My Enchanting Guy - Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu

Leticia Lin takut dengan kekuatan keluarga Yang dan Xiao, tetapi Stanley Ning tidak takut.

Stanley Ning sudah merencanakannya.

Jika yang dikhawatirkan Leticia Lin memang terjadi, maka Stanley Ning berjanji dia akan menggunakan semua kekuatan untuk membuat Hazel Yang dan Athar Xiao membayar harganya!

Masalahnya sudah beres, tetapi Leticia Lin sama sekali tidak merasa santai. Batu besar yang tergantung di hatinya masih membuatnya merasa sangat tidak nyaman dan berkata dengan lelah: "Kalau begitu, sampai di sini saja dulu, aku lelah, aku mau tidur dulu."

"Oke," jawab Stanley Ning.

Tiba-tiba Dewi Lin menghentikan Leticia Lin: "Kak."

"Ya?"

“Kak, tenang saja. Karena kakak ipar bilang tidak apa-apa, pasti akan baik-baik saja!” Kata Dewi Lin.

Serangkaian kejadian baru-baru ini membuatnya sangat percaya pada Stanley Ning.

Tanpa sadar, dia sudah menjadi penggemar kecil Stanley Ning dan memiliki kepercayaan yang kuat pada Stanley Ning!

Leticia Lin memberikan senyum masam pada adujbta dan mengangguk dengan lembut, "Yah, kuharap begitu. Dewi, pergi tidur, selamat malam."

"Selamat malam kakak!"

Dewi Lin merespons dengan patuh.

Leticia Lin kembali ke kamar, hanya menyisakan Stanley Ning dan Dewi Lin di ruang tamu.

Dewi Lin mengenakan pakaian santai di rumah, pakaiannya sangat longgar, dan keindahan dadanya menjulang.

Mereka telah membahas kerja sama dengan keluarga Yang tadi, Stanley Ning tidak peduli, sekarang hanya ada dua dari mereka di ruangan itu, dan pemandangan bisa melayang tanpa sadar.

Tidak tahan setelah dua lirikan, dan dengan cepat bangkit dan berkata, "Baikla, Dewi, tidurlah, aku juga mau tidur sekarang."

"Eehh ehh, tunggu!" Dewi menghentikan Stanley Ning lagi.

"Ada apa?"

Stanley Ning bertanya.

"Itu ... Aku, aku punya sesuatu untuk ditanyakan pada kakak ipar, bisakah kakak ipar menyetujuiku?"

Kata Dewi Lin.

"Setuju atau tidak, katakan saja dulu masalahnya."

Stanley Ning tersenyum sambil berkata.

Dia tidak berani sembarangan menyetujuinya, kalau-kalau yang dia minta itu hal yang aneh-aneh, bagaimanapun, pikiran gadis ini selalu aneh-aneh juga.

Dewi Lin tidak tahu pikiran Stanley Ning, menggigit bibir dan tidak bisa mengatakannya.

"Apa kamu sedang mencari-cari urusan untuk meminta bantuanku? Atau mencurigaiku sebagai kakak Seannor?"

Stanley Ning bertanya, menggelengkan kepalanya.

Mulut Dewi Lin berkedut dan berkata dengan tidak senang: "Kakak ipar sialan, kamu berani mengolok-olokku! Aku tidak streaming lagi! Kakak Seannor ... Dia jelas tidak tertarik padaku, jika dia tertarik denganku, dia pasti sudah menghubungiku duluan, kamu mengungkit ini, benar-benar membuatku sedih, dan ragu dengan diriku sendiri, aku jadi merasa diriku sangat jelek, atau tidak sifatku yang jelek......"

"Ya sudah ya sudah, aku tidak akan mengatakannya, aku tidak akan mengatakannya."

Stanley Ning dengan cepat menghibur: "Mungkin ... Kakak Seannor mungkin benar-benar menyukaimu, tapi dia punya keluarga, jadi dia tidak bisa datang ke sini sembarangan, mungkin dia memang menyukaimu, dan bukan karena alasan kamu kurang baik."

Dewi Lin mengangkat kelopak matanya dan menyeringai: "Misalnya seperti kakak ipar ini? Jelas-jelas sangat menyukaiku, tetapi karena sudah menikah dengan kakakku, jadi tidak bisa datang sembarangan, kan?"

"Hush! Jangan bicara omong kosong! Kalau kakakmu mendengarnya, ini bisa merepotkan!"

Stanley Ning berkata dengan serius.

Dewi Lin memandang Stanley Ning yang gugup dan terkikik, "Bagaimana aku bisa bicara omong kosong, apa kakak tidak suka denganku?"

"Tentu saja aku tidak menyukaimu! Yang aku suka hanyalah kakakmu!"

"Kamu! Kamu tidak menyukaiku ..." Tiba-tiba Dewi Lin menangis.

Stanley Ning tidak tahu mau berkata apa lagi, dan dengan cepat mengubah perkataannya: "Aiii, tidak tidak, aku menyukaimu, oke? Tapi itu bukan jenis suka itu, hanya suka antara kakak dan adik ..."

Bagaimanapun, itu harus ditekankan.

Dewi Lin tersenyum: "Hehe, aku tahu kakak ipar tidak mungkin tidak menyukai orang imut sepertiku, baguslah kalau suka."

"Ya sudah, cepat katakan ada urusan apa, aku sudah ngantuk."

Stanley Ning adalah pria normal, dia tidak bisa bersama dengan gadis nakal ini lebih lama lagi, pakaiannya sangat tipis, ini membuat Stanley Ning melihatnya dengan tidak sengaja beberapa kali.

"Sebenarnya, itu bukan masalah besar."

Dewi Lin tersenyum, dan kemudian berkata dengan masam, "Sekolah mengadakan kemah musim panas lima hari lagi, boleh membawa keluarga, tempat itu di pegunungan, di hutan belantara, aku takut, jadi aku mau memintamu untuk menemaniku."

"Ini ... Aku belum tentu punya waktu, lihat saja nanti, perusahaan kakakmu juga ada masalah sekarang, belum tentu aku ada waktu kosong. Lihat saja keadaannya, nanti baru kita bahas lagi, aku mau pergi tidur sekarang! Hooaam..."

Stanley Ning buru-buru mengucapkan beberapa patah kata, dan akhirnya berpura-pura menguap, dan melarikan diri kembali ke kamar, menutup pintu.

Dewi Lin memandang ke arah yang dilewati Stanley Ning, dan sangat kecewa, tetapi dia tidak bisa mengatakan dengan jelas apa yang mengecewakannya.

Apakah kecewa karena Stanley Ning menolaknya?

Tetapi dia adalah kakak iparnya sendiri, bisa dipastikan kalau kakak adalah hal terpenting dalam hatinya, ditolak bukankah sudah seharusnya?

Mungkin, permintaan ini seharusnya tidak diajukan pada kakak ipar ...

"Dewi Lin, Dewi Lin, apa yang kamu lakukan? Kalau memang ada perasaan padanya, tunggu saja mereka bercerai!"

Dewi Lin tiba-tiba berdiri dan bergumam sendiri.

Setelah lima menit tidak bergerak, 10.000 pikiran muncul di kepalanya, dan tiba-tiba berkata pada dirinya sendiri: "Dewi Lin, Dewi Lin, apa yang kamu pikirkan? Bagaimana bisa seperti ini? Itu kakakmu sendiri, tidak boleh ada pemikiran seperti itu, tidak boleh ..."

Dia naik ke tempat tidur, menutupi kepalanya, dan tertidur sambil terus berpikir, menghilangkan pemikiran itu tadi, tetapi di tengah malam, dia sampai bermimpi.

Dalam mimpinya, ia berubah menjadi seorang gadis yang licik dan jahat, melakukan segalanya untuk mendapatkan kakak ipar dan kemudian menikahi kakak ipar dan hidup bersama ...

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu