Penyucian Pernikahan - Bab 213 Terbongkar

Membayar? Aku tercengang, "Kamu hanya mengatakan untuk hidup di tubuhku dan memenuhi permintaanku. Kamu tidak pernah menyebutkan hal lain."

"Tentu saja, apa yang kamu ingin aku lakukan, katakan saja secara langsung, dan aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya."

Dewi Danau berkata: "Kamu bukan orang biasa, tetapi seorang pengendali ilmu magis. Kamu berlatih di dunia. Suatu hari, kamu akan masuk ke dunia ilmu magis. Itu adalah rumahmu."

"Tidak ada akhir dari jalur ilmu magis. Begitu kamu memasuki dunia ilmu magis, kamu tidak akan pernah bisa berhenti."

"Tentu saja, sudah terlambat bagimu untuk berhenti. Aku akan mencabut semua kekuatan dan semua yang kamu miliki. Kamu akan menjadi orang biasa lagi. Apakah kamu bersedia?"

Ambil semuanya dariku ...

Aku terkejut, tentu saja aku tidak mau, sama sekali tidak.

Aku akhirnya mendapatkan kekuatan yang aku miliki sekarang, wanita, dan uang. Jika aku kehilangan uang dan kekuatan, apakah akan ada wanita yang mau denganku?

Aku akan menjadi anak miskin seperti sebelumnya!

Ketika saatnya tiba, Keluarga Romlah akan menindasku sampai mati, dengan mudah!

Jika tidak ada kekuatan, Victor dan yang lainnya masih akan menghargaiku? Maukah tetap berteman denganku?

Di dunia ini, hanya jika kamu kuat dan berkuasa, kamu didekati oleh orang lain.

Sejak saya bertemu dengan Dewi Danau, hidupku mulai naik, jika aku meninggalkan Dewi Danau, aku tidak akan menjadi apa-apa!

Dewi Danau berkata: "Tidak ada makan siang gratis di dunia ini. Aku memberimu kekuatan, bukan cuma-cuma."

"Aku tinggal di dalam tubuhmu dan menunggu kesempatan."

"Jika waktunya tepat, aku akan memberitahumu tentu saja."

"Aku akan melatihmu menjadi media pembangkit aura tak tertandingi di dunia ilmu magis!"

Itulah mengapa Dewi Danau mencapai kontrak denganku untuk tinggal di dalam diriku, memberi aku kekuatan besar, dan memberiku semua yang kumiliki sekarang, dengan tujuan tertentu.

Dan ketika aku mendengar empat kata terakhir, mataku berbinar, "Maksudmu, biarkan aku menjadi pembangkit tenaga aura seperti dalam film Naruto?"

"Benar." Dewi Danau berkata: " Ilmu magis sangat sulit dan berbahaya, menyerahkan jiwa dan nyawa. Kamu belum bersentuhan dengan dunia ilmu magis yang sebenarnya."

"Di masa depan, kamu akan melangkah perlahan. Kamu harus mengalahkan orang kuat yang tak terhitung jumlahnya untuk mencapai kekuatan tiada tara ..."

Aku banyak berbicara dengan Dewi Danau, dia memberiku kepercayaan diri, memberiku keberanian, dan memungkinkanku untuk mengasah suasana hati dan meningkatkan kekuatanku.Namun, dia hanya tidak ingin berbicara tentang dunia ilmu magis.

Kekuatanku saat ini tidak cukup.

Keesokan paginya, aku menelepon Mahmud dan Selvi untuk terus memeriksa kesehatan penduduk desa.

Mahmud membawa berita bahwa Chudak dan putranya tidak banyak gerakan dalam dua hari terakhir, tetapi mereka terus pergi ke daerah beberapa kali.

Setelah kami bertengkar dengan Chudak terakhir kali, Rahmat memperingatkan Chudak untuk tidak menyuap penduduk desa dengan tepung dan beras, jadi mereka tenang.

Apa yang akan mereka lakukan di daerah ini?

Mobil miliaran mewah kami diparkir di halaman kami, tetapi beberapa orang telah menemukan mobil kami.

Mobil miliaran menjadi berita besar di desa kami, dan segera menyebar ke semua orang di desa.

Begitu seseorang melihatku, mereka akan bertanya dari mana mobil ini berasal.

Kami hanya meminjam mobil Delia untuk sementara, setelah kecelakaan itu, van Mahmud masih ditahan oleh polisi sebagai barang bukti.

Mengendarai mobil sport memang terlalu menarik perhatian, jadi saya meminta Mahmud untuk pergi ke kota dan membelikan saya mobil.

Mahmud mengambil ratusan juta saya dan pergi ke kota dengan gembira.

Bagi kami, mobil hanyalah alat transportasi, aku biarkan dia membeli mobil standar dan mendukung produk-produk dalam negeri.

Selvi, Bayu dan saya sibuk sepanjang hari. Pada malam hari, Mahmud belum kembali. Dia berkata padaku pergi ke beberapa toko lagi, membeli banyak benda kesukaan, dan kembali besok.

Orang ini, mengendarai mobil sport untuk membeli mobil, pasti bangga seperti anak kaya yang bergaya uang bapaknya halal, dan ingin bersenang-senang.

Bayu dan aku pulang ke rumah, dan Selvi mengikuti dari belakang, ingin bersamaku.

Selvi dan aku sudah lama tidak berhubungan. Gadis ini sangat merindukanku. Setelah makan, Selvi menarik saya ke kamar.

“Gilang, kau sangat menyebalkan, kita sudah lama tidak melakukannya.” Selvi berkata, dan menyentuh anu di bawahku.

"Kamu cewek nakal ya." Aku menyentuh dadanya beberapa kali. "Malam ini, aku akan membuatmu nyaman."

“Cepatlah, aku akan kembali sebentar lagi.” Selvi mematikan lampu di kamar, melepas pakaianku dengan tidak sabar, dan menarikku ke tempat tidur.

Aku telah menjalin hubungan dengan Selvi beberapa kali, kali ini Selvi sangat aktif dan tidak sabar untuk menyerangku.

Selvi dan aku menikmati hubungan seks, mencari kesenangan di tubuh satu sama lain.

Aku menemukan bahwa kulit Selvi lebih baik dari sebelumnya, halus dan kenyal, sepasang dadanya lebih kencang dari sebelumnya, dan bahkan keinginannya lebih kuat dari sebelumnya.

Inilah manfaat berhubungan seks denganku, aku bisa memetik Jiwa Perawan, dan wanita juga bisa mendapatkan manfaat tertentu, badan menjadi lebih baik, kulit menjadi lebih baik, dan badan menjadi lebih sehat.

Saat tingkat ilmu magisku meningkat, aku dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi wanitaku sendiri.

Selvi dan aku bermain dua kali sebelum Selvi kembali.

Para tetua keluarga Pota ada di rumah, dan Selvi harus kembali malam ini.

Pada pukul sepuluh keesokan harinya, Mahmud kembali dengan Innova produksi dalam negeri.

Mahmud mengembalikan mobil sport itu kepada Delia, tetapi Mahmud mengemudikan mobil yang dibelinya kembali dengan lebih bersemangat daripada memakai mobil sport itu.

Mobil ini diberikan olehku kepada Mahmud, itu miliknya.

Mahmud membeli mobil baru dan mengundang beberapa penduduk desa untuk makan malam dan menyalakan kembang api, Rahmat juga sangat senang melihat putranya membeli mobil.

Setelah para tamu bubar dari rumah Pota pada malam hari, Rahmat memintaku untuk tinggal.

Kami berdua sedang duduk di ruang tamu sambil minum teh dan mengobrol Rahmat membiarkan Mahmud dan Selvi keluar Jelas ada sesuatu untuk dibicarakan denganku sendirian.

"Gilang." Rahmat berkata sambil tersenyum: "Mahmud mengikutimu. Aku juga sangat lega. Aku sangat senang dia bisa membeli mobil."

"Kalian akan memeriksa penyakit dan memberikan obat-obatan kepada penduduk desa bersama-sama. Aku melihat semuanya. Mengenai uang yang Mahmud beli mobil, aku tidak banyak bertanya. Aku yakin Mahmud punya caranya sendiri.”

Aku tersenyum dan berkata: "Paman Pota, aku menganggap Mahmud sebagai saudara laki-laki, saudara laki-laki saya sendiri, Mahmud mengikutiku, aku akan membiarkan dia belajar dengan baik, dan di masa depan, dia juga akan memiliki prestasi besar dan karirnya sendiri."

Rahmat mengangguk dan berkata, "Lalu ... gimana dengan Selvi?"

Saya tercengang, apa arti kata-kata Rahmat agak tidak bisa dijelaskan.

Wajah Rahmat khawatir, "Mahmud, Selvi adalah menantu perempuanku. Kami bersama siang dan malam. Dia memasak untukku setiap hari, dan aku melihatnya setiap saat."

"Aku tahu kamu berada dalam hubungan yang baik. Orang muda memiliki perasaan intim, itu normal. Selama tidak melewati rintangan itu, aku tidak akan terlalu peduli. Aku tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain."

Bagaimana situasinya? Apakah Rahmat mengetahui tentang Selvi dan aku?

Selvi selalu tinggal di keluarga Pota, dan tentu saja bertemu dengan Rahmat setiap hari dan makan bersama, sepertinya Rahmat telah memperhatikan sesuatu.