My Enchanting Guy - Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah

Tibalah beberapa hari berikutnya, terdengar kabar di televisi bahwa penjahat-penjahat itu sudah tertangkap.

Tak berapa lama polisi menghubungi Stanley Ning dan berkata: “Tuan Stanley Ning, bisakah Anda ke kantor polisi sekarang?”

Stanley Ning kebetulan sedang santai dan langsung mengiyakannya, kebetulan Dewi Lin tidak ada di sana, jadi dia pergi sendiri saja.

Setelah beberapa saat, Stanley Ning pun tiba di kantor polisi, dan para polisi langsung menyambutnya dengan gembira.

Kepala polisi di sana langsung memberikan salam hangat pada Stanley Ning: “Tuan Stanley pahlawan kami, selamat datang, terima kasih atas bantuan Anda, kalau tidak ada informasi dan saran dari Anda waktu itu kita pasti tidak akan berhasil untuk menangkap penjahat itu.”

Stanley Ning bertanya: “Jadi apakah penjahat itu memberikan informasi lebih lanjutnya lagi?”

Kepala polisi menjawab: “Tidak ada, mereka terus terdiam tanpa menjawab kami. Tapi kami telah menyita alat yang mereka gunakan, misanya laptop, komputer dan juga ponsel mereka, adalagi alat-alat penyadap lainnya.”

Stanley Ning bertanya lagi pada mereka: “Kalau begitu, apakah uang para korban dapat dikembalikan pada mereka?”

Kepala polisi dengan ekspresi sedih menjawab: “Sayang sekali, karena mereka belum mau membuka mulut mereka untuk menjawab pertanyaan kami, maka kita belum tahu kondisinya seperti apa, tapi untuk sekarang, kita telah menemukan bahwa alat-alat ini berasal dari perusahaan Ningchen Intech.”

Stanley Ning sedikit terkejut: “Untuk apa mereka melakukan ini semua, sungguh keji menindas rakyat biasa.”

Kepala polisi juga sangat terharu melihat Stanley Ning yang begitu perhatian pada orang-orang. Dia lalu segera mengeluarkan penghargaan untuk Stanley Ning karena telah membantu kepolisian untuk menuntaskan tugasnya.

Stanley Ning dengan tidak enak hati menolaknya: “Pak, ini sudah kewajibanku sebagai warga negara yang baik pak, kita sesama manusia, dan rakyat negeri ini harus saling tolong menolong pak.”

Kepala polisi itu semakin tergugah dengan perbuatan Stanley Ning itu, apalagi dia juga sangat rendah hati, benar-benar contoh seorang warga yang baik hati. Kepala polisi itu semakin tertarik dengan Stanley Ning, dia sangat suka anak muda yang berbakat dan tidak sombong itu. Akhirnya dia tetap mengeluarkan piagam penghargaan dan langsung diberikannya pada Stanley Ning.

Kebetulan ada wartawan yang sedang lewat di sana, dia melihat kejadian itu, dan memohon izin pada pihak kepolisian dan Stanley Ning untuk dibuat menjadi berita.

Stanley Ning dan kepala polisi itu juga tidak keberatan sama sekali, hal baik tentu saja harus disebarluaskan, dengan begitu semua orang juga akan ikut tergugah, dan bangga dengan apa yang dilakukan oleh pemuda berbakat dan baik hati itu.

Begitulah, akhirnya mereka difoto oleh wartawan itu. Setelah itu wartawan itu berterima kasih dan mohon pamit pada mereka, untuk segera pulang dan menuliskan berita itu.

Stanley Ning pun juga berterima kasih pada kepala polisi karena sudah memberikannya penghargaan dan juga telah menyelesaikan tugas dengan sangat baik.

Stanley Ning juga berkata pada pihak kepolisian bahwa untuk tidak mengendurkan keamanan mereka, karena masih banyak penjahat di luar sana, bisa saja mereka masih berkomplot dengan yang lain, maka itu mereka memilih untuk diam dulu.

Kepala polisi juga merasakan hal yang sama, dan masih terus melakukan pencarian, dan langsung menuju ke Ningchen Intech untuk menanyakan masalah alat dari perusahaan mereka itu.

Stanley Ning juga berkata bahwa ia bersiap kapanpun untuk membantu kepolisian dalam menyelesaikan tugasnya.

Kepala polisi dan polisi di sana semuanya sangat senang dan bangga bisa kenal dengan anak muda pemberani dan berbakat seperti Stanley Ning itu.

Setelah semuanya selesai, Stanley Ning kembali ke kediamannya dan mulai berpikir cara untuk menangkap Sedrix Ning, karena dia tahu, orang itulah dalang di balik semua ini..

Dia terus berpikir dan berpikir, sampai akhirnya dia pun terlelap tidur.

Keesokan harinya setelah dia baru terbangun, banyak orang mencari dia, dan memberikan selamat padanya lewat pesan dan juga telepon. Stanley Ning juga sangat bingung kenapa semua orang memberikan selamat padanya.

Ternyata saat ia menonton berita di televisi, wajahnya terpampang besar di sana, “Ini pasti karena wawancara dari wartawan kemarin itu” pikirnya.

“Yah, tidak buruk juga sih, ini juga lumayan menaikkan pamorku.” Stanley Ning berkata pada dirinya sendiri.

Selain pujian itu, ternyata ada orang yang diam-diam mengutuknya dari belakang, orang itu tak lain dan tak bukan, ia adalah Sedrix Ning, orang yang sangat membenci Stanley Ning.

Di saat melihat berita itu, dia terus mengumpat dan terus memarahi Stanley Ning. Dia sangat kesal karena rencananya berhasil digagalkan.

“Wah gila rencana yang aku susun selama ini berantakan begitu saja gara-gara mereka, padahal aku ingin melakukan percobaan dari satu kota dulu, ternyata mereka malah berani menggagalkannya.”

“Padahal ini adalah rencana yang sangat bagus untuk dapat menaklukkan rakyat di dalam negeri, tidak kusangka, dia selalu saja berbuat sesuatu untuk menggagalkanku. Ini tak bisa kubiarkan lagi.”

Sedrix Ning berencana untuk menjebak orang-orang di dalam negeri untuk kepentingannya sendiri, dia telah membuat rencana untuk memasang alat itu di seluruh kota di dalam negeri dan mengambil banyak keuntungan dari sana. Dia juga tidak menyangka bahwa Stanley Ning dapat menggagalkan rencananya lagi.

Jadi kali ini dia benar-benar berniat membunuh Stanley Ning, dia terus memikirkan berbagai cara untuk membunuhnya.

Sedrix Ning berkata: “Kali ini harus berhasil, aku tidak ingin ada kegagalan sedikit pun!”

Dia memanggil anak buahnya untuk menyiapkan rencana dalam pembunuhan Stanley Ning itu. Dan akhirnya mereka pun melakukan persiapan selama beberapa hari untuk melancarkan aksinya.

Di saat itu, Stanley Ning juga sedang berdiskusi dengan Armada Liu, Dino Chen, Diego Wang dan yang lainnya. Stanley Ning juga mendapatkan telepon yang tak disangka-sangka.

Itu adalah nomor yang tidak dikenalinya, Stanley Ning menjadi ragu apakah dia harus mengangkat telepon itu.

Akhirnya setelah beberapa saat, dia pun mengangkat panggilan tak dikenal itu.

“Halo, dengan siapa ini? Kenapa kamu menelepon ke nomorku?” Stanley Ning bertanya.

“Tuan muda, apakah benar ini tuan muda?” Dari suara telepon sana terdengar suara yang tidak asing lagi, dari suaranya, orang itu benar-benar sangat kegirangan mendengar suara Stanley Ning.

Stanley Ning tentu saja kaget, dan juga merasakan kegembiraan tak tertandingi. Itu adalah suara yang sudah lama tak didengarnya lagi: “Apakah ini kepala pengurus rumah?”

Suara dari sana menjawab: “Tuan muda, aku terharu sekali bahwa Anda masih mengingat suaraku dan juga diriku. Mohon maaf sekali tuan muda bahwa aku tidak bisa membantu Anda beberapa saat yang lalu, aku terus dikurung dan tak diberikan akses apapun, penjagaannya juga sangat ketat, jadi aku tak bisa berbuat apa-apa.”

Stanley Ning juga sangat terharu dapat mendengar suara dari kepala pengurus rumah yang dulu sering membantunya itu: “Tidak apa-apa, aku sangat senang mendengar suaramu, aku juga senang sekali kamu dapat selamat di sana, ngomong-ngomong, kenapa kamu memanggilku? Apakah ada hal yang gawat?”

Kepala pengurus rumah itu menjawab: “Tuan muda..........”

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu