My Enchanting Guy - Bab 44 Reuni Teman Sekolah
Leticia Lin mengikutinya masuk ke kamar.
Beberapa lama kemudian, barulah ia mengangkat kepalanya dan berkata dengan penuh rasa syukur: “Stanley Ning, untuk kejadian hari ini, aku sungguh berterima kasih padamu. Kalau saja bukan karena bantuanmu, sepertinya Perusahaan Letophika akan benar-benar tamat riwayatnya.”
Ternyata karena ini.
Stanley Ning tersenyum sambil menggelengkan kepala: “Bukankah tadi sudah dibilang, kita ini satu keluarga, sudah seharusnya aku ikut membantu.”
Leticia Lin menganggukkan kepalanya pelan, raut wajahnya kembali normal.
Namun, momen selanjutnya, Leticia Lin menggigit bibirnya, seolah ia telah membuat suatu keputusan yang sangat besar. Dengan malu-malu ia menatap Stanley Ning dan berkata: “Dulu aku selalu menyuruhmu tidur di tempat baca buku, ini adalah salahku......Bagaimana kalau kamu kembali ke kamarku dan tidur bersama?“
Perempuan itu berkata sambil mantap.
Stanley Ning tercengang, untuk sementara ia tidak mengerti maksud dari ucapan Leticia Lin, lalu tanpa sadar menggelengkan kepala dan berkata: “Tidak perlu, sebenarnya enak juga tidur di tempat baca buku......“
Tetapi, baru mengucapkan hingga setengah kalimat saja, orang pintar seperti Stanley Ning barulah sadar.
Hati Stanley Ning berteriak menyesal, benar-benar ingin memberi tamparan keras pada dirinya sendiri.
“Leticia, aku sebenarnya tidak ada maksud yang lain, aku......“ Stanley Ning terburu-buru membuka suara berniat untuk memberi penjelasan.
Tetapi, Leticia Lin pada saat ini mendongakkan kepalanya sambil menahan malu dan marah. Ia lalu menghentakkan kakinya dan menggumam manja.
“Tidak perlu dijelaskan lagi. Karena kamu suka tidur di sini, maka aku tidak akan mengganggumu.”
Setelah itu, Leticia Lin membelalakkan matanya ke arah Stanley Ning dengan gusar, lalu langsung membanting pintu dan pergi.
Melihat perempuan cantik itu pergi, Stanley Ning menepuk pahanya dan merasakan penyesalan yang amat dalam. Ia lalu berkata pada dirinya sendiri: “Stanley Ning, Stanley Ning, kamu ini benar-benar otak udang.”
Maka dari itu, tentu saja Stanley Ning semalaman ini tidak bisa tidur!
Pada hari kedua, Stanley Ning bangun dengan kantong mata tebal di wajahnya.
“Stanley Ning, kamu ini......“ Ariel Lin yang melihat rupa Stanley Ning yang lemah itu, sorot matanya menunjukkan keanehan.
Betty Li melihat-lihat Stanley Ning, tidak seperti yang dulu di mana begitu bertemu langsung mengoceh tak ada henti.
Hal ini membuat suasana hati Stanley Ning jauh membaik.
“Aku tidak apa-apa, hanya begadang semalaman saja.” Jawab Stanley Ning kepada Ariel Lin sambil tersenyum pahit.
Saat ini, Leticia Lin kebetulan turun ke lantai bawah. Saat ia melihat mata panda Stanley Ning itu, ia pun tersenyum geli.
Stanley Ning yang melihat Leticia Lin sepertinya tidak lagi marah karena masalah kemarin itu, kelegaan menyelimuti hatinya. Ia berinisiatif untuk menyenangkan hatinya dan berkata: “Leticia, kamu nanti aku antarkan saja ke kantor.”
Leticia Lin menyimpan kembali senyumnya, lalu berpura-pura tidak senang hati dan menggumam pelan: “Sekarang perusahaan sudah berjalan di jalur yang benar, hari ini aku tidak pergi. Aku mau mengikuti acara reuni teman satu sekolah, kalau kamu bersedia pergi, ikut saja.”
Stanley Ning segera menganggukkan kepalanya bahagia: “Aku bersedia, sekarang aku akan pergi mencari mobil.“
Karena kemarin malam tidak istirahat dengan baik, Stanley Ning juga memikirkan keselamatannya dan Leticia Lin sehingga ia tidak berencana menyetir, tetapi keluar menghentikan sebuah taksi. Tak berapa lama kemudian, keduanya duduk di dalam mobil dan melesat pergi.
Setengah jam kemudian, Stanley Ning dan Leticia Lin bersama-sama sampai di sebuah restoran kelas atas di kawasan daerah barat, Kota Shanghai.
“Leticia, di sini!“ Baru saja memasuki restoran, tak jauh dari sana ada 2 perempuan yang melambaikan tangan ke arah Leticia Lin dan menyapa dengan ramah.
Leticia Lin tersenyum tipis, lalu segera berjalan ke sana.
Sedangkan Stanley Ning mengikuti santai di belakang.
“Abby, Yanti, kalian datang pagi sekali.“ Setelah berjalan masuk, Leticia Lin menyapa kedua perempuan itu dengan senyum.
“Leticia, jelas-jelas kamu yang datang terlambat. Jadi bos besar memang berbeda!“
Kedua perempuan itu tersenyum membalas Leticia Lin.
Ketiga orang itu bercakap-cakap ria. Pada saat ini, pandangan kedua perempuan ini barulah jatuh kepada Stanley Ning yang berada di belakang Leticia Lin.
Meskipun pakaian yang dikenakan Stanley Ning biasa saja, tetapi pesonanya sangat berbeda dari yang lainnya. Selain itu, rupanya juga menawan, ingin membuat orang tidak memperhatikannya saja tidak bisa.
“Leticia, orang ini?” Salah seorang dari mereka yang berwajah sangat cantik melihat sekilas Stanley Ning, lalu bertanya pada Leticia Lin.
“Leticia, orang ini bukan pacarmu, kan?” Tanya salah seorang lagi yang tidak secantik temannya itu.
Hanya saja, sorot matanya seakan tidak begitu ramah.
Leticia Lin tersenyum dan berkata: “Mari kuperkenalkan, namanya Stanley Ning, dia adalah suamiku.”
Leticia Lin buka-bukaan, membuat hati Stanley Ning sangat gembira.
Jika saja hal ini terjadi di masa lampau, Leticia Lin sangat berharap orang lain tidak mengetahuinya.
Apa?
Mendengar hal ini, kedua perempuan itu spontan tertegun.
Raut wajah mereka penuh dengan ketidakpercayaan.
Baru saja beberapa tahun tidak berhubungan, Leticia Lin sudah menikah?
Leticia Lin juga tidak memperhatikan ekspresi keduanya, lalu kembali memperkenalkan Stanley Ning: “Stanley Ning, mereka adalah sahabat sekamarku pada saat kuliah. Yang ini bernama Abby Mo, yang ini bernama Yanti Qin.“
Stanley Ning menganggukkan kepalanya.
Ia lalu tersenyum kepada Abby Mo dan Yanti Qin, lalu menyapa: “Halo!“
Kedua perempuan itu tersenyum sambil menganggukkan kepala, bisa dianggap sudah membalas salam dari Stanley Ning.
“Maaf sekali, aku datang terlambat.“ Tepat pada saat ini, sebuah suara dari arah dekat terdengar.
Beberapa orang menoleh dan melihat.
Ternyata adalah seorang perempuan yang berdandan tipis. Dengan sorot matanya yang angkuh ia menggandeng seorang laki-laki muda, lalu berjalan tenang kemari.
“Benar-benar tidak tahu restoran apa ini, mencari tempat parkir yang kosong saja butuh waktu yang lama, karena itu aku datang terlambat.“ Setelah mendekati, perempuan itu tersenyum tipis sambil minta maaf.
Pada saat berbicara, dagu perempuan itu diangkat sambil menggoyang-goyangkan kunci mobil Audi yang ada di tangannya.
Gerak-geriknya itu seolah takut tidak dilihat oleh orang lain.
Begitu Abby Mo yang cantik melihat keadaan itu, ia hanya bisa memiringkan mulutnya pasrah.
Walaupun perempuan ini jelas-jelas minta maaf, tetapi orang lain begitu melihat tindakan dan cara bicaranya itu pun pasti tahu bahwa ia sebenarnya sedang pamer.
Hal ini juga terlihat oleh Leticia Lin dan Stanley Ning. Mereka berdua hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun.
Leticia Lin malah memperkenalkan perempuan itu kepada Stanley Ning dengan suara pelan: “Namanya Vina Zhang, ia juga merupakan teman sekamarku pada saat kuliah.”
Stanley Ning menganggukkan kepala dan tetap menutup mulutnya.
“Leticia, ternyata kamu juga datang.“
“Tadi bukannya kamu datang ke sini naik taksi, aku masih mengira kalau aku salah lihat.“ Pada saat ini, tatapan Vina Zhang diarahkan ke Leticia Lin.
Pada saat berbicara, di matanya terbersit sekelebat pandangan meremehkan dan menghina yang tidak ditutup-tutupi.
Leticia Lin menganggukkan kepala, lalu melihat sekilas Stanley Ning dan mengakuinya dengan besar hati: “Sopirku hari ini sedang tidak enak badan, maka itu aku naik taksi kemari.“
Mendengar ucapan ini, Vina Zhang seketika tertawa mengejek: “Leticia, kenapa kamu sekarang berubah menjadi begitu muka tebal? Kami pun tidak akan menertawakanmu karena tidak punya mobil, kenapa kamu harus mencari alasan?“
Setelah berkata demikian, wajah Vina Zhang bertambah bangga, lalu mulai pamer lagi: “Sebenarnya, punya mobil saat ini benar-benar enak, setidaknya tidak perlu naik taksi. Selain itu, mau ke mana pun juga praktis.“
Melihat rupanya yang memandang rendah ini, wajah Leticia Lin pun sedikit suram.
Terlihat jelas Vina Zhang sengaja datang untuk mencari perhatian.
Melihat hal ini, Stanley Ning mengerutkan alis. Ia ingin membuka suara, tetapi ditahan oleh Leticia Lin sehingga hanya bisa diam.
“Oh iya, aku lupa memperkenalkan pada kalian, ini adalah Hendra Zhao, pacarku.“ Kemudian, Vina Zhang mulai mempekenalkan laki-laki yang ada di sebelahnya itu.
“Ia bekerja di perusahaan keluarga Ning, sekarang menjabat sebagai supervisor untuk sebuah departemen kecil. Tetapi, ia akan segera diangkat menjadi wakil manajer departemen itu. Belakangan ini, ia baru saja membelikanku sebuah mobil Audi, boleh juga!”
Saat mengatakan hal itu, rasa bangga yang berlipat ganda terpampang di wajah Vina Zhang.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonCinta Yang Berpaling
NajokurataCintaku Pada Presdir
NingsiAdore You
ElinaBretta’s Diary
DanielleMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)