Penyucian Pernikahan - Bab 138 Dijodohkan Denganku?

Nenek berkata “ Delia hampir setiap minggunya datang menengokku, ada hal apapun dalam hatinya, dia akan menceritakan semuanya denganku, tentu saja dia pernah mengungkitmu di depanku.”

“Ilmu kedokteranmu sangat tinggi, sebelumnya anak kedua juga pernah mengatakannya denganku dan ingin memintamu untuk mengobati penyakit alzheimer aku.”

“Tetapi aku tahu, penyakitku ini… sudah bertahun-tahun lamanya, sudah tidak bisa diobati lagi.”

“Aku benar-benar takut setelah aku telah tiada, anak tertua akan membuat masalah lagi.”

Nenek memiliki beban pikiran, dia selalu memikirkan akan pernikahan Delia, aku tahu bahwa ledakan penyakitnya kali ini, juga dikarenakan oleh hal itu.

Aku berkata “Aku dan Delia adalah teman baik, sejujurnya, Anton bukanlah orang baik, setiap harinya dia bergumul dengan para preman di kota, juga pernah melukai Delia, Delia pasti tidak boleh menikah dengan keparat ini.”

Nenek berkata tak berdaya “Sekarang anak tertua sedang dalam masa pemilihan, dukungan dari keluarga Romlah sangatlah penting, jika bermusuhan dengan keluarga Romlah karena hal ini, takutnya kedudukan anak tertua tidak akan kokoh.”

“Aku mengerti akan hal ini, aku sudah berkali-kali mengatakannya dengan anak tertua, terserah padanya untuk melakukan bisnis atau yang lain, tidak harus berkecimpung ke dalam dunia politik, keluarga kami pun tidak kekurangan uang.”

“Kami dan keluarga Romlah adalah teman dekat, sudah berhubungan baik selama ratusan tahun, tetapi keluarga Romlah yang sekarang sudah bukan lagi keluarga Romlah yang dulu, menarik garis batas dengan mereka adalah tindakan yang paling baik.”

“Jika Delia menikah dengan Anton, maka habislah kehidupannya. anak tertua bisa mendapatkan apa yang dia inginkan, tetapi dia juga akan semakin terjerat ke dalam dan ditekan oleh keluarga Romlah.”

Aku berkata “Nenek, anda tidak perlu mengkhawatirkannya, aku dan Delia adalah teman baik, Delia juga telah banyak membantuku. Jika ada yang Nenek perlukan dariku, silahkan katakan saja, aku pasti akan membantu.”

Aku pasti akan membantu, karena keluarga Romlah juga adalah musuhku, Anton tidak akan membiarkanku begitu saja dan Komisioner Syafarudin adalah kerabat keluarga Romlah.

Nenek sangat senang, lalu mengamatiku dengan cermat “Semakin melihatmu, aku semakin menyukaimu, kalau tidak… aku jodohkan Delia denganmu saja?”

Apa? Aku termangu “Nenek, jangan menggunakan aku sebagai bahan gurauan.”

“Kenapa? Apakah kamu tidak menyukai Delia?” Nenek sedang tersenyum, tetapi ekspresinya sangat serius.

Gawat, jangan-jangan nenek sangat puas denganku?

“Bukan itu maksudku.” Aku berkata “Tetapi, aku hanyalah seorang bocah miskin, tidak memiliki kekuasaan dan kekuatan, terlebih lagi, Nenek, anda… Anda baru saja bertemu denganku untuk pertama kalinya hari ini, anda tidak menanyakan latar belakang keluargaku, tidak menanyakan aku mengenai berbagai aspek, lalu tiba-tiba berkata seperti itu, aku sangat tidak tenang.”

“Ini… terlalu mendadak.”

Nenek berkata “Gilang, dengan kemampuanmu ini, ditambah lagi dengan hati seperti ini, pasti akan sukses di hari kelak. Sekarang kamu tidak mempunyai apa-apa, tetapi belum tentu tidak akan memiliki apapun ke depannya.”

“Si tua bangka aku itu, dia juga tidak memiliki apa-apa di masa muda, setelah itu, dia pun menjadi sukes.”

“Asalkan kamu dan Delia bersedia, aku bisa mengatur pernikahan untuk kalian, kebetulan juga bisa menyelesaikan hal yang telah dijanjikan Adham kepada keluarga Romlah.”

Hatiku sangat kacau, nenek sangat serius!

Aku tidak takut terjerat ke dalam masalah antara keluarga Limas dan keluarga Romlah, aku juga tidak takut bermusuhan dengan orang, tetapi… aku merasa semuanya datang dengan terlalu cepat, terlalu mendadak!

Hari ini aku datang hanya untuk menangani penyakit Nenek dan sepertinya mendadak akan mendapatkan seorang istri!

Dulu aku hanya sekedar menyamar sebagai pacar Delia, sekarang kelihatannya akan menjadi kenyataan!

Sejujurnya, dengan tampang dan latar belakang keluargaku, aku sama sekali tidak pantas untuk Delia.

Wanita tingkat dewa seperti Delia, pria mana yang tidak menyukainya?

Jika aku bersama dengan Delia, bagaimana aku bertanggung jawab kepada Selvi?

Aku sudah berjanji pada Selvi, aku akan menikahinya!

Ini bukanlah berpacaran, melainkan pernikahan, aku tidak bisa menyetujuinya.

Pada saat ini, Dewi Danau berkata “Apanya yang tidak bisa disetujui? Jika suka, maka setuju saja, bertindaklah sesuai dengan kehendak hati. Selvi sudah pernah menikah sebelumnya, kamu menikah sekali, juga tidak bersalah padanya.”

“Lagi pula, pria hebat yang sebenarnya, bukankah ada banyak wanita di sisinya?”

Meskipun Dewi Danau berkata seperti itu, aku tetap tidak bisa menyetujuinya, karena ini terlalu mendadak.

Aku berkata “Nenek, anda jangan menggunakan aku sebagai bahan gurauan, sebenarnya aku sudah mempunyai pacar.”

Ini adalah pertama kalinya aku tidak mendengarkan saran Dewi Danau, masalah pernikahan, aku haruslah berhati-hati.

“Oh?” Nenek sedikit kecewa “Kamu sudah mempunyai pacar? Gadis keluarga yang mana?”

“Dia….” Aku berkata “Dia dari desa kami.”

Tentu saja aku tidak bisa menyebut nama, sekarang Selvi adalah wanita janda dan masih merupakan orang keluarga Pota, jika aku menyebut nama, maka akan celaka besar.

Nenek menghela napas dengan tak berdaya “Masalah ini tidak bisa dipaksakan, kelihatannya aku harus mencari cara lain.”

Aku berkata “Nenek, anda tenang saja, masalah keluarga Limas adalah masalahku, jika nanti ada yang memerlukanku, aku pasti akan membantu.”

“Keluarga Romlah, aku tidak memandang mereka ke dalam mata.”

Itu adalah perkataan jujur, Nenek mengangguk dengan lega, tetapi dia merasa perkataanku terlalu sombong.

Setelah memijat Nenek, aku mengajarkan beberapa teknik olahraga yang sangat mudah kepada Nenek dan meminta Nenek untuk mempraktikkannya setiap hari.

Ke depannya, dengan selang sepuluh hari, aku akan datang untuk melakukan akupuntur kepada Nenek.

Setelah semuanya selesai, Nenek juga sudah lelah karena pijatanku, lalu dia beristirahat di atas tempat tidur.

Aku juga sudah harus pergi.

Begitu berjalan keluar, aku melihat bahwa Walikota, Dekan Limas dan Mahmud sedang berdiri di ruang tamu.

Dekan Limas berterima kasih banyak padaku, aku berkata bahwa aku harus pergi, lalu Walikota berkata “Gilang, kamu ke sini sebentar, aku ingin bahas denganmu.”

Aku menyuruh Mahmud menungguku di dalam mobil, lalu pergi ke kamar sebelah dengan Walikota. Walikota mengambilkan dua kursi kecil dan kami duduk berhadapan.

Walikota menyalakan sebatang rokok, lalu dia menyodorkan sebatang padaku, tetapi aku tidak mengambilnya, karena aku tidak pernah merokok.

“Gilang, hari ini kamu bisa menyembuhkan ibuku, aku berhutang budi padamu, terimalah terima kasih dariku yang tulus.” Ekspresi Walikota sangat serius.

Aku berkata “Aku adalah seorang dokter, barang siapa yang datang berobat padaku, aku akan menyembuhkan mereka. Kamu tidak perlu berterima kasih padaku, lagi pula Dekan Limas adalah temanku, aku tentu akan membantu.”

Walikota berkata “Kalau begitu, berapa banyak biaya pengobatan yang kamu inginkan?”

“Apa maksud perkataan ini!” Aku langsung tidak senang “Dengan hubungan aku dan Dekan Limas, kamu masih membahas uang denganku?”

“Jangan mengira semua orang menyukai uang!”

Siapa yang tidak menyukai uang? Tetapi dengan hubungan aku dan Dekan Limas, bagaimana mungkin aku menerima bayaran?

Walikota menyadari dirinya telah salah berkata “Sungguh maaf sekali, Gilang, aku mencarimu, adalah berharap kamu jangan berkutat dengan putriku.”

“Aku berharap kamu bisa berjanji padaku.”

Hatiku semakin merasa tidak senang, aku berkata dengan dingin “Tuan Walikota, apakah kamu benar-benar ingin menikahkan Delia dengan Anton si keparat itu?”

Walikota berkata “Anton memang tidak berperilaku baik, tetapi sebagian besar pria adalah seperti itu sebelum menikah dan setelah menikah, mereka pun akan perlahan-lahan membaik.”

“Masalah ini berpengaruh besar, aku menyuruhmu untuk menjauh dengan Delia, juga adalah demi kebaikanmu.”

“Kamu tenang saja, aku akan membujuk Anton, dia pasti tidak akan pergi mencari masalah denganmu.”

Walikota memiliki pertimbangan sendiri, selama bertahun-tahun ini, Walikota semakin berhubungan dekat dengan keluarga Romlah, sementara pernikahan ini, sudah ditetapkan dari dulu.

Aku telah memukul Anton pada waktu itu, Anton pasti akan membalas dendam padaku atas hal ini, maksud dari Walikota adalah menyuruhku untuk jangan ikut campur ke dalam masalah keluarganya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu