My Enchanting Guy - Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!

Setelah tidak lama kemudian, Yuni Li baru merasa lega, dan masih dengan sikap sopan menatap Stanley Ning: "Tuan, aku bantu mengenalkan kinerja dari beberapa mobil ini dan beserta harganya, setelah itu baru kamu memutuskannya.

Stanley Ning malah melambaikan tangannya: "Tidak perlu repot, langsung bantu aku ke proses pembelian saja, setelah itu aku akan langsung membawa mobilnya."

Melihat Stanley Ning langsung membeli mobilnya, Yuni Li terkejut.

Kak Mira dan sales wanita lainnya juga merasa terkejut dan saling tatap menatap.

"Ternyata orang kaya ini sangat rendah hati, benar-benar sangat menyesal, harusnya tadi aku yang menyambutnya, sekarang dengan sia-sia diberikan begitu saja kepada orang baru itu.” Wanita sales yang terkenal itu merasa sangat iri.

Wanita sales lainnya ikut menganggukan kepala, dalam hatinya juga merasa iri.

Kalau benar-benar terjual, komisinya pasti tidak sedikit.

Kak Mira mengerutkan keningnya dan masih tidak percaya.

Namun sedikit mendengus: “Berpura-pura saja, tunggu ia sudah membayarkan uangnya baru bisa tahu ini benar apa bohong.”

“Orang-orang ini, pertama ia berpura-pura ingin membeli mobil dulu, saat akan membayar, baru ia akan mencari alasan untuk tidak membelinya lagi, hal seperti ini sudah sering aku temui.”

Mendegar perkataan kak Mira, sales wanita lainnya menganggukan kepala.

Meskipun perkataan kak Mira masuk akal, tapi mereka tetap tidak bisa melihat orang lain yang bisa lebih baik darinya.

Yuni Li tidak tahu hal ini, disaat Stanley Ning ingin langsung mengambil mobilnya, dia langsung menjadi sangat bahagia.

Harga mobil ini 600.000 RMB (1,2 miliar rupiah), jika benar-benar terjual, bonus yang dia dapatkan kira-kira sebesar setengah tahun gajinya.

“Tuan, tunggu sebentar, aku akan segera mengurus proses pembelian.” Yuni Li dengan gembira memandang Stanley Ning.

Dia seperti takut Stanley Ning berubah pikiran, buru-buru mengurus prosesnya.

Stanley Ning tidak buru-buru, dengan tenang menunggu dia.

Beberapa menit kemudian, Yuni Li membawa surat kontrak dan jalan kearahnya, dengan sopan memandang Stanley Ning: “Tuan, kamu hanya perlu mendatanangani kontrak ini, lalu membayarnya, setelah itu kamu sudah bisa langsung membawa mobil ini pergi.”

Stanley Ning menganggukan kepala, ia pun tidak melihat surat kontraknya dan siap mengambil kartu bank untuk membayarnya.

Tapi di saat ia menggali saku kantongnya, Stanley Ning tiba-tiba terkejut.

Dia lupa, di saat itu kartu bank dia sudah diberikan kepada Betty Li, dan Betty Li memberikannya lagi kepada Koby Zhang.

Kantongnya sekarang hanya berisi beberapa sen uang saja.

“Tuan, apakah ada masalah?” Yuni Li melihat muka Stanley Ning yang sedikit aneh, dengan buru-buru langsung menanyakannya.

Stanley Ning langsung tertawa, dalam hatinya sedikit tidak enak.

Badan dia hanya ada 100 RMB uang, tidak ada kartu bank lainnya lagi.

Sial, kenapa bisa dilupakan.

“Ha ha, apa yang aku bilang, manusia kuno ini, mana mungkin dapat membeli mobil di sini?”

“Setelah ini dia pasti akan berkata, lupa membawa uang, atau tidak membawa kartu bank, mencari banyak alasan yang intinya dia tidak mampu membelinya!” Kak Mira melihatnya, dalam hatinya merasa lega, dan langsung tertawa.

Sales lainnya juga ikut tertawa.

Pandangan kepada Stanley Ning benar-benar merasa sangat jijik dan tidak tahu malu.

Stanley Ning merasa tidak berdaya, dengan datar memandang kak Mira dan lembut berkata: “Aku lupa membawa kartu bank, apakah kalian menerima uang tunai?”

Yuni Li terkejut, belum menunggu dia berbicara, kak Mira dengan ejekan datang kemari: “Pastinya terima, selama kamu bisa mengeluarkannya, kami akan menghitungnya per lembar.”

Nada bicara kak Mira seperti main-main, kalau soal Stanley Ning, dia masih merendahkannya.

“Baik, ini perkataan kamu! Aku sekarang akan menyuruh orang membawa uang kemari, pada saat itu kamu jangan menyesal.”

Soal ini, Stanley Ning tidak khawatir, dia hanya memandang Stanley Ning dan terus tersenyum.

Selesai berbicara, dia baru membalikkan badannya dan menelepon Santi Mo.

“Dalam 10 menit, bantu aku menyiapkan 600.000 RMB uang tunai, jangan yang nominal 100 yuan, semua yang 10 yuan, apakah ada masalah?” Stanley Ning memerintahkan Santi Mo dengan nada datar.

