Penyucian Pernikahan - Bab 272 Menggali Makam

Hasan bertanya kepada orang tua itu “Kenapa tidak boleh digali?”

Pria tua ini adalah Kong Ahong, sudah sangat tua, hampir berumur 80 tahun, beberapa puluh tahun yang lalu saat ia masih muda, juga pernah menjadi Kepala desa.

Sebelumnya saat aku mencari tahu tentang Aula leluhur, juga pernah bertanya kepada Kong Ahong, ia memberikan informasi yang paling lengkap kepadaku.

Kong Ahong menunjuk kearah tanah kosong didepan “Disini dulunya adalah Aula leluhur, roh nenek moyang para penduduk desa berada didalam Aula leluhur, 40 tahun yang lalu terjadi sesuatu yang aneh.”

“Tahun itu, seluruh orang didalam desa sedang membangun rumah, memanggil seorang peramal untuk memperhatikan Fengshui.”

“Peramal tersebut melihat Fengshui didalam desa kemudian saat melewati Aula leluhur berhenti untuk beberapa saat, katanya ada sesuatu yang tidak beres di Aula leluhur ini, harus melakukan sebuah upacara baru bisa menyelesaikannya.”

“Upacara baru dilakukan hingga setengah, seluruh meja persembahan untuk roh leluhur jatuh……” Wajah Kong Ahong tiba-tiba berubah menjadi menakutkan “Peramal tersebut berdarah dimana-mana dan mati dengan sangat mengerikan.”

“ Peramal tersebut memberitahukan kepada kita untuk menjauhi Aula leluhur dan meninggalkannya apa adanya.”

“Benar-benar tidak boleh digali.”

Hasan mengerutkan keningnya “Orang tua, apakah benar ada hal yang seperti itu?”

Kong Ahong dengan sangat yakin berkata “Seluruh tetua yang ada didesa ini melihat dengan mata kepala mereka sendiri hal ini, saat itu ada beberapa orang penduduk yang berada disitu, tentu saja itu benar.”

“Sekarang disini hanya dalam waktu semalam saja telah bermunculan begitu banyak benda aneh, aku sarankan kalian jalan melanjutkan untuk menggali lebih dalam.”

“Untuk menghindari hal yang lebih buruk terjadi dan membawa bencana untuk desa ini.”

Saat ini, seorang tetua berkata “Aku saat itu masih berumur 7-8 tahun, saat peramal melakukan upacaranya aku juga berada disana, apa yang dikatakan oleh Kong Ahong seluruhnya adalah kenyataan.”

“Setelah hal itu terjadi, dihari kedua…… semua ungas yang ada didalam desa mati, ayam, bebek, angsa yang dipelihara didalam rumah seluruhnya mati,”

“Mati dengan begitu anehnya, saat dokter hewan datang untuk memeriksa, juga tidak dapat mengetahui apa yang terjadi.”

“Setelah itu, semua orang merasa, ada sesuatu yang tidak bersih dari Aula leluhur ini, karena itu Aula leluhur itu dibiarkan begitu saja dan tidak digunakan.”

“Iya.” Disebelah ada lagi orang yang berkata “Aku saat kecil juga mendengar orang-orang didesa mengatakan hal ini, perlahan-lahan, semua orang mulai melupakan hal ini.”

“Awalnya merasa disini tidak ada apapun, siapa yang tahu, akan terjadi hal yang aneh seperti ini.”

Orang yang lain pun juga mulai berbisik-bisik saling berkomentar, mendengar hal ini, menjadi lebih panik dan takut.

Bahkan ada orang yang mulai berkata, disini ada sesuatu yang tidak bersih.

Aku sangat frustasi, para penduduk kenapa bisa masuk kedalam? Hasan bagaimana menjalankan tugasnya? Tanda dipintu itu bukan apapun kah?

“Semuanya jangan ribut lagi!” Hasan menyuruh semua orang untuk diam dan berkata “Jika ada sesuatu dibawah sana, dengan menggalinya juga akan mengetahuinya bukan?”

“Hal kotor yang kalian bicarakan itu, semuanya adalah omong kosong!”

“Bubar-bubar, serahkan hal ini kepada kami.”

“Tidak boleh digali.” Kong Ahong kembali maju kedepan untuk menghalangi, mulutnya tidak hentinya berbicara dan wajahnya mengerut hingga menjadi satu “Kalian harus percaya akan hal ini.”

“Kalian membangun pusat medis, dapat mencari tempat lain, tempat ini dan barang-barang yang ada disekelilingnya tidak boleh disentuh.”

Hasan dengan tidak sabar berkata “ Kong Ahong, jika disini tidak boleh disentuh, kenapa dari awal tidak mengatakannya? Kenapa tidak mengatakannya di awal? Dari awal apa yang kalian lakukan?”

“Sekarang peta perencanaan telah dibuat untuk waktu yang cukup lama, semuanya telah diatur dengan baik, para pekerja juga telah hadir disini, ini bukanlah hal yang bisa kamu katakan berhenti penggalian dan akan berhenti.”

“Masalah disini, kalian tidak perlu kuatir, kami akan menyelesaikan hal disini.”

“Dan juga, area konstruksi disini mulai sekarang, para penduduk juga tidak boleh masuk, apakah kalian tidak melihat tanda yang digantung diluar?”

Kong Ahong dengan panik berkata “Siapa yang dapat menebak lebih awal disini akan terjadi sesuatu yang aneh? Hal itu sudah berlalu begitu lamanya, desapun telah bertahun-tahun dalam keadaan yang tenang, tidak ada hal aneh yang terjadi.”

“Sekarang terjadi hal seperti ini, semua orang baru kembali teringat akan hal yang terjadi ditahun itu, kita benar-benar harus berhenti, Kepala desa, anda beberapa hari yang lalu mencariku, mencari tahu tentang hal ini dariku, katakana sesuatu tentang hal ini?”

Kong Ahong meminta pertolongan dariku, aku berkata “Kong Ahong, kamu jangan panik dahulu, hal ini, aku percaya padamu, juga percaya kepada yang lain.”

“Tetapi…… kita harus lebih percaya kepada science, sesuatu yang aneh dapat seluruhnya dijelaskan secara science. Aku percaya dengan menggali hal yang ada dibawah, pasti akan mengetahui hasilnya.”

Aku juga berkata “Semua orang bubarlah, hal ini, Hasan akan bertanggung jawab, sekarang seluruh rencana pembangunan proyek telah diatur.”

“Kita sekarang berada disini, apapun juga tidak terjadi.”

Aku berdiri disamping Hasan, Kong Ahong sangat kecewa.

Kong Ahong dengan pasrah menghela nafas “Tidak mendengarkan orang tua akan mengalami kerugian, jika kalian bersikeras untuk menggali, aku juga tidak dapat menghentikannya, tunggu masalah terjadi, kalian jangan sampai menyesal!”

Kong Ahong dan para penduduk mulai berpencar, Hasan dengan segera meminta para pekerja untuk mulai bekerja.

Para pekerja itu saling melihat satu sama lain, seluruhnya ragu-ragu.

Hasan berkata “Apa yang ditakutkan? Pekerjaan yang kalian lakukan juga banyak, tidak hanya menggali sebuah makam saja, apa yang dikatakan oleh para penduduk ini, apakah menakutkannya untuk kalian?”

Seorang pekerja berkata “Aku lebih memilih percaya kepada hal itu daripada tidak, apalagi hal disini benar-benar terlalu aneh, kami satu hari mendapatkan 200.000, jika terjadi sesuatu, benar-benar tidak dapat dihitung.”

“Aku…… sedikit tidak ingin melakukannya lagi.”

Seorang pekerja yang lain berkata “Aku memiliki orang tua diatas dan anak-anak dibawah untuk diurus, jika benar-benar terjadi sesuatu, bagaimana?”

Para pekerja yang lain juga menunjukkan mereka tidak ingin bekerja lagi.

Hasan dengan emosi berkata “Aku mengundang kalian untuk datang diawal adalah perjanjian yang telah dibuat diawal, kalian berkata tidak ingin, aku dari mana bisa mendapat begitu banyaknya pekerja seketika!”

“Lagipula, kalian semua membeli asuransi bukan, takut apa?”

“Semuanya adalah pria dewasa, ternyata takut akan hal seperti ini!”

Aku mengira para pekerja ini adalah orang-orang Hasan, sepertinya ia memang benar-benar mencarinya dari tim proyek yang lain.

“Kak Hasan, kamu jangan marah.” Aku berkata kepada Hasan “Biar aku yang menyelesaikan.”

Aku berkata kepada beberapa pekerja itu “Tiap orang satu hari 600.000, bagaimana?”

Mata para pekerja yang mendengarnya, seketika menjadi terang, aku berkata “Kenapa? Masih tidak cukup? Kalau begitu 1.000.000.”

Uang untukku bukanlah masalah.

Para pekerja yang mendengarnya dengan segera menyetujui, menunjukkan sama sekali tidak ada masalah.

Aku berkata “Sekarang kalian telah menyetujui persyaratanku, uang akan segera kuberikan, setelah menerima uang langsung kerja, jika kalian mengajukan permintaan yang berlebihan lagi, ataupun tidak ingin bekerja, keluarkan semua uang yang telah kuberikan!”

Para pekerja membuatku tenang, hanya dengan mendapatkan uang maka tidak aka nada masalah.

Setelah masalah berhasil diberekan, Hasan melihatku dengan wajah tidak enak, aku berkata “Aku keluar uang, tidak perlu kamu tembus.”

“Memang Kepala desa yang bisa memikirkannya.” Wajah Hasan menampilakn senyuman.

Desa kami relatif lebih miskin, menggali tanah biasanya menggunakan tenaga orang, 6 orang dalam sehari bisa menggali tanah untuk 3 ruangan, menggunakan mesin untuk menggali, 2 jam sudah cukup.

Tentu saja, tujuan kami bukan menggali tanah, melainkan mencari makam!

Dulunya ini adalah Aula leluhur, dibawah pasti ada fondasi.

Supir mengendarai sebuah mobil penggali kecil mulai bekerja, aku dan Hasan memandang dibelakang.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu