My Enchanting Guy - Bab 112 Provokasi

Setelah Tom Wang melihat Stanley Ning pergi dengan mata kepala sendiri, dan tidak perhitungan dengannya, hatinya pun merasa lega.

Dia mengusap keringat dingin di dahinya, lalu tidak berani lagi berpikir macam-macam tentang Leticia Lin dan Dewi Lin.

Karena dia masih ingin hidup lebih lama.

“Buang bocah ini.”

Tom Wang pun menghela napas panjang, dia sama sekali tidak bersimpati lagi melihat Andre Lin yang sudah setengah mati itu.

Beberapa orang bawahannya langsung melaksanakan tugas dan tidak berani untuk menunda lagi, mereka pun langsung mengangkat Andre Lin dan membuangnya dari bar.

Tubuh Andre Lin pun dipenuhi oleh darah seperti anjing mati yang dibuang di jalanan, berbeda dengan sikapnya yang sombong.

Setelah keluar dari bar, Stanley Ning dengan tergesa-gesa pulang ke rumah dan bersiap-siap untuk menyampaikan kabar baik kepada Leticia Lin.

Dia ingin menyampaikan bahwa dia sudah membereskan Andre Lin, dan sekarang adalah kesempatan terbaik untuk mengambil perusahaan Andre Lin.

Hanya saja begitu dia sampai di rumah, dia melihat Leticia Lin dan Dewi serta kedua mertuanya sedang duduk di ruang tamu.

Yang lebih pentingnya lagi, di rumah itu kedatangan seorang tamu spesial.

“Hazel, kenapa kamu tidak beritahu dulu jika ingin kemari, dengan begitu aku bisa mempersiapkannya lebih baik, duduklah, tante akan menyeduhkan teh untukmu.”

Di dalam ruang tamu, Betty Li tersenyum dengan seorang pemuda, sikapnya pun sangat ramah.

Dan pria itu bukanlah orang lain, dia adalah orang yang Stanley Ning temui di keluarga Mo, yaitu Hazel Yang.

“Tante jangan repot-repot, kebetulan aku baru pulang dari kota terdekat, jadi aku kemari untuk melihat anda, dan sekaligus melihat Leticia.”

Hazel Yang duduk dengan tersenyum, matanya pun memandang ke arah Leticia Lin.

“Kami keluarga Yang dan kalian keluarga Lin, termasuk sama-sama keluarga yang terpandang! Aku ingat Sean Yang pernah mengejar Leticia Lin, sayangnya tidak berhasil, kalau tidak sekarang mungkin kita sudah menjadi keluarga dekat!” kata Hazel Yang dengan tertawa.

Kata-kata yang dikeluarkan, seperti ada maksud tertentu.

Betty Li yang mendengarnya pun berhenti tersenyum dan menjadi salah tingkah.

Sedangkan raut wajah Leticia, Dewi, dan ayah mertuanya tampak tidak alami.

Siapapun tahu kondisi Sean Yang sekarang.

Dengar-dengar dia sekarang sudah menjadi sampah, bisa dikatakan itu berhubungan dengan mereka.

Hazel Yang ini, bukan sedang menunggu kesempatan untuk membalaskan dendam?

Hazel mengangkat kepala dan melihat raut wajah semua orang, dari dalam matanya tampak ingin bermain, tersenyum dan berkata: “Sebenarnya aku tidak ada maksud lain dan juga bukan datang untuk meminta pertanggung jawaban, masalah Sean Yang, aku juga sudah mendengarnya, dia bisa seperti sekarang karena kesalahannya sendiri, tidak bisa menyalahkan orang lain.”

Setelah mendengar kata-kata itu, Betty Li pun menjadi lega.

Yang penting dia bukan datang untuk meminta pertanggung jawaban.

Kalau tidak, dengan kekuatan kami, tentu saja tidak bisa mengalahkan Hazel Yang.

“Memang itu adalah kesalahan Sean Yang sendiri, kamu benar!”

Dan saat itu pula tiba-tiba terdengar suara datar, tampak Stanley Ning melangkah masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke dalam ruang tamu.

Setelah itu dia dan Hazel Yang bertatap muka, tatapan sinis dari mata mereka pun terlihat sangat jelas.

Tatapan Stanley Ning pun semakin suram, dia tidak percaya bahwa Hazel Yang bersikap sebaik itu.

Sedangkan wajah Betty menjadi suram seketika, sedikit kebaikan terhadap Stanley Ning juga hilang seketika dan langsung memotong: “Stanley, kamu tahu tidak apa yang sedang kamu bicarakan? Cepat tarik kembali kata-katamu dan minta maaf kepada Hazel.”

Stanley Ning pun menjawab: “Kenapa aku harus minta maaf? Yang aku katakan tidak salah, lagipula yang harus minta maaf adalah keluarga mereka baru benar, masalah yang dibuat Sean Yang terhadap kita, apakah Sean Yang tidak berencana untuk menjelaskannya?”

Mendengar kata-kata itu, wajah Hazel Yang pun menjadi suram: “Sekarang Sean Yang sudah menjadi seorang sampah, sampai-sampai keluarga Yang kami juga kena dampaknya, kamu masih ingin penjelasan apa?”

Nada bicara itu pun terdengar sedang mengancam.

Mendengar kata-kata dinginnya, Leticia dan beberapa orang lainnya pun terkejut dan merasa sedikit ketakutan.

Keluarga Yang adalah keluarga kelas dua, jika dibandingkan dengan keluarga Lin, tentu saja menang setingkat.

Apa lagi Hazel Yang adalah pemegang hak di keluarga Yang, jika saja membuatnya tidak senang, tentu saja tidak ada gunanya untuk keluarga Lin.

Stanley Ning, kamu terlalu berani.

Betty Li pun menjadi lebih panik, dia membela Hazel Yang dan langsung memarahi Stanley: “Hei sampah, bukankah masalah ini semuanya karena kamu juga? Kalau saja bukan kamu, kami sudah mengikat perkawinan dengan keluarga Yang dan tidak akan mungkin direndahkan.”

Hazel Yang yang melihat Stanley kena marah, dalam sorot matanya pun tampak penuh ejekan.

Pada saat bersamaan muncullah sebuah ide, dan sorot matanya mengeluarkan tatapan kejam.

“Sudahlah bu, jangan teruskan lagi, Stanley Ning juga tidak ada maksud seperti itu.” Melihat Betty Li yang mengoceh, Leticia pun langsung meredakan situasi itu.

Dewi Lin juga dengan sigap menarik Stanley Ning ke sampingnya, lalu memberikan isyarat kepada Stanley untuk tidak lagi berbicara.

Jika situasi begini dilihat oleh orang luar, tentu saja tidak baik.

Melihat Leticia sudah buka suara, Stanley pun diam seketika dan hanya berdiri di samping.

Dia sangat malas untuk bertatap muka dengan Betty Li.

Betty Li juga seperti itu, raut wajahnya tampak semakin lama semakin tidak ingin melihat Stanley Ning.

Jika dibandingkan dengan Hazel Yang, di matanya Stanley Ning tidak berhak untuk bersuara.

“Tante, jangan marah lagi, kasihan nanti tubuhnya akan sakit.” Hazel Yang tersenyum dan kemudian menghiburnya dengan suara lembut.

Hening sejenak.

Saat itu Hazel Yang pun mengalihkan pembicaraan: “Oh ya tante, dengar-dengar perusahaan Letophika sekarang sudah masuk di zona aman dan sudah sedikit berprestasi.”

“Kebetulan sekali kepulanganku kali ini ke Shanghai, sedang mencari perusahaan untuk bekerjasama, jika kalian bersedia, kedua keluarga kita pun bisa bekerjasama.”

Mendengar kata-kata itu, mata Betty Li pun langsung terang: “Hazel, apakah kata-katamu benar?”

Leticia Lin dan beberapa orang lainnya juga ikut senang akan hal ini.

Keluarga Yang adalah keluarga kelas dua, jika bisa bekerjasama dengan mereka, maka kekuatan perusahaan Letophika dapat meningkat dalam waktu singkat.

“Tentu saja benar.” Hazel Yang pun menatap Betty Li dan menganggukkan kepala dengan tulus.

“Baik, kami setuju.” Betty Li sama sekali tidak memikirkannya lagi, karena terlalu senang, dia pun langsung mewakili Leticia untuk menyetujuinya.

Hal sebaik ini mau cari dimana?

Hanya Stanley Ning yang berada di samping menaikkan alisnya.

Dia merasa Hazel Yang tidak bermaksud baik, tetapi Stanley Ning pun tidak mengatakannya.

Karena yang pertama dia tidak mempunyai bukti, dan yang kedua, jika dia mengatakannya, takutnya Betty Li tidak akan percaya dengannya.

Stanley Ning hanya bisa pasrah, tetapi dalam hatinya merasa curiga.

“Leticia, segera berterima kasih kepada Hazel, kali ini bisa bekerjasama dengan keluarga Yang, ditambah setelah membereskan masalah perusahaan Andre Lin, kekuatan keluarga kita pasti akan bertambah sangat besar, setelah itu keluarga kita pasti lebih dipandang oleh nyonya besar.” Betty Li pun menarik tangan Leticia dan senang hingga wajahnya memerah.

Leticia tidak berpikir banyak lagi, karena terlalu senang, dia pun langsung berterima kasih kepada Hazel Yang.

Hanya Stanley Ning seorang yang wajahnya tampak pasrah.

Baru saja dia ingin mengatakan bahwa urusan perusahaan Andre Lin sudah dia selesaikan, tetapi belum sempat dia berbicara, kata-kata itu pun sudah langsung direbut oleh Hazel Yang terlebih dahulu.

“Oh ya tante, saat aku datang aku mendengar bahwa sebuah perusahaan yang kalian pegang terjadi sedikit masalah, aku sudah mengirimkan orang untuk menyelesaikannya.” Hazel Yang pun tertawa datar dan tidak lupa dia melirik ke arah Stanley Ning sekilas dengan tatapan penuh provokasi.