Penyucian Pernikahan - Bab 381 Masalah Kepala Desa

Ada edit nama Bab 356 Ketua kelas => Wali kelas Tanggal 10/11/2020

Mahmud berkata dengan gembira "Aku tahu kamu tidak akan meninggalkanku bos, haha ..."

Karena Mahmud dan aku akan pergi bersama, siapa yang akan diberikan posisi kepala desa untuk urusan desa?

Aku berdiskusi dengan Mahmud.

Mahmud berkata "Bos, bukannya mudah, Chudak."

Chudak?

Chudak dulunya adalah lawan aku, untuk bersaing menjadi kepala desa, dia berjuang sangat keras sampai harus kupukuli dan dirawat di rumah sakit.

Sebelumnya Chudak sangat ini menjadi kepala desa. Dia bersekutu dengan murid Phedot, didukung oleh si Rasputin bos perusahaan Honda, ini juga merupakan rencana Farhat.

Ayah dan anak Phedot sepenuhnya dimanfaatkan oleh Rasputin, Rasputin dibunuh oleh orang-orang Farhat dan aku yang disalahkan.

Meskipun Chudak tidak melakukan apa-apa, dia orang yang berpendidikan tinggi dan beretika, selain itu, Phedot adalah seorang lelaki tua yang dihormati di desa kami, Chudak bukan tidak mungkin menjadi kepala desa.

Sebenarnya tidak sulit menjadi kepala desa, terutama menangani hal-hal sepele di desa.

Aku segera menelepon Phedot, Chudak masih di rumah sakit, pertama-tama aku bertanya tentang kondisi Chudak, kemudian aku berbicara mengenai hal kepala desa.

Aku berkata dengan sangat bijaksana, aku berkata bahwa aku masih terlalu muda dan kurang pengalaman dalam banyak hal, setelah menjadi kepala desa, aku menyadari bahwa aku tidak cocok untuk posisi ini dan aku ingin menyerahkan posisi kepala desa kepada Chudak.

Suara Phedot sangat dingin ketika mendengar ini "Gilang, desa kami telah berulang kali mengalami kecelakaan dan sekarang Hasan juga hilang, setelah semua itu, kamu tidak mau lagi menjadi kepala desa?"

"Bisakah kamu sedikit lebih bertanggung jawab!"

"Apakah kamu ingin menyerahkan semua masalah ini kepada kita ayah dan anak?"

"Dulu kamu sangat gaya pada awalnya, kamu rela menghabiskan 20 Miliar untuk menjadi kepala desa, tapi sekarang kamu tidak mau menjadi kepala desa lagi?"

"Apakah menurutmu kami bodoh? Pasti ada sesuatu dibalik semua ini.”

"Setelah anak aku sembuh, dia akan bekerja di perusahaan murid aku, jangan berani lagi berbicara masalah kepala desa!”

Phedot langsung menutup telepon.

Memang, terlalu banyak hal yang terjadi di desa kami, satu demi satu terus berlanjut, masalah di desa.

Hal-hal aneh di bawah aula leluhur membuat penduduk desa panik, sekarang bagian bawah aula leluhur baru saja ditutup, Hasan menghilang.

Beberapa orang bahkan berpikir bahwa itu dilakukan oleh roh jahat.

Sekarang desa sedang dalam pembangunan dan ada banyak hal terjadi dalam enam bulan terakhir, banyak orang di desa kami meninggal.

Selain itu, kematian Rasputin dikabarkan terkait dengan urusan desa kami dan itu terkait juga dengan aku, Rasputin adalah murid Phedot, Phedot pasti akan meragukan masalah tentang kepala desa.

Mahmud berkata "Kalau begini … biarkan ayahku maju menjadi kepala desa."

Rahmat?

Mahmud berkata "Orang tua aku telah menjual makanan selama bertahun-tahun dan melakukan perjalanan ke utara dan selatan, ini sangat sulit, faktanya, tidak menghasilkan banyak uang, cuma mau membantu penduduk desa dan mencoba yang terbaik untuk menjual gandum penduduk desa dengan harga tinggi keluar sehingga orang-orang di desa dapat hidup dengan baik."

"Wibawa ayah aku di desa sangat tinggi, itu karena ayah aku adalah orang yang baik dan membantu banyak penduduk desa, oleh karena itu, ketika aku menjadi preman, penduduk desa juga masih menghargai ayahku."

"Ayahku juga sudah tua dan aku tidak ingin orang tuaku selalu berada di luar kerja keras dan harus berkendara jauh, itu sangat berbahaya."

"Sekarang, aku tidak kekurangan uang selama dengan bos, biarlah ayah aku menjadi kepala desa dan serahkan bisnis makanan kepada orang lain."

Mahmud sangat berbakti dan selalu mengutamakan keluarganya, aku tahu ini sejak lama, terakhir kali aku mencalonkan diri sebagai kepala desa, Chudak mengatakan hal-hal buruk tentang Rahmat dan Mahmud langsung maju menghajarnya.

Tahun ini Rahmat berusia 53 tahun dan dia akan menjadi kepala desa, tidak masalah menjadi kepala desa selama tujuh atau delapan tahun, tetapi masalahnya Rahmat tidak pernah ingin menjadi kepala desa.

Mahmud berkata "Bos, jangan khawatir tentang ini, aku sudah berbicara dengan orang tua aku tentang bisnis makanan, orang tua aku cuma saking sayangnya, mereka melakukan itu hanya untukku, orang tua mana yang tidak mau melakukan segalanya untuk anaknya?"

"Selama aku berjanji, aku bisa menghidupi orang tuaku dan seluruh keluargaku, apakah orangtuaku masih akan bekerja keluar?"

"Bos, aku memberikan sebagian besar uang yang kamu berikan kepada orang tua aku, sejak aku bertemu bos, wajah orang tua aku selalu penuh dengan senyum, mereka bahagia dengan apa pun yang mereka lakukan, mereka sering memuji aku karena menjadi sangat bijaksana dan tumbuh dewasa "

Aku mengangguk, "Dalam hal ini, aku akan membiarkan paman Pota menjadi kepala desa, kamu harus berdiskusi dengan ayahmu dulu, baru aku akan berbicara dengan ayahmu, jika waktunya tepat, aku akan mengadakan rapat desa untuk mengumumkan hal ini."

Wibawa Rahmat tidak ada yang bisa menandinginya, jika menjadi kepala desa, penduduk desa pasti akan setuju.

Kita telah menyelesaikan masalah ini.

Setelah ketiga wanita itu mengemasi barang-barang mereka, hari itu adalah hari yang sibuk, semua orang sedikit lelah karena melakukan aktivitas dan sudah waktunya untuk istirahat.

Ada tiga kamar, sekarang ada tiga pria, tiga wanita, satu kamar untuk Mulan dan Bayu satu kamar untuk aku dan Mahmud dan satu kamar untuk Vanya dan Evelin.

Aku mengobrol sebentar dengan Mahmud, Mahmud sangat menyukai Evelin, dia rela menunggu Evelin lulus dari universitas lalu tinggal bersama.

Mahmud dulunya adalah seorang bajingan, tetapi sekarang, dia terikat pada Evelin dan jatuh cinta dengan Evelin.

Anak yang hilang yang kembali kerumahnya lebih baik daripada sebatang emas, aku sangat lega dan senang melihat kehidupan Mahmud saat ini.

Saat mengobrol, Mahmud mendengkur dan tertidur.

Aku tidak bisa tidur untuk saat ini, masih bermain dengan ponsel aku.

Mulan mengirimi aku pesan di wechat: Setelah jam dua belas malam, tunggu aku di ruang tamu.

Aku bingung dan membalas pesan: Mengapa pergi ke ruang tamu setelah pukul dua belas? Apakah ada yang ingin kamu katakan?

Mulan menjawab: Ya, sudah cukup lama sejak aku berduaan denganmu, ada banyak yang harus kukatakan dan kulakukan denganmu.

Banyak hal yang harus dilakukan? Apa maksudnya?

Gadis ini cukup aneh.

Setelah jam dua belas, Mahmud sudah tidur nyenyak, aku bangun dari tempat tidur, membuka pintu tanpa suara lalu datang ke ruang tamu.

Lampu di dinding latar belakang ruang tamu memancarkan cahaya kuning muda.

Setelah beberapa saat, Mulan keluar, rambutnya terurai dengan baik sampai pundaknya, sedikit berantakan, mengenakan baju tidur merah muda dengan tali, berjalan perlahan ke arahku.

Payudaranya yang putih seputih salju terlihat di bawah leher, terlihat sangat montok menjulang tinggi, rok yang dipakainya sangat pendek, setengah dari pantatnya terlihat dan kakinya terlihat sangat ramping dan putih tanpa cacat, saat Mulan perlahan mendekati aku, aku bahkan melihat bahwa dia sudah tidak pakai celana dalam.

Sebenarnya … aku juga hanya memakai celana kolor ...

Mulan bergegas ke pelukanku, penuh dengan aroma.

"Kak Gilang, kamu begitu sibuk sepanjang hari, kamu sudah lama tidak bersamaku."

"Kamu telah bersama Kak Vanya begitu lama, mengapa tidak mau denganku."

"Apakah kamu tidak menyukaiku lagi?"

Suara Mulan agak kesal.

"Gadis bodoh, kenapa aku tidak menyukaimu?” Aku mengangkat baju tidurnya dengan tangan kananku dan menggerakannya ke atas, perlahan terasa sangat lembut dan halus.

"Dari para wanita aku, kamu adalah yang paling peka dan paling memahami aku."

"Aku menemani Vanya karena Vanya terluka sebelumnya dan aku tidak punya waktu untuk pergi ke rumah sakit untuk merawatnya, jadi, saat aku punya waktu, aku akan merawatnya."

"Jangan khawatir, aku akan kembali menemanimu setelah aku menyelesaikan pekerjaanku."