Penyucian Pernikahan - Bab 163

Mahmud bertanggung jawab untuk membeli obat-obatan dan mengatur logistik, aku memanggil Selvi, dia bekerja sebagai perawat di klinik.

Rahmat melihat putranya bekerja di klinik aku, berhenti main-main dengan para preman itu, juga sangat senang, sehingga, saat aku meminta Mahmud memanggil Selvi untuk menjadi perawat, Rahmat setuju sepenuhnya.

Aku sekarang di desa, semakin baik, semua orang bisa melihat, apalagi saat aku memeriksa, harganya paling rendah, Gusnur pasang tarif dengan harga dua kali lipat.

Rahmat melihat putranya bergerak menuju kerjaan formalitas, apakah Mahmud menghasilkan uang atau tidak, Rahmat tidak peduli, dia hanya takut Mahmud akan tersesat, akhirnya melakukan hal yang ilegal.

Selvi tinggal bersamaku sebagai perawat, juga sebuah pekerjaan, tidak menganggur, Rahmat tentu tidak akan menolak.

Sejak Mahmud dan Selvi pergi bekerja dengan aku, Rahmat dan istrinya sangat antusias setiap kali mereka melihat aku, perlakukan aku seperti anak sendiri.

Aku di desa, beberapa orang juga cemburu, apalagi setelah aku mendapatkan harta milik Gusnur, beberapa orang bahkan tidak puas.

Kenyataannya seperti ini, seorang anak laki-laki malang yang tidak seorangpun peduli tiba-tiba berbalik.

Menjadi seorang dokter, juga tinggal di rumah besar, beberapa orang pasti akan cemburu.

Saat ini, ada satu hal yang lebih penting, ini adalah pemilihan Kepala Desa berikutnya.

Kepala Desa mengalami musibah, Kepala Desa harus ada di desa, banyak hal, Kepala Desa harus yang mengurus.

Jangan melihat desa ini yang kecil, ada banyak hal, sangat rumit, benar-benar tidak akan bisa tanpa Kepala Desa.

Pernikahan, upacara pemakaman, pertanian, panen, kontradiksi, tagihan listrik dan air ... Segala macam hal yang berantakan akan ditangani oleh Kepala Desa.

Karena populasinya sedikit di desa, desa jadi miskin, Kepala Desa adalah pemimpin desa kita.

Dengan dua kelompok mengurus hal ini.

Jika ada yang tidak bisa diselesaikan Kepala Desa, panggil penduduk desa untuk mengadakan pertemuan desa.

Aku ingin menjadi Kepala Desa, sejak terakhir kali aku berbicara dengan Kepala Desa, aku hanya ingin menjadi Kepala Desa.

Setelah menjadi Kepala Desa, aku bisa menangani banyak hal, aku ingin mengubah adat istiadat desa kita, aku ingin Selvi kembali ke rumah kelahirannya, dapatkan kembali kebebasan, aku adalah pemimpin dari segala sesuatu di desa.

Dan juga, tentang pencuci di desa kita, aku ingin menyelidiki dengan jelas, mayat yang menghilang dengan tujuan tertentu, aku ingin menguaknya sampai jelas.

Sekarang masalahnya, bagaimana cara aku menjadi Kepala Desa?

Usia, wibawa, untuk kontribusi desa, dll., aku kurang dari para tetua itu.

Meskipun warga negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih pada usia 18 tahun, tapi siapa yang memandang Kepala Desa berusia 18 tahun di desa?

Siapa lagi di desa yang akan mendukungku?

Dan juga, aku dulu pencuci, aku tidak menjadi pencuci sekarang, orang tua di desa selalu tidak menyukaiku.

Mengatakan bahwa aku akan membawa bencana dan kesialan ke desa.

Bahkan, aku mendengar kabar angin, beberapa orang menyalahkan dosa Kepala Desa dan Komisioner Syafarudin padaku.

Mengatakan bahwa aku membawa kesialan ke desa, sehingga, Kepala Desa dan Komisioner Syafarudin mengalami musibah, juga ada insiden berturut-turut di desa tersebut.

Tidak ada Kepala Desa di desa selama setengah bulan, tanpa pencuci, penduduk desa panik, desa itu hampir berubah menjadi ladang perang.

Ada dua kelompok di desa kita, grup pertama dan grup kedua, kedua pemimpin grup dan sesepuh di desa juga bertemu dan berdiskusi bersama, tetapi masalah Kepala Desa belum diputuskan, urusan pencuci bahkan lebih sulit.

Menurut kebijakan nasional, jika Kepala Desa ada masalah, penduduk desa dapat mengadakan pemilihan berikutnya, semula, jika Kepala Desa di desa kita turun tahta, sudah ada satu calon Kepala Desa baru.

Kepala Desa juga dipilih setiap tiga tahun, setiap pemilihan di masa lalu selalu memilih mantan Kepala Desa, setiap orang juga memiliki kepercayaan besar pada garis keturunan, tidak ada yang menduga, sekarang Kepala Desa dipenjara karena pembunuhan, semuanya terjadi terlalu tiba-tiba.

Kedua pemimpin grup telah lama menginterupsi rapat desa, Kepala Desa dan pencuci baru dipilih, tapi, himbauan dan eksekusi dari pemimpin grup sangat buruk, banyak penduduk desa tidak mau memilih.

Pemilihan Kepala Desa, harus ada kandidat, kedua pemimpin grup dan orang tua di desa memutuskan, kandidat tersebut adalah pemimpin dua grup, pencuci baru pemilihan secara pribadi.

Sehingga penduduk desa tidak rela, Kepala Desa ada masalah sekarang, banyak orang yang menginginkan posisi ini.

Kemampuan dua pemimpin grup benar-benar tidak kuat, banyak orang tidak yakin.

Orang-orang yang punya kemampuan di desa, kebanyakan para penduduk desa setuju, ada dua kandidat, ayah Mahmud, Rahmat pota, ada pula Phedot Mbew, pensiunan guru di grup kedua.

Tapi Rahmat tidak ingin menjadi Kepala Desa, Rahmat menjual makanan, belum tentu di desa setengah tahun sekali, dia sendiri tidak tertarik pada Kepala Desa, hanya ingin menjadi bisnisman.

Phedot Mbew sedikit sudah tua, lima puluh enam tahun ini, seorang pensiunan guru, batas umur Kepala Desa adalah 60 tahun, tidak ada masalah jika menjabat satu periode.

Tapi phedot tidak mau menjadi Kepala Desa.

Ada banyak hal di desa kita yang membuat orang takut, jadi phedot berkata dia masih ingin hidup beberapa tahun lagi.

Dua orang berkemampuan tidak mau menjabat, dan yang tidak berkemampuan tidak disetujui, jadi membuat hal ini makin berlarut.

Dengan berjalannya waktu, penduduk desa juga menjadi panik. Jika Kepala Desa tidak dipilih tepat waktu, pembangunan desa akan tertunda, dan proyek belakangnya juga akan ikut mundur.

Awalnya kak Trias dan Hasan tanggal 1 bulan depan akan menikah. Setelah menikah, proyek akan berjalan tanggal 15 nya.

Tapi tiga orang mati berturut-turut di desa, khususnya kematian Kepala Desa Tua. Kak Trias membatalkan pernikahan tahun ini dan bahkan tanggal pernikahan Alvia juga dibatalkan.

Adalah hal tabu jika menikah saat pemakaman. Juga, tanpa pencuci, apakah berani untuk menikah?

Penikahan mungkin bisa dibatalkan, tetapi proyek desa tidak bisa ditunda.

Belakangan aku dengar Phedot tidak mau jadi Kepala Desa, tapi Chudak Mbew, anak Phedot, ingin menjadi Kepala Desa.

Mahmud memberitahu aku hal ini, dia berkata Chudak sudah menjadi tentara sebelumnya dan gagal berbisnis di luar pada dua tahun pertama. Setelah kembali, dia bekerja jadi admin di perusahaan di kabupaten.

Gajinya tidak tinggi, Chudak selalu tidak puas, tapi tidak pernah mendapat pekerjaan impian. Kali ada ada masalah dengan Kepala Desa, Chudak mendengar ada pemilihan Kepala Desa, jadi dia ada ide ini.

Chudak tidak punya wibawa di desa, tapi ayah Chudak, Phedot punya wibawa besar di desa. Jika Phedot jadi Kepala Desa, penduduk desa tidak akan keberatan, dan ini yang semua orang mau, tapi Phedot sudah tua dan tidak ingin, jadi ada ide untuk anaknya jadi Kepala Desa.

Aku sekarang juga ingin menjadi Kepala Desa, dua pemimpin grup juga ingin menjabat, aku tidak menganggapnya serius, dua orang ini, penduduk desa tidak bersedia, dan Chudak ini, akan menjadi musuh kuatku.

Aku juga khawatir sekarang, aku tidak bisa menyuap penduduk desa.

Tetapi untuk memilih Kepala Desa, kamu harus memiliki reputasi dan penghargaan, sekarang, pendukungku adalah Mahmud sendiri.

Dan Mahmud adalah preman terkenal, itu hanya akan membawa dampak negatif bagi aku.

Adapun dukungan Selvi, tidak berguna.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu