My Enchanting Guy - Bab 44 Reuni Teman Sekolah

Leticia Lin mengikutinya masuk ke kamar.

Beberapa lama kemudian, barulah ia mengangkat kepalanya dan berkata dengan penuh rasa syukur: “Stanley Ning, untuk kejadian hari ini, aku sungguh berterima kasih padamu. Kalau saja bukan karena bantuanmu, sepertinya Perusahaan Letophika akan benar-benar tamat riwayatnya.”

Ternyata karena ini.

Stanley Ning tersenyum sambil menggelengkan kepala: “Bukankah tadi sudah dibilang, kita ini satu keluarga, sudah seharusnya aku ikut membantu.”

Leticia Lin menganggukkan kepalanya pelan, raut wajahnya kembali normal.

Namun, momen selanjutnya, Leticia Lin menggigit bibirnya, seolah ia telah membuat suatu keputusan yang sangat besar. Dengan malu-malu ia menatap Stanley Ning dan berkata: “Dulu aku selalu menyuruhmu tidur di tempat baca buku, ini adalah salahku......Bagaimana kalau kamu kembali ke kamarku dan tidur bersama?“

Perempuan itu berkata sambil mantap.

Stanley Ning tercengang, untuk sementara ia tidak mengerti maksud dari ucapan Leticia Lin, lalu tanpa sadar menggelengkan kepala dan berkata: “Tidak perlu, sebenarnya enak juga tidur di tempat baca buku......“

Tetapi, baru mengucapkan hingga setengah kalimat saja, orang pintar seperti Stanley Ning barulah sadar.

Hati Stanley Ning berteriak menyesal, benar-benar ingin memberi tamparan keras pada dirinya sendiri.

“Leticia, aku sebenarnya tidak ada maksud yang lain, aku......“ Stanley Ning terburu-buru membuka suara berniat untuk memberi penjelasan.

Tetapi, Leticia Lin pada saat ini mendongakkan kepalanya sambil menahan malu dan marah. Ia lalu menghentakkan kakinya dan menggumam manja.

“Tidak perlu dijelaskan lagi. Karena kamu suka tidur di sini, maka aku tidak akan mengganggumu.”

Setelah itu, Leticia Lin membelalakkan matanya ke arah Stanley Ning dengan gusar, lalu langsung membanting pintu dan pergi.

Melihat perempuan cantik itu pergi, Stanley Ning menepuk pahanya dan merasakan penyesalan yang amat dalam. Ia lalu berkata pada dirinya sendiri: “Stanley Ning, Stanley Ning, kamu ini benar-benar otak udang.”

Maka dari itu, tentu saja Stanley Ning semalaman ini tidak bisa tidur!

Pada hari kedua, Stanley Ning bangun dengan kantong mata tebal di wajahnya.

“Stanley Ning, kamu ini......“ Ariel Lin yang melihat rupa Stanley Ning yang lemah itu, sorot matanya menunjukkan keanehan.

Betty Li melihat-lihat Stanley Ning, tidak seperti yang dulu di mana begitu bertemu langsung mengoceh tak ada henti.

Hal ini membuat suasana hati Stanley Ning jauh membaik.

“Aku tidak apa-apa, hanya begadang semalaman saja.” Jawab Stanley Ning kepada Ariel Lin sambil tersenyum pahit.

Saat ini, Leticia Lin kebetulan turun ke lantai bawah. Saat ia melihat mata panda Stanley Ning itu, ia pun tersenyum geli.

Stanley Ning yang melihat Leticia Lin sepertinya tidak lagi marah karena masalah kemarin itu, kelegaan menyelimuti hatinya. Ia berinisiatif untuk menyenangkan hatinya dan berkata: “Leticia, kamu nanti aku antarkan saja ke kantor.”

Leticia Lin menyimpan kembali senyumnya, lalu berpura-pura tidak senang hati dan menggumam pelan: “Sekarang perusahaan sudah berjalan di jalur yang benar, hari ini aku tidak pergi. Aku mau mengikuti acara reuni teman satu sekolah, kalau kamu bersedia pergi, ikut saja.”

Stanley Ning segera menganggukkan kepalanya bahagia: “Aku bersedia, sekarang aku akan pergi mencari mobil.“

Karena kemarin malam tidak istirahat dengan baik, Stanley Ning juga memikirkan keselamatannya dan Leticia Lin sehingga ia tidak berencana menyetir, tetapi keluar menghentikan sebuah taksi. Tak berapa lama kemudian, keduanya duduk di dalam mobil dan melesat pergi.

Setengah jam kemudian, Stanley Ning dan Leticia Lin bersama-sama sampai di sebuah restoran kelas atas di kawasan daerah barat, Kota Shanghai.

“Leticia, di sini!“ Baru saja memasuki restoran, tak jauh dari sana ada 2 perempuan yang melambaikan tangan ke arah Leticia Lin dan menyapa dengan ramah.

Leticia Lin tersenyum tipis, lalu segera berjalan ke sana.

Sedangkan Stanley Ning mengikuti santai di belakang.

“Abby, Yanti, kalian datang pagi sekali.“ Setelah berjalan masuk, Leticia Lin menyapa kedua perempuan itu dengan senyum.

“Leticia, jelas-jelas kamu yang datang terlambat. Jadi bos besar memang berbeda!“

Kedua perempuan itu tersenyum membalas Leticia Lin.

Ketiga orang itu bercakap-cakap ria. Pada saat ini, pandangan kedua perempuan ini barulah jatuh kepada Stanley Ning yang berada di belakang Leticia Lin.

Meskipun pakaian yang dikenakan Stanley Ning biasa saja, tetapi pesonanya sangat berbeda dari yang lainnya. Selain itu, rupanya juga menawan, ingin membuat orang tidak memperhatikannya saja tidak bisa.

“Leticia, orang ini?” Salah seorang dari mereka yang berwajah sangat cantik melihat sekilas Stanley Ning, lalu bertanya pada Leticia Lin.

“Leticia, orang ini bukan pacarmu, kan?” Tanya salah seorang lagi yang tidak secantik temannya itu.

Hanya saja, sorot matanya seakan tidak begitu ramah.

Leticia Lin tersenyum dan berkata: “Mari kuperkenalkan, namanya Stanley Ning, dia adalah suamiku.”

Leticia Lin buka-bukaan, membuat hati Stanley Ning sangat gembira.

Jika saja hal ini terjadi di masa lampau, Leticia Lin sangat berharap orang lain tidak mengetahuinya.

Apa?

Mendengar hal ini, kedua perempuan itu spontan tertegun.

Raut wajah mereka penuh dengan ketidakpercayaan.

Baru saja beberapa tahun tidak berhubungan, Leticia Lin sudah menikah?

Leticia Lin juga tidak memperhatikan ekspresi keduanya, lalu kembali memperkenalkan Stanley Ning: “Stanley Ning, mereka adalah sahabat sekamarku pada saat kuliah. Yang ini bernama Abby Mo, yang ini bernama Yanti Qin.“

Stanley Ning menganggukkan kepalanya.

Ia lalu tersenyum kepada Abby Mo dan Yanti Qin, lalu menyapa: “Halo!“

Kedua perempuan itu tersenyum sambil menganggukkan kepala, bisa dianggap sudah membalas salam dari Stanley Ning.

“Maaf sekali, aku datang terlambat.“ Tepat pada saat ini, sebuah suara dari arah dekat terdengar.

Beberapa orang menoleh dan melihat.

Ternyata adalah seorang perempuan yang berdandan tipis. Dengan sorot matanya yang angkuh ia menggandeng seorang laki-laki muda, lalu berjalan tenang kemari.

“Benar-benar tidak tahu restoran apa ini, mencari tempat parkir yang kosong saja butuh waktu yang lama, karena itu aku datang terlambat.“ Setelah mendekati, perempuan itu tersenyum tipis sambil minta maaf.

Pada saat berbicara, dagu perempuan itu diangkat sambil menggoyang-goyangkan kunci mobil Audi yang ada di tangannya.

Gerak-geriknya itu seolah takut tidak dilihat oleh orang lain.

Begitu Abby Mo yang cantik melihat keadaan itu, ia hanya bisa memiringkan mulutnya pasrah.

Walaupun perempuan ini jelas-jelas minta maaf, tetapi orang lain begitu melihat tindakan dan cara bicaranya itu pun pasti tahu bahwa ia sebenarnya sedang pamer.

Hal ini juga terlihat oleh Leticia Lin dan Stanley Ning. Mereka berdua hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun.

Leticia Lin malah memperkenalkan perempuan itu kepada Stanley Ning dengan suara pelan: “Namanya Vina Zhang, ia juga merupakan teman sekamarku pada saat kuliah.”

Stanley Ning menganggukkan kepala dan tetap menutup mulutnya.

“Leticia, ternyata kamu juga datang.“

“Tadi bukannya kamu datang ke sini naik taksi, aku masih mengira kalau aku salah lihat.“ Pada saat ini, tatapan Vina Zhang diarahkan ke Leticia Lin.

Pada saat berbicara, di matanya terbersit sekelebat pandangan meremehkan dan menghina yang tidak ditutup-tutupi.

Leticia Lin menganggukkan kepala, lalu melihat sekilas Stanley Ning dan mengakuinya dengan besar hati: “Sopirku hari ini sedang tidak enak badan, maka itu aku naik taksi kemari.“

Mendengar ucapan ini, Vina Zhang seketika tertawa mengejek: “Leticia, kenapa kamu sekarang berubah menjadi begitu muka tebal? Kami pun tidak akan menertawakanmu karena tidak punya mobil, kenapa kamu harus mencari alasan?“

Setelah berkata demikian, wajah Vina Zhang bertambah bangga, lalu mulai pamer lagi: “Sebenarnya, punya mobil saat ini benar-benar enak, setidaknya tidak perlu naik taksi. Selain itu, mau ke mana pun juga praktis.“

Melihat rupanya yang memandang rendah ini, wajah Leticia Lin pun sedikit suram.

Terlihat jelas Vina Zhang sengaja datang untuk mencari perhatian.

Melihat hal ini, Stanley Ning mengerutkan alis. Ia ingin membuka suara, tetapi ditahan oleh Leticia Lin sehingga hanya bisa diam.

“Oh iya, aku lupa memperkenalkan pada kalian, ini adalah Hendra Zhao, pacarku.“ Kemudian, Vina Zhang mulai mempekenalkan laki-laki yang ada di sebelahnya itu.

“Ia bekerja di perusahaan keluarga Ning, sekarang menjabat sebagai supervisor untuk sebuah departemen kecil. Tetapi, ia akan segera diangkat menjadi wakil manajer departemen itu. Belakangan ini, ia baru saja membelikanku sebuah mobil Audi, boleh juga!”

Saat mengatakan hal itu, rasa bangga yang berlipat ganda terpampang di wajah Vina Zhang.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu