My Enchanting Guy - Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
Dengan cepat malam pun tiba.
Semalam siang baru saja keluarga Lin merayakannya dengan bahagia, dan saat ini semuanya pun menjadi terdiam.
Di meja makan suasananya pun terlihat mencekam.
“Kenapa hari ini tidak melihat Dewi?” demi menghangatkan suasana, Stanley pun berbicara terlebih dahulu.
Leticia juga merasa sedikit bingung dan bertanya kepada ibunya: “Iya betul, ibu, kenapa satu harian ini tidak melihat Dewi?”
Biasanya jam segini Dewi Lin sudah pasti waktunya pulang ke rumah untuk makan malam.
Betty Lin yang sedang makan, mengangkat kepalanya dan menjelaskan: “Dewi sedang pergi bertemu dengan seorang temannya, namanya kalau tidak salah Seannor (nama samaran Stanley), katanya dia adalah anak orang kaya.”
“Oh ya, bukankah sekarang perusahaan kita kekurangan uang? Kalau saja Dewi bisa menjadi pacarnya, maka hal ini akan terselesaikan.”
Memikirkan hal ini, mata Betty pun seakan-akan terang benderang.
Di matanya tidak ada lagi yang paling penting selain uang.
“Seannor?”
Leticia yang mendengar nama ini pun sedikit kebingungan.
Masih ada orang yang bernama seperti itu?
Stanley yang sedang makan ketika mendengar kata-kata dari Betty, dia pun hampir saja memuncratkan nasi yang di dalam mulutnya.
Seannor yang dikatakan Dewi, bukankah dirinya sendiri?
Sejak kapan dia mengajaknya untuk berkencan?
“Apa maksudmu? Telan lagi kembali!”
Melihat respon Stanley, wajah Betty pun seolah memprotes.
Stanley melambaikan tangannya: “Ibu, aku tidak ada maksud lain, hanya saja aku merasa bahwa Dewi sudah tertipu, sekarang penipuan di luar sana sangatlah banyak.”
Seannor adalah dirinya, Stanley Ning, tetapi dia tidak membuat janji dengan Dewi Lin.
Dengan sangat pasti Stanley pun merasa bahwa Dewi sudah dibohongi.
Leticia juga terlihat ragu-ragu: “Iya betul bu, bagaimana kalau kamu meneleponnya dan menanyakan keadaannya sekarang?”
Betty Li melirik ke arah Stanley dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Dewi.
Tetapi tidak diangkat sama sekali.
Leticia menaikkan alisnya, hatinya pun semakin khawatir: “Stanley, bagaimana kalau kamu pergi mencarinya?”
Betty Li juga merasa sedikit khawatir dengan Dewi, dia lalu menaikkan alisnya tanpa berbicara seakan-akan menyetujui saran itu.
Stanley menganggukkan kepalanya, lalu langsung meletakkan piringnya dan segera mengenakan jaket.
Baru saja keluar, Stanley pun berpikir sebaiknya di mana mencari Dewi Lin.
Tetapi dia segera teringat, dengan tergesa-gesa dia mengeluarkan ponselnya dan melihat Wechat (Aplikasi untuk komunikasi seperti Whatsapp), dia pun melihat Dewi Lin mengirimkannya banyak pesan.
Salah satu pesannya, terdapat lokasi keberadaan Dewi Lin, dewi mengatakan bahwa dia sudah sampai di sana, di sebuah restoran mewah dengan memakai rok pendek dan membawa mawar merah.
Dan ada beberapa foto situasi di sana.
Stanley pun menggelengkan kepalanya, bocah ini benar-benar sudah dibohongi.
Dia pun segera menuju ke alamat yang dikirimkan oleh Dewi dan berharap semoga tidak terlambat.
......
Dewi Lin memang berada di restoran mewah itu.
Hari ini dia sedikit berias dan membuat daya tariknya semakin tinggi.
Di hadapannya duduklah seorang pemuda yang memakai setelan jas, dengan memakai kacamata berbingkai emas dan terlihat sangat tampan.
“Dewi, tidak kusangka orang aslinya lebih cantik daripada video Steamingnya (Orang yang melakukan siaran langsung).”
Lelaki itu menyipitkan matanya, dan dengan pandangan genit menyapu seluruh tubuh Dewi Lin.
Melihat sikap lelaki itu, Dewi Lin pun tidak terlalu peduli, malah dia menurunkan resleting lehernya sedikit, dan terlihatlah sedikit garis belahan dadanya serta permukaan daging yang kenyal itu.
“Kakak Seannor, kamu juga lebih tampan daripada yang aku pikirkan!”
Dewi Lin menjawab dengan manja dan sedikit malu menundukkan kepalanya.
Sebelumnya dia selalu berpikir bahwa orang kaya pasti adalah orang yang tua, gemuk, dan jelek, jadi dia sudah mempersiapkan dirinya jika bertemu dengan hal yang seperti ini.
Sedangkan pria yang di depannya, walaupun tidak termasuk tampan sekali, tetapi masih lumayan baik dari yang dia pikirkan.
Mata pria itu terus-terusan menatap daging putih di balik kerah Dewi, tubuhnya pun bereaksi dan dengan diam-diam menelan ludah.
Dan kemudian pria itu sedikit tidak ingin mengalihkan pandangannya, dia kembali bersikap seperti tampan dan dingin, dia pun mengeluarkan sebuah cincin berlian di hadapan Dewi Lin.
“Cincin berlian ini aku berikan untukmu sebagai hadiah pertemuan pertama kali kita.”
Dewi Lin terdiam sejenak, wajahnya tampak gembira melihat cincin berlian itu seperti terdapat beberapa karat, dia pun kaget dan menutup mulutnya.
Begitu murah hati sekali, selain kakak Seannor ada siapa lagi?
Perasaan waspada Dewi Lin pun langsung memudar.
“Kakak Seannor, terima kasih sekali.” Dewi pun memakai cincin itu dan menatap jari tangannya seolah sangat menghargainya.
Lelaki itu pun dengan tersenyum menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa, yang penting kamu suka.”
Dengan begitu, batas mereka berdua pun menghilang banyak.
Pria itu seperti sangat mengerti akan Dewi Lin, mulutnya sangat manis dan humoris, sehingga Dewi Lin pun terus-terusan tertawa.
Wajahnya yang memerah yang tampak sangat indah itu pun hampir membuat air liur pria itu keluar.
Dari awal hingga akhir Dewi Lin pun seperti berada di dalam dunia kebahagiaan.
Dia tidak tahu bahwa daritadi pria itu memandang genit ke arahnya, semakin lama mata itu pun semakin jelas.
“Dewi, aku sedikit merasa kelelahan, bagaimana jika kita mencari hotel sebentar untuk beristirahat?” saat itu pria tersebut merasa sudah waktunya dan langsung bertanya pada Dewi Lin.
“Ini......” Dewi Lin tidaklah bodoh, dia mengerti maksud dari pria itu, tetapi dia kembali merasa ragu-ragu.
“Kenapa, kamu tidak bersedia?” pria itu yang melihat Dewi Lin menjadi ragu-ragu, wajahnya pun terlihat tidak gembira.
Hati Dewi Lin sangatlah panik, dengan cepat dia mengelengkan kepalanya dan berkata: “Tidak, bukan maksudku seperti itu.”
Setelah ragu sejenak dan memikirkan kesulitan yang sedang dihadapin keluarganya, Dewi Lin pun dengan malu menganggukkan kepalanya yang berarti dia menyetujuinya.
Melihat hal ini, pria itu pun seperti mendapat hadiah besar: “Baik, kalau begitu sekarang kita pergi.”
Pria itu pun terlihat sedikit tidak sabaran.
Dewi Lin dengan malu berdiri dan memegang lengan pria itu, kemudian mereka keluar dari restoran.
“Dewi!”
Tiba-tiba saja terdengar sebuah suara yang dia kenali.
Dewi pun melihat ke arah suara itu, dan ternyata dia tidak tahu sejak kapan Stanley sudah berada di sana.
“Stanley? Kenapa kamu di sini?” Dewi Lin yang melihat kedatangan Stanley, dia pun bertanya dengan penasaran.
Stanley menghela napasnya, untung saja keburu, lalu dia berkata: “Tentu saja aku datang untuk mencarimu, pulang denganku, kakakmu dan ibumu sedang mengkhawatirkanmu.”
Stanley pun ingin berjalan beberapa langkah lagi dan menarik Dewi.
Pria yang melihat hal itu seketika merasa tidak senang, dengan senyuman dingin bertanya: “Kamu siapa, kamu tidak tahu dia adalah pacarku?”
Stanley pun malas untuk menjawabnya.
Dan saat itu pula Dewi Lin berkata dengan wajah yang seolah tidak senang: “Stanley, untuk apa ikut campur urusanku?”
Stanley juga sebenarnya tidak ingin ikut campur urusannya, kalau bukan karena dia adalah adik Leticia, adik iparnya sendiri, dia pasti sudah malas sekali untuk ikut campur dalam hal ini.
“Kamu jangan dibohongi olehnya, dia sama sekali bukanlah kakak Seannor yang kamu katakan itu, orang ini adalah pembohong, kalau kamu pergi dengannya, kamu pasti akan sangat menyesal nantinya.” Stanley pun menunjuk ke arah pria itu dan menjelaskannya dengan wajah serius.
Dewi Lin terdiam sejenak, lalu dia pun tersenyum dingin: “Berdasar apa kamu katakan dia pembohong, apakah kamu punya bukti? Aku lihat sepertinya kamu sengaja, cepatlah pergi dari sini.”
Stanley pun terdiam dan tidak dapat berkata apapun.
Karena dia memang tidak mempunyai buktinya, bukti satu-satunya yang menguatkan hanyalah dia jujur akan identitasnya.
Tetapi dia tidak akan melakukannya sekarang.
Hal ini pun membuat Stanley sedikit kesusahan.
“Kalau tidak mengeluarkan bukti, kamu cepatlah pergi dari sini.” Dewi Lin terlihat marah kepada Stanley.
Stanley pun menghela napas panjang dan terpikirkan sebuah cara: “Kamu suruh dia untuk perlihatkan kepadamu Wechat kakak Seannor, kalau dia mengeluarkannya, maka aku akan segera pergi!”
Dewi Lin yang melihat Stanley masih juga tidak pergi, dengan cepat berkata kepada pria itu: “Kakak Seannor, perlihatkan kepadanya Wechat kamu, biar dia segera pergi dari sini.”
Pria itu menaikkan alisnya dan tatapannya seolah merasa dia bersalah.
Stanley pun tersenyum dingin kepada pria itu: “Kenapa, tidak berani mengeluarkannya?”
Dewi Lin juga merasakan sedikit keanehan dari pria itu, dengan wajah terkejut melihatnya.
“Huh!”
Baru saja dia mengeluh, raut wajahnya pun kembali normal, dengan marah melepaskan tangan Dewi Lin dan berkata: “Jangan-jangan kamu juga tidak mempercayaiku? Baiklah kalau begitu, lain kali jangan harap aku memberikanmu hadiah lagi.”
Setelah berkata hal itu, tanpa ragu-ragu pria itu pun meninggalkan mereka.
Saat mau pergi, dia pun masih sempat melihat ke arah Stanley dengan tatapan kebencian.
“Stanley, dasar kamu brengsek! Kenapa kamu mau ikut campur? Sekarang kakak Seannor sudah marah dan pergi, apakah kamu bisa mengembalikannya?” Dewi Lin tidak menyangka bahwa pria itu langsung pergi dan sangat emosi.
Sebenarnya Dewi tidak meragukan identitasnya, dia merasa bahwa laki-laki itu pergi karena sangat marah, jadi tentu saja dia menyalahkan semua ini kepada Stanley.
Bagaimana kalau Seannor tidak lagi menonton Streamingku, lain kali dia bisa dapat keuntungan berapa?
Stanley menggelengkan kepalanya, tanpa memberi penjelasan dan membiarkan Dewi Lin marah sepuasnya.
Karena Stanley tahu, mau bagaimana pun dia menjelaskannya, Dewi tidak akan mendengarkannya, yang penting sekarang dia tidak kenapa-kenapa.
“Pergilah, kita pulang, jangan biarkan ibu dan kakakmu khawatir!”
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinUnperfect Wedding
Agnes YuInventing A Millionaire
EdisonThat Night
Star AngelCantik Terlihat Jelek
SherinPredestined
CarlyMy Lady Boss
GeorgeGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)