My Enchanting Guy - Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
"Tuan, soal tadi ada kesalahpahaman, semoga kamu tidak marah, aku pasti akan tegur mereka. "Manager bengong sejenak, sikap dia kepada Stanley Ning berubah banyak, cara bicara pun menjadi sangat sopan.
Tapi stanley Ning malah dengan dingin menatap dia: "Hmm, benar begitu? Tapi, kata yang sudah dikeluarkan, pasti harus ditepati! Sekarang mulai menghitung, waktu aku sangat padat, tidak ada waktu untuk meladeni omong kosong kalian!"
Ekspresi wajah manager berubah, dalam hatinya taat kepada identitas Stanley Ning, dia hanya bisa mengeluarkan senyuman di wajahnya.
"Benar benar, aku sekarang akan menyuruh mereka mulai berhitung!"
Dengan sopan selesai berkata, saat membalikkan badan, ekspresi wajahnya berubah total: "Benar-benar buta mata kalian! Cepat lakukan sesuai intruksi tuan, jika hari ini sebelum jam pulang kantor masih belum selesai dihitung, besok tidak usah datang bekerja lagi!
Kak Mira dan beberapa orang lainnya dimarahi habis-habisan, ekspresi mukanya sangat buruk, perasaan dalam hatinya pastinya lebih buruk lagi.
Mereka tidak terpikir bahwa orang ini ternyata begitu kaya raya.
Benar-benar sial, kenapa bisa menyinggung orang seperti ini.
Di saat hati merasa ketakutan, ternyata mereka tetap benar-benar menghitungnya per lembar.
"Tuan, biarkan mereka menghitung, kamu boleh membawa mobilnya pergi! "Manager mengeluarkan muka senyuman lagi, sekarang dia dengan sopan mengantarnya pulang.
Stanley Ning dengan suara datar berkata: "Apa kamu tidak takut uang aku tidak cukup?"
"Tidak mungkin! "Manager langsung menggelengkan kepala: "Silakan bawa saja, jika tidak cukup, aku yang akan menanggungnya."
Stanley Ning tertawa dingin dan tidak meladeni mereka lagi, dia memanggil Yuni Li untuk membawa kemari surat kontraknya lalu mendatangani dan langsung membawa pergi mobilnya.
Soal kak Mira dan sales lainnya, mereka hanya bisa merendahkan orang lain saja, Stanley Ning malas membuang-buang waktu.
"Tuan, hati-hati di jalan!" Manager dan Yuni Li bersama mengantar Stanley Ning pergi.
Stanley Ning melihat Yuni Li, amarah di hatinya sudah ikut reda: "Bonus dari penjualan ini, aku harap bisa diberikan ke nona ini, dia lebih baik dari yang lainnya."
Saat berbicara, Stanley Ning masih melirik kak Mira dan lainnya yang sedang menghitung uang.
Kak Mira dan yang lainnya menundukan kepala, tidak berani berkata apapun.
"Benar, ini sudah pasti!"
Manager tidak berhenti tertawa dan menganggukan kepala, dia tidak berani tidak mendengar perkataan Stanley Ning.
Stanley Ning menyetujuinya dan membawa mobil pergi.
Manager merasa lega, melihat setumpuk uang receh, semua kekesalan muncul dari hatinya.
"Lain kali mata kalian harus terbuka jernih, jika kejadian ini terjadi lagi, kalian semua pergi dari sini!"
Kak Mira dan yang lainnya menganggukan kepala, tidak berani berbicara satu kata pun.
Kali ini, mereka benar-benar sangat kaget.
Stanley Ning sampai di depan pintu, Santi Mo masih di pinggir jalan menunggu untuk melayani dia,
Stanley Ning berhenti menyetir mobil, memerintah: "Kamu pulang dulu, jika ada masalah aku akan cari kamu."
Santi Mo dengan sopan menganggukan kepala: "Baik, tuan".
Selesai berbicara, Santi Mo meberikan Stanley Ning sebuah kartu bank: "Tuan, silakan terima kartu ini, untuk berjaga-jaga jika ada keperluan."
Stanley Ning sedikit terkejut, tapi ia tetap menyimpan kartunya, kejadian canggung hari ini, dia tidak ingin mengalami kedua kali lagi.
Stanley Ning menyetir mobilnya bersiap untuk pulang, sudah banyak waktu yang sudah terbuang sia-sia.
Setengah jam kemudian, Stanley Ning baru saja turun dari mobil, langsung melihat Dewi Lin keluar dari rumah dan jalan menuju kemari.
Dewi Lin mengelilingi mobil baru Stanley Ning, muka penuh keraguan bertanya: "Kakak ipar, mobil ini baru beli bukan, kamu dapat uang darimana?"
Stanley Ning mendengar pertanyaan Dewi Lin, ekspresi mukanya menjadi buruk.
Dalam hatinya sedikit tidak berdaya, hanya bisa mecari satu alasan untuk melewatinya: "Pinjam uang kakak kamu, mobilku sebelumnya pernah terkena kecelakaan besar, sering muncul masalah, jadi aku berpikir untuk membeli mobil baru."
Dewi Lin meliriknya dengan kecurigaan, tidak tahu ia percaya atau tidak.
Tapi di momen berikutnya. Dewi Lin langsung membuka pintu mobilnya dan duduk di depan, mata besar melihat Stanley Ning: "Sekalian antar aku ke mall, temani aku pergi beli pakaian."
Tapi Dewi Lin sudah masuk dan duduk di dalam, dia hanya biasa menganggukan kepala.
Lagipula dia di rumah juga tidak ada apa-apa, perusahaaan Leticia Lin juga sudah berjalan normal dan tidak perlu dia khawatirkan lagi.
Kemudian mereka berdua naik mobil dan meninggalkan tempat.
Tidak lama kemudian, mereka sampai di sebuah mall yang mewah.
"Dewi, kita pergi ke toko lain saja." Setelah berbelanja selama lebih dari 10 menit, Stanley Ning tidak tahan untuk memberikan saran kepada Dewi Lin.
Mengangkat kepala terlihat berbagai macam pakaian seksi, berbagai macam seragam, Stanley Ning tidak tahan dan wajah mulai merah.
Menyuruh seorang pria menemani dia ke toko seperti ini, benar-benar muka tebal, bahkan tidak memedulikan pandangan para pembeli dan pelayan toko.
Jika tahu begitu, dipaksa mati pun tidak akan datang.
“Hari ini aku akan membeli beberapa pakaian ini, untuk dipakai saat siaran langsung.” Dewi Lin tidak tahu apakah dia menjaga perasaaan canggung Stanley Ning, dia bersenandung dan terus lompat ke sana-sini.
Selesai berkata, dia bahkan mengambil baju yang terbuka dan membandingkannya di tubuh dia, dengan muka berharap bertanya kepada Stanley Ning: “Kakak ipar, kamu lihat yang aku pakai bagus tidak, atau tidak aku pergi mencobanya, kamu boleh bantu aku memberi saran?”
Tidak menunggu Stanley Ning berbicara, Dewi Lin langsung mengambil pakaian masuk ke ruang ganti.
Stanley Ning dengan tidak berdaya menggelengkan kepala, dia tahu, bahwa datang kemari adalah suatu kesalahan.
Setengah menit kemudian, Dewi Lin memakai pakaian jalan keluar.
Pakaian yang ketat membuat Dewi Lin semakin bangga, otot di dalamnya terlihat sangat jelas, jangan bilang soal godaan.
Stanley Ning hanya melirik, lidahnya berputar dan denyut darahnya berdetak.
“Kakak ipar, kamu lihat pakaian yang aku pakai, apakah lebih bagus dari pakaian aku di siaran langsung sebelumnya?” Dewi Lin berjalan ke samping Stanley Ning, dengan candaan bertanya.
Di saat itu Stanley Ning ingin secara tidak sadar menganggukan kepalanya.
Untung saja, sebuah godaan, Stanley Ning mengerti bahwa Dewi Lin sedang menjebaknya, ia saat itu sudah berkata bahwa tidak pernah melihat siaran langsung, jika menganggukan kepala mengaku bahwa pakaian ini lebih bagus dari yang sebelumnya, ini akan ketahuan.
“Aku dulu tidak pernah menonton siaran langsung kamu, jadi aku tidak bisa menilai.” Stanley Ning menenangkan pikirannya, mimik wajahnya tidak mengeluarkan ekspresi apa-apa.
Dalam hatinya masih merasa sangat tenang.
Badan dan wajah adik iparnya ini pasti tidak buruk, ini benar-benar godaan yang sangat jelas.
Dewi Lin mendengar jawaban Stanley Ning, seketika merasa kecewa.
Tapi setelah itu, mata dia muncul suatu sinar menyenangkan, satu badan dia menempel ke Stanley Ning, dan mengarah ke telinga Stanley Ning, mengeluarkan suara penuh godaan: “Kakak ipar, malam ini aku akan memakai pakaian ini untuk siaran langsung, apakah kamu ingin datang melihat?
Terasa sentuhan dari samping, perasaan yang sangat tiba-tiba, Stanley Ning pun merasakan kegelisahan.
Dalam hatinya terasa sangat hangat, hanya bisa mengingatkan diri sendiri untuk tetap sadar: “Tidak usah melihat siaran langsung, jika kamu suka, aku akan membelikannya untukmu.”
Dewi Lin menghembuskan nafasnya, mundur dari telinga Stanley Ning, sedikit marah dan kesal di mulut.
“Heh, kamu ini, benar-benar buat aku kesal!”
Stanley Ning dengan tidak berdaya tertawa, berbalik badan ingin membayar.
Di saat ini, di luar toko masuk seorang wanita dengan riasan tebal.
“Aku mau semua ini.”
“Ini juga mau.”
“Dan ini juga!” Wanita rias tebal itu tidak peduli pandangan orang lain, memborong semua barang di toko, ada yang bahkan dia tidak melihat dan langsung menyuruh pelayan untuk membungkusnya.
2 pelayan di belakang wanita itu langsung tertawa bahagia.
Hari ini akan merdeka!
Momen selanjutnya, pandangan wanita itu jatuh pada Dewi Lin, melihat seragam yang dia pakai, pandangannya langsung terang dan terburu-buru menunjuknya: “Yang itu aku juga mau, suruh dia lepaskan pakaian itu.”
Pelayan toko langsung menganggukan kepala, sambil memandang Dewi Lin jalan menuju kemari: “Maaf, pakaian kamu ini telah dibeli oleh wanita itu, silakan melepaskannya.”
Alis Dewi Lin mengerut, dalam hatinya sedikit tidak senang: “Ada hak apa, pakaian ini aku yang memilih terlebih dahulu, aku juga tidak berkata tidak mau, dan juga dia masih belum membayarnya, kenapa aku harus mengalah pada dia?”
Mendengar perkataan ini, pelayan toko sedikit canggung, tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Dia hanya bisa membalikkan badan memandang wanita rias tebal itu: “Nona, kalau tidak kamu bisa melihat yang lain, toko kami masih banyak model seperti ini!”
Wanita itu tiba-tiba mengerutkan alisnya, mendegus tidak senang: “Tidak bisa, pokoknya aku mau pakaian yang dia pakai.”
Beberapa pelayan toko saling memandang, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Karena pakaian ini di tokonya hanya tersedia satu saja.
Dan 2 orang ini, sama-sama tidak boleh disinggung.
Di saat ini, Dewi Lin memandang Wanita penuh rias, pandangannya sedikit menghina: “Dari tubuh bengkak kamu ini, pakaian ini jika dipakai di badan kamu akan sia-sia.”
Wanita itu mendengar, dalam hatinya langsung marah, dengan dingin menatap Dewi Lin: “Memang kenapa jika badan kamu bagus, aku lihat kamu hanya wanita jahat yang bisa menggoda laki-laki, kamu tahu harga pakaian ini? Apakah kamu dapat membelinya?”
Dewi Lin mendengar perkataan ini, langsung tidak senang, segera memegang erat lengan Stanley Ning: “Ini adalah pacar aku, aku mampu atau tidak untuk membelinya, kamu tidak usah khawatir, dia bisa membelikannya untukku.”
Stanley Ning melihat Dewi Lin menjadikannya sebagai pelindung, dalam hatinya tersenyum pahit.
Bocah ini, semakin lama semakin tidak ada batas.
Wanita itu melirik Stanley Ning, melihat badan dia yang sangat biasa, dia berhenti berbicara dan malas meladeni Dewi Lin, langsung melihat pelayan toko, berkata: “Hmmm, dengar baik-baik, jika kalian tidak mengusir mereka berdua, pakaian yang tadi sudah dibungkus akan aku batalkan semua, tolong kamu atur sendiri.”
Pelayan toko mendengar perkataan wanita itu, dalam hatinya mulai panik.
Ini adalah pelanggan besar, kalau membiarkan mereka pergi, toko akan mengalami kerugian besar.
Menimbang pro dan kontra, seorang pengurus toko sambil memandang Dewi Lin dan Stanley Ning jalan menuju kemari, nada bicaranya sedikit tidak sopan: “Kalian berdua, toko kami tidak menyambut anda, silakan kalian melepas pakaiannya dan segera pergi dari sini.
Dewi Lin mendengarnya, mukanya sangat kesal, ini benar-benar mempermaikan kita.
“Kakak ipar, kamu tadi bilang akan membeli pakaian ini, aku tidak peduli, hari ini bagaimanapun caranya harus membeli pakaian ini.” Dewi Lin khawatir, hanya bisa bersikap manja pada Stanley Ning.
Stanley Ning sedikit tidak berdaya.
Tapi dia tadi benar ada mengatakan hal ini, dan juga sikap pelayan ini juga sedikit buruk.
“Hari ini pakaian di toko ini aku beli semua, coba kamu hitung.” Stanley Ning berkata.
Novel Terkait
The Revival of the King
ShintaThis Isn't Love
YuyuLove at First Sight
Laura VanessaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeCutie Mom
AlexiaYama's Wife
ClarkTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniPrecious Moment
Louise LeeMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)