Penyucian Pernikahan - Bab 142 Kamu Adalah Priaku

“Gilang, akan kubunuh kamu!”

Setelah terbengong sesaat, Vanya berteriak keras dan duduk di atas badanku sambil mencekik leherku.

Posisi ini terlalu mengundang imajinasi, tenaga Vanya sangat kuat, tetapi sama sekali tidak bisa melukaiku. Aku menangkap lengannya dengan kedua tangan, lalu dia pun tidak bisa bergerak.

Kemudian, mataku sekali lagi tertuju pada buah dadanya yang menjulang tinggi, menikmati keindahan mata.

Melihat tatapanku yang terang-terangan, Vanya merasa gusar bercampur malu “Gilang, dasar kamu keparat, bajingan, lepaskan aku!”

“Jika kamu masih melihatnya! Aku akan mencungkil matamu!”

Aku juga tidak ingin terjadi hal seperti ini, tetapi nasi sudah menjadi bubur.

“Vanya, maaf….” Selain berkata maaf, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

Semuanya salahku, aku terlalu gegabah tadi.

Aku melepaskan kedua tangan Vanya, Vanya tidak memukulku lagi, melainkan menarik selimut menutupi badannya dan menangis di sudut kasur.

Vanya mulai mengenakan pakaian “Di mana pakaianku, huuu….”

Tadi Vanya melepaskan pakaiannya dalam keadaan linglung, lalu membuangnya ke lantai.

Aku memungut pakaiannya dari lantai, lalu melemparkannya kepada Vanya .

Vanya sambil mengenakan pakaian sambil berkata “Gilang, dasar kamu keparat, bagaimana bisa kamu melakukan hal seperti ini…. Kamu… bagaimana bisa kamu….”

“Aku mempercayaimu, barulah aku mencarimu untuk minum anggur, barulah aku mabuk di depanmu, aku benar-benar tidak menyangka, kamu sama seperti pria lainnya!”

“Tidak ada satupun pria yang baik!”

Vanya sambil menangis sambil memaki, aku mengambil tisu di meja di samping kasur dan menyeka air matanya, tetapi dia mendorongku.

“Vanya, nasi sudah menjadi bubur… aku… aku akan bertanggung jawab kepadamu.” Meniduri gadis perawan, tentu saja aku harus bertanggung jawab.

Namun, jika aku bertanggung jawab, bagaimana dengan Selvi Maharani?

Dewi Danau berkata “Kamu benar-benar merepotkan, mengurusi masalah percintaan saja bertele-tele, pria berpoligami adalah hal yang sangat wajar, apanya yang susah?”

Kamu mengira ini adalah zaman kuno? Pria zaman sekarang, bagaimana mungkin poligami?

Dewi Danau berkata “Hukum sekarang memang tidak membolehkan poligami, tetapi kamu lihat saja, pria yang kaya dan berkuasa sekarang, apakah hanya memiliki seorang wanita saja? Pria mana yang tidak memiliki wanita simpanan di luar sana?”

“Tentu saja, ada pria yang hanya bersenang-senang, tetapi juga ada pria yang sangat baik kepada semua wanita di sisinya.”

Benar perkataan Dewi Danau, pria kaya sekarang, memiliki banyak wanita di luar sana.

“Ke depannya kamu masih akan bersetubuh dengan banyak wanita, karena pelatihanmu adalah harus mengumpulkan jiwa perawan, wanita yang berbeda memiliki energi yang berbeda.”

“Kamu bisa mengembangkan sebuah kerajaan wanita, lalu melakukan pelatihan ganda dengan mereka pada saatnya nanti dan membina para wanita ini menjadi wanita hebat!”

Masalah berlatih melalui pengumpulan Jiwa perawan, Dewi Danau telah mengatakannya denganku sebelumnya.

Jika aku bersetubuh dengan banyak wanita dan ingin bertanggung jawab, maka aku harus berbaik kepada mereka semua, jika aku tidak ingin bertanggung jawab, maka buang saja mereka.

Tetapi aku tidak sanggup melukai orang lain, namun sekarang, aku sudah melukai orang lain.

Malam ini, aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk bersetubuh dengan Vanya, tetapi Vanya justru melepaskan pakaian di depanku, aku terpikat oleh kecantikannya, lalu terjadilah hal itu.

Benar perkataan Dewi Danau, aku bisa meniru raja jaman dulu!

Namun, wanita zaman sekarang bukanlah wanita zaman dulu, apakah mereka bisa menerima poligami?

Sekarang ini, ada negara yang memiliki banyak wanita daripada pria dan menganut asas poligami, tetapi tidak dengan negara kita, Negara Hua.

Masalah ini diselesaikan nanti saja, sekarang yang lebih penting adalah merayu wanita ini.

Aku menyerbu ke sana dan memeluk Vanya ke dalam pelukan.

“Minggir kamu, aku tidak ingin melihatmu!”

“Minggir! Wuuu….”

Vanya menangis lagi dengan sedih.

Aku memeluk Vanya dengan erat “ Vanya, aku akan bertanggung jawab padamu, kamu tenang saja, aku pasti akan terus berbaik padamu.”

“Aku tidak percaya dengan omong kosong pria, semua perkataan kalian adalah kebohongan!” Vanya memelototiku, dia ingin mendorongku, tetapi gagal.

“Gilang, jika bukan karena kamu telah menyelamatkanku, aku akan melapor polisi, aku akan menangkapmu, memasukkan kamu ke dalam penjara, huuu….”

Aku merayu Vanya selama sesaat, tidak peduli apa yang aku katakan, semuanya tidak berguna. Pada akhirnya, Vanya berhasil mendorongku, dia menyuruhku untuk pergi dan dia tidak ingin melihatku, tetapi bagaimana mungkin aku akan pergi?

Meskipun Vanya menangis dengan membenamkan wajahnya, tetapi setiap kali dia mendongak, aku bisa menangkap informasi dalam tatapan matanya. Sekarang hati Vanya sangat kacau, dia ingin sekali mencabik aku menjadi serpihan, juga ingin bersama denganku, menjadikan aku sebagai sandarannya. Dalam benaknya selalu ternyiang akan adegan di mana aku menarik mobil pada sebelumnya.

Serta kenikmatan tadi, dia sedang mengingatnya kembali dengan jernih, semuanya telah terbaca olehku.

Saat ini Vanya ingin menyendiri, dia tidak ingin melihatku.

Setelah mengetahui pemikiran Vanya, tentu saja aku bisa membahas dengannya mengikuti pemikirannya, lalu aku pun berhasil membujuknya.

Aku mengenakan pakaian, lalu duduk di tepi kasur dan berkata “ Vanya, nasi sudah menjadi bubur, kita seharusnya bahas baik-baik, aku akan bertanggung jawab padamu.”

“Aku akan baik padamu, tidak hanya itu, aku juga akan membuatmu memiliki kekuatan besar, kekuatan seperti di mana aku menarik mobil pada sebelumnya.”

“Setelah kamu memiliki kekuataan itu, jika kamu ingin membalas dendam untuk orangtua kamu, akan sangat mudah.”

Mendengar perkataanku, Vanya berhenti menangis, dia mendongak menatapku dan matanya bersinar “Benarkah? Benarkah kamu akan bertanggung jawab padaku dan mengajarkan kekuatan besar padaku?”

Aku berkata meyakinkan “Untuk apa aku membohongimu? Vanya, ketika minum arak tadi malam, kamu telah menceritakan banyak padaku.”

“Sejujurnya, aku juga adalah anak yatim-piatu, aku juga tumbuh besar di bawah penindasan orang lain.”

“Kamu bohong.” Wajah Vanya penuh dengan bekas air mata “Kamu begitu hebat, bagaimana mungkin ditindas orang lain?”

Aku menjelaskan “Aku bertemu dengan seorang tetua hebat beberapa bulan yang lalu, tetua itu menerimaku menjadi muridnya dan mengajarkan kekuatan besar padaku.”

“Oleh karena itu, aku memutarbalik roda nasibku, sekarang, aku tidak takut pada siapapun.”

Aku mengobrol dengan Vanya dan memberitahu banyak hal kepadanya. Sama-sama sebagai anak yatim-piatu, nasib buruk yang melandaku sangat mirip dengan yang dialami Vanya, hal ini bisa memicu resonansi perasaan Vanya .

Perlahan-lahan, emosi Vanya juga menjadi stabil.

“Gilang, aku beritahu kamu, jika kamu membohongiku, aku tidak akan memaafkan kamu untuk selamanya!”

Kemudian, Vanya pergi membersihkan diri ke kamar mandi dan dia berteriak marah dari dalam kamar mandi “Gilang, dasar kamu keparat, kamu membuat bagian bawahku terasa sakit sekali….”

Aku sedang mengemas seprai di kamar, melihat sebercak darah itu, aku berjanji di dalam hati, ke depannya aku harus baik pada Vanya .

Setelah Vanya selesai mandi, dia berbaring di atas kasur, rona wajahnya sudah membaik, tetapi dia masih merasa kesal.

Vanya berbaring di sebelahku dan berkata “Gilang, satu-satunya harapanku adalah menangkap pelaku pembunuh orangtuaku, Gilang, asalkan kamu mengajarkan kekuatan besar padaku, aku bersedia menyerahkan diriku sendiri padamu, kamu bisa mengambilnya kapan saja… aku akan memenuhi segala permintaanmu….”

Vanya sangat serius “Jika kamu membohongiku… aku… kalaupun aku mati, arwahku juga tidak akan memaafkanmu.”

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu