My Enchanting Guy - Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat

"Aku juga merasa tidak asing."

Stanley Ning mengangkat kepalanya dan berkata dengan lembut.

Preman itu tiba-tiba takut dan melompat mundur.

"Apa yang kamu lakukan?!"

Pemimpin preman itu langsung membentaknya.

"Bos, ayo pergi ..."

Preman kecil itu dengan cepat berkata kepada pemimpinnya.

"Pergi? Mengapa pergi? Dua wanita cantik ini belum menyetujui permintaanku, mengapa kita pergi begitu saja?"

Pemimpin preman itu masih ingin berpura-pura.

"Bos, lihat siapa pria itu ..."

Preman kecil itu membisikkan sepatah kata, dan kemudian pemimpin preman itu mengalihkan perhatiannya ke Stanley Ning.

Dengan hanya satu lirikan, dia langsung berlutut.

Tidak hanya berlutut, dia juga menyuruh anak-anak buahnya yang di belakangnya untuk berlutut.

Ini langsung membuat Sakura Xiao tertegun. Dia menatap Dewi Lin dan kemudian Stanley Ning. Dia sepertinya ingin bertanya, "Apa yang sedang terjadi."

"Kamu ... tidak, Anda, kenapa Anda ada di sini?"

Pemimpin preman itu sudah melihat jelas Stanley Ning, dan langsung memanggilnya dengan hormat.

Ternyata para gangster ini tidak lain adalah orang yang melecehkan Dewi Lin di bar malam itu.

Mereka gagal mendapatkan Dewi Lin hari itu, dan apa yang terjadi hari itu, mereka masih mengingatnya dengan sangat jelas!

Meskipun tidak tahu jelas siapa Stanley Ning, mereka semua tahu bahwa Stanley Ning adalah orang yang tidak mampu mereka lawan!

Sekarang mereka bertemu lagi dengan Stanley Ning di restoran ini, sungguh menyedihkan.

"Harusnya aku yang bertanya padamu, kan? Kalian sangat menginginkan adik iparku, ya. Apa masalah di bar kemarin tidak cukup, sampai membuat kalian mengejar sampai ke restoran ini?"

Stanley Ning berkata dengan dingin.

"Salah paham, ini salah paham ... Kami benar-benar tidak tahu Anda dan pacar Anda ada di sini, aku, aku hanya dipanggil orang untuk datang ....."

Pemimpin preman itu langsung tidak bisa berlagak dingin lagi, dia langsung mengubah tampangnya, dan sangat hormat dengan Stanley Ning.

Randel Jin langsung bertanya, "Kakak Li, ada apa? Apa kamu tidak salah kenal orang? Kenapa kamu bisa takut dengan orang miskin ini? Apa kamu gila?"

"Brengsek!"

Kakak Li menampar Randel Jin hingga terjatuh ke lantai dan memarahi: "Kamu masih tidak berlutut? Kamu berani sesombong ini di depan Tuan muda Ning, akan aku habisi kamu!"

"Kalian, pukul dia!"

Beberapa anak buah Kakak Li sangat patuh dan segera memukuli dan menendangi Randel Jin.

Randel Jin tidak mengerti, mengapa orang yang dia panggil malah memukulinya sendiri?

"Jangan pukul aku! Kakak Li, apa kamu gila? Kita sudah berteman lama, kenapa kamu memukuliku?"

"Jangan pukul aku ... jangan pukuli aku, kakak Li!"

“Buat dia diam!” Kakak Li memerintahkan beberapa preman untuk menutup mulut Randel Jin, dan kemudian dia dipukuli lagi.

"Sudah cukup, kalian seperti ini, benar-benar tidak bisa membuat orang makan."

Stanley Ning melirik beberapa dari mereka dengan dingin dan berkata kepada Dewi Lin dan Sakura Xiao: "Ayo kita cari tempat makan lain."

"Oke!"

Setelah kejadian hari ini, Dewi Lin memutuskan untuk mematuhi kakak iparnya terus ke depannya.

Sakura Xiao tidak ingin tinggal di sini lebih lama dan mengangguk.

Mereka bertiga bangkit dan pergi, dan Randel Jin, yang dipukuli dan memar, berdiri lagi: "Sakura Xiao, tunggu, aku akan menghentikan semua bisnis dengan perusahaanmu! Aku juga akan akan memberi tahu perusahaanmu alasan menghentikan bisnis ini, ini semua karena salahmu, kamu baru mulai bekerja, kan? Aku akan membuatmu langsung dipecat!"

"Kamu! Kenapa kamu sampai seperti ini?"

Sakura Xiao langsung sangat panik, dia cukup puas dengan pekerjaannya, pekerjaan dengan gaji bulanan 40.000 RMB (sekitar 80 juta rupiah) tidak mudah didapatkan, meskipun dia personalia, bagaimana jika pimpinan perusahaan benar-benar memecatnya karena Randel Jin?

Dia tidak berani mengambil risiko.

"Randel Jin, lebih baik kamu sadar diri, kamu yang mencari masalah duluan tadi, dan kamu juga yang tidak tahu malu ingin ikut datang ke sini, orang-orang ini adalah orang yang kamu datangi sendiri, sekarang kamu dipukuli oleh mereka, apa hubungannnya denganku?"

Sakura Xiao bertanya dengan cemas.

Randel Jin melihat ke arah Stanley Ning dan kakak Li, dan merasa bahwa dia tidak mampu mencari masalah, jadi dia menggertakkan gigi dan berkata kepada Sakura Xiao: "Aku tidak peduli, yang penting ini semua salahmu, jika kamu setuju untuk makan bersama denganku, apakah masalah ini akan menjadi seperti ini?"

Stanley Ning agak penasaran. Apa yang dilakukan orang ini, lalu bertanya kembali, "Dari perusahaan mana kamu? Sombong sekali cara bicaramu, apa bisnis bisa semudah itu dihentikan dengan perkataanmu?"

"Heh, aku Randel Jin, wakil direktur perusahaan internasional Golden! Mengawasi pasar dagang, cabang kecil tempat Sakura Xiao berada sama sekali tidak sebanding dengan perusahaan kami, dan semua bergantung pada bisnis perusahaan kami, tunggu saja bagaimana aku menghentikan bisnis itu!"

Berbicara tentang posisi dan perusahaannya, wajah Randel Jin langsung sangat sombong, tetapi di usia dua puluhan, itu benar-benar tidak mudah untuk mencapai posisi ini.

“Perusahaan internasional Golden?” Stanley Ning tidak bisa menahan kedutan.

Randel Jin berkata dengan sangat baik, perusahaan ini memang pelanggan utama dari cabang kecil keluarga Ning.

Tapi yang Randel Jin tidak tahu adalah perusahaan internasional Golden ini sebenarnya milik keluarga Ning, hanya saja ini adalah aset luar negeri keluarga Ning.

"Hehe, percaya atau tidak, dengan satu kali telepon, aku bisa membuatmu kehilangan jabatanmu itu."

Stanley Ning bertanya.

Randel Jin tersenyum: "Dasar bodoh, apa kamu tidak tahu apa itu wakil direktur? Wakil direktur! Itu bukan posisi sembarangan! Aku juga memiliki ekuitas 7% di perusahaan! Kalau kamu memang hebat, kamu tidak akan mengenakan pakaian seperti ini."

"Begini saja, kita bertaruh. Kita saling menelepon, kita lihat, apa kamu duluan yang bisa menghentikan bisnis itu, atau aku duluan yang membuatmu dipecat?"

Stanley Ning tertawa sambil berkata.

"Oke, jika aku menang, kamu harus minta maaf padaku, dan biarkan aku memukulimu sampai babak belur sepertiku sekarang!"

Karena bertaruh, Randel Jin tidak ingin menyembunyikan kebenciannya pada Stanley Ning.

Stanley Ning tertawa: "Baiklah."

Kemudian dia berdiri dan mengeluarkan ponselnya.

"Hei! Kamu belum mengatakan persyaratanmu!" Randel Jin mengingatkan.

Stanley Ning benar-benar merasa konyol, dia bahkan masih berani mengingatkannya seperti ini, konyol sekali?

"Oh, ya, terima kasih sudah mengingatkan. Kalau begitu, jika kamu kalah, kamu akan duduk di sini bersama mereka, saling menampar sampai restoran ini tutup. Bagaimana?"