Penyucian Pernikahan - Bab 146 Pertarungan Sampai Mati

Seorang preman berkata dengan agak cemas, "Bos, begini bukannya akan bikin masalah terlalu besar?"

Ada anggota lain juga berkata: "Bos, bagaimanapun juga, Bopak dan Boges adalah anggota kita sebelumnya. Mereka telah melunasi uangnya. Mari kita biarkan saja mereka pergi."

Evran memelototi kedua pria itu dengan penuh amarah, "Apa yang kamu takuti? Jika terjadi sesuatu bos kita akan mengatasinya, cepat serang mereka!"

"Aku juga ingin kalian semua melihat, apa yang akan terjadi jika kalian menghianati Evran!"

Mengikuti perintah Evran, segerombolan orang maju dan ingin memukuliku dengan tongkat mereka. Aku mengambil inisiatif melempar mereka yang berada di depanku.

Tidak ada tekanan sama sekali berurusan dengan preman seperti mereka, penglihatan, pendengaran, dan pengamatanku sangatlah kuat.

Gerakan mereka terlihat sangat lambat dari penglihatanku, aku memukul dan menendang mereka sangat keras, menjatuhkan mereka satu persatu.

Aku bertarung dengan sangat baik. Ini juga kekuatanku yang sebenarnya. aku tidak dapat hanya bergantung pada kekuatan Dewi Danau, dia baru saja memakai kekuatannya untuk menyembuhkan nenek.

Sekitar sepuluh detik, semua orang di sekitarku roboh ke tanah, tetapi masih banyak orang lagi di sisi lain, dan beberapa pukulan mengenaiku, tetapi kekuatan mereka tidak bisa melukaiku sama sekali. Aku hanya merasa sedikit rasa sakit.

Hanya ada sisa 6 orang di sisi lain, dan yang lainnya sudah mengerang dan berguling kesakitan di tanah.

Mahmud dan yang lainnya juga tercengang, mereka juga terkena beberapa pukulan, tapi luka mereka tidaklah begitu serius.

Para preman pun juga terkejut.

"Mengapa Gilang begitu kuat!"

"Dia seperti monster!"

“Pergi!” Tidak ada yang menyangka aku begitu kuat, Evran ketakutan, dan ingin melarikan diri bersama orang-orang lainnya.

“Ke mana kalian mau pergi!” Aku melangkah maju, menghalangi jalan Evran dan yang lainnya, “Apakah aku sudah mengizinkan kalian pergi?”

Wajah Evran pucat, dan dia tersenyum kecil: "Bos Gilang, ini salahku tidak mengetahui kemampuanmu."

"Mulai sekarang, aku tidak akan peduli dengan kakak laki-lakiku, Tuan Gilang, biarkan aku pergi."

Aku melihat ke arah Mahmud bertiga lalu berkata, "Evran, kamu memukuli anggotaku, kamu harus membayar biaya pengobatan mereka baru kita selesai."

Evran berkata: "Tidak masalah, tidak ada masalah sama sekali."

"Aku sendiri yang akan mengantar saudara kamu ke rumah sakit sekarang untuk pemeriksaan menyeluruh."

Aku berkata dengan dingin, "Apakah kamu tidak mengerti apa yang aku maksud?"

Aku mau uang!

Evran tiba-tiba mengerti, "Bos Gilang, aku akan memberi kamu 20 juta, bagaimana?"

Aku berkata dengan ringan, "aku ingin 440 juta."

Boges dan Bopak berhutang 12 juta kepada Anton , menurut bunga tertinggi dari pinjaman swasta oleh hukum negara, ditambah bunga yang telah jatuh tempo, jumlah pokoknya lebih dari 80 juta .

Oleh karena itu, aku akan mengambil kesempatan untuk mendapatkan semua uang yang bukan milik mereka selagi masih bisa.

"Apa? 440 juta?" Seorang anggota di sebelah Evran berkata dengan marah: " Gilang , kamu sudah kelewatan, walaupun kalian terluka beberapa puluh juta juga sudah cukup harusnya. "

"Ini adalah pemerasan jika kamu sampai meminta 440 juta!"

“Tidak ada yang boleh berbicara disini!” Aku tiba-tiba berteriak, dan memukul preman itu.

Bajingan itu langsung tersungkur ke tanah, giginya patah dan pipinya bengkak.

Anggota lainnya marah, tetapi tidak berani menyerang.

Aku berkata: "Evran, kamu bilang harus mematahkan kaki dan tangan kami, 440 juta itu untuk membeli kembali keselamatan kamu."

"Jika kamu tidak mau memberiku uang, aku akan mematahkan lengan dan tangan kalian semua!"

Evran sangat marah, " Gilang , jangan terlalu banyak minta, apakah kamu pikir kekerasan akan menyelesaikan semua masalah!"

"Kamu akan mati jika berurusan dengan Keluarga Romlah!"

"Cukup untuk hari ini,aku akan memberikanmu 20 juta jika kamu mau, lalu sudahi semua ini, kalau tidak mau, kamu akan menambah masalah lain!"

"Hehe ..." Wajahku terlihat jahat, "Cobalah kalau bisa."

Aku langsung menendang kaki Evran.

Kekuatan tendanganku pasti dapat mematahkan tulangnya menjadi 2!

"Arghhh!"

Evran berteriak kesakitan, "Kakiku, kakiku ..."

"Kakiku patah, patah!"

"Gilang , aku tidak ingin melakukan sesuatu terlalu jauh, kali ini, kamu memaksaku!"

"Bunuh dia, bunuh dia sekarang juga !!"

Tiba-tiba beberapa dari mereka menuju ke sudut gedung, membuka lemari perlengkapan dan mengambil pisau!

Beberapa dari mereka yang pernah aku kalahkan sebelumnya juga berdiri dan pergi mengambil pisau .

Aku segera membawa Mahmud dan yang lainnya untuk bergegas keluar, ada empat sampai lima orang yang menghadang langsung kukalahkan segera.

Namun, pintu gudang telah ditutup.

Lebih dari selusin orang mengelilingi kami dengan pisau ditangan mereka, mereka mau membunuh kami.

Aku sama sekali tidak takut pada orang-orang ini, aku khawatir Mahmud dan yang lainnya akan tertusuk.

"Bunuh mereka !!" Evran berteriak, "Jika kalian tidak bisa membunuhnya, setidaknya berikan aku tangan dan kaki mereka!"

Selusin orang, dengan mata merah, mengertakkan gigi, bergegas ke arah kami, aku mengambil tongkat pemukul dari tanah dan memukuli mereka yang mendekat.

Mahmud dan yang lainnya juga mengambil tongkat kayu dari tanah untuk melawan orang-orang yang menyerbu kami.

Aku berteriak, "Hanya segitu? Kalian semua sampah!"

Setelah mengalahkan beberapa orang, aku langsung datang membantu Mahmud dan yang lainnya, belasan orang terlempar ke udara oleh aku.

Tubuh Bopak tertusuk, darah mengalir keluar.

Kali ini aku mulai serius. Orang yang terpukul jatuh entah lengannya patah atau kakinya patah.

Evran memaksa mereka untuk melakukan ini!

Saat ini hanya sisa 1 preman yang menjaga Evran, aku mendekati Evran selangkah demi selangkah dengan tongkat pemukul ditanganku.

"Evran, sepertinya kamu akan melihat peti mati sebentar lagi!"

Wajah Evran pucat karena ketakutan, " Gilang, apa yang kamu inginkan !!"

“Menurutmu apa?” Aku mengayunkan tongkat pemukul yang kubawa ke arah preman yang tersisa.

Lengan preman itu langsung patah, dan dia langsung berteriak kesakitan.

Jika aku tidak memiliki kekuatan yang kuat, kami berempat pasti akan dipukuli sampai mati hari ini

Aku terpaksa melakukan ini, Evran memaksaku untuk melakukan ini.

“Bukankah kamu meminta uang, aku akan memberikan semua uangnya!” Evran buru-buru mengeluarkan ponselnya dan ingin mentransfer uang kepada aku.

Aku menendang ponsel Evran, lalu menginjaknya, ponsel tersebut hancur seketika.

Aku berkata dengan dingin: "Evran, tadi aku mau uang, tetapi sekarang aku tidak menginginkannya lagi!"

"Aku harusnya hanya membayar hutang temanku, lalu semuanya harusnya berakhir begitu saja. Namun kamu memaksaku untuk melakukan hal ini!"

Dengan tanpa ampun, kuayunkan tongkat pemukul mengenai kaki kiri Evran.

Arghh!

Evran menjerit lagi, dan kedua kakinya patah olehku.

“Arghh!” Evran berteriak seperti babi, beberapa orang lain juga mengalami patah lengan dan kaki, tapi Evran yang berteriak paling keras.

" Gilang, bunuh aku jika kamu punya nyali !!" wajah Evran memerah karena kesakitan, seluruh tubuhnya gemetar selagi dia berbicara, "Jika kamu tidak membunuhku, aku yang akan membunuhmu dilain hari!"

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu