Penyucian Pernikahan - Bab 206 Bukti Sudah Dipastikan

Memegang pisau dan pistol adalah dua konsep berbeda. Menebas orang dengan pisau dan menembak orang juga merupakan dua konsep berbeda.

Dalam video tersebut, Sukanda dan Musida, mereka berdua terus saja bilang kalau ingin membunuhku. Lalu, wanita pembunuh itu juga sudah berkali-kali menembakku. Semua ini buktinya sudah dipastikan, kalau ini adalah pembunuhan berencana!

Vanya berkata dengan marah, “Kali ini nasib Sukanda dan yang lainnya pasti habis sudah. Kapten Kov, ayo kita langsung menangkap mereka!”

“Tentu saja memang harus menangkap mereka.” Kapten Kov berkata, “Namun, Gilang, wanita pembunuh itu dimana? Dia sudah menembakimu berkali-kali, lalu orangnya pergi kemana?”

Aku berkata, “Wanita pembunuh itu terluka karena aku pukul. Setelah aku ambil pistolnya, dia tidak bisa melawan dan mengalahkanku, jadi dia pun melarikan diri.”

Kapten Kov lanjut bertanya, “Apakah kamu melihat wajah wanita pembunuh itu?”

Aku menggelengkan kepala, “Tidak, wanita pembunuh itu selalu menggunakan cadar.”

Kapten Kov tidak meragukan dan curiga dengan semua kata-kataku ini, lalu berkata, “Masalah ini masuk ke masalah berat. Aku akan berdiskusi dulu dengan kepala kantor polisi. Setelah menyiapkan dan mengaturnya, kita akan langsung menangkap mereka!”

“Gilang, kamu tenang saja. Aku pasti akan memeriksa semuanya sampai tuntas ke akar-akarnya!”

Aku berkata, “Kapten Kov aku sudah mengkopi video ini. Aku berniat untuk mempublikasikannya. Kali ini, aku akan membuat Keluarga Romlah tidak akan bisa kembali berbuat apa-apa lagi!”

Kapten Kov berkata, “Video semacam ini tentu saja boleh dipublikasikan. Masyarakat juga berhak untuk mengetahui kenyataannya. Masalah pembunuhan semacam ini, juga bukanlah hal pribadi. Dan mempublikasikannya tidak melanggar hukum. Apalagi kalian ini sedang melindungi keuntungan diri sendiri.”

“Kita seluruh jajaran polisi sudah gerah dan kesal dengan semua ulah Keluarga Romlah. Kali ini, pasti harus membuat Keluarga Romlah kapok dan malu!”

“Tentu saja, lebih baik video ini akan dipublikasikan secara resmi di website resmi kami. Di dalam video ini juga tidak akan muncul mengenai kamu, Gilang. Jadi, walaupun ada apa-apa, tidak akan sampai melibatkan dan membebanimu.”

Kapten Kov sangat bijaksana dan memikirkan semuanya dengan baik. Aku tidak pernah takut terhadap Keluarga Romlah. Tapi, setelah mengalami dua kali rencana pembunuhan. Aku jadi sedikit khawatir. Takutnya kalau Keluarga Romlah ternyata punya pembunuh kedua atau ketiga, lalu bagaimana?”

Vanya berkata dengan dingin, “Aku juga tidak pernah menyangka Keluarga Romlah sebegitu kejam. Mereka bisa-bisanya menyewa pembunuh dan juga mempunyai pistol. Aku dulu benar-benar terlalu menganggap enteng Keluarga Romlah.”

“Gilang, kamu tenang saja. Aku pasti akan menghukum Keluarga Romlah!"

Aku dan Mahmud langsung membuat laporan berita acara di sana. Vanya mencatat semua kejadian dengan teliti. Lalu, masalah disini diserahkan ke Kapten Kov dan Vanya.

Mobil van ditembak tadi. Dengan bekas peluru yang dicek oleh Kapten Kov. Video, selongsor peluru, pistol dan beberapa bukti dikumpulkan bersama. Maka Sukanda dan yang lainnya itu pasti akan habis sudah.

Ayah Sukanda dan Musida adalah Gerda. Ketika hal ini terjadi, dia tidak akan mungkin lagi menjadi sekretaris walikota.

Mahmud dan aku pergi. Vanya ingin mengantar kami namun aku berkata tidak usah, kami pun keluar mencari taksi.

Mahmud dan aku meninggalkan hutan dan pergi ke samping jalan pinggir sungai.

Beberapa menit kemudian, Delia melaju dan kami pun mengikuti jalan sampai ke kota.

Wanita pembunuh itu masih tidak sadarkan diri di kursi belakang. Delia tinggal di kota ini. Dia tinggal di lantai dua toko ponsel. Setelah itu, Mahmud dan aku pergi dengan mengendarai mobil sportnya.

Kami tidak terburu-buru kembali ke desa. Kami pergi makan dulu. Ketika di dalam mobil, aku meminta Mahmud untuk mempublikasikan video tersebut dan memposting video tersebut di situs web video yang besar.

Dalam video tersebut hanya ada penembak ketika menembak dan juga ada rekaman percakapan mereka. Wajahku dan Mahmud tidak tampak di video tersebut.

Aku hanya ingin mengekspos perbuatan jahat Keluarga Romlah kepada semua orang. Begitu keadaan menjadi serius, mereka yang mendukung Keluarga Romlah tidak akan berada di pihak Keluarga Romlah lagi.

Menyewa seorang pembunuh bukanlah kejahatan biasa. Siapapun tidak akan mungkin bisa dengan mudah menghapus masalah ini.

Jam lima sore, aku mendapat panggilan telepon dari Vanya. Vanya memberitahuku kalau Sukanda dan Musida serta yang lainnya sudah ditangkap dan dihukum oleh polisi. Tapi sayangnya, mereka berlima menutup mulutnya rapat-rapat dan tidak mau mengatakan apa-apa.

Keluarga Romlah sudah menyewa pengacara untuk menjamin Sukanda bisa keluar dengan bebas bersyarat. Tapi itu sama sekali tidak berguna, ada video yang menjadi bukti kuat di depan mereka, jadi mana mungkin itu berguna?

Percakapan di antara mereka dan wanita pembunuh menunjukkan kalau mereka saling kenal. Apalagi mereka tahu kalau wanita pembunuh itu mau membunuhku. Mereka tidak akan bisa membersihkan hubungan ini.

Sekarang seluruh Keluarga Romlah bingung tidak karuan. Apalagi setelah video dipublikasikan di internet. Beberapa jam saja, video ini sudah diposting ulang oleh yang lain sebanyak puluhan ribu kali. Komentar yang ada di bawahnya seperti gelombang pasang yang terus menuntut pembunuh untuk segera dihukum!

Hari ini, Keluarga Romlah benar-benar ditekan dan diserang dengan gila-gilaan di pesta itu. Kakek saja sampai muntah darah dan dirawat di rumah sakit karena terlalu marah. Anton dipukuli sampai babak belur. Gerda dan dua anaknya ditangkap dan dibawa pergi oleh polisi.

Ditambah dengan terus menyebarnya video itu, jarak Keluarga Romlah dari kehancuran sudah tidak jauh lagi!

Mendengar berita ini, suasana hati Mahmud dan aku sangat baik.

Pada jam 7 malam, aku menerima telepon dari Dekan Limas. Dia mengatakan kalau orang-orang dari Keluarga Limas ingin bertemu denganku. Mereka sudah tahu dari Delia kalau aku yang telah mengatur dan merencakan pesta ini.

Mereka juga mengetahui berita orang-orang Keluarga Romlah yang telah ditangkap.

Keluarga Limas sekeluarga telah menyiapkan sebuah hadiah yang besar. Mereka berniat langsung datang mengunjungiku.

Dekan Limas sangat sopan sekali di telepon. Dia sangat menghormatiku. Dia tidak lagi memanggilku hei temanku, namun dia memanggilku tuan Gilang!

Jelas sekali, mereka sudah tahu seberapa hebatnya aku. Tahu kalau hubunganku dengan para tetua orang-orang besar sangat dekat. Jadi mereka bicara cukup sangat hati-hati denganku.

Aku sekarang sangat sibuk. Mana mungkin punya waktu untuk mengurusi mereka. Aku pun menolak ajakan itu dan bilang kalau aku punya waktu luang, aku pasti akan menemui mereka di lain hari.

Daritadi sampai pukul sembilan malam lebih, baru aku dan Mahmud berkendara menuju ke desa.

Dalam perjalanan, aku menerima telepon dari Victor.

Suara Victor terdengar terkejut, "Gilang, hadiah apa yang kamu berikan padaku? Ginseng itu sama persis dengan gingseng sakti seribu tahun Keluarga Limas. Bahkan kemasannya sama. Kamu tidak mengambil ginseng Keluarga Limas hanya untuk dihadiahkan kepadaku kan.”

Tampaknya Victor baru saja membuka hadiah yang kuberikan padanya.

Aku tersenyum dan berkata, "Bagaimana aku bisa memberikan hadiah Keluarga Limas untukmu? Paman, aku tidak akan menyembunyikannya. Gingseng sakti seribu tahun Keluarga Limas juga aku yang telah mengaturnya. Aku yang menyerahkan ke Delia dan memintanya untuk memberi tekanan kepada Keluarga Romlah.”

"Ada dua gingseng sakti seribu tahun. Aku memberi satu untuk Keluarga Limas dan satunya lagi untukmu. Ini bentuk terima kasihku karena kamu telah membantuku kali ini.”

Mendengar ini, Victor terdiam sesaat, dan dia sangat senang dan bersemangat, "Gilang, hadiah yang kamu berikan terlalu berharga dan mahal. Ini adalah benda berharga dan tak tertandingi di dunia. Kamu malah bisa-bisanya menghadiahkannya padaku!”

“Gilang, kedepannya kalau ada apa-apa. Tidak peduli masalah apapun dimana kamu butuh bantuan paman, maka segera katakan saja!”

Victor bukanlah orang yang munafik. Karena aku sudah menghadiahinya, dia pasti akan menerimanya. Apalagi hadiah ini sepenuhnya bisa membalas budi atas bantuan yang diberikan oleh Victor kali ini. Berlebihan namun tidak terlambat.

Gingseng sakti seribu tahun bisa memperpanjang hidup selama 20 tahun, ini bukan sesuatu yang bisa dibeli dengan uang, sungguh tak ternilai harganya!

Aku berkata, "Paman, kamu bisa membantu mengatur sesuatu. Tolong luangkan waktu selama dua hari ini untuk mengumpulkan orang-orang yang telah membantuku ini. Aku akan mentraktir semua orang makan enak. Dan berterima kasih kepada mereka atas bantuannya."

Ini harus dilakukan. Victor meminta semua orang untuk membantu. Setelah acara, aku pasti harus mentraktir semua orang itu untuk berterima kasih pada mereka dengan memberikan beberapa hadiah kecil.

Victor tersenyum dan berkata, "Gilang, kamu punya niat baik ini, itu sudah cukup. Aku yang membawa mereka semua, mereka semua adalah teman dan sahabat baikku. Aku pasti akan mengurus semuanya ini dengan baik.”

"Cukup berterima kasih padaku saja. Tentu saja aku akan menyampaikan perasaan dan niat baikmu ini pada mereka."

"Orang-orang ini juga sangat sibuk, mengertilah."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu