Penyucian Pernikahan - Bab 449 Menyembunyikan

Ternyata Mayden datang untuk membantuku, aku berkata: "Mayden, apa yang terjadi terakhir kali, terima kasih, aku lega melihatmu lukamu sembuh."

Setelah masalah terakhir kali, aku tidak melihat Mayden di Biro Supernatural, dan aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk berterima kasih kepada Mayden.

Wajah Mayden hitam, "Berhenti bicara omong kosong, aku di sini kali ini untuk kasusmu, kamu berada dalam banyak masalah sekarang, jika kamu tidak melakukannya dengan benar, aku tidak bisa menyelamatkanmu!"

Sangat serius?

Aku sangat terkejut, "Jadi, apakah orang-orang Biro supernatural ikut campur?"

Mayden memelototiku, dan berkata, "Apa menurutmu aku suka menyelesaikan kekacauanmu ? Apakah kamu selalu gatal kalau diam sebentar, daridulu selalu membuat masalah?"

Aku juga tidak ingin membuat masalah, tetapi masalah selalu menghantuiku.

"Guruku tahu Bos Cemplon, dan Bos Cemplon adalah setengah orang dunia gaib, ditambah aku mengenalmu dengan baik, dan Selvi adalah wanitamu."

"Jadi, guru meminta aku untuk menyelidiki."

"Kasus itu dibawa kepadaku langsung dari kantor polisi."

Untungnya, Biro Supernatural turun tangan, jika tidak polisi akan sangat merepotkan.

"Kamu berada dalam banyak masalah kali ini, tolong ceritakan semuanya cepat, jika aku tidak bisa menanganinya, lalu memberikannya kepada atasan, Gilang, kamu akan dikuliti sampai mati!"

Mayden selalu sangat marah, aku tidak mengerti kenapa dia marah, dia bukan seseorang yang takut pada masalah, kita sudah berteman daridulu, aku menyelamatkannya dan dia menyelamatkan aku, bisa dikatakan itu adalah teman sehidup dan semati.

Aku diam saja, "Kamu ceritain, apa yang kamu selidiki?"

“Apakah kamu ingin aku mengulangi kasus ini? Apakah kamu perlu aku interogasi secara perlahan?” Mayden berkata dengan dingin: “Lisa dan kedua keponakannya tewas, Tudi dan istrinya terbunuh, putri mereka hilang, dan Bos Cemplon tiga orang sekeluarga terbunuh, seorang supir taksi dibunuh, dalam dua hari, kamera pengawas menunjukkan bahwa orang-orang ini telah bertemu denganmu. "

"Katakan, apakah kamu membunuh orang!"

Sembilan orang terbunuh karena aku menyelidiki kejadian itu, dan aku merasa sedikit tidak nyaman.

Aku tidak membunuh korban, tapi korban mati karenaku.

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa tentang Liontin Batu Kehidupan, aku sudah membuat kesepakatan dengan pemuda itu, jadi aku tentu ingin menyembunyikan dari Mayden.

Bagaimana menangani Mayden, Dewi Danau dan aku sudah membahasnya.

Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Mayden, tentu saja aku tidak membunuh orang, kejadian ini sangat aneh."

Perlahan aku mulai menjelaskan bahwa orang tuaku dan orang tua Yosepin adalah teman, orang tuaku memberi Liontin Batu Kehidupan dan Kematian kepada orang tua Yosepin, bertahun-tahun yang lalu, keluarga Bibi Wijaya sangat miskin dan menjual Liontin Batu Kematian kepada Lisa.

Aku ingin membeli Liontin Batu Kematian itu, lalu aku membuat janji dengan Lisa untuk menanyakan keberadaan Liontin tersebut, Lisa memberi tahu bahwa batu liontin tersebut dibeli oleh Bos Cemplon.

Aku pergi ke Bos Cemplon, tapi Bos Cemplon menjual Liontin Batu Kematian kepada seorang ahli supernatural, Bos Cemplon tidak tahu informasi apa pun tentang pembeli, setelah menyelidiki di sini, aku pergi.

Keesokan harinya, ketika aku pergi ke kota untuk melakukan sesuatu, aku menerima telepon dari Kepolisian Kota Rohan yang mengatakan bahwa keluarga Yosephin mengalami kecelakaan dan memintaku untuk bekerja sama dalam penyelidikan, jadi aku naik taksi ke Kota Rohan.

Dicegat dua orang berbaju hitam dan akan dibunuh, supir tewas di tengah jalan dengan mengenaskan, karena aku bukan lawan dari kedua orang berbaju hitam tersebut, lalu aku kabur.

Aku menghadang sebuah mobil di tengah jalan lalu membawaku ke desa, selama beberapa hari terakhir, aku bersembunyi di gunung untuk menyembuhkan lukaku, aku baru saja turun gunung hari ini, dan kemudian Kapten Kov mengirimku ke Kepolisian.

Apa yang aku katakan itu benar, dan ceritanya sangat rinci, tapi aku menyembunyikan apa itu Liontin Batu.

Mayden mengerutkan kening, belum menganalisis kasus itu, tetapi tiba-tiba berkata: "Ayahmu adalah Eggy Ramdhan?"

“En.” Aku mengangguk, nama ayahku, Mayden bertanya pada penduduk desa semua juga tahu.

Mayden memelototiku, "Di rumah Tudi, aku melihat lukisan yang dilukis ayahmu, dari analisis teknik, ayahmu bukanlah orang biasa, melainkan ahli supernatural."

"Mengapa kamu berbohong kepada aku sebelumnya, mengatakan bahwa orang tuamu adalah orang biasa?"

"Berapa banyak hal yang kamu sembunyikan dariku?"

"Sebuah Liontin Batu menarik ahli supernatural? Bahkan dua?"

"Rahasia apa yang kamu miliki yang tidak kamu ceritakan!"

Melihat Mayden menyelidiki banyak hal, akhirnya aku mengerti kenapa Mayden marah, dia mengira aku berbohong padanya tentang itu.

Mayden juga mengungkapkan keraguan tentang ayahku.

Aku berpenampilan tidak bersalah, "Seingatku, aku bahkan tidak tahu bahwa ayahku bisa melukis, aku hanya tahu bahwa orang tuaku adalah orang biasa, pertama kali aku ke rumah Yosepin, aku melihatnya di ruang tamu, aku juga sangat terkejut dengan lukisan itu, "

"Paman Wijaya dan Bibi Wijaya mengungkit Liontin Batu karena aku bertanya tentang lukisan itu, Liontin Batu itu punya sejarah, menurutku Liontin Batu itu tidak sederhana, jadi aku ingin menebusnya."

"Kau tahu, aku yatim piatu, orang tuaku tidak pernah meninggalkan apapun untukku, aku ingin jadikan kenang-kenangan."

"Mayden, kamu harus percaya padaku, apa yang baru saja kukatakan itu benar."

Aku terlihat kesepian dan terharu dengan emosi.

Ekspresi Mayden sedikit mereda, "Sepertinya bakatmu diwarisi dari ayahmu, jadi, Liontin yang diberikan ayahmu kepada Tudi adalah senjata magis."

"Tudi tidak tahu bahwa Liontin Batu Kematian itu adalah senjata magis, jadi dia menjualnya kepada Lisa, Lisa mengetahui bahwa itu barang bagus dan menjualnya kepada Bos Cemplon, yang menjualnya ke pasar gelap."

“Sebagian besar orang di pasar gelap tidak mengungkapkan identitas mereka, mereka melakukan transaksi rahasia karena mereka takut ada masalah, dan mereka takut orang-orang dari Biro Supranatural akan menyelidikinya, apalagi pasar gelap sangat kacau dan apapun bisa terjadi.”

"Dua hari lalu, aku memeriksa transaksi dealer, semua transaksi normal dan tidak ada noda, aku pergi ke pasar gelap untuk menyelidiki, dan tidak ada informasi yang bisa diselidiki."

Mayden telah menyelidiki begitu banyak, aku sangat takut dengan apa yang telah dia selidiki.

Mayden melanjutkan, "Liontin Batu itu adalah kuncinya, sejak kamu menyelidiki Liontin itu, ada yang tidak beres."

"Menurut apa yang kamu katakan, si pembunuh membunuh begitu banyak orang karena dia tidak ingin kamu menyelidiki keberadaan Liontin itu, dan tidak ingin orang mengetahuinya, itu menunjukkan bahwa Liontin ini sangat berharga dan pasti senjata magis yang digunakan oleh para ahli supernatural."

"Pembunuhnya bertopeng dan menyamar, dia membunuh tanpa meninggalkan jejak, dia sangat profesional, kasus ini sulit diselidiki."

Menurut informasi yang aku nyatakan, tidak ditemukan petunjuk dalam penyelidikan itu.

"Apakah kamu punya informasi lain? Misalnya, apakah kamu pernah melihat artefak magis ini? Atau, coba pikirkan, apa yang dilakukan orang tuamu sebelumnya?"

Kesanku terhadap orang tua sangat sedikit, dalam ingatanku orang tuaku adalah orang desa yang jujur, tidak berbeda dengan orang lain di desa.

Ayahku adalah seorang ahli spiritual, dan dia telah belajar beberapa hal, tidak seorang pun di desa itu yang tahu.

Aku tidak akan menyebutkan Liontin Batu Kehidupan.

Aku mengobrol sebentar dengan Mayden, dia tidak berdaya, menghela nafas, dan berkata, "Sepertinya tidak ada petunjuk berharga lainnya dalam kasus ini, satu-satunya petunjuk adalah dirimu."

"Aku?" Kataku, "Maksudmu?"