My Enchanting Guy - Bab 355 Pembunuhan

Stanley Ning tidak tahu bahwa Sedrix Ning sudah merencanakan untuk mengambil nyawanya. Setelah dia mengurusi Razor, Tigor dan Mario Ning, Sedrix Ning langsung pulang ke kantornya.

Black Beard memberikan banyak sekali laporan, dan harus dilihat oleh Stanley Ning.

Walaupun Stanley Ning merasa ini sangat merepotkan, tapi kalau tidak dilihat juga tidak boleh, jadi dia menyuruh Black Beard untuk mengantarkannya pulang.

Stanley Ning melihat laporan itu dengan cepat dan bersabar di ruang bacanya. Kalau orang biasa yang melihatnya, kemungkinan membutuhkan waktu berhari-hari. Tapi, Stanley Ning dalam 1 hari saja sudah dapat membereskannya.

“Sudah beres, tidur saja.”

Stanley Ning merenggangkan pinggangnya, dan dengan puas keluar dari ruang baca, dan masuk ke kamarnya sendiri.

Karena sedari pagi melihat laporan itu, Stanley Ning baru berbaring sebentar saja, sudah langsung terlelap.

Di tengah tidurnya dia terbangun untuk pergi ke toilet, lalu saat dia ingin bangun, tiba-tiba bulu kuduknya berdiri. Dia dengan cepat berbalik dari arah ranjangnya.

Lalu dia mendengar ada suara benturan di ranjangnya, dan langsung menjadi segar kembali.

“Siapa di sana!”

Stanley Ning langsung berteriak, dia berbalik badan dan pergi menghindarinya, lalu langsung menarik lemarinya.

Lemari ini tidaklah kecil, dan dapat melindungi tubuh bagian depan Stanley Ning. Lalu dia juga mendengar suara tembakan.

Setelah dia berbalik badan, dia hanya melihat bahwa lemari itu ada beberapa lubang yang masih berasap. Lalu masih ada beberapa pecahan kecil di sana. Setelah diperhatikan dengan jelas, ternyata itu adalah peluru.

“Siapa itu?”

Stanley Ning berteriak dengan suara keras.

Lalu sepertinya karena Stanley Ning berhasil bersembunyi, dan lawannya tak berhasil menemukannya, kamar itu menjadi sangat diam.

Stanley Ning tak berani santai dulu, dia langsung mengikuti arah penyerangan itu dan mencari musuhnya. Dia juga tidak menemukan ada yang aneh. Lalu detik berikutnya, saat Stanley Ning bergerak sedikit, ada sebuah peluru melesat di samping kepalanya.

“Sialan!”

Stanley Ning menjadi sangat marah, musuhnya ada di tempat terang, dan dia di tempat gelap, kondisinya sangat gawat, Untungnya kamar itu tidak dinyalakan lampunya, ditambah lagi saat itu sudah malam hari. Pembunuh ini tak dapat mengetahui lokasi jelas Stanley Ning, hanya bisa menebak-nebak saja.

Kalau begitu, ini lebih bagus lagi.

Stanley Ning mengeluarkan ponsel dari kantongnya, dan menghirup napas dalam-dalam selama 2 detik. Setelah itu di saat layarnya menyala, dia langsung melempar ponsel itu. Setelah itu dengan cepat dia bergerak keluar dari pintu kamar dan keluar dari gedung itu.

Saat ini, di atap gedung sebelah, ada seorang berbaju hitam yang terus memperhatikan ke arah kamar itu.

Dia sudah menembak beberapa kali tembakan. Di atas tanah juga ada banyak bekas peluru. Yang paling disayangkan adalah, dia yang selalu menembak dengan jitu dan tepat. Karena lawannya kali ini bukanlah orang biasa, jadi dia tak dapat membunuh targetnya.

“Sepertinya orang ini seperti yang disebutkan oleh orang yang menyewaku. Orang ini tak biasa.”

“Namun, meskipun dia hebat, apakah dia bisa lebih hebat dari senjata ini? Peluru adalah sesuatu yang tak bisa ditahan dengan tenaga dalam saja.”

Pembunuh itu berkata dengan dingin. Walaupun dia sedikit kaget, tapi dia tak ada niatan untuk melepaskannya.

Di saat ini, tiba-tiba keluar sebuah cahaya dari kamar yang ada di seberang.

Pembunuh itu langsung mengerutkan alisnya, pergerakan di malam hari itu, tidak takut kalau terlalu gelap. Tapi yang paling ditakutkan adalah sinar yang membuatnya merasa terganggu. Walaupun pembunuh yang berpengalaman juga pasti akan mengedipkan matanya. Di saat dia sudah melihat kembali, targenya sudah hilang.

“Sialan! Orang ini shio tikus ya!”

Pembunuh itu sangat kesal dan langsung menghajar tembok yang di dekatnya. Tapi dia masih belum menyerah. Pergerakan kali ini, dia dibayar sangat mahal. Jadi dia tak ingin melepaskan dengan mudah.

Dengan cepat, dia menemukan kembali Stanley Ning.

Di saat ini Stanley Ning sudah turun dari gedung itu, dan mulai mengarah ke gedung seberang. Sepertinya dia ingin melawan paksa.

Pembunuh itu tertawa dingin, dan membereskan senapan yang ada, dan menggantinya dengan senapan lain.

Senapan yang satu ini lebih enak dipakai, hanya saja tidak ada peredam suara, jadi dia jarang menggunakannya.

“Boom! Boom! Boom!”

Stanley Ning menghindari tembakan itu semuanya, dan langsung bersembunyi di jalan kecil.

Sudah malam, dan tiba-tiba ada suara tembakan. Hal itu membuat banyak orang terbangun, dan orang di jalanan itu juga merasa tidak benar dan langsung menghindarinya dengan kaget.

Orang-orang yang berada di supermarket di samping itu tidak tahu bodoh atau apa, mereka malah keluar untuk melihat keramaian.

Walaupun target utama pembunuh itu adalah Stanley Ning, tapi ada juga yang terkena tembakan dari pembunuh itu dan terluka.

Tatapan mata Stanley Ning menjadi sangat dingin, dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menuju ke gedung di seberang.

Saat dia menaiki lantai 2, ada bayangan orang dari lantai 3 turun ke bawah, lalu berbalik badan dan lari.

“Siapa di sana, berhenti!”

Kecepatan orang itu sungguh cepat, tapi Stanley Ning juga tidak lambat, dan dia berhasil meraih lengan orang itu.

“Boom!”

Orang itu berbalik dan menembakkan pelurunya. Stanley Ning langsung menghindari tembakan itu, dan langsung menendang orang itu.

Orang itu kaget, dan langsung menjatuhkan pistolnya. Dia tidak memedulikan Stanley Ning dan langsung pergi.

Stanley Ning tidak mengejarnya lagi, dia mengangkat pistol itu dan melihatnya, setelah itu menyimpannya.

Malam-malam begini terdengar suara tembakan, tentu saja mengagetkan banyak orang. Orang di sekitar juga telah mendengarnya, bahkan ada juga yang telah melapor ke polisi. Tak berapa lama polisi pun tiba dan diikuti dengan kedatangan reporter juga.

Saat polisi sudah datang, Stanley Ning sudah kembali ke kamarnya. Tapi sebagai warga negara yang baik dan taat peraturan, Stanley Ning menjawab seluruh pertanyaan polisi.

Setelah mendengar bahwa Stanley Ning tak terluka sedikit pun, beberapa polisi itu pun menjadi kaget.

“Kamu tidak apa-apa? Apakah kamu tahu siapa orang yang ingin membunuhmu itu? Itu adalah pembunuh profesional!”

“Orang di sekitar saja terluka, dan yang masuk ruang gawat darurat juga tak sedikit........”

“Tapi kamu malah bisa lolos dari kejaran pembunuh itu dan tak ada ancaman nyawa sedikit pun, ini hebat sekali!”

Stanley Ning tidak tahu bahwa pembunuh itu hebat sekali, dia mengira polisi itu hanya menghiburnya saja, dan hanya bercanda saja.

Tapi di mata para reporter itu, Stanley Ning sepertinya sangat tenang, dan bukan orang biasa!

Ada siapa di dunia ini yang setelah diserang oleh pembunuh dan masih bisa tertawa dengan santai? Tidak pipis di celana saja sudah sangat bagus, dan apalagi bisa selamat, pasti sudah akan sangat berterima kasih. Mana ada yang seperti dia, yang bersikap acuh tak acuh?

Apa yang disebut orang hebat tersembunyi, ini barulah orang besar sebenarnya. Bisa selamat dari serangan pembunuh, pasti bukan orang biasa.

Perasaan wartawan itu menjadi sangat bersemangat, dan hampir memanggil Stanley Ning sebagai pahlawan. Akhirnya ada berita juga, setelah kembali dia langsung tak bisa tidur dengan baik. Akhirnya dia beberapa malam terus menulis berita, akhirnya disebarkan ke media sosial.

Wartawan itu merupakan wartawan terkenal di kota itu. Media Sosialnya juga sudah ada centangnya, followernya juga sudah banyak. Setelah berita ini tersebar keluar, langsung menjadi heboh.

“Benarkah itu, di saat seperti ini masih ada pembunuh? Bukan berita palsu saja kan? Ataukah ini hanya novel saja?”

“Tentu saja benar, aku juga mendengar bahwa kemarin malam ada orang terluka, dan dirawat di rumah sakit. Pacarku merupakan seorang dokter di rumah sakit kota. Dengar-dengar yang terluka cukup banyak.”

“Aku juga telah mendengarnya, katanya ada seorang laki-laki dan perempuan baru saja keluar dari supermarket dan juga terkena tembakan itu, lalu ada lagi orang yang melihat keramaian juga tertembak.”

“Kalau mendengar ucapanmu itu, kemarin malam sangat gila ya, dan yang ingin dibunuh itu tak terluka sedikit pun? Ini tidak mungkin kan!”

“Kalau yang ini kamu pasti tak tahu, kamu tahu yang membuat arena kemarin itu, itulah orangnya. Kemampuannya juga tak lemah, begitu banyak orang tak ada yang bisa mengalahkannya. Hanya pembunuh saja, dia bagaimana bisa melawannya?”

“Dari perkataanmu ini, kamu juga tak tahu bahwa pembunuhnya juga sangat hebat ya. Aku dengar dari seorang teman polisi, pembunuh ini juga bukan pembunuh biasa........”

Kalau di internet sudah mulai heboh tentang suatu masalah, pasti tidak akan mudah untuk mereda.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu