Penyucian Pernikahan - Bab 273 Tong Samcong

Hari ini mulai bekerja, Mayden ? Dia kenapa masih belum datang?

Baru saja aku memikirkan Mayden, tepat disaat ini, melihat dari dalam kantor sementara yang berada dibelakang muncul seorang sosok wanita dengan tubuh tinggi dan rambut pendek.

Tetap dengan celana jeans, atasan kulit, dibagian pinggang terpasang sebuah tas.

Orang yang datang tepat adalah Mayden.

Tangannya membawa segelas air, dengan tenang meminum air.

Wanita ini benar-benar menakutkan, sebelumnya ia muncul dibelakangku dan mencuri dengar teleponku, kali ini juga sejak kapan ia datang.

Aku berjalan kesebelah Mahmud menelepon, memintanya untuk menjaga diluar pintu, jangan membolehkan seorang penduduk untuk masuk.

Mesin penggalian menggali satu demi satu lapisan, memindahkannya keluar, fondasi dari pusat medis adalah lebih dari 100 m2, sedangkan fondasi Aula leluhur yang dulu memiliki 30 m2, tempat dengan tanaman hijau yang merambat itu juga hanya ada sekitar 30 m2.

Setengah jam kemudian, fondasi tersebut sudah mencapai kedalaman hingga setengah meter.

Bawah tanah Aula leluhur itu, paling banyak juga hanya menggali beberapa retakan akar pohon, beberapa akar pohon ini kurang lebih setebal jari-jari tangan, seluruhnya terputus karena galian, mengalirkan cairan hijau.

Semakin menggali kebawah, akar-akar pohon ini semakin tebal, sangat aneh.

Mesin penggali tetap melakukan pekerjaannya, aku dan Hasan serta Mayden bertiga berada dilokasi itu.

Para pekerja yang paling penting adalah menggali tanah bukan menggali makam, hal yang harus kita lakukan, tidak boleh memberitahukannya kepada para pekerja.

Mayden juga tidak menyampaikan pendapat apapun.

“Jangan menggali, kalian cepat berhenti!”

Tiba-tiba, dari jauh datang 20-30 orang, pria wanita tua dan muda seluruhnya ada, sedangkan yang berada dipaling depan, adalah orang tua dengan tubuh mengenakan qibao panjang berwarna abu-abu, terlihat seperti orang tua yang bijak.

Dia adalah Tong Samcong di desa kita, rambutnya yang putih diikat menjadi satu tinggi, menggunakan jepit hitam untuk menahannya, meskipun sudah berumur lebih dari 60 tahun, tetapi kerutan diwajahnya tidak banyak, wajahnya yang bijak membuat orang memiliki kesan ia hanya berusia 50 tahun.

Tong Samcong biasanya membantu para penduduk desa untuk menghitung fengshui, siapa yang membangun rumah pasti akan melihat posisi fengshui, siapa yang akan menikah pasti akan datang untuk menghitung delapan karakter angka kelahiran, sangat terkenal.

Biasanya, Tong Samcong membuka kios dikota untuk meramal, terkadang juga menerima beberapa pekerjaan dari luar, Tong Samcong memiliki kemampuan dan cukup terkenal.

Kong Ahong dan Tong Samcong berjalan didepan, melihat Tong Samcong dan para penduduk, semuanya dicari oleh Kong Ahong.

Mahmud dengan tidak sabar berjalan kesampingku, berkata “Bos, orang-orang ini menerobos masuk kedalam, aku tidak memiliki cara.”

Ini tidak bisa menyalahkan Mahmud.

Wajah Hasan melihat orang-orang yang menghalangi kontruksi ini menjadi gelap “Apa yang mau kalian lakukan? Aku menyuruh kalian untuk pergi, kenapa kalian kembali datang, liat rupa kalian yang emosi, apa yang sebenarnya ingin kalian lakukan?”

Para penduduk mulai berbicara satu sama lain.

“Aku dengar disini terjadi sesuatu, kami datang kemari untuk melihat.”

“Dari mana asalnya akar-akar pohon ini?”

“Tanah Aula leluhur ini, tidak boleh diutik, 40 tahun yang lalu pernah terjadi masalah.”

“Masalah diwaktu itu benar-benar terlalu menakutkan, jika kembali terjadi sesuatu apa yang harus dilakukan?”

“Pak Hasan, lebih baik jangan menggali lagi.”

“Kepala desa, kamu harus menghentikan Pak Hasan untuk tidak melanjutkan penggaliannya……”

Ada beberapa penduduk yang berjalan kemari, menarik akar dan ranting dari tanah, penuh dengan wajah curiga dan ketakutan.

“Semua diam!” Kong Ahong menyuruh orang-orang untuk diam dan berkata “Pak Hasan, Kepala desa, ini adalah Tong Samcong dari desa kami, aku mengundang Tong Samcong datang kemari, meminta Tong Samcong untuk melihat-lihat tempat ini terlebih dahulu.”

“Jika tidak ada masalah maka kalian bisa melanjutkan penggalian, jika benar-benar ada masalah, aku harap kalian bisa segera berhenti, duduk disini dan menyelesaikan masalah dengan baik.”

“Bisakah?”

Hasan mendinginkan wajahnya “Bukankah aku pernah berkata? Disini tidak peduli ada apapun yang terjadi disini, kami akan bertanggung jawab dan menyelesaikannya, menyuruh kalian untuk pergi dan jangan pernah kembali!”

“Kalian menganggap perkataanku sebagai angin yang berlalu kah!”

“Semuanya keluar!”

Cara Hasan benar-benar sangat kuat, wajah para penduduk menjadi sangat tidak enak.

Rahmat tepat disaat ini maju dua langkah kedepan dan berkata “Pak Hasan, kami tahu kamu dan Trias demi membangun desa kami, sekarang adalah masa konstruksi, uang investasi dan yang lain-lain sudah masuk, jika pembangunan dihentikan pasti mengalami kerugian yang sangat besar.

“Sekarang kita datang kemari untuk berdiskusi dengan kamu, berdiskusi dengan Gilang, bagaimanapun juga hal ini terlalu aneh, semuanya biarkan Tong Samcong untuk melihat-lihat terlebih dahulu.”

“Bagaimanapun juga ini adalah demi kebaikan semua orang.”

Kong Ahong berbicara dengan ssangat lembut kepada Rahmat, tetapi Hasan tidak memberikan muka kepada siapapun “Aku sudah berkata, aku yang bertanggung jawab akan segala masalah yang ada disini, aku adalah penanggung jawab di proyek kali ini, kalian semua harus mendengarkanku!”

“Disini bukankah hanya akar pohon dan daun pohon saja, apa yang aneh?”

“Sekarang semuanya keluar, tanpa ijin dariku, siapapun tidak boleh masuk.”

Tidak bisa dipungkiri, sikap Hasan benar-benar sangat kuat, membuat para penduduk yang berada disini seketika menjadi tertekan.

Sebenarnya juga para penduduk memberikan muka untuk Hasan, karena pembangunan desa, adalah investasi dari Kak Trias, Hasan adalah calon suami dari Kak Trias, tetapi juga adalah penanggung jawab utama dari proyek kali ini, para penduduk tentu saja tidak akan akan mencari massalah dengan Hasan.

Kong Ahong yang melihat sikap Hasan begitu keras, hanya bisa berjalan kedepanku, meminta bantuan kepadaku dan berkata “Gilang, kamu adalah kepala desa, sekarang terjadi sesuatu masalah didalam desa, kamu tidak akan mengatakan apa-apa?”

“Apakah kamu ingin begitu saja membiarkan desa kita terjadi masalah?”

“Gilang, kamu harus menegakkan keadlian untuk penduduk dessa.”

Kong Ahong berkata dengan sorotan mata memohon kepadanya.

Aku paham akan kepedihan hati Kong Ahong, tetapi hal ini, kami sudah memutuskan, siapapun juga tidak dapat menghalangi.

Aku baru saja ingin meminta para penduduk untuk pergi, Dewi Danau berkata “Tong Samcong ini adalah tuan fengshui, memintanya untuk melihat-lihat juga tidak ada masalah, juga dapat membuat para penduduk desa untuk pergi.”

“Dengan kekuatan tuan Tong Samcong ini mungkin tidak dapat melihat apapun, jika tidak para penduduk terus-menerus datang untuk membuat masalah juga tidak bagus.”

Karena itu, aku berkata “Kak Hasan, karena Tong Samcong pun telah datang, biarkan Tong Samcong untuk melihat-lihat, juga tidak akan menghabiskan waktu yang begitu banyak, jika tidak ada masalah apapun, para penduduk juga akan menjadi tenang.”

“Jika semua orang terus-menerus membuat keributan seperti ini, juga bukanlah cara yang baik.”

Hasan mengerutkan keningnya, kemudian berkata “Karena Gilang telah membuka mulutnya, kalau begitu aku akan memberi waktu 10 menit!”

Kemudian, Tong Samcong dengan langkah besar berjalan kedepan, dengan bantuan dari para penduduk, ia turun kedalam lubang sedalam lebih dari setengah meter.

Beberapa penduduk juga ikut masuk kedalam.

Tong Samcong mengambil sebuah daun dari atas tanah kemudian membersihkan daun itu dari tanah dan membalik-baliknya memeriksa dengan jelas.

Setelah selesai memerika daun, ia kemudian kembali memeriksa garis retakan dan tumbuhan merambat serta akar-akar pohon dengan ketebalan yang tidak sama.

Kemudian, Tong Samcong mengeluarkan sebuah kompas berwarna emas gelap dari dalam tas nya, kompas ini sangat mirip dengan kompas yang digunakan oleh Mayden, hanya saja ukuran dan warnanya yang berbeda.

Tong Samcong berkata kepada penduduk yang berada disekitarnya “Kalian semua tinggalkan lubang ini, jangan mendekat kepadaku dan juga beberapa dari kalian……”

Tong Samcong berkata kepada beberapa pekerja yang sedang beristirahat tidak jauh dari sana “Kalian juga naiklah untuk beristirahat, tunggu setelah aku selesai memeriksa, baru boleh turun kembali.”

Setelah para penduduk dan para pekerja naik keatas, Tong Samcong sambil membawa kompasnya dan mulutnya berkata-kata, membaca bahasa yang tidak bisa dimengerti, mondar-mandir kesana-ssini didalam lubang.

Tong Samcong tidak berjalan sembarangan, melainkan meninjakkan langkah-langkah dengan aturan tertentu.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu