Penyucian Pernikahan - Bab 207 Dikurung

Aku mengerti, semua orang ini membantuku karena Victor, bukan karena aku. Jika tidak ada Victor, maka tidak ada siapapun yang akan membantuku.

Jadi, mengenai berterima kasih pada mereka semua ini, sepenuhnya akan kuserahkan untuk ditangani oleh Victor.

Aku tersenyum dan berkata, “Baiklah, paman, minta tolong kamu bantu aku berterima kasih pada teman-temanmu itu.”

“Oh iya Gilang.” Victor berkata, "Bulan depan adalah ulang tahun Soran. Kamu harus datang untuk ikut merayakan bersama kami.”

Victor membahas lagi mengenai ini. Sebuah ulang tahun, satu orang saja sudah cukup untuk memberitahuku. Untuk apa sampai dua hingga tiga orang lebih yang terus mengingatkanku?

Aku berkata, “Soran sudah memberitahuku. Aku pasti akan datang. Paman Victor, apa kamu perlu sesuatu untuk ku bantu? Kalau ada, langsung katakan saja.”

Victor tersenyum dan berkata, “Tidak ada kok. Kamu cukup datang saja nanti. Ulang tahun Soran tidak boleh sampai tidak ada kehadiranmu. Aku juga punya beberapa teman yang ingin kukenalkan padamu.”

Entah kenapa aku merasa ada hal lain.

Setelah menutup teleponnya, Mahmud berkata, “Bos, ginseng yang kamu hadiahkan untuk Keluarga Limas dan juga Victor itu, aku tahu dari mana asal usulnya.”

“Aku sekarang juga tahu, ginseng biasa yang dikirim oleh Dekan Linmas itu telah diubah dan dipoles sedikit oleh bos dan sekarang menjadi ginseng yang tak ternilai harganya!"

"Bos, lebih baik begini. Nanti aku belikan ratusan ginseng. Semua ginseng ini akan diubah dan dipoles sedikit oleh bos agar menjadi gingseng sakti seribu tahun. Lalu, ayo kita jual!"

"Nantinya ... haha ... barang kita akan terus ada tak hentinya. Dan kita akan jadi orang kaya raya!”

“Bahkan, bukan masalah bagi kita untuk menjadi orang terkaya di negara ini!"

"HaHaha...."

"Bos, yang satunya bisa dijual dua puluh milyar, kalau sepuluh sudah dua ratus milyar. Kalau sebulan kita bisa menjual seratus, dan kalau setahun hasilnya...”

“Nanti, mana mungkin kita takut dengan Keluarga Romlah? Dalam semenit saja bisa langsung menghabisi Keluarga Romlah!”

Mahmud mengatakan ini semua. Dari awal aku sudah pernah terpikirkan hal ini. Namun ini, tidak akan mungkin berhasil.

Dewi Danau bilang kalau gingseng sakti seribu tahun yang kami keluarkan itu bukanlah ginseng sakti seribu tahun yang asli, melainkan tiruannya saja.

Jika orang-orang yang mempunyai ilmu magis tahu ini, maka akan ada beberapa orang yang akan menggunakan cara ini untuk menghabiskan uang dan menghancurkan keseimbangan ekonomi suatu daerah kecil. Akan ada orang yang membuat masalah dan itu adalah masalah yang sangat besar.

Dunia ilmu magis adalah dunia yang sangat menakutkan. Dewi Danau dulu pernah bilang. Tapi tidak mengatakannya dengan sangat detail. Pokoknya, kekuatan dunia ilmu magis tidak bisa digunakan untuk menghasilkan uang. Kalau ada yang tidak beres, Dewi Danau tidak akan mungkin menangani dan menyelesaikan masalah itu.

Karena itu, aku harus bertindak hati-hati, rendah hati, dan tidak terlalu menyombongkan diri.

Siapapun yang menghancurkan aturan dunia bela diri maka nasibnya selanjutnya akan sangat menyedihkan.

Aku pun berkata, “Mahmud, kamu jangan terus-terusan mimpi di siang bolong deh. Kalau mau jadi kaya raya benaran, kamu harus lewat jalan yang benar. Bukan jalan tidak benar seperti ini.”

“Menghadapi Keluarga Romlah, aku tentu saja sudah punya cara sendiri.”

“Kenapa?” Mahmud bertanya karena tak mengerti, “Bos, kamu begitu hebat, begitu kuat tapi kenapa kamu begitu rendah hati?”

Masalah ini, aku tidak ingin melanjutkan lagi. Wajahku pun tampak muram, lalu berkata, “Karena aku begitu kuat, begitu hebat lalu kenapa aku harus menjadikanmu muridku?”

“Apakah aku harusnya mengangkat Victor yang seorang tokoh besar ini untuk dijadikan murid?”

“Mahmud, tidak semua hal semudah yang kamu pikirkan. Kedepannya, jangan berpikir aneh-aneh dan berkhayal yang tidak penting seperti ini.”

Mendegar ini, Mahmud pun tidak bicara omong kosong lagi. Dia langsung buru-buru mengganti topik pembicaraan.

Setelah sampai di desa, terasa suasana yang sangat sepi di tengah malam. Mobil pun melaju perlahan ke pintu rumah Kepala Desa.

Pintu gerbang rumah Kepala Desa terkunci, dan ada debu tebal di atap dan setiap sudut rumah kepala desa.

Pada pintu besi besar rumah kepala desa itu terdapat kunci gembok tua yang sangat besar, banyak rumah di desa kami yang memiliki kunci seperti ini.

Aku meraih gembok besar itu, lalu menariknya hingga gembok kuncinya patah dan rusak. Lalu, aku dan Mahmud mengambil gembok yang kami beli di kota dan mengganti gembok itu.

Aku memapah wanita pembunuh itu masuk ke dalam, pintu kamar di rumah itu ditutup erat namun tidak dikunci.

Tidak ada siapa-siapa di rumah kepala desa. Listrik padam, semuanya gelap gulita, Mahmud menyalakan senter ponsel dan menyinari jalan dari belakang kami.

Di ruang tamu, ada lapisan debu di mana-mana di ruangan itu. Semua lemari dan kotak di ruangan itu terbuka dengan tak karuan. Barang-barang pun berserakan di lantai.

Ada pencuri yang datang ke rumah kepala desa kah?

Setelah Sarwendah dan ibunya meninggalkan desa. Semua orang pernah datang ke rumah kepala desa. Dan penampilan rumah itu benar-benar tidak seperti ini, kelihatannya ada seseorang yang tahu kalau di rumah kepala desa tidak ada siapa-siapa, lalu masuk ke dalam rumah dan memeriksa apakah ada barang berharga atau tidak.

Mahmud membereskan dan membersihkan ranjang, lalu aku melemparkan wanita pembunuh itu ke ranjang.

Mahmud berkata, "Bos, wanita ini sangat kuat. Ini bukanlah solusi jangka panjang bagimu untuk menyembunyikannya di sini."

"Apakah bos punya rencana lain?"

Aku berkata, "Aku ingin mengetahui rahasia Keluarga Romlah dari wanita ini. Setelah itu, baru aku akan membuat rencana lain lagi."

Mahmud mengerutkan kening dan berkata, "Bos, kita hanya berdua saja. Dan aku biasanya ikut bekerja bersama denganmu bos. Lalu, siapa yang akan mengawasi wanita ini?"

"Jika orang lain merasakan dan mulai memperhatikan ada hal aneh di sini, maka itu tidak akan baik.”

"Ada lagi, Chudak akhir-akhir ini bersaing ketat denganmu bos mengenai posisi kepala desa. Dia pasti akan mengawasi kita dengan sangat cermat. Kita harus berhati-hati dimana pun dan dalam melakukan apapun."

Apa yang dikatakan oleh Mahmud memang benar. Wanita ini sangat kuat. Dewi Danau juga pernah bilang kalau wanita ini seorang ahli bela diri. Sejak kecil sudah belajar bela diri. Jika dia punya kesempatan kabur, maka itu akan sangat merepotkan. Harus diawasi selama dua puluh empat jam.

Mahmud akhir-akhir ini jadi sopirku. Aku pergi kemanapun, dia pasti akan ikut aku. Memang benar harus mencari orang lain untuk mengawasi wanita ini.

Aku berkata, “Mahmud, malam ini kamu bawa dua sahabatmu kesini. Minta mereka tinggal di rumah kepala desa ini untuk mengawasi wanita ini. Setiap malam, kamu datang kesini mengantarkan makan untuk mereka.”

Melihat Boges dan Bopak adalah sahabat baik Mahmud. Pada saat ini, mereka kelihatannya bisa dimintai tolong dan bisa dipercaya juga.

Wanita ini memang sangat merepotkan. Meninggalkannya di sini hanyalah tindakan sementara.

Mahmud segera menelepon Boges, lalu berkendara semalaman untuk menjemput mereka berdua.

Aku menyalakan senter ponsel dan meletakkannya di meja samping untuk menerangi ruangan.

Aku mengambil handuk dari mulut wanita itu dan berkata, "Jangan berpura-pura lagi, aku tahu kamu sudah daritadi sadar.”

Wanita itu membuka matanya dan menatapku dingin dengan mata indahnya, "Gilang, percuma kamu melakukan ini, aku tidak akan mengatakan apa-apa."

Aku mendapat pesan dari mata wanita itu. Wanita itu saat ini sedang berpikir dalam hatinya, pria ini adalah pria yang terlalu baik hati, tidak berani membunuhku, juga tidak ingin aku ditangkap oleh polisi. Jadi, menangkap dan membawaku kesini, dan sekarang tidak tahu bagaimana menanganiku.”

Pria ini tidak ingin menyakitiku. Apa jangan-jangan dia tertarik dengan kecantikanku? Untuk apa lagi kalau bukan ini? pasti karena jatuh cinta padaku!

Aku harus menemukan cara untuk melarikan diri. Pertama-tama punya hubungan yang stabil dulu dengannya, lalu menggunakan trik kecantikan.

Pria hanyalah seperti hewan yang memikirkan masalah dengan tubuh bagian bawahnya. Aku harus menenangkannya lalu menggodanya!

Aku tersenyum dalam hati, aku tahu semua yang dia pikirkan. Mau menggunakan trik kecantikan untuk menipu dan menjebakku? Mana mungkin bisa?

Kemampuan untuk bisa memahami apa yang dipikirkan wanita ini sangat bagus sekali.

Karena dia ingin menggunakan trik kecantikan, aku mau lihat bagaimana dia menggunakannya? Apakah dengan tubuhnya? kalau ini boleh-boleh saja.

Aku berjalan mendekati wanita itu. Tangan kananku meremas dagunya. Wanita itu buru-buru memalingkan wajahnya, Aku mengendalikan wanita itu dengan erat, dan mengelus wajahnya dengan tanganku.

Kulit wanita itu sangat bagus, dia tidak memiliki noda atau bekas apapun di wajahnya yang mulus dan cerah ini.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu