Penyucian Pernikahan - Bab 270 Segera bergerak

Apa ini? Alam Gaib juga bukankah itu untuk orang-orang biasa? Kenapa tidak peduli akan hubungan diantara aku dengan Farhat, hanya memeriksa hal dibawah Aula leluhur ?

Dan juga, ia sudah datang kedalam desa selama 2 hari? Kenapa aku tidak mengetahuinya? Para penduduk juga tidak ada yang mengungkit?

Kenapa sudah datang tidak mencariku? Tidak menaruhku kedalam matanya kah?

Aku benar-benar tidak puas kepada sikap wanita ini, tetapi aku tidak berani mengabaikannya.

Aku berkata “Minta seluruh penduduk untuk bubar, memelurkan waktu yang banyak, bagaimanapun juga para penduduk memiliki keluarga mereka, masih memerlukan pengaturan untuk mereka berpindah ke desa yang lain, meskipun aku adalah Kepala desa, tetapi Kepala desa pun tidak pasti akan menyetujuinya.”

“Hal ini, aku perlu melakukannya selangkah demi selangkah.”

Aku berencana menggunakan uang untuk menyelesaikan malah, meminta seluruh penduduk untuk pergi, lewat beberapa saat baru kemudian kembali.

Mayden berkata “Tadi saat kamu menelepon aku sudah mendengarkan seluruhnya, Farhat menangkap orangmu, mengancammu untuk melakukan hal untuknya, ia meminta semua orang untuk pergi, tetapi berdasarkan keadaan saat ini, para penduduk tidak perlu pergi, lakukan saja seperti biasa, tidak perlu membuat keributan besar lagi.”

“Jika tidak, waktunya tidak akan cukup, hanya tersisa 6 hari sudah akan Mid-autumn festival, kita memerlukan persiapan yang cukup banyak.”

“Tetapi……” Aku berkata “Jika benar-benar terjadi sesuatu dan membuat para penduduk berada didalam bahaya, bagaimana?”

Suara Mayden menjadi dingin “Kami memiliki cara kami untuk melakukan pekerjaan, kepentingan diutamakan untuk Aula leluhur, para penduduk yang berada diarea 500m bisa mengungsi, tetapi para penduduk yang lain tidak perlu.”

“Sekarang, segera laksanakan!”

“Jangan memiliki begitu banyak pertanyaan!”

“Jika tidak ingin masuk penjara, segalanya, ikuti arahan dariku!”

Wanita ini bekerja dengan penuh semangat, aku keluar untuk menyelesaikan urusan dan meminta Mayden untuk menungguku disini.

Mahmud memberitahuku, wanita ini baru saja masuk, katanya mencariku untuk memeriksa sakit, Mahmud meminta nya untuk menunggu diluar, tidak perhatian ada wanita yang kemudian masuk kedalam.

Ternyata seperti itu.

Aku dan Mahmud pergi menuju komite desa untuk mencari Hasan, orang-orang dari Jiwas Grup juga berada disini.

8 hari yang lalu, Hasan memberitahuku, konstruksi pembangunan pertama dan kedua harus dijalankan bersamaan, 5 hari yang lalu aku juga menanda-tangani dokumen perjanjian, orang-orang dari Jiwas Grup juga tidak memiliki pendapat, mereka tidak ingin menghabiskan banyak waktu berada didalam desa, konstruksi ini cepat selesai maka akan lebih baik.

Aku mencari orang-orang untuk berdiskusi, kontruksi pembangunan yang kedua bisa dimulai kapanpun, sore ini aku mengadakan pertemuan warga untuk mengevakuasi para warga yang berada di area 500m dari Aula leluhur itu.

Orang-orang tidak memiliki pendapat apapun, aku melihat sorotan mata Hasan bercahaya, terlihat jelas, ia pasti sudah tahu, aku dan orang-orang dibelakangnya telah berkompromi.

Untuk kelompok dari konstruksi bagian kedua, Hasan menunjukkan sudah mengaturnya dan besok akan segera berada disini.

Setelah selesai berdiskusi, aku meminta Mahmud dan 2 kepala tim untuk memberitahukan para penduduk sore nanti pukul 4 akan mengadakan rapat seluruh penduduk desa.

Rapat tersebut dilaksanakan di gerbang komite desa, saat pukul 4 sore, aku dan Hasan serta Mahmud juga Rahmat Pota mereka bertiga bersama-sama hadir ketempat itu, para penduduk dari awal sudah berada disini.

Aku mengumumkan isi dari rapat ini, kemudian membicarakan terlebih dahulu rencana konstruksi beberapa hari ini dan juga pemberesan beberapa hal kecil didalam desa.

Kemudian, aku mengumumkan kontruksi bagian 1 dan 2 akan dimulai dalam waktu bersamaan, dimulai dari Aula leluhur situ, dibagian Aula leluhur itu akan dibangun pusat medis dan memerlukan fondasi terlebih dahulu, perbaikan pembangunan dalam skala besar dan suara nya akan sangat besar, meminta para penduduk yang berada dalam area 500m dari Aula leluhur untuk menungsi terlebih dahulu kerumah para penduduk desa yang lain.

Sebenarnya dalam jarak 500 meter terdapat 20 lebih rumah penduduk, beberapa orang-orang ini mulai tidak setuju, aku memberitahu mereka, setiap keluarga akan mendapatkan subsidi sebesar 20.000.000 rupiah, setelah 1 bulan bisa kembali lagi.

Setelah mendengar uang, mereka semua langsung setuju, bahkan ada beberapa orang yang juga satu-persatu berkata mau tidak pindah kerumah penduduk yang lain.

Perpindaha kali ini bukanlah meninggalkan desa kami, hanya tinggal sementara dirumah orang lain, para penduduk desa tentu tidak memiliki pendapat, asalkan ada uang, begitu saja mendapatkan 20.000.000 rupiah, siapa yang tidak ingin hah?

Setelah semua hal dibicarakan, aku disaat itu langsung memberikan uang kepada warga, setelah rapat selesai, para penduduk mulai berpindah.

Seluruhnya sangat lancar.

Aku kembali kedalam rumah dan melaporkan keadaan sepenuhnya kepada Mayden.

Mayden mengeluarkan selembar kertas dan berkata “Bahan-bahan yang ada diatas kertas ini segera besok pagi belanjakan dan bawa kemari.”

Aku melihat kecatatan, semuanya adalah papan kayu kedap suara, perlu kayu dalam skala besar, mengelilingi 500m itu sepenuhnya!

Aku bertanya “Kak Mayden, mohon tanya, bahan-bahan ini untuk apa ya?”

Mayden berkata dengan datar “Tolong panggil aku Penyihir, untuk identitasku tidak boleh diberitahukan kepada orang lain.”

“Untuk kegunaan dari bahan-bahan ini, tidak perlu banyak bertanya.”

“Lihat dengan jelas, seluruhnya adalah papan kayu mahoni, tidak bisa boleh dicampur oleh papan yang lain.”

Kayu mahoni sangat mahal, memiliki kegunaan untuk mengusir setan, Mayden memintaku untuk membeli dalam jumlah yang begitu banyak, takutnya akan menghabiskan lebih dari 200.000.000 juta!

Aku tidak dapat menahan diri dan berkata “Bahan ini tidak mudah untuk dicari dan harganya sangat mahal, apakah pemerintah akan membayar untuk hal ini?”

“Tidak.” Mayden berkata “Kamu adalah Kepala desa, selesaikan sendiri.”

Otakku dipenuhi dengan garis hitam, untung saja aku punya uang, jika tidak punya uang, hal ini akan menjadi sulit.

Aku hanya bisa mendengarkan rencana dari Mayden, aku benar-benar tidak tahu dimana membeli kayu mahoni, berpikir sejenak, kemudian menelepon Santo.

Santo berkata “Gilang, akhir-akhir bagaimana? Apakah ada petunjuk yang lain?”

Hal pertama yang dikatakan oleh Santo adalah kasus, untuk sementara aku tidak apa-apa dengan masalah Rasputin, Santo masih tetap ingin mencari tahu pembunuh dari adiknya yang ketiga itu.

Aku berkata “Hal ini, kamu tenang saja, aku akan tetap melanjutkan untuk memeriksa, saat aku memerlukan keluarga Romlah, aku pasti akan mencari kalian.”

“Aku sekarang sedang memiliki urusan dan memerlukan bantuanmu.”

Aku memberitahukan masalah kayu mahoni itu kepada Santo.

Santo menyetujuinya, menunjukkan paling lambat besok sore akan mengirimkan barangnya kemari.

Dewi Danau berkata “Wanita ini membeli papan kayu mahoni, untuk mengelilingi 500m dari Aula leluhur situ, memilih kayu mahoni untuk mengusir roh jahat, membangun markas, setelah menggali makam, roh jahat tidak akan bisa melarikan diri dari markas kayu itu.”

Dan juga, tempat dimana ada orang memiliki energi Yin, dibawah Aula leluhur adalah makam, sebagian dari roh jahat yang disegel dibawah adalah roh jahat yang liar, jika seluruh penduduk mengungsi maka hal ini akan menjadi lebih berbahaya.”

“Kekuatan penyihir tentu saja penting, tetapi keberuntungan, fengshui, energi Yin, perhitungan 5 elemen, hal ini semuanya sangatlah penting.”

“Karena itu, cara wanita ini memang sangat tepat.”

Hal yang berkaitan dengan Daoism dan fengshui ini aku tidak terlalu mengerti.

Dimalam hari, Mayden tinggal didalam rumahku, aku dan Bayu tidur bersama, Evelin dan Glasiva tidur bersama, Mayden menggunakan kamar seorang diri.

Aku memberitahukan kepada orang-orang bahwa Mayden adalah penanggung jawab dari konstruksi bagian kedua ini, untuk sementara tinggal dirumahku.

Pagi hari kedua, Hasan dari luar membawa sekelompok pekerja, kurang lebih beberapa puluh orang kemudian mulai mengerjakan pembangunan kontruksi bagian 2, terlebih dahulu mengelilingi rumah-rumah yang ada disekitar Aula leluhur itu.

Aku dan Mayden bersama-sama berada disana, para pekerja yang dibawa oleh Hasan ini, semuanya berusia 30-40 tahun, meskipun menggunakan baju pekerja dan membawa peralatan, mengendari mobil penggali, aku memperhatikan dengan jelas, orang-orang ini memiliki sepasang tangan yang kasar, tubuh yang kuat dan besar, adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan keras dalam waktu panjang, tidak ada sedikitpun keanehan.

Hasan melihat Mayden yang berada disampingku, dengan berhati-hati dan murah hati bertanya “Gilang, nona ini adalah?”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu