Penyucian Pernikahan - Bab 423 Sangat Marah

Sebelumnya, aku sudah pernah mengutarakan perasaanku untuk Delia, lebih dari sekali, meminta Delia untuk menjadi wanitaku, tetapi Delia .., menolak.

Setelah itu, mata Delia berkedip dan muncul ingatan satu per satu, Selvi, Vanya, Mulan, bahkan Glasiva, Evelin, dan kemudian muncul perubahan suasana hati dan ada rasa jijik.

Delia memikirkan banyak hal, tapi nyatanya dia hanya butuh dua atau tiga detik, dia menjawab pertanyaanku dan berkata: "Oke, aku bisa menikahimu, selama kamu memutuskan hubungan dengan semua wanita di sekitarmu dan tidak pernah berhubungan satu sama lain lagi, kita bisa menikah."

"Ngomong-ngomong, nenek, ayahku, paman keduaku, seluruh keluargaku menyukaimu, dan mereka semua ingin aku menikahimu, kebetulan aku mau menuruti keinginan mereka."

Bagaimana mungkin memutuskan semua hubunganku dengan yang lain? Bagaimana bisa aku mengecewakan mereka?

"Kenapa? Tidak menjawab?" Delia menatapku sekilas, "Aku hanya asal bilang saja, jangan dianggap serius, apakah mungkin kamu rela melepaskan semua kekasihmu?"

Aku dapat melihat kekecewaan di mata Delia, walaupun dia membuatnya terlihat sangat natural dan seperti bercanda.

Setelah itu, Delia meninggalkan ruangan.

Dewi Danau berkata: "Perlahan, Delia memiliki perasaan padamu."

“Ketika waktunya tiba, apa yang sudah terjadi tidak bisa dibatalkan lagi, perlahan-lahan saja dibujuk, wanita lain juga bisa menerima kamu pada akhirnya, Vanya dulu tidak bisa menerimamu seperti Delia, setelah sekian lama, ditambah wanita lain membantu membujuknya, aku kira tidak akan ada masalah. "

Sepertinya bisa begitu.

Sekretaris Limas, Dekan Limas dan aku duduk di ruang tamu mengobrol bersama sebelum akhirnya aku pulang setelah makan malam bersama Keluarga Limas.

Ketika aku mau pergi, Nenek bersikeras agar aku membawa Delia untuk pergi bersama, menarik tangan Delia dan menjejalkannya ke tangan aku dan memberitahu kami agar tidak pulang sampai malam.

Sekretaris Limas sangat malu, dan Dekan Limas juga terkejut, nenek terlalu vulgar.

"Gilang, Delia telah bersamaku beberapa hari ini untuk membuatku bahagia, tapi aku dapat melihat bahwa dia tidak bahagia untuk beberapa hari ini."

"Pasti dia marah karena tidak diajak pergi denganmu."

"Masih ada beberapa hari tersisa selama liburan, Gilang, tidak peduli seberapa sibuknya kamu, pergi dan temani Delia untuk beberapa hari ini."

Nenek tua itu sangat hebat, dia tahu bahwa Delia tidak bahagia.

Oleh karena itu, mau tidak mau kami berdua hanya bisa pergi bersama, nenek tua membawa kedua putranya keluar rumah dan memperhatikan aku masuk ke mobil Delia.

Delia menyalakan mobil, berkendara perlahan lalu bertanya kepada aku, "Ke mana harus pergi?"

Aku benar-benar tidak punya waktu untuk mengajak Delia bersenang-senang, tetapi aku memutuskan untuk membawa Delia ke rumah baru, Delia bisa berkenalan dengan Vanya dan Mulan.

Aku berkata, "Aku membeli rumah di kota, dan aku akan menunjukkannya kepada kamu ."

“Oh?” Delia sedikit terkejut, dan berkata: “Kamu membeli rumah? Membeli rumah adalah hal yang besar, aku bahkan tidak tahu.”

"Dan kamu adalah kepala desa, kamu sibuk di desa setiap hari, dengan siapa kamu tinggal ketika kamu membeli rumah di kota?"

"Kekasih yang mana yang tinggal bersamamu?"

Delia sangat hebat, bisa menebak bahwa aku tinggal dengan wanita di rumah itu.

Karena itu, aku tidak perlu menyembunyikannya lagi, aku berkata, "Aku membeli rumah untuk membiarkan Vanya, Mulan, Evelin, mereka bertiga tinggal bersama, jika bersama-bersama, lebih mudah untuk pergi bekerja dan sekolah, kamu juga pasti tahu mereka bertiga."

Delia tampak dingin dan acuh tak acuh, "Polwan muda itu, dia muncul di pertemuan desa sebelumnya, Polwan muda itu sangat cantik, dan aku mendengar bahwa dia bekerja sangat serius, aku telah bertemu Mulan beberapa kali, setiap kali aku pergi ke rumah sakit untuk melihat paman kedua, pasti selalu bertemu dengannya, sangat terampil dan cantik, "

"Evelin itu, apakah dia gadis kecil yang terlihat masih sekolah yang berdiri di depan pintu saat aku mengantarmu pulang?"

Delia benar-benar mengatakannya dengan detail, ketika aku menatap matanya, dia benar-benar menyelidiki para wanita tadi, bahkan Glasiva!

Namun, Delia hanya bertanya sebentar, dan tidak menyelidiki secara detail.

Aku mengangguk, "Evelin, sekarang bersekolah di kota kita."

"Oh ..." Delia mencibir, "Evelin dulunya adalah seorang siswa di sekolah menengah no 1 kota, setelah bertemu denganmu, dia datang ke kota untuk pergi ke sekolah, sungguh menarik, kamu bahkan memiliki gadis yang masih berusia 17 atau 18 tahun!"

Kata-kata Delia benar-benar frontal, membuatku sangat malu.

Dia sudah menebak-nebak hubungan antara aku dan wanita-wanita ini, indra keenam wanita sangat hebat, ketika aku membeli rumah untuk wanita-wanita ini, itu membuktikan bahwa aku tidak memiliki hubungan yang jelas dengan wanita-wanita ini, jika tidak, bagaimana aku bisa membelikan mereka rumah?

“Kak Delia, kamu salah paham.” Aku buru-buru menjelaskan, “Evelin dan aku tidak ada hubungan apa-apa, tetapi situasi keluarga Evelin adalah masalahnya, pada awalnya, Evelin juga merupakan saksi penting atas pembunuhan Rasputin, aku takut sesuatu akan terjadi padanya, jadi aku selalu melindungi Evelin.”

“Tidak ada hubungan apa-apa?” Delia berkata: “Apakah menurutmu aku akan mempercayaimu? Jangan bilang kalau kamu dan dia tidak memiliki hubungan apa- apa, apakah menurutmu aku akan percaya?”

"Selvi, Mulan, Vanya, Glasiva, Evelin .., ini adalah beberapa wanita yang aku kenal, aku tidak tahu, berapa banyak lagi yang masih belum kutahu?"

"Gilang, kamu adalah pria yang sangat playboy yang pernah aku lihat, pada usia delapan belas tahun, kamu sudah jadi playboy, setelah sekian banyak juga kamu masih belum puas!"

"Aku juga sangat mengagumimu karena mengizinkan begitu banyak wanita tinggal bersama, kemudian mengubahnya menjadi rumah bordil!"

"Jangan berpikir bahwa semua wanita akan ditaklukkan oleh uangmu! Cepat atau lambat kamu akan menyesalinya jika terus melakukan ini!"

"Tunggu sampai kamu kehabisan uang, ketika hal itu benar-benar terjadi, lihat, wanita mana yang masih akan tinggal bersamamu!"

Semakin banyak Delia berkata, semakin marah dirinya, dia sama sekali tidak menatapku, dan tidak memperdulikan perasaanku.

Namun, aku juga tidak marah, tidak sama sekali, Delia hanya marah pada dirinya sendiri.

Karena dia peduli, dia marah, kalau memang hanya teman biasa, untuk apa dia marah karena kehidupan pribadiku?

Dia mengira wanita-wanita ini mengikuti aku hanya untuk uang, jika tidak, memang ada apa lagi?

Delia tidak tahu seberapa hebat aku, dia juga tidak tahu bahwa aku bertanggung jawab kepada setiap wanitaku.

Aku tidak akan menjelaskannya, semakin banyak aku menjelaskan, semakin merepotkan jadinya, dan akan bertambah besar nantinya.

“Oh, aku benar-benar sudah banyak omong, aku dan kamu hanya berteman.” Delia tampak sedih, “Aku tidak akan peduli urusanmu, aku tidak akan bertanya lebih banyak, dan aku tidak ingin tahu.”

"Ngomong-ngomong, aku memperlakukanmu seperti adik kandungku sendiri, karena itu aku memberitahumu semua ini, berhentilah sebelum terlambat!"

"Jangan tersinggung jika terlalu kasar."

Harusnya berjarak 10 menit dari kota, mungkin karena Delia dalam suasana hati yang buruk dan mengemudi dengan cepat, kami tiba dalam tujuh atau delapan menit, setelah dia selesai menggerutu, kami sudah berada di jalan-jalan kota.

Aku berkata, "Pergi ke perumahan yang dikembangkan oleh keluarga Romlah."

Delia berkata: "Aku tidak ingin pergi ke sana, jika kamu mau pergi kesana, pergi saja sendiri, aku akan menurunkanmu di depan gerbang."

“Benar tidak mau ikut?” Aku melihat mata Delia, dia berpikir, dia harus pergi dan melihat apa yang dilakukan para wanita saat mereka tinggal bersama.

Bagaimana bisa seorang pria tinggal dengan banyak wanita dan wanita itu tidak cemburu? Apakah mereka semua bodoh!