“Tidak masalah, Tuan! Dalam 10 menit pasti akan sampai!”

Sales wanita yang ada di belakang kak Mira mendengar perkataan Stanley Ning merasa sangat terkejut.

600.000 RMB dalam uang tunai kecil, kira-kira bisa membentuk sebuah gunung ? Jika ingin mereka hitung per lembar, satu hari satu malam pun tidak akan bisa selesai hitung.

“Takut apa, dia hanya sok misterius, hari ini aku akan melihatnya, bagaimana cara dia mengeluarkan uang tunai sebesar 600.000 RMB.” Kak Mira sudah meyakinkan bahwa Stanley Ning tidak sanggup membelinya, dia hanya berpura-pura saja.

Dia melihat Stanley Ning saja malas.

Stanley Ning juga malas meladeni dia, dan mematikan teleponnya.

Melihat Yuni Li, sedikit tertawa: “Kamu tunggu sebentar, 10 menit kemudian akan ada yang membawa uang kemari.”

Yuni Li merasa canggung menganggkukan kepalanya, dia tidak tahu ingin berkata apa!

Di saat ini, terdengar suara langkah sepatu kulit, badannya sedikit gemuk, dengan pakaian jas datang kemari dan melihat kondisi di sini, bulu matanya sedikit berkerut: “Ada apa ini? Kenapa begitu ribut?”

Kak Mira tertawa, dia langsung menyambutnya.

“Manager, orang kuno ini ingin membeli mobil, tapi dia tidak membayar, aku lihat niat dia sepertinya ingin membuat rusuh, segera panggil satpam untuk mengusir dia.”

Yang di depan adalah manager toko 4S, nada kak Mira sangat tajam, ia menambahkan cerita masalah dari awal sampai akhirnya.

Manager mengetahui kejadian ini, dengan teliti memandang Stanley Ning.

Benar, melihat pakaian dia yang biasa dan badan dia yang tidak memakai barang branded satu pun, tidak seperti orang yang mampu membeli mobil seharga ratusan ribu RMB.

Tapi, dia melihat orang itu yang tidak panik sedikit pun, sikap yang sangat tenang, dan tidak ada pergerakan yang seperti ingin membuat rusuh di sini.

Lagipula, ada orang yang lebih suka tertutup, jika tidak sengaja menyinggung orang, ini akan menjadi suatu masalah.

“Tuan, jika kamu ke sini untuk membeli mobil, silakan kamu melunaskan tagihannya, kalau tidak, jangan menyia-nyiakan waktu kami, silakan kamu segera pergi.” Manager memandang Stanley ning, nadanya tidak datar dan tidak jahat, ia tidak menyinggungnya.

“Manager, orang kuno ini mana mungkin bisa membeli mobil di sini, aku lihat sebaiknya kita usir dia dari sini saja.”

“Benar, kami tidak ada waktu menemani dia disini.”

Sales wanita lainnya melihat masih belum ada orang yang membawa uang kemari, dalam hatinya merasa tenang.

Mereka sudah yakin bahwa Stanley Ning hanya membuat rusuh di sini.

Stanley Ning menghembuskan napasnya, dia malas meladeni mereka.

“Tuan, silakan pergi dari sini, kalau tidak, aku akan panggil satpam.” Manager melihat Stanley Ning tidak berbicara, sikap dia langsung berubah, dengan tidak sopan memperlakukan Stanley ning.

“Kamu sedang buru-buru apa? Waktunya belum tiba.” Stanley Ning menghembuskan napasnya dan mulai tidak sabar lagi.

Dan melihat Stanley Ning yang masih tidak berniat meninggalkan tempat ini, ekspresi manager kesal dan mengambil interkom bersiap untuk memanggil satpam kemari.

“Tuan muda!”

Di saat ini, Santi Mo membawa 3 orang, tangannya membawa sebuah kotak besi yang besar, dan tiba-tiba muncul di depan pintu sambil memandang Stanley Ning jalan kemari.

Semua orang bengong dan saling memandang.

Melihat situasi ini, sepertinya ada yang aneh.

Terutama kak Mira dan sales wanita lainnya, alisnya mengerut, memiliki perasaan buruk di hati.

Sampai manager pun, dengan tidak sadar menutup mulutnya.

Tapi Stanley Ning malah tertawa, melangkah ke depan untuk membuka 3 kotak besi, di dalam ternyata berisi uang lembar nominal 10 yuan.

Semua orang bengong, ekspresinya buruk seperti sedang memakan kotoran.

Terutama kak Mira dan yang lainnya, benar-benar ketakutan.

Ternyata benar ada orang yang membawa uang kemari!

Stanley Ning tidak terkejut, menyuruh orang menaruh kotak di depan kak Mira: “Tadi kamu yang bilang, kalau aku dapat membawa uang, kalian akan menghitungnya per lembar, sekarang boleh dimulai.”

Nada Stanley Ning sangat dingin, sama sekali tidak ragu.

Kak Mira seperti orang bodoh.

Ekspresinya buruk seperti memakan kecoa.

Ekspresi wanita sales lainnya juga buruk, wajahnya penuh dengan kaget dan menyesal.

Siapa yang dapat terpikir, orang yang terlihat biasa-biasa saja, ternyata memiliki uang begitu banyak?

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu