Penyucian Pernikahan - Bab 236 Kecelakaan Mobil

Aku dengan cemas berkata: "Vanya, itu tidak seperti yang kamu pikirkan, aku memiliki kesulitan dalam semua halnya ..."

“Menipu aku, menyembunyikan dariku, menyakitiku, apakah itu kesulitanmu?” Vanya terus emosi.

"Aku tidak peduli seberapa hebatnya kamu, berapa banyak uang yang kamu miliki, apakah aku pernah keberatan?"

"Aku ingin kamu memperlakukanku dengan tulus, aku ingin kamu memperlakukanku dengan sepenuh hati, dan sekarang kamu bersama wanita lain!"

"Gilang, tidak ada yang perlu dikatakan lagi, aku ingin putus denganmu!"

"Jangan berpikir dengan kamu kaya, jangan berpikir dengan kamu memiliki keahlian, kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan!"

"Aku bukan wanita materialis seperti itu!"

"Keluar dari sini!"

Semua yang aku katakan salah sekarang, tampaknya bahkan bernapas pun salah. Semakin aku menjelaskan, semakin aku akan membangkitkan amarah Vanya dan membuatnya merasa sedih.

“Vanya, aku tahu kamu sedih, dan aku minta maaf untuk itu, tapi semua yang aku lakukan memiliki alasanku sendiri. Ini adalah pilihanku.” Suaraku tenang dan menatap Vanya dengan serius, “Dengarkan penjelasanku sampai selesai."

"Beri aku kesempatan, oke?"

"Tunggu sampai aku selesai menjelaskan, baru kamu bisa memutuskan."

Suara Vanya sangat dingin, dia telah berhenti menangis, ekspresinya sangat dingin, "Aku telah memutuskan untuk menyerah, kamu bisa mengatakan apapun, kita lihat apalagi yang bisa kamu katakan."

"Aku dengarkan baik-baik!"

Jadi, aku hanya bisa mulai berbicara dari awal.

"Aku pernah menjadi pencuci, dan ketika aku menjadi pencuci, aku menyebabkan banyak masalah ..."

Saat itu, Mahmud ingin memperkosa Selvi, aku menyelamatkan Selvi, lalu Mahmud dan aku berkelahi, dan Mahmud mendorong aku dari tebing.

Aku bertemu dengan seorang ahli yang misterius di bawah tebing, ahli ini mengajari aku cara melatih tenaga dalam, yaitu ketika aku tidur dengan seorang wanita, aku bisa menjadi kuat.

Aku membicarakan tentang Selvi, Tya, Mulan, dan bahkan Sarwendah.

Tidak ada yang disembunyikan lagi.

Berikutnya adalah konflik dengan Gusnur, Komisioner Nagoya, dan kepala desa. Setelah mengirim mereka ke penjara, konflik dengan keluarga Romlah meningkat.

Akhirnya aku berbicara sampai sekarang.

Kecuali fakta bahwa Dewi Danau tinggal di tubuhku setiap hari, aku telah mengatakan yang lainnya.

Aku juga mengatakan pemikiranku yang sebenarnya, aku ingin bersama wanita-wanita ini, aku akan mencintai mereka, dan aku tidak akan menyerah.

Semua informasinya begitu banyak, dan untuk sementara, pikiran Vanya kacau balau.

"Gilang, ceritamu luar biasa dan sangat menyentuh!"

"Maksudmu, kamu telah berubah begitu banyak sekarang, dan kamu telah memperoleh koneksi keuangan dan angkatan bersenjata yang tak terhitung jumlahnya, itu semua adalah bimbingan dari orang ahli di belakangmu. Apakah orang ahli itu yang membantumu dalam semua hal?"

"Hmm." Aku mengangguk berkali-kali, "Dulu aku hanyalah anak yang malang, anak malang yang dipermalukan oleh semua orang. Aku ingin menjadi lebih kuat dan aku ingin menjadi orang yang berkuasa."

"Tapi aku ingin menjadi lebih kuat, yaitu ... aku harus tidur dengan seorang wanita ..."

Wajah Vanya menjadi semakin buruk, "Ini trikmu untuk meniduri perempuan? Alasan untuk berhubungan seks dengan wanita yang berbeda?"

"Alasan ini sangat buruk!"

"Pergi dari sini, turun dari mobil!!"

Vanya menoleh dan menatapku dengan ganas, aku melihat rasa sakit, marah, sedih, putus asa, dan getaran di matanya.

Aku membuat marah Vanya lagi.

Bukan karena Vanya tidak sepenuhnya mempercayai kata-kataku, dia tidak akan dapat menerima begitu banyak informasi untuk sementara waktu.

Siapapun orangnya, ketika mendengar bahwa yang membuat aku menjadi lebih kuat, yaitu harus tidur dengan wanita yang berbeda, tidak akan ada yang percaya.

“Dengarkan aku, apa yang aku katakan itu benar, Vanya, kamu harus percaya padaku.” Aku segera membuka pintu dan duduk di kursi penumpang.

Aku ingin memegang kedua tangan Vanya, menatap matanya, dan mengatakan kepadanya dengan sungguh-sungguh. Tetapi Vanya mendorong aku dan membuka pintu mobil, "Pergi, aku tidak ingin melihatmu, aku tidak ingin duduk bersama denganmu."

Aku keluar dari mobil lagi untuk menarik tangan Vanya, mencoba memeluk Vanya, tetapi Vanya menolaknya.

Aku mencoba menariknya lagi, tetapi Vanya langsung lari ke pintu masuk gang.

Aku mengejarnya.

Vanya berteriak: "Jangan ikuti aku, Gilang, pergilah, aku ingin putus denganmu!"

Suasana hati Vanya saat ini sangat tidak stabil dan sikapnya sangat tegas.

Apakah aku harus memberinya waktu, membiarkannya tenang, dan kemudian menanganinya secara perlahan?

Vanya baru saja bergegas keluar gang, lalu aku mengejarnya.

Aku melihat tangan Vanya menutupi wajahnya, dia sepertinya menangis lagi, sepertinya ... dia tidak ingin menangis di hadapanku.

Melihat bahwa aku akan mengejar Vanya, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan sangat cepat!

Semuanya datang begitu tiba-tiba, baik Vanya maupun aku tidak sempat bereaksi!

Mobil ini bahkan tidak menekan klakson, langit sudah gelap, dan bahkan dia tidak menyalakan lampunya!

"Vanya, awas!"

Sudah terlambat, mobil itu langsung bergegas ke arah Vanya, masih terlambat satu langkah.

Vanya dan aku ditabrak mobil dan terlempar sampai belasan meter!

Aku jatuh ke tanah dan Vanya berbaring tengkurap di atasku, karena benturan yang kuat, Vanya juga terlempar ke samping.

Aku merasa tidak nyaman seperti seluruh tubuhku hancur berantakan, Vanya terbaring lemah di tanah, mengerang dan berjuang dalam kesakitan.

Kecepatan mobil tadi melebihi 80 km/h. Hampir seluruh bagian tubuhku sudah melindungi Vanya, tetapi Vanya masih tertabrak mobil di sisi kanan tubuhnya.

Vanya sudah terluka parah!

Jika bukan karena aku melindungi Vanya, Vanya akan memiliki nasib yang buruk!

Tubuhku telah mengalami transformasi kekuatan, ditambah Dewi Danau sudah melindungi aku. Aku tidak terluka, hanya tubuhku yang terkejut, ditambah semua yang terjadi terlalu tiba-tiba, aku hanya merasa kurang nyaman.

Aku menyeringai, seluruh tubuhku sakit, dan aku belum berdiri, mobil hitam itu terus menabrak kami!

Lebih tepatnya, itu mengarah ke aku!

Ini bukan kecelakaan lalu lintas biasa, tabrakan dua kali, ini pembunuhan!

Hari sudah gelap, dan aku melihat mobil ini tidak memiliki plat nomor.

Sudah tidak sempat untuk kabur!

Aku menarik napas dalam-dalam, dan orang itu melompat langsung dari tanah, mendorong kedua tangannya ke mobil!

Kekuatan Dewi Danau ada di kedua tangannya!

Duarr!

Saat berikutnya, penutup kabin langsung terbang, dan lapisan kekuatan tak terlihat muncul dari tanganku langsung menahan mobil.

Mobil itu seperti menabrak tembok yang keras, bagian depan mobil berubah bentuk dan tiba-tiba miring ke satu sisi.

Mobil terguling dan menghantam tanah dengan keras, gesekan dengan tanah menimbulkan percikan api, dan tergelincir selama tujuh atau delapan meter sebelum berhenti dengan suara ledakan keras.

Aku merasa lenganku hampir putus, kecepatan mobil barusan sudah mencapai 100 km/h!

Kekuatan misterius mengurangi rasa sakitku. Aku bergegas ke arah mobil. Di dalam, seorang pria muda dengan rambut pendek merangkak keluar dari kursi pengemudi.

Wajah pemuda itu berlumuran darah, ketika melihatku, seolah melihat hantu, "Kamu ... Sebenarnya orang macam apa kamu ..."

"Kenapa tidak menabrakmu sampai mati!"

Aku hendak menangkap pemuda itu, tiba-tiba, mobil lain menabrak dengan liar dari belakangku!

Pembunuhan, ini pasti pembunuhan!

Pembunuhan yang direncanakan dengan cermat!

Aku tidak menghindar. Melihat mobil itu akan menabrakku, aku menendangkan kakiku bagai burung walet. Aku melompat lebih dari tiga meter dan langsung melompat melewati atap mobil itu.