My Enchanting Guy - Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
Abby Mo menundukkan kepalanya, diam-diam tidak berhenti tertawa.
Ternyata, orang ini benar-benar tidak dapat diandalkan. Untung saja sebelum ini tidak menerimanya.
Sementara itu, telepon Stanley Ning tiba-tiba berbunyi.
“Tuan Ning, apakah Anda sudah sampai? Aku sudah berada di dalam Ruang Private President Suite!” Stanley Ning menyimak pertanyaan Laiv Lin yang terdengar sangat sopan dan berhati-hati.
Stanley Ning mengiyakannya dengan datar: “Aku sudah sampai. Aku sekarang berada di Ruang Diamond. Bagaimana kalau kamu kemari saja?”
Mendengar kata-kata itu, Laiv Lin tertegun sejenak.
“Baiklah, Tuan Ning. Aku akan segera sampai.” Jawab Laiv Lin. Sama sekali tidak ada keraguan di dalam suaranya.
Asalkan bisa berketergantungan pada keluarga Ning, dia bersedia melakukan apa saja.
Irvan Lin yang berada di sebelahnya mendengar Stanley Ning membiarkan orang lain datang ke ruangan ini. Raut wajahnya berubah dingin menusuk. Tanpa segan-segan dia meminta penjelasan. “Kamu Stanley Ning? Aku takut kamu kurang mengerti akan keadaan di sekitarmu. Aku yang menyewa ruangan ini. Jangan seenaknya membawa orang-orang tidak jelas, masuk ke dalam sini.”
Kebetulan dia sedang merasa sangat marah. Tentu saja dia tidak akan melepaskan kesempatan ini.
Mendengar kata-kata itu, Leticia Lin jelas tidak senang: “Irvan Lin. Apakah kata-katamu tidak terlalu kasar? Kalau kamu tidak bisa menerima kehadiran kami, lebih baik kami pergi.”
Abby Mo memasang wajah dingin, dia juga merasa sangat kesal: “Benar, hanya makan-makan seperti ini, kami tidak butuh.”
Melihat kedua orang tersebut melindungi Stanley Ning, Irvan Lin merasa hatinya semakin panas saja: “Aku hanya bicara apa adanya. Aku membiarkannya masuk hanya karena aku menghargai Abby dan kamu saja. Dia masih berani-beraninya mengajak orang untuk menumpang makan dan minum? Apa dia layak melakukan hal itu?”
“Kamu…” Leticia Lin dan Abby Mo seketika itu juga marah besar.
Mereka sama sekali tidak menduga, ternyata perilaku Irvan Lin sangat tidak masuk akal.
Baru saja hendak bicara lebih lanjut, pinu ruangan itu dibuka.
Semua orang menolehkan kepalanya dan melihat Laiv Lin yang berbadan besar dan tegap dengan mengenakan setelan jas, berjalan masuk ke dalam.
“Paman? Bukankah Anda bilang Anda tidak punya waktu luang untuk datang?”
Irvan Lin yang baru saja hendak mengatainya, tiba-tiba tertegun. Saat dia menengokkan kepala dan melihat orang yang masuk ke dalam ruangan itu adalah Laiv Lin, saat itu juga dia merasa heran dan cepat-cepat bertanya.
Tidak salah lagi. Yang dia panggil dengan sebutan paman itu adalah Direktur Perusahaan Ninetop, Laiv Lin!
Tetapi bukankah dia bilang dia tidak dapat hadir? Bagaimana dia tiba-tiba bisa sampai di sini?
Kemudian, tanpa menganggap keberadaan Irvan Lin, Laiv Lin melangkah maju. Tatapan matanya dipenuhi keramah-tamahan dan tertuju pada Stanley Ning.
“Tuan Ning. Mengapa Anda tidak memberitahuku Anda telah sampai? Aku terus-menerus menunggumu!”
Laiv Lin menghampiri Stanley Ning sambil tersenyum lebar.
Biarpun demikian, raut wajah Laiv Lin sama sekati tidak menunjukan tanda-tanda bahwa dia sedang menyalahkan Stanley Ning. Malahan terlihat seperti sedang berusaha untuk membentuk suatu hubungan baik dengan Stanley Ning.
Kedua mata Abby Mo terbelalak lebar dipenuhi rasa takjub setelah melihat hal itu.
Jelas dia mengenali Laiv lin. Seorang Direktur Perusahaan Ninetop yang terhormat. Di Kota Shanghai, dia termasuk orang penting.
Tetapi saat ini, mengapa dia terlihat segan dan hormat terhadap Stanley Ning?
Leticia Lin sih tidak terlalu terpengaruh. Lagipula mereka sudah saling berjanji, bila kelak ada hal-hal di luar dugaan yang terjadi, mereka akan tetap saling menerima.
Dia menarik napas panjang. Rasanya dia semakin tidak bisa mengerti Stanley Ning.
“Jangan-jangan orang ini adalah tamu kehormatan yang sering disebut-sebut oleh paman?”
“Mana mungkin?” Irvan Lin juga sama terkejutnya. Saat ini seluruh dirinya merasa polos dan dungu. Dia bergumam-gumam sendiri dengan suara halus.
Pada saat yang bersamaan, dia mulai merasa gelisah.
Daritadi dirinya cukup banyak meremehkan Stanley Ning. Apabila Stanley Ning benar-benar adalah tamu kehormatan pamannya, dan dia mengadu kepada pamannya mengenai apa yang baru saja terjadi, habislah dia.
Bagaimanapun juga, mereka sekeluarga mengandalkan keuangan pamannya ini.
Saat memikirkan hal ini, muncul butir-butir keringat dingin di kening Irvan Lin.
“Paman, Anda dan Tuan Ning saling mengenal?” Irvan Lin berdiri dari tempat duduknya dan bertanya dengan hati-hati.
Sebenarnya dia sudah hampir yakin dengan jawabannya, hanya saja dia agak menolak untuk percaya.
Setelah dia berkata demikian, Laiv Lin baru menyadari keberadaan Irvan Lin. Heran, dia mengira Irvan Lin dan Stanley Ning saling mengenal, maka dari itu dia dengan ramahnya menepuk-nepuk pundak keponakannya: “Benar sekali. Tuan Ning ini adalah tamu kehormatanku.”
Selang beberapa saat.
Tiba-tiba nada suara Laiv Lin berubah serius: “Irvan, berhubung kamu mengenal Tuan Ning, kamu harus melayaninya dengan baik. Kalau sampai ada kelalaian, aku akan meminta pertanggung jawabanmu.”
Mendengar perkataan Laiv Lin, kaki Irvan Lin langsung lemas, nyaris tidak bisa menapak.
Dia sama sekali tidak menyangka bahwa seseorang yang terlihat seperti orang miskin itu adalah tamu kehormatan pamannya.
Bagaimana mungkin dia memiliki kemampuan seperti itu?
Irvan Lin menelan air liurnya dan cepat-cepat menundukkan kepala. Dia sama sekali tidak berani melihat Stanley Ning.
Lagipula hanya satu saja kalimat yang keluar dari mulut Stanley Ning mengenai dirinya, habislah dia.
Kali ini, Irvan Lin hanya bisa menyesal dalam hati.
Kalau saja dia tahu dari awal, sebesar apapun nyalinya, dia juga tidak akan berani menyinggung perasaan Stanley Ning.
“Direktur Lin, Anda terlalu segan. Hidangan yang tersedia malam ini cukup baik.”
Stanley Ning melambaikan tangannya dengan murah hati. Akhirnya dia angkat bicara juga.
Mengenai perlakuan Irvan Lin yang keterlaluan terhadap dirinya tadi, dia sama sekali tidak disebut-sebut olehnya.
Dia tidak kecil hati seperti itu.
Irvan Lin menyimak kata-katanya dengan seksama sambil menyipitkan matanya. Dia kira dia salah dengar.
Dia menyeringai aneh. Wajahnya terlihat lebih jelek daripada menangis. Dengan cepat dia mengangguk-anggukkan kepala.
Di dalam hatinya, dia sangat berterima kasih kepada Stanley Ning. Hampir saja dia berlutut dan mengetukkan kepalanya ke lantai.
“Baguslah kalau begitu.” Mendengar hal itu, Laiv Lin merasa lega.
“Oh, ya. Tuan Ning. Di ruanganku masih ada beberapa rekan bisnis yang juga merupakan teman-teman baikku. Mereka dengar bahwa Anda datang kemari, dan ingin sekali menghormati Anda dengan minum bersama. Apakah Tuan Ning bersedia untuk bertemu dengan mereka?”
Laiv Lin ragu sejenak, dia bertanya kepada Stanley Ning dengan sangat berhati-hati.
Sambil beratanya demikian, dia tidak lupa untuk memperhatikan tatapan mata Stanley Ning. Dia takut Stanley Ning tidak senang.
Karena sebelum mengundang Stanley Ning, dia tidak pernah menyebutkan bahwa ada orang-orang lain datang bersamanya.
Takutnya apabila hal ini membuat Stanley Ning kesal, jadinya akan sangat gawat.
Sebaliknya, tanpa piker panjang Stanley Ning langsung mengangguk dan menyetujui permintaanya: “Baiklah, karena mereka adalah rekan bisnis dan teman dekat Direktur Lin, tidak ada salahnya aku mengenal mereka.”
Sesungguhnya Stanley Ning juga ada keinginannya tersendiri.
Meskipun nama keluarga Ning sangat berpengaruh, tetapi di sini adalah Kota Shanghai, bukan Kota Beijing, dan dia masih belum ingin menunjukan jati dirinya yang sesungguhnya.
Kalau saja dia bisa merangkul para bos besar dunia perdagangan dari Kota Shanghai, pasti akan bisa membantu kemajuan Leticia Lin dan Perusahaan Letophika.
“Terima kasih atas kesempatan yang Anda berikan, Tuan Ning.” Mendengar hal itu Laiv Lin girang melampaui harapannya. Dia tidak henti-hentinya tersenyum dan berterima kasih.
Selang beberapa waktu, Laiv Lin kembali menatap Irvan Lin. Dengan sangat serius menginstruksikan: “Irvan, kamu juga ikut bersama kita.”
Irvan Lin tertegun sejenak, dia merasa tidak berdaya. Tetapi dia juga tidak berani melawan. Dia hanya bisa mengangguk setuju.
Laiv Lin berpamitan dengan Leticia Lin dan Abby Mo, lalu pergi membawa kedua orang itu.
Segera, mereka bertiga tiba di Ruang Private President Suite.
Di dalam ruangan itu, ada empat pria paruh baya yang duduk di dalamnya. Saat mereka melihat Laiv Lin memasuki ruangan, mereka sibuk saling melempar pandang.
Setelah mereka melihat Stanley Ning yang berdiri di belakangnya, warna wajah keempat pria itu berubah drastis. Mereka berdiri satu-persatu untuk menyambut kedatangannya. Tatapan mata mereka dipenuhi rasa hormat.
“Apakah Anda adalah Tuan Ning? Apa kabar Tuan Ning. Aku adalah John Guan, Direktur Perusahaan Royal Pharmacy.
“Tuan Ning, Saya adalah Jim Yang, Direktur Perusahaan Red Wood. Senang bertemu dengan Anda.”
“Halo Tuan Ning. Aku adalah George Shen, Direktur Perusahaan Garmen Jinyi.”
“Aku adalah Direktur Perusahaan Real Estate Century, Leon Li. Aku sudah sering mendengar nama baik Anda.”
Meskipun keempat orang itu adalah bos besar di berbagai bidang bisnis di Kota Shanghai, tetapi di hadapan Stanley Ning, mereka sama sekali tidak bisa bergaya. Wajah-wajah mereka dipenuhi perhatian dan kegembiraan. Dengan hormat dan segan mereka memperkenalkan diri mereka satu per satu.
Dan terhadap Irvan Lin yang masuk ke dalam ruangan itu paling akhir, mereka sama sekali tidak ada yang meladeninya. Dia dibiarkan begitu saja di sana.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranThe Great Guy
Vivi HuangThe Richest man
AfradenMy Lady Boss
GeorgeCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)