Penyucian Pernikahan - Bab 427 Cerita Vanya

Aku berkata, "Jangan asal bicara, ini urusan serius."

Mulan di samping berkata, "Bang Gilang, apa kamu tidak lelah? aku lihat kamu tadi sudah berusaha begitu keras, apakah mau teh?"

"Boleh, terimakasih, kamu memang sangat pengertian."

Melihat aku berkata begini, pancaran mata Delia muncul secercah cahaya dingin dan kesal, tapi karena dia tidak menyangkal bahwa dia adalah pacarku, akan sangat memalukan jika dia marah.

Aku berjalan menuju ruang tamu depan dan berbicara sejenak dengan Mulan tentang kondisi Bayu akhir-akhir ini.

Vanya dan Delia duduk berdua di ruang keluarga, aku agak khawatir karena mereka berdua tidak pernah akur.

Tapi Mulan memberiku kode untuk tidak ikut campur.

Vanya dan Delia duduk di ruang tamu berdua, harusnya mereka akan bercerita satu sama lain, karena Evelin dan Mahmud sedang tidak ada di rumah, jadi sisa kami berlima di rumah.

Kami duduk agak jauh, tapi dengan pendengaran superku, aku bisa mendengar percakapan Vanya dan Delia.

Vanya yang membuka percakapan, "Kak Delia, sudah berapa lama kamu dengan Bang Gilang?"

Delia, "Sudah cukup lama sejak kami mengenal, lalu karena ada beberapa urusan yang saling terlibat kami baru bersama."

Vanya, "Oh, Bang Gilang memang orang besar, dia memang banyak terlibat masalah diluar."

Delia, "Kamu sendiri bagaimana bisa mengenal Gilang?"

Vanya, "saat ada masalah pekerjaan, secara kebetulan kami bertemu dan terlibat insiden yang berhubungan dengan desa Nagoya."

”Lalu ada banyak kecelakaan, yang membuat aku terluka, tapi kemudian aku ditolong oleh Bang Gilang."

"Aku selalu sendirian, yatim piatu, Jadi aku harus melakukan segala sesuatunya sendiri, saat itu hanya Bang Gilang yang selalu ada disisiku saat ada banyak masalah."

"Jika tidak ada dia saat itu, mungkin aku benar-benar sudah akan sendirian pergi ke akhirat."

Vanya berkata dengan nada santai.

"Kamu juga sudah bertemu kak Mulan, dia juga bernasib sama sepertiku, yatim piatu, tapi paling tidak hidupku tidak seberat dia yang harus juga merawat adiknya."

Delia, "Ya, aku sudah dengar sedikit tentang Mulan, hidupnya juga sangat menderita."

Mengatakan ini, mata Delia terlihat kosong, dia sepertinya sedang berpikir sesuatu.

Karena aku berpikir waktu sudah larut dan kami harus kembali ke rumah Limas, aku berdiri dan mengajak Delia untuk pulang.

Aku berkata, "Sudah larut, ayo kita harus segera kembali ke rumah Limas, nenek dan semua pasti sudah menunggu."

Vanya dan Mulan melihatku dengan nada tidak nyaman, Vanya berkata, "oh, kalian sudah mau pergi bersama lagi?"

Mulan berkata, "Kak Vanya, Bang Gilang sangat sibuk, kak Delia juga tidak bisa menginap disini, makanya mereka mau pergi bersama."

Aku berkata, "Ya, masih ada urusan yang harus kulakukan, aku pergi dulu."

Kemudian aku pergi naik mobil Delia, di sepanjang perjalanan Delia hanya terdiam.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu