Penyucian Pernikahan - Bab 280 Masuk Gua

Tong Samcong menoleh dan melototiku, berkata “Kepala Desa, bukankah desa kalian selalu aman? Kalian yang terus melanjutkannya, hanya akan menyebabkan kemalangan dan membawa bencana pada desa kami!”

Hasan akhirnya tidak bisa menahan amarahnya “Tong Samcong, kamu jangan membingungkan orang banyak di sini, kalau tadi bukan penyihir yang menyelamatkanmu, mungkin sejak awal kamu sudah celaka, dengan kemampuanmu itu apakah bisa kamu menangani masalah di sini!”

“Lebih baik kamu cepat tinggalkan tempat ini! Jangan uji kesabaranku!”

Tong Samcong berkata dengan marah “Pak Hasan! Kenapa aku ingin menghentikan kalian? Dulu sebelum kalian menggali tempat ini, aku dan Kong Ahong sudah datang menghentikan lebih dulu.”

“Untuk apa aku datang ke sini? Bukankah demi menyelamatkan penduduk desa dan seluruh desa?”

“Kalau tidak, aku malas mengurusi hal-hal di sini!”

“Mengapa kamu tidak mendengarkan apa yang aku katakan? Demi konstruksi, kalian mengabaikan keselamatan dan nyawa penduduk!”

Kita berdua berteriak sampai telinga kita merah.

Berdebat seperti ini sama sekali bukan solusi, aku berteriak “Tong Samcong, kamu pikir kamu bisa menangani masalah di sini?”

“Aku Kepala Desa dan Pak Hasan yang bertanggung jawab dalam konstruksi ini. Kami yang mengambil keputusan untuk masalah desa, kamu yang sebagai orang luar, malah mendikte di sini, apa hakmu mengurusi masalah di sini!”

“Sekarang, cepat pergi, kalau tidak, aku hanya bisa mengusirmu!”

Aku bersiap-siap untuk bermusuhan dengan Tong Samcong.

Ekspresi Tong Samcong menjadi putih pucat “Gilang, dasar kamu bocah tengik, tahukah kamu betapa seriusnya hal-hal di sini! Kalau kamu terus seperti ini, kamu akan membunuh orang! Itu akan membuat seluruh desa gelisah!”

“Aku tidak akan pergi hari ini, apa yang bisa kamu lakukan padaku! Dengan satu teleponku, aku bisa memanggil seluruh penduduk desa, hari ini aku akan mencegah kalian bekerja!”

Setelah itu, Tong Samcong mengeluarkan hp.

Hasan bergegas mendekat dan merampas hp Tong Samcong.

“Apa yang ingin kamu lakukan!” Tong Samcong sangat marah “Kembalikan hp-ku!”

“Tong Samcong, kamu jangan dikasih hati minta jantung!”Hasan berkata dengan dingin “Kalau kamu tidak menyerah pada masalah ini, aku tidak akan segan padamu!”

“Apa yang kamu inginkan? Apa yang dapat kamu lakukan padaku?” Tong Samcong berkata dengan ekspresi tidak percaya “Kalian bertiga anak kecil yang belum dewasa, apa yang bisa kalian lakukan padaku yang sudah tua?”

“Tidak bisa melakukan apa-apa, tapi bisa mengikatmu.” Aku meraih gulungan tali di samping dan mendekati Tong Samcong selangkah demi selangkah.

Hasan menyeringai dan mencibir “Lang, sama dengan yang aku pikirkan, ikat lalat ini.”

“Berani kalian!” Tong Samcong mundur dengan ekspresi panik di wajahnya.

Aku dan Hasan bergegas maju, Tong Samcong ingin melarikan diri, mana bisa dirinya menang dari dua bocah ini. Kami mendorong Tong Samcong ke tanah, lalu menariknya duduk di kursi dan mengikatnya seperti bakcang.

Tong Samcong mengutuk beberapa kali, Hasan langsung melepas kaos kakinya dan memasukkannya ke dalam mulut Tong Samcong.

Tong Samcong meronta, tapi itu sia-sia.

Setelah itu, akhirnya dunia menjadi hening.

Aku menatap Tong Samcong dengan dingin dan berkata “Aku juga tidak ingin menyulitkanmu, kamu tinggal di sini dengan patuh, tunggu setelah kami menyelesaikan semuanya, aku akan membiarkanmu pergi.”

Tong Samcong menatapku dan Hasan dengan tatapan pembunuh, tapi itu tidak berguna.

Kami juga terpaksa, kalau Tong Samcong memanggil penduduk desa, keadaan hanya akan menjadi lebih buruk.

Hasan berjalan mendekat dan berkata “Penyihir Mayden, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?”

Mayden dengan percaya diri berkata “Jangan khawatir, aku bisa menangani masalah di sini, hari ini pasti bisa menyelidiki masalah di sini dengan jelas.”

Mayden mengeluarkan delapan jimat kuning dari tasnya dan menggunakan batu bata menekannya di ke delapan arah di sekitar gua.

Lalu, Mayden berkata “Kepala Desa, Pak Hasan, kalian berjaga di atas, aku akan turun menyelidiki di bawah.”

Mayden, kamu ingin turun sendiri?

Aku berkata “Aku temani kamu turun, dua orang lebih bisa saling menjaga.”

Mayden menggelengkan kepalanya dengan ringan “Tidak perlu, kamu turun juga tidak bisa membantu apa-apa.”

“Kalian hanya perlu melihat delapan jimat di sekitar gua. Ingat, jangan biarkan siapapun datang untuk memindahkan jimat itu.”

Karena aku tidak diizinkan turun, aku dan Hasan akan bisa berjaga di atas.

Mayden mengambil senter, menaiki tangga dan turun dengan cepat.

Setelah Mayden turun, ada keheningan di sekitar dan hanya sedikit angin yang tersisa.

Aku dan Hasan duduk di kursi, menunggu kabar Mayden.

Beberapa menit berlalu, tidak ada kabar di bawah.

Sepuluh menit kemudian, masih tidak ada kabar.

Aku sedikit khawatir.

Waktu berlalu dengan cepat, setengah jam telah berlalu dan Mayden belum naik.

“Dewi Danau, perlukah aku turun ke bawah dan melihatnya?”Aku sangat cemas.

Dewi Danau, berkata “Delapan jimat yang ditempatkan Mayden di sekitar gua digunakan untuk menekan roh jahat di bawah. Kalau jimat tidak bergerak, itu artinya orang yang berada di bawah baik-baik saja.”

“Kalau makhluk jahat ingin keluar, jimat itu akan beraksi.”

Aku masih sangat khawatir dan berkata “Kalau Mayden baik-baik saja, setengah jam sudah berlalu, kenapa masih belum naik juga?”

Dewi Danau, berkata “Aku tidak ingin memperlihatkan kekuatanku di depan orang-orang dalam situasi supernatural, kalau terjadi sesuatu, Mayden menyadari kamu seorang penyihir, mungkin itu akan sedikit merepotkan.”

Begitu ucapan Dewi Danau dikatakan, tiba-tiba, jimat di sebelah kananku bergetar dan batu-bata itu hampir tidak bisa menahannya!

Jimat lainnya juga mulai bergetar!

Sangat aneh!

Setelah itu, tangga mulai bergetar, seolah ada sesuatu yang ingin memanjat!

Aku dan Hasan sama-sama terkejut, Dewi Danau, berkata “Jangan gelisah, lihat situasinya.”

Setelah tujuh sampai delapan detik, tangga itu kembali normal dan delapan jimat juga kembali tenang.

Aku menghela nafas lega.

Hasan tampak terkejut “Lang, apakah terjadi sesuatu?”

Dewi Danau, berkata “Tampaknya di bawah benar-benar terjadi sesuatu, tadi memang ada sesuatu yang ingin naik dari dalam.”

“Kamu turun dan lihat sekarang.”

Aku menjawab “Sekarang, benda itu……apakah di bawah ada roh jahat?”

Dewi Danau berkata “Pasti, jangan khawatir, kekuatan roh jahat itu tidak kuat, kalau tidak, kedelapan jimat ini tidak akan bisa menahannya.”

Hatiku gelisah, tetapi aku tetap bersiap-siap untuk turun melihat ke bawah.

“Kak Hasan, aku juga khawatir akan terjadi sesuatu, kamu tetap di sini, aku pergi mencari Mayden.”

Aku meminta Hasan untuk menunggu di atas dan biarkan aku turun melihat ke bawah.

Hasan berkata dengan tatapan cemas “Lang, kamu harus berhati-hati, kalau ada bahaya, segera naik, jangan sampai terjadi sesuatu.”

Iyakah? Kamu bisa mengkhawatirkan diriku? Bukankah kamu berharap aku mati di bawah?

Aku mengambil sebatang baja setebal lima sentimeter dan sepanjang satu meter di tanganku, lalu segera menaiki tangga dan turun dengan hati-hati.

Setelah mencapai tanah, sekelilingnya tampak gelap gulita dan ada suara gemerisik di kejauhan, ada sesuatu yang bergerak!

Dewi Danau berkata “Di sekitar 70-80 meter, ada rotan-rotan yang sedang bergerak.”

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu