My Enchanting Guy - Bab 383 Melapor Pada Polisi

Tak berapa lama mereka mengobrol, akhirnya mereka pun tiba di depan kantor polisi. Dari luar terlihat beberapa orang sedang duduk di dalam kantor polisi. Dan terlihat wajah panik dari orang-orang itu, para polisi juga terlihat sedang menenangkan para korban itu.

Melihat kondisi itu, mereka berempat masuk ke dalam, dan menanyakan apa yang terjadi. Ternyata mereka semua adalah korban juga.

Korban kehilangan uang di kartu bank mereka tentunya. Hal ini sangat meresahkan, mereka sendiri juga tidak menyadari bagaimana dan kapan bisa terjadi hal itu.

Lalu Stanley Ning dan Dewi Lin yang melihat itu, langsung melaporkan kondisi mereka pada polisi dan menanyakan kondisi korban di sana.

Polisi juga memberitahu pada mereka bahwa sudah beberapa hari ini ada orang yang terus saja ke kantor polisi ini untuk melaporkan masalah ini. Polisi itu berkata bahwa dalam 4 hari saja sudah ada 10 orang yang terkena musibah ini, dan orang-orang yang hadir sekarang di sini ini adalah orang yang tidak rela karena kehilangan uang mereka dan terus menyuruh kami untuk mencari pelakunya.

Polisi itu berkata: “Kami juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari caranya, kita juga sudah berkomunikasi dengan pihak bank, dan pihak yang berhubungan, tapi untuk sementara waktu kita belum bisa menemukan motif dan trik yang digunakan para penjahat teknologi itu.”

Stanley Ning berkata pada polisi itu: “Jadi apakah sekarang polisi sudah melakukan pencegahan pada masalah ini?”

Polisi itu menjawab: “Sudah, kami sudah semaksimal mungkin melakukan pemberitaan ke media untuk para rakyat agar lebih berhati-hati lagi dalam melakukan transaksi ataupun melakukan pemindaian kode.”

Stanley Ning menjawab lagi: “Benar sekali, lalu kalau bisa, sekarang kerahkan seluruh kepolisian untuk berjaga-jaga di sekitar mesin penjualan yang berkode itu. Setahuku mereka suka berkeliaran di sana.”

Polisi itu menjawab: “Apa? Ini adalah informasi baru, kita sebelumnya mengira uang mereka diambil karena sembarangan memindai kode.”

Stanley Ning: “Awalnya kami juga mengira begitu, kami juga tidak menyangka bahwa ada orang mencurigakan di dekat sana. Tapi saat itu kami tidak memiliki bukti dan tidak boleh langsung menuduh. Lokasi yang kami ketahui sekarang hanyalah mesin di dekat bandara itu.”

Polisi menjawab lagi: “Baiklah, kalau begitu kita serbu saja langsung ke sana!”

Stanley Ning menjawab lagi: “Menurutku lebih baik jangan pak, kalau kalian langsung menyerbu ke sana, kita malah akan sulit mendapatkan jejaknya, kita boleh memantau dulu gerak-gerik mereka yang ada di sana, lalu kita cari lagi apakah masih ada mesin mencurigakan lainnya.”

Polisi itu menjawab lagi: “Ide yang bagus juga, kita benar-benar tidak boleh bertindak gegabah. Anak muda, terima kasih banyak atas saran dan informasinya. Kita akan mencoba aksi penyamaran dan menjebak para pelaku kejahatan itu.”

Dewi Lin yang di samping juga melihat bahwa Stanley Ning mempunyai pemikiran yang tenang dan luar biasa cerdik. Dia mampu tenang dan berpikir jernih dalam kondisi apapun.

Dewi Lin berkata dengan senangnya: “Kakak iparku memang yang terhebat, aku benar-benar bangga padamu, kalau seperti ini sih tak lama lagi masalahnya akan bisa selesai.”

Stanley Ning menjawab: “Kita masih belum boleh terlalu santai, kita juga belum ada bukti bagaimana mereka melakukannya, lagipula untuk dapat menjebak begitu banyak orang ini, dapat membuktikan bahwa mereka bukanlah orang yang bodoh. Mereka itu cerdik dan licik, akal bulusnya sangat banyak. Jadi lebih baik kita tidak meremehkan mereka.”

Ibu dan anak itu juga berkata: “Betul sekali, aku juga kaget sekali hal seperti ini bisa terjadi pada kami. Padahal kami juga sudah cukup berhati-hati.”

Polisi menjawab lagi: “Kejahatan memang selalu bisa terjadi di mana-mana jadi kita harus selalu waspada, seperti halnya, hal yang terjadi pada kalian sekarang ini, kalau begitu kalian semua pulang dan beristirahatlah, kita dari pihak kepolisian dan intelijen akan langsung menindak kasus ini, dan segera mencari akar dari permasalahannya.”

Stanley Ning dan lainnya serentak menjawab: “Baik pak polisi!”

Setelah berterima kasih pada para polisi itu, mereka berempat keluar dari kantor polisi dan bersiap untuk pulang. Lalu Dewi Lin langsung berlari keluar dengan riang gembira, dan berjalan ke depan duluan. Sebelum Stanley Ning menyusulnya, ibu dan anak itu langsung mengajak ngobrol Stanley Ning. “Tuan, bolehkah aku tahu siapa namamu?”

“Stanley Ning.” Stanley Ning menjawab mereka.

Mereka berdua kaget: “Marga Ning? Apakah kamu orang dari keluarga Ning?”

Stanley Ning diam saja dan terbata-bata: “Emmm.....”

Anak lelaki itu berkata: “Tuan Ning, kenapa Anda ragu-ragu begitu, maaf atas kelancanganku, aku seharusnya memperkenalkan diri terlebih dahulu, aku adalah Armada Liu, aku tertarik dengan Anda karena Anda mempunyai otak yang cemerlang, dan juga kemampuan luar biasa dalam menganalisa sesuatu, apalagi Anda juga selalu bersikap tenang dan tidak gegabah.”

Stanley Ning menjawab lagi: “Armada Liu, apakah kamu adalah Armada Liu yang itu?”

Armada Liu menjawab: “Benar, aku adalah ketua dari asosiasi bisnis di seluruh China, jadi apakah kamu berasal dari keluarga Ning yang itu?”

Stanley Ning akhirnya tidak ragu lagi, dia langsung mengiyakan dan menceritakan kondisi yang sebenarnya pada Armada Liu.

Armada Liu dan ibunya pun langsung menjadi emosi saat mendengar cerita dari Stanley Ning: “Gila, benar-benar jahat Sedrix Ning itu, dia sangat tega berbuat hal yang begitu keji, aku merasa dia tidak boleh dibiarkan lagi.”

Stanley Ning juga merasa begitu, tapi dia sekarang juga belum bisa bertindak karena belum memiliki kemampuan yang cukup.

Armada Liu pun langsung memberitahukan padanya bahwa dia akan membantunya dengan segenap tenaga.

Tiba-tiba Dewi Lin kembali dan berkata: “Kakak ipar, kenapa lama sekali sih?”

Stanley Ning berkata: “Iya, ini kita baru saja selesai, hehe kamu tunggu di sana sebentar ya!”

Dewi Lin pun menunggu di kursi dekat sana.

Armada Liu dan ibunya berkata: ‘Memang sangat hebat ya, baru saja kehilangan uang banyak tapi masih begitu ceria dan semangat, kurasa hanya dia saja yang bisa begitu.”

Stanley Ning berkata: “Iya benar, dia memang begitu orangnya, sangat periang dan selalu positif.”

Armada Liu tertawa dan berkata: “Hahaha, baiklah kalian memang orang yang menarik, tadi aku sudah memberikan nomorku, kamu jangan lupa untuk menghubungiku, kita harus bersatu untuk menyingkirkan kejahatan yang dilakukan oleh orang itu.”

Stanley Ning berkata: “Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu, masih ada hal yang harus kuselesaikan lagi.”

Armada Liu berkata: “Baiklah, aku dan ibuku juga harus segera pulang, aku juga akan menyiapkan rencana dan mengumpulkan orang-orang untuk melawan Sedrix Ning itu.”

Stanley Ning menjawab: “Terima kasih banyak Tuan Liu. Sampai jumpa lagi!”

Akhirnya mereka pun berpisah dan pulang ke tempat masing-masing.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu