Penyucian Pernikahan - Bab 93 Putus Asa

Lampu melintas ke tubuh kita tiga orang, mobil berhenti di depan pintu masuk klinik.

Ini bukan mobil yang lewat, kita tiga orang terkejut, semuanya datang terlalu tiba-tiba, Tya dan Selvi tidak punya waktu untuk bersembunyi.

Dua orang keluar dari mobil, sudah berdiri di depan kita.

Setelah melihat orang itu, aku sangat terkejut, ternyata itu Gusnur dan putranya.

Keduanya melihat Selvi dan Tya, juga sangat terkejut.

Gusnur memiliki tatapan mata yang aneh, memindai kedua wanita itu "Selarut ini, apa yang kalian berdua lakukan di sini? "

Selvi melirik Gusnur "Urusan apa, aku mau kemana, apakah masih perlu melapor ke kalian? "

Selvi sebelumnya sangat menghormati Gusnur, sejak kejadian terakhir terjadi, setiap kali melihat Gusnur dan putranya, tidak lagi peduli.

Gusron berkata dengan dingin "Kamu gadis muda sikapnya seperti ini? Benar-benar tidak ada adat!"

Selvi tertegun,"Apakah aku punya adat, emang ada hubungannya denganmu? Apa aku sudah makan nasimu, habiskan uangmu? "

"Kamu ..." Gusron menjadi marah, matanya memerah.

"Vivi, tidak usah diperpanjang. " Tya menarik tangan Selvi .

Aku berkata: "Kak Tya datang menemuiku cek penyakit, Selvi akan antar aku pergi, ada masalah? "

"Kalian ayah dan anak larut malam di sini, apa yang kalian lakukan?"

Gusnur mengatakan: “Jalan dari desa kita ke kota tidak mudah. Sangat jauh juga, Gilang, melihat kamu belum pergi tadi sore, ini kita ke sini mau mengantarmu. "

Aku berkata dengan curiga: "Kenapa? Kalian sepanjang sore menatap pintu masuk desa? Benar-benar peduli ya. Haruskah aku berterima kasih kepada kalian. "

Gusron berkata: " Gilang, setiap orang berasal dari desa yang sama, kamu tenang, ayahku telah mengatur untukmu, setelah sampai di kota, tempat tinggal sudah diatur. "

"Masalah pekerjaan, ayahku telah menghubungi rekan, kamu bisa pergi bekerja kapan saja. "

Di permukaan bersikap baik padaku, sangat memperhatikanku, sebenarnya takut aku tidak akan pergi, datang secara pribadi untuk membawaku pergi.

Carikan aku tempat tinggal? Pekerjaan?

Ratusan persen menipuku!

Aku bukan orang bodoh

Tapi, aku akan meninggalkan desa, untuk tinggal di kota, ada mobil itu bagus.

Aku tersenyum tenang: "Dokter Gus sangat baik, Terima kasih Dokter Gus. "

Gusron menatap ransel di tanganku, berkata: "Sepertinya semuanya telah dikemas, ayok pergi. "

Bagasi di tanganku milik Selvi, aku berkata: "Kalian tunggu di luar dulu, akan keluar setelah aku bersiap."

Selvi berkata: "Aku akan membantumu."

Aku bilang ke Tya : "Kakak, kamu kembali dulu, sampai jumpa, sampai ketemu lagi. "

Tya pergi dulu, Selvi dan aku kembali mengurus barang, aku mengeluarkan isi koperku, mengemas dengan ransel Selvi, Selvi memasukkan barang-barangnya ke dalam koperku.

Aku memberi Selvi kunci klinik, berkata: "Aku akan pergi sebentar, ambil barang-barangmu dan pergilah. "

Selvi ingin pergi denganku, tidak boleh tersebar, jika mereka melihat barang-barang Selvi, pasti terjadi masalah besar.

Aku membereskan semuanya, Selvi tiba-tiba datang, mencium pipiku, mengatakan: " Gilang, aku menunggu kamu untuk kembali. "Aku meraih tangan Selvi, tersenyum dan berkata: "Jangan khawatir, aku pasti akan kembali. "

Aku meremas pantat Selvi dengan lembut.

Aku pergi dengan Selvi, aku masuk ke mobil Gusnur, Selvi ada di depan pintu, melihatku pergi.

Gusron mengemudi, Gusnur dan aku duduk di baris belakang.

Dalam perjalanan, wajah Gusnur tiba-tiba menjadi muram, Menatapku, mengatakan: " Gilang, tidak ada orang luar sekarang, kamu adalah orang yang cerdas, banyak hal, kamu pasti bisa mengetahuinya. "

"Terakhir kali kamu mengadukan aku, kita ayah dan anak kehilangan muka. "

"Membuatmu keluar dari desa, aku mengusulkannya kepada Komisioner Syafarudin, jika aku tidak bisa membuatmu pergi, Komisioner Syafarudin berkata jatuhi hukuman mati! "

Gusron berkata: "Kepala desa tua masih ingin melindungimu, hampir berlutut di hadapan Komisioner Syafarudin, tapi apa gunanya. "

"Komisioner Syafarudin sudah berkata, siapa yang berani melawan? "

Sial! Gusnur benar-benar berhasil!

Gusnur ingin mengusirku!

Aku menekan amarah di hatiku, mengatakan: " Gusnur, itu metode yang bagus, setelah membuatku pergi, apakah balai pengobatan yang dibangun oleh kak Trias milikmu? "

"Apakah menurutmu semuanya sesederhana itu?"

"Jangan berpikir sudah membuatku pergi, kalian menang, pertunjukan yang bagus belum dimulai. "

Gusnur tertawa datar, Mengatakan: "Gilang, kamu telah menjadi anak laki-laki malang yang diintimidasi dan dibully sejak kecil. Orang-orang sepertimu, tidak ada yang peduli sama sekali. "

"Yang tidak aku duga adalah, kamu benar-benar memiliki beberapa keterampilan, sejak menjadi pencuci, kamu berbeda dari sebelumnya, menentang, bersikap sombong dan mendominasi, hari-hari ini, aku benar-benar meremehkanmu. "

"Sayangnya, tidak peduli seberapa baik kamu, akhirnya meninggalkan desa, aku memberitahu kamu, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu. "

"Jika kamu dengan patuh menjadi pencuci, tidak menghalangi uangku, tidak melawanku, mungkin kita masih bisa berteman. "

"Sayangnya ... Kamu merampok tokoku, dengan agresif, ini adalah akhir dari melawanku! "

"Apakah aku agresif?" Aku ingin memukul Gusnur “Berawal dari pembicaraan kak Trias tentang membangun klinik kesehatan di desa, kamu sudah ingin berurusan denganku, kan? "

" Gusnur, masalah Selvi, kamu sudah ingin mengusirku, sayangnya kamu gagal, sekarang sesuatu terjadi pada Rizki, kamu memanfaatkan kesempatan itu, mengusirku keluar desa. "

"Kamu menang, tapi jangan terlalu cepat bahagia! "

Gusron berkata: "Gilang, kamu mau pakai apa melawan kita? "

"Komisioner Syafarudin, kepala desa, mereka yang bisa berbicara di desa, mereka semua orang kita! "

"Aku tahu kamu memiliki hubungan yang baik dengan Trias sejak kecil, jika kamu ingin Trias membantu kamu, kamu harus menyerah dari awal. "

"Hal-hal di desa, kak Trias hanya seorang junior, tidak bisa berbicara sama sekali, kamu menjadi Pencuci, kak Trias tidak rela, bicara dengan kepala desa, apakah itu berguna? "

"Bahkan, kak Trias ada di luar, mau urus gimana buat kamu "

Kata-kata terakhir, membuatku merasa sedikit tidak nyaman, tidak bisakah kak Trias benar-benar membantuku kali ini?

Aku menarik nafas dalam-dalam "Jalan di depan masih panjang, Gusnur, Gusron, kita lihat tanggal mainnya. "

Gusnur tersenyum dan berkata "Keluar dari desa, kamu adalah anjing liar, jika kamu tahu diri sedikit, bisa kerja rendahan, kamu masih bisa berbaur di kota. "

"Jika tidak, aku buat kamu hilang dari desa kita selamanya, menghilang dari kota kita, jangan lakukan hal bodoh, ha ha……"

Kata-kata ini, telah secara resmi merobek topeng kami semua. Ancaman dan peringatan Gusnur dan putranya, aku tidak peduli sama sekali.

Jika kak Trias benar-benar tidak bisa membantuku, aku hanya bisa menyelesaikan masalah dengan caraku.

Membuatku cemas, mendorongku ke dalam keputusasaan, aku akan mendengarkan perintah Dewi Danau, membunuh mereka semua!

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu