My Enchanting Guy - Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
Kalau dilihat-lihat di dalam ruangan private ini, semuanya adalah tokoh-tokoh besar di Kota Shanghai. Tetapi mereka bersikap hormat dan santun di hadapan Stanley Ning, dan semuanya memasang senyuman untuk mencari perhatiannya.
Di sebelahnya, Irvan Lin masih saja kebingungan dan melongo.
Kalau hanya sekedar pamannya yang bersikap segan, hingga hormat dan patuh terhadap Stanley Ning, yah sudahlah. Tetapi sekarang ini, seluruh tokoh-tokoh besar dunia bisnis Kota Shanghai yang berada di ruangan itu pun juga berbuat demikian. Nah, ada yang janggal di sini.
Sekalipun Irvan Lin adalah seorang idiot, tetapi dia juga dapat menilai bahwa latar belakang dan jati diri Stanley Ning pasti tidak akan dapat ditebak oleh orang biasa.
Mengingat tadi dia sempat meremehkan Stanley Ning, seluruh tubuh Irvan Lin dibanjiri perasaan dingin menusuk. Rasanya dia ingin menampar wajahnya sendiri.
Dia masih berusaha terlihat seperti orang hebat, padahal orang hebat sesungguhnya sedang berdiri di hadapannya.
Bukankah ini terlihat seperti mengibas-ngibaskan golok di hadapan Guangong (Tokoh terkenal, Jenderal Perang).
Bila teringat hal ini rasanya Irvan Lin ingin menangis saja.
Wajah Stanley Ning sih biasa saja saat dihadapkan dengan sikap hormat berlebihan yang ditunjukan oleh orang-orang tersebut. Dengan tenang dia berkata: “Anda-anda sekalian, jangan sungkan-sungkan. Silakan duduk.”
“Tuan Ning, Anda juga jangan sungkan, silakan duduk terlebih dahulu!”
“Betul, betul, Tuan Ning, duduklah terlebih dahulu!” melihat Stanley Ning juga menjaga sopan santun terhadap mereka, mereka merasa tersanjung. Mereka tersenyum, saling mempersilakan.
Stanley Ning tersenyum tanpa berkata apa-apa, kemudian dia duduk.
Yang lainnya saling bertukar pandang, kemudian satu per satu mereka pun ikut duduk.
Wajah mereka masih saja dipenuhi dengan kegembiraan yang tidak hilang-hilang. Nyaris saja mereka menganggap Stanley Ning seperti leluhur yang sedang mendatangi mereka.
Mereka tahu akan jati diri Stanley Ning yang sebenarnya. Keluarga Ning dari Kota Beijing. Itu adalah sebuah keberadaan yang sulit tergapai. Sekarang mereka bisa-bisanya duduk satu meja makan bersama Tuan Muda dari keluarga Ning. Bagaimana mungkin mereka tidak bersemangat.
Hal ini bisa mereka jadikan bahan bualan seumur hidup!
“Tuan Ning dapat hadir adalah kehormatan bagiku. Tuan Ning, satu gelas ini akan aku minum habis untuk menghormatimu. Silakan Anda minum pelan-pelan saja.” Tidak lama kemudian, Direktur Perusahaan Royal Pharmacy, John Guan berdiri sambil mengangkat gelas araknya, memimpin rombongan itu untuk bersulang.
“Tuan Ning, aku juga akan minum untuk Anda!”
“Tuan Ning…” para direktur yang lain juga mulai adu cepat dan takut tertinggal dan melewatkan kesempatan ini.
Para tokoh pebisnis itu hendak bersulang sebanyak tiga gelas berturut-turut.
Stanley Ning berdiri, dengan datar menggelengkan kepalanya: “Maksud baik Anda sekalian, aku yang rendah ini akan menerimanya di dalam hati, tetapi maaf, karena toleransi alkoholku terbatas, aku hanya bisa meminum teh ini untuk menggantikan arak. Mohon pengertiannya.”
Sambil berkata demikian, Stanley Ning menuang segelas teh, dan menghirupnya perlahan.
Orang-orang tersebut mendengar permintaan maaf dari Stanley Ning, melambaikan tangannya. Mereka malah merasa semakin tersanjung saja.
Stanley Ning dapat menggunakan teh sebagai pengganti arak untuk minum bersama mereka saja sudah merupakan suatu kehormatan besar. Dengan demikian saja mereka sudah kepalang senang, bagaimana mungkin mereka merasa keberatan?
Sebaliknya Irvan Lin yang tidak diperhatikan sama sekali dari tadi, duduk tidak, berdiri juga tidak, rasanya serba salah.
Tidak perlu diingatkan betapa menyesal dirinya. Ingin sekali memberi mulut besarnya sebuah pelajaran.
Mereka semua duduk kembali.
Pada saat itu, Laiv Lin baru berdiri, sambil tersenyum mengenalkan Irvan Lin kepada yang laing: “Saudara-saudara, aku perkenalkan, ini adalah keponakanku Irvan Lin. Apabila ada kesempatan di kemudian hari, mohon bimbingan dari saudara-saudara sekalian.”
Selang sejenak tanpa suara, senyum Laiv Lin menghilang dari wajahnya. Dia menatap Irvan Lin dengan tatapan setajam baja: “Untuk apa diam saja di sana? Ayo cepat bersulang dengan para direktur ini.”
Irvan Lin tersadar dari lamunannya, dengan patuh berjalan menghampiri mereka. Dibandingkan dengan dirinya yang angkuh seperti empunya dunia tadi, tampak seperti dua orang yang berbeda.
Stanley Ning sebelumnya sudah menduga bahwa Irvan Lin adalah keponakan Laiv Lin. Dunia ini terkadang memang sempit sekali.
Tapi, dia tidak berencana menyebut-nyebut soal kejadian tadi.
“Pa… para direktur sekalian, aku akan bersulang untuk Anda.” Irvan Lin mengangkat gelas araknya, dengan bulir-bulir keringat dingin di keningnya dan suara bergetar yang terbata-bata.
Baru kali ini dia menghadapi keadaan seperti ini. Dia sama sekali tidak bisa menghadapinya dengan tenang seperti Stanley Ning.
Bicaranya pun sambil gemetaran.
Para direktur itu melihat Irvan Lin, dan dengan dingin mengangkat gelas mereka.
Dibandingkan dengan perilaku mereka terhadap Stanley Ning sangat jauh berbeda.
Tetapi mereka tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun juga mereka adalah bagian dari direktorat Perusahaan Ninetop. Kalau saja Irvan Lin bukanlah keturunan Laiv Lin, mereka sama sekali tidak akan memandangnya sekalipun.
Melihat performa Irvan Lin yang seperti itu, Laiv Lin juga diam-diam menggelengkan kepala.
Pengecut sekali dia. Tidak ada daya dorongan sama sekali. Pasti sulit untuk memperoleh kesuksesan besar.
Sambil melihat Stanley Ning yang dari awal sampai akhir memiliki pembawaan santai tetapi mantap.
Tuan Muda keluarga besar, ternyata sungguh luar biasa!
Setelah bersulang, Irvan Lin kembali ke pinggiran ruangan dengan merunduk dan tidak berani bicara. Seluruh kerah bajunya saja basah kuyup terkena keringat dinginnya.
Bila dibandingkan dengan Stanley Ning di sebelahnya, benar-benar bagai langit dan bumi.
“Tuan Ning, apabila di kemudian hari Anda membutuhkan kami, silakan beri tahu kami. Kami pasti akan mengerahkan seluru kemampuan kami untuk mendukung Anda.”
“Benar, Tuan Ning, Anda tidak perlu segan-segan.”
Selanjutnya, Para direktur itu lagi-lagi menggunakan berbagai cara untuk menyenangkan Stanley Ning. Mereka semua sama-sama berharap dapat memiliki koneksi dan bergantung kepada keluarga besar Ning.
Bagaimanapun juga kesempatan seperti ini sangat sulit didapatkan.
“Baiklah.” Stanley Ning menganggukan kepala. Dia tidak berlagak sombong dan membalas mereka dengan senyuman.
Tidak ada jeleknya menambah teman.
Tidak lama kemudian, Stanley Ning bangkit berdiri dan berpamitan: “Isteriku masih menungguku di ruangan sebelah. Aku pergi dulu.”
Setelah berkata demikian, dia hendak beranjak pergi.
Para direktur dan Laiv Lin juga sibuk berdiri untuk mengantarnya: “Tuan Ning, selamat jalan!”
Pada saat bersamaan, mereka juga membuat catatan di dalam hati. Leticia Lin dan Perusahaan Letophika. Apabila mereka bertemu di kemudian hari, mereka harus baik-baik melayaninya.
Stanley Ning mengangguk kecil, dan melangkah keluar dari ruangan private itu.
Laiv Lin cepat-cepat memanggil Irvan Lin dan menginstruksikan kepadanya: “Layanilah Tuan Ning dengan baik. Kalau sampai ada kelalaian, atau ada hal yang membuat Tuan Ning tidak senang, aku akan meminta pertanggung jawabanmu.”
Mendengar kata-kata ini, Irvan Lin nyaris terjatuh, dengan ketakutan mengangguk-anggukan kepalanya. Kemudian dia baru keluar dari ruangan itu dengan lemas. Ekspresi wajahnya sunguh lebih jelek daripada menangis.
Sesaat keluar dari ruang private itu, Irvan Lin dengan cepat berlari menghampiri Stanley Ning. Dia ketakutan sampai nyaris menangis.
Sambil merapatkan gigi, ketakutan, dia berkata: “Tuan Ning, tadi memang aku tidak punya mata. Aku berkata hal-hal yang kurang sopan terhadap Anda. Anda orang besar yang rendah hati, tolong untuk tidak menghiraukan perbuatanku.”
Saat ini Irvan Lin bahkan sempat terpikir untuk mati saja. Kalau sampai Laiv Lin tahu apa yang tadinya dia perbuat terhadapnya, mana mungkin dia tidak akan mengulitinya?
Stanley Ning menatap Irvan Lin, sengaja terlihat ragu dan menggelengkan kepalanya: “Sepertinya tadi tidak terjadi apa-apa. Mengapa kamu minta maaf?”
Begitu mendengar perkataan ini, Irvan Lin kebingungan.
Tetapi dengan cepat dia merespon.
Baiklah. Bila Stanley Ning memang hendak menyalahkannya, dari awal dia sudah dapat mengatakan hal ini kepada pamannya. Dia tidak akan menunggu hingga sekarang.
Dia berbuat demikian pasti karena dia tidak ingin membeberkan jati diri yang sesungguhnya.
“Terima kasih banyak, Tuan Ning. Tenang saja, Aku berjanji akan melupakan semuanya. Aku tahu aku harus berbuat apa!” Irvan Lin yang sudah tersadar kembali memikul tanggung jawab yang berat. Hatinya merasa lebih bersemangat daripada menang lotre. Dengan cepat dia berjanji untuk menjamin rahasia ini.
Stanley Ning melihat Irvan Lin yang mengerti akan keadaannya, menganggukan kepala: “Aku ke toilet sebentar. Kamu boleh kembali terlebih dahulu ke ruangan kita.”
Irvan Lin mengangguk.
Setelah melihat Stanley Ning membalikkan badan dan berjalan pergi, dia menghela napas lega yang mendalam. Hanya saja kakinya masih terasa kaku.
Untung saja Stanley Ning tidak mengejar balasan, kalau tidak, habis sudah dirinya.
Tidak lama kemudian, Irvan Lin tiba kembali di ruangan private mereka. Dia tidak bicara satu patah kata pun. Dia anteng sekali seperti seorang anak kecil yang baru ketangkap basah berbuat salah.
“Irvan Lin, ke mana Stanley Ning?” Abby Mo melihat Irvan Lin yang kembali seorang diri, langsung bertanya-tanya curiga.
Leticia Lin juga melihatnya sambil mengerutkan alis. Dia agak khawatir.
“Itu, Tuan Ni… dia pergi ke toilet.” Irvan Lin baru berani mengangkat kepalanya. Dia teringat akan janjinya kepada Stanley Ning. Dengan lincahnya dia cepat-cepat mengganti gaya bicaranya.
Abby Mo dan Leticia Lin melihat reaksi Irvan Lin seperti itu, mengerutkan alisnya pada saat yang bersamaan. Hati mereka dipenuhi rasa penasaran.
Baru saja pergi keluar sebentar, mengapa bocah ini seperti berubah menjadi orang lain saja.
Tetapi kedua wanita itu tidak melanjutkan pertanyaan mereka. Mereka lanjut mengobrol.
Irvan Lin hanya bisa berdiam seorang diri. Dia tidak berani berkata apa-apa. Terutama terhadap Abby Mo. Melihatnya saja dia tidak berani.
Sementara itu, Stanley Ning kembali dari toilet. Baru saja dia hendak kembali ke ruang private Diamond, tetapi saat lewat di depan pintu ruangan lain langkahnya terhenti.
“Tenang saja, aku pasti tidak akan merugikanmu. Asalkan kamu bersedia untuk bekerja bersamaku dari dalam dan membantuku merebut Perusahaan Letophika pada saat rapat tahunan nanti, aku akan mengangkatmu menjadi manajer.
“Bahkan menjadi seorang wakil direktur pun bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.”
Ada suara orang muda yang cerah keluar dari ruangan itu.
Stanley Ning mengerutkan dahinya, pandangannya menjadi tajam.
Dia mendengar dua kata ‘Perusahaan Letophika’, dan yang lebih pentingnya lagi dia mendengar suara yang dia kenal. Benar sekali. Andre Lin.
“Orang ini, ternyata belum putus asa juga!” Stanley Ning menggeleng sambil tertawa dingin. Tubuhnya agak sedikit menyelip masuk. Dia berusaha mendengar jelas percakapan di dalam.
Dari dalam terdengar suara pria lain yang terdengar girang: “Terima kasih Tuan Muda Lin atas promosi kenaikan jabatannya. Aku pasti tidak akan melupakan jasa besar Tuan Muda.”
Andre Lin mengiyakan, kemudian menyeringai dingin: “Kalau begitu, mari kita rayakan lebih awal keberhasilan kita.”
Stanley Ning dapat mendengar jelas percakapan kedua orang di ruangan itu.
Jelas sekali bahwa Andre Lin lagi-lagi berulah. Dia selalu ingin melawan Leticia Lin dan Perusahaan Letophika.
Hanya saja sayang sekali, rencana besarnya ini, kemungkinan akan gagal lagi.
Stanley Ning menyeringai dan pelan-pelan pergi meninggalkan tempat itu.
Dia sama sekali tidak berniat untuk menyerang langsung, dan dia bahkan tidak terlalu menganggap Andre Lin sebagai ancaman. Karena dalam beradu kemampuan bekerja yang sesungguhnya, semua rencana gelap Andre Lin itu hanya akan berakhir sia-sia.
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinAdore You
ElinaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiEverything i know about love
Shinta CharityMy Lady Boss
GeorgeThis Isn't Love
YuyuThe Revival of the King
ShintaMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)