My Enchanting Guy - Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!

Dengan cepat malam pun tiba.

Semalam siang baru saja keluarga Lin merayakannya dengan bahagia, dan saat ini semuanya pun menjadi terdiam.

Di meja makan suasananya pun terlihat mencekam.

“Kenapa hari ini tidak melihat Dewi?” demi menghangatkan suasana, Stanley pun berbicara terlebih dahulu.

Leticia juga merasa sedikit bingung dan bertanya kepada ibunya: “Iya betul, ibu, kenapa satu harian ini tidak melihat Dewi?”

Biasanya jam segini Dewi Lin sudah pasti waktunya pulang ke rumah untuk makan malam.

Betty Lin yang sedang makan, mengangkat kepalanya dan menjelaskan: “Dewi sedang pergi bertemu dengan seorang temannya, namanya kalau tidak salah Seannor (nama samaran Stanley), katanya dia adalah anak orang kaya.”

“Oh ya, bukankah sekarang perusahaan kita kekurangan uang? Kalau saja Dewi bisa menjadi pacarnya, maka hal ini akan terselesaikan.”

Memikirkan hal ini, mata Betty pun seakan-akan terang benderang.

Di matanya tidak ada lagi yang paling penting selain uang.

“Seannor?”

Leticia yang mendengar nama ini pun sedikit kebingungan.

Masih ada orang yang bernama seperti itu?

Stanley yang sedang makan ketika mendengar kata-kata dari Betty, dia pun hampir saja memuncratkan nasi yang di dalam mulutnya.

Seannor yang dikatakan Dewi, bukankah dirinya sendiri?

Sejak kapan dia mengajaknya untuk berkencan?

“Apa maksudmu? Telan lagi kembali!”

Melihat respon Stanley, wajah Betty pun seolah memprotes.

Stanley melambaikan tangannya: “Ibu, aku tidak ada maksud lain, hanya saja aku merasa bahwa Dewi sudah tertipu, sekarang penipuan di luar sana sangatlah banyak.”

Seannor adalah dirinya, Stanley Ning, tetapi dia tidak membuat janji dengan Dewi Lin.

Dengan sangat pasti Stanley pun merasa bahwa Dewi sudah dibohongi.

Leticia juga terlihat ragu-ragu: “Iya betul bu, bagaimana kalau kamu meneleponnya dan menanyakan keadaannya sekarang?”

Betty Li melirik ke arah Stanley dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Dewi.

Tetapi tidak diangkat sama sekali.

Leticia menaikkan alisnya, hatinya pun semakin khawatir: “Stanley, bagaimana kalau kamu pergi mencarinya?”

Betty Li juga merasa sedikit khawatir dengan Dewi, dia lalu menaikkan alisnya tanpa berbicara seakan-akan menyetujui saran itu.

Stanley menganggukkan kepalanya, lalu langsung meletakkan piringnya dan segera mengenakan jaket.

Baru saja keluar, Stanley pun berpikir sebaiknya di mana mencari Dewi Lin.

Tetapi dia segera teringat, dengan tergesa-gesa dia mengeluarkan ponselnya dan melihat Wechat (Aplikasi untuk komunikasi seperti Whatsapp), dia pun melihat Dewi Lin mengirimkannya banyak pesan.

Salah satu pesannya, terdapat lokasi keberadaan Dewi Lin, dewi mengatakan bahwa dia sudah sampai di sana, di sebuah restoran mewah dengan memakai rok pendek dan membawa mawar merah.

Dan ada beberapa foto situasi di sana.

Stanley pun menggelengkan kepalanya, bocah ini benar-benar sudah dibohongi.

Dia pun segera menuju ke alamat yang dikirimkan oleh Dewi dan berharap semoga tidak terlambat.

......

Dewi Lin memang berada di restoran mewah itu.

Hari ini dia sedikit berias dan membuat daya tariknya semakin tinggi.

Di hadapannya duduklah seorang pemuda yang memakai setelan jas, dengan memakai kacamata berbingkai emas dan terlihat sangat tampan.

“Dewi, tidak kusangka orang aslinya lebih cantik daripada video Steamingnya (Orang yang melakukan siaran langsung).”

Lelaki itu menyipitkan matanya, dan dengan pandangan genit menyapu seluruh tubuh Dewi Lin.

Melihat sikap lelaki itu, Dewi Lin pun tidak terlalu peduli, malah dia menurunkan resleting lehernya sedikit, dan terlihatlah sedikit garis belahan dadanya serta permukaan daging yang kenyal itu.

“Kakak Seannor, kamu juga lebih tampan daripada yang aku pikirkan!”

Dewi Lin menjawab dengan manja dan sedikit malu menundukkan kepalanya.

Sebelumnya dia selalu berpikir bahwa orang kaya pasti adalah orang yang tua, gemuk, dan jelek, jadi dia sudah mempersiapkan dirinya jika bertemu dengan hal yang seperti ini.

Sedangkan pria yang di depannya, walaupun tidak termasuk tampan sekali, tetapi masih lumayan baik dari yang dia pikirkan.

Mata pria itu terus-terusan menatap daging putih di balik kerah Dewi, tubuhnya pun bereaksi dan dengan diam-diam menelan ludah.

Dan kemudian pria itu sedikit tidak ingin mengalihkan pandangannya, dia kembali bersikap seperti tampan dan dingin, dia pun mengeluarkan sebuah cincin berlian di hadapan Dewi Lin.

“Cincin berlian ini aku berikan untukmu sebagai hadiah pertemuan pertama kali kita.”

Dewi Lin terdiam sejenak, wajahnya tampak gembira melihat cincin berlian itu seperti terdapat beberapa karat, dia pun kaget dan menutup mulutnya.

Begitu murah hati sekali, selain kakak Seannor ada siapa lagi?

Perasaan waspada Dewi Lin pun langsung memudar.

“Kakak Seannor, terima kasih sekali.” Dewi pun memakai cincin itu dan menatap jari tangannya seolah sangat menghargainya.

Lelaki itu pun dengan tersenyum menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa, yang penting kamu suka.”

Dengan begitu, batas mereka berdua pun menghilang banyak.

Pria itu seperti sangat mengerti akan Dewi Lin, mulutnya sangat manis dan humoris, sehingga Dewi Lin pun terus-terusan tertawa.

Wajahnya yang memerah yang tampak sangat indah itu pun hampir membuat air liur pria itu keluar.

Dari awal hingga akhir Dewi Lin pun seperti berada di dalam dunia kebahagiaan.

Dia tidak tahu bahwa daritadi pria itu memandang genit ke arahnya, semakin lama mata itu pun semakin jelas.

“Dewi, aku sedikit merasa kelelahan, bagaimana jika kita mencari hotel sebentar untuk beristirahat?” saat itu pria tersebut merasa sudah waktunya dan langsung bertanya pada Dewi Lin.

“Ini......” Dewi Lin tidaklah bodoh, dia mengerti maksud dari pria itu, tetapi dia kembali merasa ragu-ragu.

“Kenapa, kamu tidak bersedia?” pria itu yang melihat Dewi Lin menjadi ragu-ragu, wajahnya pun terlihat tidak gembira.

Hati Dewi Lin sangatlah panik, dengan cepat dia mengelengkan kepalanya dan berkata: “Tidak, bukan maksudku seperti itu.”

Setelah ragu sejenak dan memikirkan kesulitan yang sedang dihadapin keluarganya, Dewi Lin pun dengan malu menganggukkan kepalanya yang berarti dia menyetujuinya.

Melihat hal ini, pria itu pun seperti mendapat hadiah besar: “Baik, kalau begitu sekarang kita pergi.”

Pria itu pun terlihat sedikit tidak sabaran.

Dewi Lin dengan malu berdiri dan memegang lengan pria itu, kemudian mereka keluar dari restoran.

“Dewi!”

Tiba-tiba saja terdengar sebuah suara yang dia kenali.

Dewi pun melihat ke arah suara itu, dan ternyata dia tidak tahu sejak kapan Stanley sudah berada di sana.

“Stanley? Kenapa kamu di sini?” Dewi Lin yang melihat kedatangan Stanley, dia pun bertanya dengan penasaran.

