Penyucian Pernikahan - Bab 69 Kompetisi

Kepala desa juga berwajah hitam "Gilang, ada apa denganmu? Dokter Gus adalah dokter jenius di desa kita, berapa banyak hal baik yang telah dilakukan untuk desa kita. "

"Waktu itu kamu sakit saat masih kecil, Dokter Gus bukannya menyembuhkanmu. "

"Kenapa kamu membobol rumah Dokter Gus, mengapa menghancurkan kaca rumahnya, membawa pasiennya pergi? "

Begitu banyak tuduhan mengancam padaku, aku tidak akan marah.

Aku hendak menceritakan hal buruk yang dilakukan Dokter Gus, mengungkap perbuatan jahatnya, Dewi Danau menghentikanku, suara itu muncul di kepalaku "Jangan gegabah."

"Orang-orang ini sudah siap, karena ayah dan anak Gusnur mengatur segalanya, pasti ada cara untuk menghancurkanmu. "

"Kamu pasti akan mendapat hujatan saat bicara."

Jadi aku tidak akan bicara, haruskah aku menanggung semua ini? Difitnah, bukannya aku akan mati lebih cepat?

"Idiot amat!" Dewi Danau berkata: "Saingan ilmu medis dengan dia, dia paling bentar juga sudah malu. "

"Ada dewi ini, apakah kamu takut tidak dapat menaklukkan seekor semut kecil? "

Apa yang aku pikirkan, sepertinya Dewi Danau tahu, aku di depan Dewi Danau, seperti ditelanjangi.

Dewi Danau sudah memberiku ide, aku sudah memiliki jawaban.

Semua orang menanyaiku secara lisan, selangkah demi selangkah, suara semakin keras, menunggu jawaban dan penjelasanku.

Gusron berteriak "Gilang, kamu pikir kamu tidak berbicara, bisa menutupi semua kejahatanmu! "

"Apa yang kamu lakukan, telah menyebabkan kemarahan publik, penduduk desa membesarkanmu, kamu malah melakukan hal seperti itu sekarang! "

"Dasar kambing hitam, keluar dari desa kita secepat mungkin! "

Dewi Danau memberitahuku, jika lawan sedang marah lagi, tidak peduli berapa banyak tekanan yang aku miliki, tetap tenang, begitu orang marah, akan melakukan segala sesuatu yang tidak rasional dan sangat impulsif. Bisakah aku tidak marah? Tapi aku harus menanggungnya.

Aku akhirnya berbicara "Kenapa aku harus menghancurkan kacanya? Kenapa aku harus membawa Selvi pergi?"

"Alasannya sederhana, karena Gusnur adalah dukun tipu! "

"Dia tidak bisa menyembuhkan penyakit Selvi. Jika penyakit Selvi tidak diobati tepat waktu, kronis, hidupnya bisa hancur. "

"Aku saat itu sudah teriak tidak dibukakan pintu, aku khawatir tentang kesalahan diagnosis Gusnur , menyebabkan lebih banyak kerusakan pada Selvi, sehingga aku memecahkan kaca. "

"Adapun Gusnur, aku tidak memukulnya, aku cuma mendorongnya ke tanah. "

Kata-kataku membuat wajah semua orang lebih marah.

Gusnur sangat terkejut, dia pasti menungguku untuk menceritakan apa yang dia lakukan, lalu menyerang balik aku, hasilnya, jawabanku tidak begitu, tapi dia salah mendiagnosis.

Wajah marah Gusnur berwarna hijau "Kamu bajingan, masih bocah cilik, kamu benar-benar mengatakan aku dukun? "

"Aku telah melakukan pengobatan selama beberapa dekade, beraninya kamu mengatakan itu padaku! "

Kepala desa buru-buru meraih lengan Gusnur , mengatakan: "Dokter Gus, tenang, kamu tenang, masalah ini, aku akan selesaikan dengan adil. "

Gusron berkata: "Melakukan hal seperti itu, Gilang tidak bisa tinggal di desa kita lagi, tidak bisa diterima, melanggar hukum! "

"Kepala desa, usir anak ini keluar dari desa kita. "

Tujuan ayah dan anak Gusnur, itu untuk membuatku keluar dari desa.

Kepala desa menatapku dengan marah, mengatakan: "Gilang, masih tidak minta maaf kepada Dokter Gus? Mohon maaf dengan serius, kembali ke kota untuk mengambil beberapa potong kaca, perbaiki jendelanya. "

Kepala desa tidak ingin mengusirku dari desa, bagaimanapun, aku tahu semua rahasia kepala desa.

"Bagaimana bisa begini?" Gusron tidak senang.

"Bisakah selesai cuma meminta maaf untuk masalah ini?"

"Dia harus meninggalkan desa, keluar dari desa! "

"Dia bahkan tidak memiliki sertifikat medis, apalagi berpikir untuk mengobati! "

Kepala desa membujuk ayah dan anak Gusnur "Kalian ayah dan anak jangan marah, meskipun Gilang idiot, tapi dia juga orang di desa kita, aku tidak punya hak untuk mengusirnya. "

"Saling memaafkan, saling kompensasi, setiap orang berasal dari desa yang sama, saling memaafkan saja. "

"Mengapa aku harus meminta maaf?" Aku menatap Gusnur .

"Dia dukun!"

"Kamu ..." Gusnur menjadi marah.

Menunjukku dengan tangan kanan yang gemetar, marah, wajahnya berubah ungu.

Gusnur telah mempraktikkan kedokteran selama beberapa dekade, tidak ada yang begitu menghinanya.

Gusron mendukung Gusnur "Ayah, kamu jangan khawatir, aku akan menyelesaikan bajingan ini. "

Gusron memelototiku. Berteriak: "Gilang, kamu memang bernyali, mati juga tidak bertobat, aku akan membiarkan kamu rasakan, gimana kalo aku kepret kamu! "

Gusron mengepalkan tinjunya. Mengarah padaku.

Aku perlahan menghindar, Gusron menerkam.

Tangannya maju dan kudorong punggungnya sedikit , Gusron langsung menempel ke tanah, jatuh seperti seekor kucing yang terpleset. Bahkan kacamata di wajahnya pun pecah.

Aku tidak menyangka itu, dorongan jadi sangat keras, kekuatanku menjadi sangat besar.

"Kacamataku, kacamataku harganya 2 juta, Gilang, kamu merusak kacamataku! "

Gusron bangun, wajahnya seperti menangis, melihatku dengan mengertakkan gigi, terus bergegas ke arahku, tapi dipegang oleh kepala desa.

Aku menatap Gusron "Sini, sok jadi bang jago, apakah kamu pikir kamu bisa mengalahkanku? "

Aku tidak takut sama sekali, melihat semua orang dengan arogan.

Wajah kepala desa dari awal sudah sangat jelek, dia membelaku, tapi tidak menyangka aku tidak mengakui kesalahanku, malah terus membuat hal-hal besar.

"Gilang, kamu menjadi semakin sombong akhir-akhir ini, memberontak, aku ingin mendamaikan, jika kamu terus seperti ini, aku tidak peduli denganmu! "

Jika sebelumnya, begitu banyak orang datang menggangguku, aku sudah lama panik dan tidak tahu harus berbuat apa atau membuat alasan untuk kabur.

Tapi dengan Dewi Danau, menyelesaikan situasi saat ini, cuma hitungan menit.

Aku mencoba untuk tetap tenang, mengatakan: "Aku suka berbicara dengan fakta."

"Kalian mengira itu salahku, tapi aku tidak salah. "

"Apakah Gusnur seorang dukun, metode penilaiannya sangat sederhana. "

"Selvi sakit sekarang, Gusnur juga pernah mendiagnosis sebelumnya, aku juga mendiagnosisnya kemudian. "

"Kita berdua membandingkan hasil diagnosis. Sudah tahu kan hasilnya? "

Kata-kataku mengejutkan semua orang, Gusron berkata dengan jijik: "Gilang, apakah kamu membandingkan keterampilan medis dengan ayahku? Apakah kamu tahu cara menyembuhkan? Bisakah kamu memeriksa penyakit? "

"Kamu dibesarkan di desa, apa skillmu, kebodohanmu siapa yang tidak tahu? "

Aku mengabaikan Gusron, mengabaikan dia sepenuhnya, menatap Gusnur "Dokter Gus, semua adalah dokter, jadi, kita bisa buktikan dengan keterampilan medis. "

"Selvi ada di sini sekarang, kita saling menceritakan hasil diagnosis kita. "

"Jika aku kalah, aku akan meninggalkan desa, tidak pernah kembali! "

Mendengar aku tidak akan pernah kembali, mata Gusnur berbinar. Berjanji, “Siap, kamu yang bilang ya, semua orang jadi saksi, kamu mau kompetisi, ayo kompetisi. "

"Jika kamu kalah, kamu meninggalkan desa kita. "

"Melihatmu masih junior, jangan bilang aku membully kamu ya, aku kasih kamu kesempatan, kamu malah nyerocos duluan. "

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu