Penyucian Pernikahan - Bab 242 Kecanduan Narkoba

Kak Trias sangat berhati-hati, selama aku menandatangani, pekerjaan dapat dimulai dalam tiga hari, Hasan sudah mengatur sisanya.

Semula pengerjaannya akan dimulai setengah bulan yang lalu, karena tidak ada kepala desa, dan ada urusan dengan Komisioner Syafarudin dan lain-lain, banyak hal di desa yang tertunda.

Awalnya Kak Trias dan Hasan berencana untuk menikah, tetapi begitu banyak orang meninggal di desa dan tidak ada Pencuci baru pada saat itu. Tahun ini sangat buruk, keduanya juga membatalkan pernikahan dan akan menikah tahun depan.

Aku tidak perlu bertanggung jawab atas proyek ini. Hasan bertanggung jawab untuk itu. Aku hanya perlu menandatangani.

Untuk pekerja konstruksi dan kenek sebagian besar dikerjakan oleh penduduk desa. Banyak orang di desa tidak memiliki kepintaran atau keahlian. Mereka hanya pergi ke tim konstruksi untuk melakukan pekerjaan kecil di waktu senggang dan tidak perlu menggunakan pekerja luar.

Penduduk desa akan melakukan yang terbaik untuk membangun jalan di desa mereka sendiri.

Masih banyak detail, dan beberapa data profesional, dan lain lain yang aku tidak mengerti.

Aku tidak perlu mengerti, karena bukan aku yang bertanggung jawab, aku akan mengecek, dan tandatangan, lalu pekerjaan bisa berjalan.

Setelah penandatanganan, Hasan menyimpan dokumen-dokumen itu.

Kak Trias berkata: "Gilang, aku akan tinggal di kota di masa depan. Aku akan meninggalkan perusahaan di Selatan ke saudara laki-laki Hasan untuk mengurusnya. Di masa depan, aku berencana akan berkembang di sini."

Kak Trias berencana untuk kembali dan berkembang disini, aku juga sangat bahagia.

Aku berkata: "Kak Trias, kamu sedang membangun pabrik di kota. Jika kamu membutuhkan bantuan, bicaralah secepat mungkin, aku pasti akan mendukung kamu."

Kak Trias tersenyum dan berkata, "Aku akan mengurus masalah ini, kamu, jadilah kepala desa."

"Harus kuakui, Gilang, sudah lama sekali aku tidak melihatmu. Kamu sepertinya tiba-tiba tumbuh besar, seolah-olah kamu adalah orang yang berbeda."

"Kakak sangat senang melihat apa yang telah kamu capai hari ini."

Aku tersenyum dan berkata, "Kakak, kamu sudah kembali, kedepan banyak kontak lah, pas luang ayo nongki bareng."

Hubungan aku dengan Kak Trias sangat baik, selalu sangat baik.

Hanya saja aku tidak suka Hasan.

Mahmud dan aku menghabiskan satu hari di komite desa dan menangani banyak hal.

Di malam hari, aku mengundang Rahmat, dua pemimpin tim, Kak Trias, Hasan dan beberapa orang di desa yang dapat berbicara ke kota untuk makan malam.

Aku menjadi kepala desa, merayakan dengan semua orang, berterimakasih pada semuanya dan ini sudah seharusnya, ini juga urusan penting sosial di dunia.

Tiga hari kemudian, pembangunan dimulai di desa, pertama membangun sekolah, pusat kesehatan, kemudian membangun jalan, aku juga berencana berinvestasi membangun taman di belakang gunung.

Bangun rumah komersial di pintu masuk desa.

Setelah pembangunan ini selesai, akhirnya jalan dibangun, dan jalan tersebut langsung ke kota!

Tentu saja, investasi awal dan konstruksi semuanya adalah uang dari Kak Trias dan pemerintah, dan uang aku untuk sementara tidak berguna.

Untuk berinvestasi dalam konstruksi, kamu perlu pergi ke berbagai departemen pemerintah untuk mendapatkan persetujuan. Bukan kamu punya uang, lalu kamu dapat menggunakannya langsung. Sama seperti membangun rumah di daerah pedesaan, proses persetujuannya memakan waktu satu bulan.

Jika aku ingin menghabiskan 20 Miliar untuk membangun desa, aku harus memberikan rencana, kemana uang mengalir, para pemimpin desa dan kota setuju, daerah memvalidasi, baru bisa berinvestasi.

Tidak sesederhana itu, investasi Kak Trias di desa kami diproses selama beberapa bulan, dan persetujuannya baru disetujui setelah penilaian pemerintah, dan pemerintah juga menginvestasikan sebagian dari uang yang diajukan oleh walikota.

Proyek dimulai, Hasan memimpin tim konstruksi untuk mengambil tanggung jawab penuh, dan komite desa menjadi kantor sementara pembangunan. Dua orang dari Biro Konstruksi Jiwas grup juga datang untuk bertanggung jawab atas pembangunan desa bersama dengan Hasan.

Bagaimanapun, pemerintah juga menginvestasikan 1 Miliar 200 Juta dalam konstruksi ini, dan Jiwas Grup pasti ada di sini.

Dulu, Rosiki Syafarudin adalah direktur Biro Konstruksi Perkotaan. Sekarang direktur yang dipromosikan bernama Grundy Abbas. Aku mendengar dari walikota bahwa orang ini memiliki hubungan yang baik dengan Keluarga Romlah.

Aku tidak bertanggung jawab atas gambar perencanaan dan aturan detil konstruksi desa. Aku tidak ada masalah, tetapi kebisingan konstruksi terlalu keras. Penduduk desa terdekat sering mengeluh, terutama mereka yang memiliki anak di rumah, yang telah berkali-kali mengeluh kepada aku.

Beberapa orang akhirnya mengatakan bahwa enam rumah tangga yang memiliki anak dapat pindah ke rumah kepala desa dan rumah Rizki.

Karena pembangunannya jangka panjang, belum lebih dari satu atau dua hari, tidak boleh ada keributan yang bekepanjangan.

Aku tidak setuju untuk saat ini, Glasiva masih dikurung di rumah kepala desa.

Aku berencana untuk menangani urusan Glasiva dalam dua hari ini.

Pada jam 7 malam, aku tiba-tiba menerima telepon untuk menemui Boges. Dia mengatakan bahwa Glasiva mengalami kecelakaan dan membuat banyak keributan di dalam ruangan. Seluruh orang tampak di luar kendali dan sangat kesakitan.

Aku segera keluar, diam-diam masuk ke belakang rumah kepala desa, dan melompati tembok halaman dengan kaki aku.

Bopak dan Boges menangani berbagai hal dengan sangat baik, dan mengubah tampilan rumah kepala desa.

Ketika keduanya melihat aku datang, mereka segera melapor.

Glasiva telah dikunci di dalam kamar, Bopak dan Boges mengawasi Glasiva shift 24 jam sehari.

Glasiva selalu sangat diam, kecuali untuk makan, waktu lainnya, di dalam ruangan untuk berolahraga atau berlatih seni bela diri.

Aku menyegel titik akupunktur Glasiva sebelumnya, dan dia tidak memiliki kekuatan apapun, dan pelatihan seni bela diri hanya akan menghabiskan lebih banyak kekuatan fisik. Ini tidak berguna sama sekali.

Hari ini Glasiva sama seperti hari-hari sebelumnya, diam di kamar, Pukul 6.30 malam tiba-tiba Glasiva aneh!

Aku membuka pintu kamar, dan ruangan itu berantakan. Di bawah pencahayaan meja yang redup, Glasiva diikat tangan dan kakinya di tempat tidur.

Glasiva berjuang mati-matian, memutar tubuhnya dengan keras, menendangkan kakinya yang terikat, seluruh tubuhnya gemetar, matanya penuh dengan kemerahan dan panik, dia mengeluarkan suara merengek, wajahnya menjadi pucat, dahinya dipenuhi keringat dingin.

Apa sebenarnya yang sedang terjadi?

Kok jadi gila?

Bopak berkata: "Bos, salah satu mantan bawahan Bos Evran menggunakan narkoba. Aku pikir Glasiva terlihat seperti ini, sepertinya kecanduan narkoba."

Kecanduan narkoba?

Glasiva menggunakan narkoba?

Aku segera meraih tangan Glasiva yang diikat di belakang, menekan pembuluh darah dengan kuat, dan Dewi Danau memeriksa tubuh Glasiva.

Setelah beberapa saat, Dewi Danau berkata: "Ini memang kecanduan narkoba. Gadis ini telah menggunakan narkoba, dan kecanduannya agak dalam."

Aku sedikit terkejut, aku tidak menyangka Glasiva menggunakan narkoba.

Aku bertanya pada Dewi Danau, "Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Timbulnya kecanduan narkoba sangat menakutkan, dan dapat membunuh orang!

Dewi Danau berkata: "Aku memiliki obat, akupunktur, untuk membersihkan racun dalam tubuh dengan energi spiritual, dan itu membutuhkan waktu setengah jam."

"Tentu saja, itu juga tergantung pada kemauan Glasiva. Jika kemauannya tidak kuat, sesuatu mungkin terjadi."

Aku segera menelepon Mahmud dan memintanya untuk membawa peralatan aku dari rumah sakit.

Tujuh atau delapan menit kemudian, Mahmud datang dan menyerahkan alat kepada aku.

"Kalian bertiga, semua keluar." Aku berkata, "Aku tidak bilang masuk, jangan masuk."

Setelah ketiganya keluar, mereka menutup pintu dan menunggu di luar.

Tanganku menekan pembuluh darah Glasiva, kekuatan yang kuat menembus ke dalam tubuh Glasiva, dan Glasiva yang berjuang dengan cepat menjadi tenang dan jatuh ke samping.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu