Penyucian Pernikahan - Bab 268 Ancaman

Glasiva ingin pergi. Dia bertanya kepadaku bagaimana progres penanganan dokumen-dokumen. Sebenarnya dokumen-dokumen sudah selesai ditangani, tapi aku tidak punya pilihan selain mengucapkan kata bohong yang berniat baik. Aku bilang bahwa dokumen-dokumen itu masih sedang diproses.

Aku membutuhkan Glasiva untuk melindungi semua orang. Aku tidak bisa berada di rumah setiap saat, tetapi Glasiva selalu ada. Aku percaya pada kemampuan Glasiva.

Mengenai tugas melindungi Evelin, Glasiva menerimanya dengan senang hati sebagai kompensasi padaku yang membantunya menangani persoalan dokumen.

Sampai hari kedelapan, ketika aku baru saja selesai makan, aku menerima panggilan telepon misterius dari nomor yang disembunyikan.

“Halo, Gilang.” Terdengar suara orang tua dengan aksen daerah selatan.

Pihak seberang menangkap Selvi. Aku terus menunggu panggilan dari mereka. Setelah menunggu delapan hari, akhirnya aku menerima panggilan. Aku menggenggam ponsel dan pergi ke ruang belakang.

Aku tetap tenang, "Apakah kamu Farhat?"

"Haha ..." Orang tua itu tiba-tiba tertawa, "Gilang, kamu benar-benar hebat. Tampaknya Rasputin memberitahumu banyak hal."

“Oh, ada apa?” Aku sangat tenang. Meskipun aku sangat ingin mencabik-cabik pihak seberang, tapi aku tidak melampiaskan emosiku.

Farhat berkata: "Gilang, aku sangat mengagumi kamu yang bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang ini di usia muda."

"Kita sama-sama orang pintar, jadi aku tidak akan berbasa-basi lagi."

"Gilang, sebelumnya kamu telah menyusahkanku dalam banyak hal. Sementara aku mungkin juga telah membawakanmu banyak masalah."

"Seperti kata pepatah, tidak tengkar maka tidak kenal. Aku ingin berteman denganmu."

Ini disebut tidak berbasa-basi? Bukankah topik inti sudah terdampar jauh?

Aku berkata dengan tawar, "Kamu telah mencoba untuk membunuhku berkali-kali, kamu juga menangkap wanitaku. Apakah menurutmu aku akan berteman dengan musuh?"

Farhat tertawa: "Di dunia ini, tidak ada musuh permanen, hanya ada keuntungan permanen."

"Bukankah kita bertarung segitu lama hanya untuk tujuan yang sama."

"Gilang, kamu tentukan harga, kita kerja sama. Aku akan pergi dan tidak akan pernah menyakiti siapa pun lagi setelah aku mendapatkan barang."

"Haha ..." Aku tertawa: "Apakah menurutmu aku adalah orang yang kekurangan uang?"

"Kamu telah mencoba membunuhku berkali-kali dan menyusahkan aku. Apakah menurutmu uang bisa menyelesaikan semua ini?"

Farhat berkata: "Jadi, kamu ngotot mau berebut harta karun dengan aku? Kamu tidak mempedulikan nyawa wanitamu?"

“Memangnya kenapa jika jawabanku adalah iya! Jangan kira kamu bisa mengancamku dengan wanita!” Aku tidak akan berkompromi dan tidak ingin berkompromi. Dia mencoba untuk membunuhku berkali-kali, kenapa aku harus mengalah?

Tentu saja, walaupun aku ingin berpura-pura kompromi atau ingin mendapatkan petunjuk darinya, aku tetap harus bersikap ngotot terlebih dahulu. Kalau aku langsung berkompromi, dia malah akan curiga.

Aku tentu sangat khawatir dengan keselamatan Selvi.

Farhat berkata: "Karena kamu tahu harta karun yang ada di bawah aula leluhur, maka kamu pastinya tahu bahwa setelah aula leluhur digali, mungkin sesuatu yang tidak baik di bawahnya akan keluar."

"Kalau sesuatu itu keluar dari bawah, mereka pasti akan mencelakai manusia. Kamu adalah kepala desa. Kamu harus mengevakuasi semua desa terdekat untuk sementara waktu."

"Kamu cukup mengevakuasi mereka selama sembilan hari. Setelah lahannya digali, siapa yang bisa mendapatkan harta itu tergantung pada kemampuan masing-masing. Bagaimana menurutmu?"

"Haha ..." Aku mencibir, "Sekarang aku adalah kepala desa, semua yang ada di desa berada di bawah kendaliku. Jadi, aku tentu saja punya cara untuk mendapatkan harta karun tersebut. Kenapa aku harus membagikannya denganmu?"

"Kalau kamu mengatakan ini dari awal, mungkin aku bakal sepakat. Tapi kamu memintaku untuk berkompromi setelah dirimu melakukan begitu banyak hal yang keji?"

"Jangan harap!"

Orang tua itu tidak marah sama sekali. dia berkata dengan diiringi tawa: "Gilang, meskipun kamu tahu bahwa ada harta karun di desamu, aku khawatir kamu tidak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan harta karun itu. Aku sudah berencana menggali aula leluhur di desamu itu sejak 20 tahun yang lalu, tetapi masalah ini melibatkan terlalu banyak hal, aku tidak pernah mendapatkan kesempatan yang cocok."

"Agaknya pemikiranmu sama dengan aku. Ada penduduk di sekitar desa. Setelah tempat itu digali, jika kejahatan di dalam itu keluar dan membahayakan manusia, maka akan timbul masalah besar dan sulit untuk disembunyikan.”

"Aula leluhur dulunya adalah tempat pengobatanmu. Kamu tinggal di aula leluhur setiap hari, tapi kamu tidak berani menggalinya secara diam-diam. Sembilan hari sudah cukup, tetapi kamu tidak berani."

"Sekarang, kita bekerja sama. Kamu cari cara untuk mengevakuasi penduduk desa. Ketika saatnya tiba, harta karun akan kembali ke dunia. Siapa yang kuat dan memiliki kemampuan, maka dia yang akan memiliki harta karun itu."

Farhat juga takut memperbesar masalah, jadi dia tidak berani menggali tanah di bawah aula leluhur tanpa izin.

Aku berkata dengan dingin: "Sekarang aku punya kemampuan untuk menggali aula ini sendirian, aku juga memiliki hak untuk mengevakuasi penduduk desa. Farhat, kamu tidak dapat membunuh aku dan tidak bisa mengapakan aku, makanya kamu mau berdamai dengan aku, benar? Jangan harap!"

Suara Farhat menjadi dingin, "Gilang, kamu harus tahu bahwa urusan Rasputin bukan masalah biasa. Aku telah menjalin hubungan dengan Rasputin selama lebih dari sepuluh tahun. Kalau aku menambah tekanan, kejaksaan bakal menuntut kamu. Selama penuntutan, kamu pasti akan ditahan. Setelah saksi kamu meninggal, tidak peduli apapun upayamu, kamu pasti akan dipenjara selama sisa hidupmu!"

"Selain itu, jangan kira aku benar-benar tidak bisa mengapakan kamu. Aku cuman tidak mau memperbesar masalah, makanya aku ajak kamu untuk bekerja sama. Kita sudah kehabisan waktu. Jika tidak, kita harus menunggu sembilan tahun lagi!"

"Dan lagi, Selvi hanyalah orang pertama, Evelin akan menjadi orang kedua. Orang-orang yang memiliki hubungan baik denganmu juga akan terlibat. Aku tidak percaya kamu bisa berjaga di sisi mereka setiap hari!"

"Gilang, aku bisa melakukan apapun!”

“Karena kamu tidak peduli dengan wanitamu, hehe, Gilang, sekarang aku akan memotong kulit dan daging wanitamu sedikit demi sedikit!”

Aku sangat marah, "Farhat, beraninya kamu!"

"Kalau kamu menyentuh Selvi, kemanapun kamu bersembunyi, aku akan menemukanmu dan menghancurkanmu menjadi ribuan bagian!!"

Orang yang dapat menyewa pembunuh untuk membunuh seseorang pastinya berhati kejam. Pihak seberang tentu berani melakukan apa yang dikatakan!

"Haha ..." Farhat menyeringai: "Aku kira kamu benar-benar tidak peduli. Tampaknya anak muda memang merupakan benih cinta. Kalau begitu, lakukan apa yang aku katakan."

Aku sangat emosi, "Apa yang harus aku lakukan?"

Farhat berkata: "Bubarkan penduduk desa. Pada hari ke-15 dari kalender lunar kedelapan, yaitu malam Festival Pertengahan Musim Gugur, gali aula leluhur dan ambil harta karun di dalamnya, lalu berikan harta karunnya padaku.”

"Setelah mendapatkan harta karun, aku akan melepaskan wanitamu. Aku sama sekali tidak tertarik pada wanitamu."

"Nantinya aku akan meneleponmu lagi."

“Ini saja?” Ujarku.

Farhat berkata, "Itu saja. Jika kamu tidak bisa melakukannya, wanitamu akan mati dengan menyedihkan. Selain itu, aku juga akan membunuh orang-orang di desa yang memiliki hubungan baik denganmu!"

"Aku tidak bisa membunuhmu, tapi membunuh orang-orang itu sama sekali tidak membutuhkan energi ekstra!"

Aku menggertakkan gigi sambil mengutuk, "Kamu tidak berbeda dari iblis!!"

"Haha, kamu setuju atau tidak?" Farhat terus mengancam, "Penampilan Selvi cukup bagus, perlukah aku mencari selusin pria untuk melayaninya setiap malam?"

“Aku setuju!” Emosiku melonjak tinggi, tapi aku hanya bisa menyetujui permintaannya karena aku tidak punya pilihan.

Sebelumnya saat Hasan menelepon Farhat, Hasan meminta aku untuk mencari harta karun. Setelah ditemukan, mereka akan bertindak untuk merebut harta karun tersebut. Farhat bilang dia akan melakukan dua hal itu sekaligus.

Strategi mereka adalah membawa Selvi guna mengancam aku. Mereka sama sekali tidak perlu menunjukkan muka, aku yang harus bekerja!

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu