Penyucian Pernikahan - Bab 235 Lelaki Bajingan

Vanya mengumpat, tidak ingin memedulikan aku, segera masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobil.

Melihat Vanya hendak menutup pintu mobil, aku segera bergegas menghampiri dan meraih tepi pintu mobil, menariknya dengan kuat, dan berkata dengan cemas: "Vanya, dengarkan penjelasanku."

"Ini adalah hadiah dariku."

Aku tidak pandai menghibur gadis. Saat ini, membeli hadiah untuk membujuk gadis mungkin sedikit atau tidak ada gunanya, tapi aku harus membelinya.

Aku memiliki hubungan dengan beberapa wanita, dan jika dipikir-pikir sekarang, aku belum pernah memberikan apapun kepada wanita.

“Aku tidak dengar, aku tidak dengar, pergilah!” Vanya hendak menutup pintu mobil, aku dengan keras kepala menarik pintu mobil untuk mencegah Vanya menutupnya.

"Gilang, aku tidak ingin melihatmu! Kamu pergilah dariku!" Vanya memelototiku dengan ekspresi kemarahan dan kebencian di matanya.

"Jangan ganggu aku lagi, aku tidak ingin hadiah darimu!"

"Mulai sekarang, aku tidak ada hubungan sedikitpun denganmu!"

"Aku ingin putus denganmu!"

"Pergilah!"

Aku menyakiti perasaan Vanya. Aku memegang tangan wanita lain di depan Vanya dan mengumumkan bahwa aku akan bertunangan dengan wanita lain.

Wanita mana pun tidak tahan melihat pacarnya melakukan hal seperti itu di depannya.

Di mata Vanya penuh dengan rasa sakit dan putus asa, dan hatinya terus memanggilku lelaki bajingan ...

Saat kita bertengkar, orang-orang yang lewat mulai berhenti dan menyaksikan keramaian.

“Gilang, kenapa kamu belum pergi, apakah kamu tidak tahu malu!” Suara Vanya mengecil.

Aku menahan pintu mobil. Vanya tidak sekuat aku. Dia tidak bisa menutup pintu, menendang aku dan tetap tidak bisa mengusir aku. Dia menyalakan mobil tetapi tidak berani menjalankan mobil karena takut melukai orang.

Aku berkata, "Vanya, kita berdua harus membicarakannya secara baik-baik."

Vanya melihat bahwa ada semakin banyak orang di sekitar, dia sedikit cemas. Dia adalah seorang polisi dan mengendarai mobil polisi. Akan berakibat buruk jika dia saling tarik menarik dengan laki-laki di sini. Jika seseorang menggunakan ponsel untuk memotret dan mempostingnya secara online, itu akan mempengaruhi reputasi keamanan publik.

Vanya memelototiku dengan tajam, "Masuk ke dalam mobil!"

Aku segera meraih pintu belakang dan masuk ke dalam mobil.

Aku takut ketika aku memutar ke kursi penumpang, Vanya tiba-tiba menginjak pedal gas dan kabur.

Vanya menutup pintu, dan mobil langsung pergi menjauh.

Beberapa menit kemudian, mobil berhenti di sebuah gang terpencil, lalu Vanya berkata dengan sinis: "Gilang, apa yang ingin kamu katakan, bicaralah."

Vanya membelakangi aku, dan aku tidak bisa melihat matanya.

Satu-satunya hal yang dapat aku lakukan sekarang adalah mengaku.

Kebenarannya sudah terungkap, dan jika menyembunyikannya, itu akan terus menyakiti Vanya, menipu berulang kali, dan akhirnya kebenaran yang terungkap akan menimbulkan konsekuensi yang lebih serius.

Aku tidak ingin menyakiti siapa pun, aku tidak ingin meminta maaf pada siapa pun. Tetapi jika aku ingin melatih tenaga dalam, aku harus memesona, dan aku harus memiliki hubungan dengan banyak wanita, ini tidak bisa dihindari.

Selain itu, aku menyukai semua wanita yang berhubungan seks dengan aku.

Aku tahu bahwa aku tidak setia. Dalam banyak kasus, aku tidak punya pilihan. Siapa yang tidak ingin hidup bersama dengan wanita cantik sampai tua?

Tetapi aku sudah memilih jalur tenaga dalam ini, dan aku harus menerima semua ini.

Aku mencintai mereka dan aku ingin membuat mereka semua bahagia.

Mungkin aku adalah Playboy terhebat.

Namun, di zaman kuno orang bisa memiliki tiga istri dan empat selir, itu legal dan justru dianjurkan. Sekarang, harus monogami, poligami adalah tindakan ilegal, dan legal untuk tidak mendapatkan akta nikah. Itu adalah masalah moral dan kehidupan pribadi yang kacau.

Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Vanya, maafkan aku ..."

“Apakah minta maaf ada gunanya!” Suara Vanya tidak beres, dengan beberapa tangisan, “Kamu ... Di hadapanku, kamu ingin bertunangan dengan wanita lain!”

"Kamu membuatku merasa malu!"

"Bagaimana kamu bisa menyakitiku seperti ini!"

"Gilang, apa yang sudah kamu janjikan padaku sebelumnya?"

"Aku pikir kamu memiliki hubungan yang tidak jelas dengan Delia. Aku tidak menyangka bahwa kamu dan Selvi sudah bersama!"

Vanya adalah orang yang terus terang, jika ada yang salah, dia akan mengatakan secara langsung.

Jika sekarang aku langsung mengatakan bahwa aku juga berhubungan dengan beberapa wanita lain, aku khawatir Vanya akan benar-benar di luar kendali.

"Bicaralah." Dewi Danau berkata: "Pada akhirnya kamu harus memberitahu hal mengenai semua wanita yang dekat denganmu."

"Setiap wanita memiliki kepribadian dan pemikiran yang berbeda. Tetapi pada akhirnya mereka tahu bahwa kekuatanmu tidak dapat dipisahkan darimu, tidak peduli apakah itu psikologis, fisik atau materi, dan mereka dengan sendirinya akan menerima semua ini."

"Jika beberapa wanita benar-benar tidak bisa menerima kamu, maka putuskan saja."

"Itu normal bagi pria dan wanita untuk putus, jadi tidak ada beban psikologis."

"Saat menghadapi masalah emosional, jangan bingung."

Perkataan Dewi Danau mudah diucapkan, tetapi sulit dilakukan.

Aku seorang pemula dalam hal berbicara tentang cinta. Aku berhubungan seks dengan beberapa wanita karena ketidaksengajaan atau keterampilan medis. Sama sekali tidak saling jatuh cinta dengan satu wanita pun dan berhubungan seks lagi setelah jatuh cinta.

Aku tidak ingin menjadi lelaki bajingan, tapi sekarang aku sudah menjadi bajingan.

Aku mengumpulkan keberanian dan berkata, "Vanya, aku harus memberi tahu kamu sesuatu dengan jelas. Aku tidak ingin menipu atau menyembunyikannya darimu."

"Tapi aku tidak akan mengatakan, itu akan menyakitimu pada akhirnya, dan itu akan menyakitimu lebih dalam."

Vanya dengan marah berkata, "Jika ada yang ingin dikatakan, cepat katakan saja!"

Aku mencoba mengatakan semuanya dengan cara yang bijaksana. Aku berkata: "Vanya, aku tulus kepadamu. Aku berjanji kepadamu bahwa aku akan bersama denganmu selamanya."

"Tapi ... aku juga berjanji pada orang lain ..."

"Bajingan!" Vanya menyela, "Gilang, kamu bajingan tak tahu malu, penipu, pembohong!"

"Aku sudah buta, bagaimana aku bisa bersamamu!"

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu!"

"Terakhir kali aku mabuk dan kamu menyentuh aku, aku harusnya menangkapmu dan mengirimmu ke dalam sel!"

Vanya sangat emosional, setelah mendengar penjelasan aku, tiba-tiba kehilangan kendali.

Aku benar-benar tidak tahu bagaimana menghibur dia. Apakah aku harus melanjutkan perkataanku?

Aku merasa sangat sedih juga.

“Vanya, ini adalah kesalahanku, tapi aku tidak punya cara lain.” Aku lanjut menjelaskan, “Kamu juga tahu bahwa aku punya banyak rahasia. Aku bisa menyeret mobil dengan satu tangan. Aku bisa menghancurkan cangkir air keramik menjadi berkeping-keping dengan satu tangan."

"Dan sejumlah besar uangku, kemampuanku saat ini, posisiku saat ini, semua ini, apakah kamu tidak penasaran?"

"Ya! Aku tidak mengenalmu!" Vanya tersedak, "Aku tidak mengenalmu sama sekali, Gilang, aku pikir aku mengenalmu, tetapi kamu yang sekarang, sama seperti orang asing di hadapanku."

"Dahulu aku hanya tahu bahwa kamu adalah anak yang malang, tetapi sekarang, kamu memiliki kekayaan puluhan miliar, kamu memiliki kemampuan yang besar, dan koneksimu sangat luas."

"Kamu adalah tokoh yang begitu besar, jadi sangat tidak mungkin menganggapku yang hanya sebagai polisi kecil, bagaimana bisa menganggapku yang hanya sebagai seorang yatim piatu yang tidak dicintai dan tidak punya orang yang dicintai!”

"Aku dan kamu sama sekali tidak berada di jalan yang sama. Bersama denganmu hanyalah angan-anganku."

"Aku tidak pantas……"