Stanley menghela napasnya, untung saja keburu, lalu dia berkata: “Tentu saja aku datang untuk mencarimu, pulang denganku, kakakmu dan ibumu sedang mengkhawatirkanmu.”

Stanley pun ingin berjalan beberapa langkah lagi dan menarik Dewi.

Pria yang melihat hal itu seketika merasa tidak senang, dengan senyuman dingin bertanya: “Kamu siapa, kamu tidak tahu dia adalah pacarku?”

Stanley pun malas untuk menjawabnya.

Dan saat itu pula Dewi Lin berkata dengan wajah yang seolah tidak senang: “Stanley, untuk apa ikut campur urusanku?”

Stanley juga sebenarnya tidak ingin ikut campur urusannya, kalau bukan karena dia adalah adik Leticia, adik iparnya sendiri, dia pasti sudah malas sekali untuk ikut campur dalam hal ini.

“Kamu jangan dibohongi olehnya, dia sama sekali bukanlah kakak Seannor yang kamu katakan itu, orang ini adalah pembohong, kalau kamu pergi dengannya, kamu pasti akan sangat menyesal nantinya.” Stanley pun menunjuk ke arah pria itu dan menjelaskannya dengan wajah serius.

Dewi Lin terdiam sejenak, lalu dia pun tersenyum dingin: “Berdasar apa kamu katakan dia pembohong, apakah kamu punya bukti? Aku lihat sepertinya kamu sengaja, cepatlah pergi dari sini.”

Stanley pun terdiam dan tidak dapat berkata apapun.

Karena dia memang tidak mempunyai buktinya, bukti satu-satunya yang menguatkan hanyalah dia jujur akan identitasnya.

Tetapi dia tidak akan melakukannya sekarang.

Hal ini pun membuat Stanley sedikit kesusahan.

“Kalau tidak mengeluarkan bukti, kamu cepatlah pergi dari sini.” Dewi Lin terlihat marah kepada Stanley.

Stanley pun menghela napas panjang dan terpikirkan sebuah cara: “Kamu suruh dia untuk perlihatkan kepadamu Wechat kakak Seannor, kalau dia mengeluarkannya, maka aku akan segera pergi!”

Dewi Lin yang melihat Stanley masih juga tidak pergi, dengan cepat berkata kepada pria itu: “Kakak Seannor, perlihatkan kepadanya Wechat kamu, biar dia segera pergi dari sini.”

Pria itu menaikkan alisnya dan tatapannya seolah merasa dia bersalah.

Stanley pun tersenyum dingin kepada pria itu: “Kenapa, tidak berani mengeluarkannya?”

Dewi Lin juga merasakan sedikit keanehan dari pria itu, dengan wajah terkejut melihatnya.

“Huh!”

Baru saja dia mengeluh, raut wajahnya pun kembali normal, dengan marah melepaskan tangan Dewi Lin dan berkata: “Jangan-jangan kamu juga tidak mempercayaiku? Baiklah kalau begitu, lain kali jangan harap aku memberikanmu hadiah lagi.”

Setelah berkata hal itu, tanpa ragu-ragu pria itu pun meninggalkan mereka.

Saat mau pergi, dia pun masih sempat melihat ke arah Stanley dengan tatapan kebencian.

“Stanley, dasar kamu brengsek! Kenapa kamu mau ikut campur? Sekarang kakak Seannor sudah marah dan pergi, apakah kamu bisa mengembalikannya?” Dewi Lin tidak menyangka bahwa pria itu langsung pergi dan sangat emosi.

Sebenarnya Dewi tidak meragukan identitasnya, dia merasa bahwa laki-laki itu pergi karena sangat marah, jadi tentu saja dia menyalahkan semua ini kepada Stanley.

Bagaimana kalau Seannor tidak lagi menonton Streamingku, lain kali dia bisa dapat keuntungan berapa?

Stanley menggelengkan kepalanya, tanpa memberi penjelasan dan membiarkan Dewi Lin marah sepuasnya.

Karena Stanley tahu, mau bagaimana pun dia menjelaskannya, Dewi tidak akan mendengarkannya, yang penting sekarang dia tidak kenapa-kenapa.

“Pergilah, kita pulang, jangan biarkan ibu dan kakakmu khawatir!”

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu