Penyucian Pernikahan - Bab 210 Negosiasi

Glasiva terlihat panik, "Gilang, apa yang kamu lakukan padaku, kamu... jangan mendekat, aku... aku sedang menstruasi!"

Glasiva mengira aku telah melakukan sesuatu padanya sehingga dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan, dia berpikir aku coba untuk melakukan hubungan intim dengannya.

Aku berkata dengan lembut, "Istirahatlah yang cukup, dan ceritakan semuanya padaku pada saatnya nanti."

Aku berjalan keluar, mengurus wanita ini harus perlahan.

"Tunggu sebentar..." Glasiva tiba-tiba memanggilku.

“Kenapa? Sudah sadar sangat cepat?” Tanyaku.

"Aku..." Glasiva tampak sedikit berbeda, "Aku harus ke toilet..."

Ke toilet?

Setelah diikat seharian tanpa ke toilet sama sekali, kupikir dia sudah tidak bisa menahannya lagi.

Aku berkata dengan pelan, "Keluar, belok kiri, ada toilet disitu."

Aku tidak takut dia akan melarikan diri, lagipula dia tidak punya cukup kekuatan untuk melarikan diri.

Di luar sangat gelap, dan dingin, dia tidak memiliki ponsel ataupun lainnya, dia hanya memanfaatkan sinar rembulan di luar lalu pergi ke toilet

Setelah itu, Glasiva berteriak, “Gilang…”

Aku keluar, lalu datang ke depan pintu toilet dan bertanya, “Ada apa?”

“Ambilkan aku… Ambilkan tissue toilet.” Suara Glasiva terdengar aneh, “Aku… butuh ukuran besar… aku sedang menstruasi, jadi carikan aku pembalut…”

Apakah betul dia sedang menstruasi?

Aku mencari tissue toilet di lemari kamar mandi, tetapi aku tidak dapat menemukan pembalut.

“Pakai ini saja.” Aku juga sangat kesulitan.

Aku berjalan kearah toiletnya dan menyerahkan tissue toilet itu, di bawah sinar rembulan aku dapat melihat pantat putih yang cukup besar.

“Gilang, pergi sana!” Glasiva agak marah, dan wajahnya memerah.

Aku tertawa dan berkata, "Kenapa pembunuh wanita yang kejam bisa takut hanya karena dilihat oleh orang lain? Apa yang bisa kamu lakukan padaku jika aku tidak mau keluar?"

Tiba-tiba, benda putih dengan noda darah dilempar kearahku...

Glasiva baru saja melemparkan pembalut kearahku, aku segera menghindarinya, hampir saja terkena wajahku, untung saja….

Setelah selesai dari toilet, Glasiva kembali ke ruangannya, dan aku beristirahat di ruangan sebelah.

Aku sama sekali tidak tertarik dengan dunia organisasi, tetapi Gerad adalah anggota organisasi, dan dari organisasi itu mengembangkan orang-orang kuat seperti Glasiva ini.

Jadi, aku harus mencari tahu tentang hal ini, aku harus mencari tahu hal apa yang ada di balik keluarga Yang yang belum kuketahui.

Setelah lebih dari satu jam, Mahmud akhirnya kembali.

Boges dan Bopak bertemu denganku, mereka segera menyambutku dengan penuh hormat.

Ada yang membuatku terkejut, si rambut panjang sudah memotong rambutnya, dan si rambut kuning mewarnai rambutnya jadi hitam, Aku mendidik mereka dengan baik terakhir kali bertemu, sepertinya mereka mendengarkan nasihatku.

Mereka berdua membawa kotak makanan dan air mineral masing-masing.

Mahmud sudah memberitahu mereka tentang hal ini di perjalanan, mereka harus menjaga Glasiva.

Mata mereka sangat berbinar, setelah melihat Glasiva.

Aku berkata, “Kalian berdua yang bertanggung jawab untuk mengawasi Glasiva, jangan biarkan dia melarikan diri, jangan lakukan yang lain-lain, paham?”

Boges dan Bopak mengangguk, lalu Bopak berkata karena bingung :“Bos, kamu membiarkan kami untuk mengawasi wanita cantik ini, bukankah ini hal buruk? Ini adalah sebuah penjara.”

"Ya." Boges juga berkata: "Bos, bukankah kamu mengajari kita terakhir kali bahwa kita tidak boleh melakukan hal buruk lagi dan harus tetap rendah hati…."

Mahmud pasti tidak akan berbicara omong kosong tentang apa yang terjadi sebelumnya, dan tidak akan memberi tahu mereka.

Aku berkata: "Memenjarakan seseorang tidak selalu berarti buruk, jadi kalian berdua tetap awasi saja wanita itu."

"Ingat, kamu tidak boleh meninggalkan rumah ini selama dua puluh empat jam. Kamu harus tetap mengikuti wanita ini ketika dia pergi ke kamar mandi."

"Mahmud akan membawakan barang-barangmu tepat waktu nanti."

"Jika dia kabur, kalian berdua akan mati."

“Biasanya, kalian hanya perlu menguncinya di kamar, dan tidak perlu mengajaknya bicara, mengerti?

Mereka berdua mengerti.

Mengurung Glasiva di dalam ruangan, tidak ada ponsel, tidak ada yang boleh berbicara dengannya, dan harus memberinya makan sehari sekali, akan kulihat berapa lama wanita ini akan bertahan.

Aku mentransfer 20 juta kepada mereka berdua agar melakukan pekerjaannya dengan baik, dan ketika sudah selesai akan ada tambahan 20 juta lagi.

Mereka berdua terlihat sangat bersemangat.

Setelah itu, aku dan Mahmud pergi dan mengunci pintunya.

Karena sudah cukup larut, Mahmud tidak pulang kerumahnya melainkan tetap di rumahku.

Keesokan paginya, aku terbangun karena ada dering telepon, waktu masih menunjukan pukul 7, aku sangat sibuk kemarin malam dan ingin tidur lebih lama lagi, tapi, telepon dipagi hari itu membuatku bangun.

Aku menjawab teleponnya, dan suara suram terdengar, "Gilang, ini Gerad, aku ingin bertemu denganmu."

Dari mana Gerad mendapatkan nomor teleponku?

"Bertemu denganku?" Aku sedikit terkejut, "Ada apa?"

Gerad berkata: "Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, mobilku ada di jalan di luar desamu, hanya ada satu mobil yang sedang menunggu disini, aku akan menunggumu di dalam mobil."

Setelah selesai berbicara, dia menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dariku.

Apa yang diinginkan Gerad dariku sepagi ini?

Pasti ini tentang Glasiva.

Kira-kira 700-800 meter dari pintu masuk desa, jadi aku tidak perlu meminta Mahmud untuk mengantarku, aku hanya perlu berjalan lurus.

Di pagi hari agak dingin, beberapa penduduk desa yang sudah bangun berangkat kerja ke ladang dengan peralatan pertanian yang dibawanya, dan semua penduduk desa menyapaku dengan hangat ketika melihatku.

Belum lama ini, aku memberikan pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan gratis kepada setiap warga desa yang ada, setelah itu sikap warga desa kepadaku langsung berubah penuh antusias.

Setelah aku sampai di pintu masuk desa, aku melihat ada mobil hitam yang diparkir kurang lebih 100 meter jaraknya.

Ketika orang di dalam mobil melihatku, mereka maju perlahan ke arahku, dan akhirnya berhenti tepat di sebelahku.

Pintu penumpang terbuka, dan aku segera masuk lalu menutup pintunya lagi.

Gerad memakai jas yang sangat rapi, tetapi wajahnya terlihat lesu, bahkan terlihat dengan jelas kantung mata terbentuk di bawah matanya, setelah semua yang terjadi pada Keluarga Romlah kemarin, dia pasti tidak bisa beristirahat dengan nyenyak, mungkin tidak tidur sama sekali.

Aku tersenyum kecil:“Sangat mengejutkan Gerad secara pribadi datang ke desa yang kecil ini, ada apa ?

Wajah Profesor Romlah terlihat muram lalu berkata, "Gilang, orang terkenal sepertimu seharusnya tidak menyembunyikan rahasia, ada yang ingin kutanyakan padamu, dan kuharap kamu menjawabku dengan serius, jika tidak, aku akan menghajarmu!"

Mengancamku setelah baru saja aku datang, aku berkata perlahan: "Keluarga Romlah-mu sudah mengirim pembunuh bayaran dua kali, namun tidak berhasil, bagaimana lagi kamu akan coba menghajarku?"

“Kamu datang sendiri kesini untuk bertemu denganku lalu mengancamku, kamu tidak takut aku akan membunuhmu?”

Wajah Profesor Romlah berubah menjadi tidak enak ketika mendengar kata-kataku, “Berhenti bicara omong kosong Gilang, aku tahu kamu bukan orang yang mudah ditangani, aku sangat tahu kemampuan dari wanita itu, tapi sekarang kamu dapat duduk di sebelahku tanpa luka apapun!"

“Kondisi Keluarga Romlah bisa sampai terjadi seperti saat ini, semuanya itu berkaitan denganmu, Keluarga Romlah meremehkanmu dan mengira kamu hanyalah orang biasa saja, tapi tanpa diduga kamu adalah serigala berbulu doma!”

Setelah banyak hal yang terjadi pada Keluarga Romlah kemarin, mereka pasti sudah mengadakan rapat keluarga, dan akhirnya mereka menyadari aku bukanlah orang yang bisa ditangani dengan mudah, tapi mereka sudah terlambat sekarang!

Beberapa hal yang sudah terjadi pasti tidak dapat dikembalikan lagi.

Aku berkata, "Profesor Romlah, katakan langsung jika ada yang ingin kamu katakan, aku sangat sibuk dan aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan omong kosongmu."

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu