang semakin panjang secara tiba-tiba, mereka memberontak di lantai dengan sengsara dan mencakar permukaan lantai, tubuhnya sedang menabrak dengan sembarangan.

Tiga orang pria lainnya sangat takut, sehingga hanya menjerit dengan nada nyaring dan tidak berani maju ke depan, salah seorang pria bahkan kencing celana karena ketakutan.

Belasan detik kemudian, dua orang wanita tersebut sama sekali tidak bergerak lagi, seorang pria melapor polisi, setelah itu mereka meninggalkan tempat dan hanya menanti di tempat kejauhan.

Tidak lama kemudian beberapa pengawal datang menghampiri.

Benar-benar menyeramkan sekali, rasanya seperti sedang menonton film horor.

Dewi Danau berkata :”Kerasukan, mungkin saja kerasukan roh jahat, makanya bisa meninggal mendadak, reaksi kematian sangat mengerikan, bagaikan mati gantung diri.”

Aku berkata :”Jadi maksud kamu, ada orang yang membunuh dua wanita ini ?”

“Iya.” Dewi Danau berkata :”Pasti berhubungan dengan aura hitam di atas gedung.”

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu