Penyucian Pernikahan - Bab 363 Main Aman

Hasan berkata: "Kita telah berbicara cukup lama, aku tidak tahu siapa nama kamu?"

Aku akan mengarang-ngarang, tapi rasanya tidak benar, kami dulu menghadapi Sujiwo di gua, Mayden dan aku sama-sama memanggil nama Kikyo, mungkin Hasan sudah lama mengenal nama Kikyo.

Aku berkata, "Nama aku Kikyo, selanjutnya, beri tahu aku, bagaimana kita membunuh Gilang?"

Hasan berkata: "Kamu turun dulu, mari kita bicara langsung."

Turun? Aku akan ketahuan jika turun kan?

Aku benar-benar tertutup pakaian hitam, dan aku mengenakan sarung tangan, aku bertarung melawan Hasan beberapa waktu sebelumnya, dan dia pasti tidak tahu itu adalah aku.

Namun, setelah turun, semua orang tenang dan berbicara, bagaimana jika dia meminta aku melepas topeng aku? Atau, dia merasa ada yang tidak normal?

Aku berkata, "Seperti ini saja, beri tahu aku rencana apa yang kamu punya."

Hasan berkata: "Kita telah berbicara begitu lama, apa kau tidak percaya padaku?"

Aku berkata dengan pasti: "Aku sangat mempercayai kamu, yakinlah, aku lagi beristirahat dengan baik, bicara begini tidak akan mempengaruhi apa pun."

"Boleh." Hasan berkata: "Jika kamu masih tidak percaya padaku, kita akan berbicara seperti ini saja."

Aku berkata:" Sekarang kamu katakan bagaimana cara mengatasi Gilang. "

Hasan berkata: "Sebenarnya tidak sulit untuk membunuh Gilang, agak sulitnya untuk tidak meninggalkan jejak atau petunjuk."

"Orang-orang dalam biro supernatural bukanlah orang bodoh, membunuhnya di desa pasti tidak akan berhasil."

"Satu-satunya cara adalah membawa Gilang keluar, menuju gunung belakang, kamu yang akan mengarahkannya, lalu kita akan bergabung untuk membunuh Gilang."

"Lebih baik tidak melibatkan orang lain, kita akan membunuh Gilang dan menghancurkan tubuhnya tanpa meninggalkan petunjuk apa pun."

"Saat itu, aku akan mengatur agar kamu bisa keluar dan bersembunyi, ketika kejadian mereda, kamu akan datang lagi dan kita akan menyelidiki siluman ular bersama-sama."

Aku berkata: "Pada saat itu, bukannya aku yang dikambing hitamkan?"

Hasan berkata: "Gilang ingin membunuhmu sebelumnya, dan kamu melarikan diri, bahkan jika tidak ada petunjuk yang tersisa, orang lain curiga bahwa kamu sedang membalas dendam, oleh karena itu, kamu memang sudah jadi tersangka sejak awal."

"Kamu harus memahami bahwa orang-orang dalam biro supernatural harus berurusan dengan iblis, dan mereka dapat menemukan ratusan alasan, singkatnya, yakinlah, aku pasti akan melindungi kamu."

“Rencana ini cukup bagus.” Aku berkata: “Masalahnya adalah ... aku bukanlah tandingan Gilang, mengapa kamu tidak mencarikan aku Batu Cakra untuk memulihkan kekuatan aku, sehingga jauh lebih aman, jadi aku tidak membutuhkan bantuanmu untuk membunuh Gilang, "

Hasan berkata: "Gilang tidak akan bisa dibunuh dalam satu hari, dan akan ada masalah yang tak ada habisnya, cari Batu Cakra dulu dan memulihkan kekuatanmu, aku tidak tahu kapan itu akan terjadi."

"Sebaiknya kita harus bergerak lebih cepat dan langsung bertindak besok malam."

Besok malam?

Aku bertanya lagi: "Cara seperti apa yang harus aku gunakan untuk mengiringnya keluar? Jika aku belum mencapai gunung belakang dan ditangkap oleh Gilang, bukankah itu menyedihkan?"

Hasan berkata: "Kamu sangat cepat, sebanding dengan kecepatan aku, Gilang tidak akan mudah mengejar kamu, bukan?"

Aku berkata, "Bagaimana jika Gilang memiliki seorang yang membantu? Berapa banyak orang yang masih tinggal dengannya, dan mungkin ada beberapa orang yang kuat."

Hasan berpikir sejenak dan berkata, "Ini tidak sulit, aku akan menahan langkah Gilang jika itu terjadi."

"Kamu pergi untuk memprovokasi Gilang dulu, dan kemudian kamu lari, ketika melewati rumah aku, akan ada keributan, aku akan mengikuti Gilang keluar, lalu, akan ada cara untuk menahannya."

"Singkatnya, selama kamu membawanya ke tempat yang tenang di belakang gunung, kamu bisa membunuhnya."

"Itu harus dilakukan tanpa meninggalkan jejak dan tidak menngejutkan warga desa manapun."

Hasan tidak berani pergi ke rumah aku untuk membunuh aku, dia juga tidak berani membuat orang lain khawatir, dia sekarang takut akan ada biro supernatural di belakangku dan kekuatan lain.

Oleh karena itu, harus membawa aku ke gunung belakang untuk membunuh.

"Tidak masalah." Aku berkata: "Hasan, sebaiknya kamu tidak bermain-main denganku, jika tidak ... kamu tidak akan bisa menemukan siluman ular itu."

Aku telah mencapai kesepakatan dengan Hasan.

Kemudian, Hasan mengundang aku untuk kembali ke desa bersama aku, aku menolak, aku berkata bahwa lebih aman bagi aku untuk tinggal di pegunungan, aku akan bertindak pada pukul satu besok malam.

Hasan berkata: "Kamu tidak ingin bertemu dengan aku malam ini juga tidak apa, kamu selalu takut aku akan berurusan dengan kamu, aku tidak begitu jahat."

"Tapi sebelum beraksi, aku harus bertemu denganmu, kita belum bertemu secara resmi."

"Besok jam sembilan malam, aku akan menunggumu di ujung sungai desa, kamu harus datang."

Hasan masih ingin bertemu denganku, lagi pula, jika keduanya bekerja sama tanpa bertemu, Hasan juga akan memiliki keraguan di hatinya.

"Baik." Aku berjanji, "Besok aku akan berada di sana tepat waktu."

Hasan pergi.

Aku menghela nafas lega dan mendiskusikan rencana untuk besok malam dengan Dewi Danau.

Dewi Danau berkata: "Pembunuhan malam ini gagal, kemudian besok malam, Hasan akan membunuhmu, kita dapat memanfaatkannya, kamu dan Kikyo akan bergabung untuk membunuh Hasan."

"Juga, ikutkan Glasiva, Glasiva adalah pembunuh, tambah 1 orang, maka mendapat 1 kekuatan lagi."

"Setelah membunuh Hasan, hancurkan tubuhnya!"

Aku juga berpikir begitu, aku akan meminta Kikyo melakukan ini untuk aku, seharusnya tidak ada masalah.

Untungnya, kami mengetahui lebih awal bahwa Hasan adalah seorang penyihir, jika aku menyerah untuk peduli, situasiku bahkan lebih berbahaya, jika dia menemukan kesempatan untuk sendirian dengan aku, dia pasti akan membunuh aku!

Setelah istirahat lebih dari sepuluh menit, aku turun dari bukit dan turun tanpa terburu-buru.

Aku kembali dengan cara yang sama dan kembali ke rumah dengan tenang.

Sudah lebih dari jam tiga pagi, sudah larut, jadi aku akan berdiskusi dengan Glasiva dan Kikyo besok.

Aku berbaring di tempat tidur memikirkan banyak hal, dan tertidur dalam keadaan linglung.

Keesokan paginya, aku belum bangun, dan ada ketukan di pintu di luar, dan Glasiva memanggil namaku.

Saat itu baru pukul 06.30, Evelin belum memasak, dan Glasiva bangun pagi-pagi sekali.

Setelah aku membuka pintu, aku melihat Glasiva berpakaian rapi dan membawa tas, aku terkejut dan berkata, "Glasiva, apakah kamu akan keluar?"

“En.” Glasiva mengangguk, masuk ke kamarku, menarik kursi dan duduk.

Aku duduk di sisi tempat tidur, Glasiva menatapku dengan serius, dan berkata, "Gilang, aku akan pergi."

"Aku sudah menyusahkanmu begitu lama, inilah saatnya untuk pergi."

Kupikir Glasiva baru saja keluar untuk melakukan tugas dan kembali, aku tidak menyangka Glasiva akan pergi.

Aku terus menahan ktp Glasiva dan tidak memberikannya, di satu sisi, aku memintanya untuk melindungi Evelin, di sisi lain, aku ingin mempertahankan Glasiva dan membiarkannya menjadi pengawalku, dengan keahlian Glasiva, dia bisa banyak membantuku .

Tapi sekarang, Glasiva berpamitan untuk pergi.

Aku berkata: "Glasiva, sebenarnya ... aku ingin kamu tetap tinggal, memulai hidup baru di sini, dan melupakan segalanya sebelumnya."

"Aku tahu kamu ingin aku tinggal, tapi...udahlah." Glasiva berkata, "Aku tidak suka di sini."

Tidak suka? Mengapa Glasiva mengatakan dia tidak menyukainya? Ekspresi matanya dengan jelas mengatakan bahwa dia sangat suka di sini dan orang-orang di sekitarnya.

Kenapa kamu tidak memberitahuku?