My Enchanting Guy - Bab 154 Pengawal Datang

Wakil kepala sekolah tidak mungkin membiarkan Dewi Lin memanggil polisi. Ketika polisi datang, sidik jari diambil untuk membuktikan bahwa dia yang melakukannya, habislah dia.

Kekuatannya yang kuat tidak dapat melawan hukum, dan dia tidak ingin dibawa pergi oleh polisi.

Melakukan pelecehan seksual sekecil apa pun, dampaknya terhadap Wakil kepala sekolah juga besar.

Dan dia tidak bisa kehilangan posisinya sebagai wakil kepala sekolah begitu saja, bagaimanapun tidak banyak wanita yang merelakan tubuh sendiri untuk pekerjaan.

Dulu dia hanya akan mencoba, jika pihak lain tidak setuju, itu tidak masalah, dia tidak akan memaksa.

Hari ini, dia benar-benar melihat Dewi Lin terlalu cantik dan tidak bisa menahannya.

Hari ini, dia dipukuli oleh Stanley Ning, dia sangat marah, jadi dia ingin memberi kedua orang ini pelajaran!

"Kenapa kalian masih diam? Cepat tangkap mereka dan kurung mereka di rumah hitam!"

Teriak wakil kepala sekolah.

Penjaga keamanan mengerti.

Sekolah ini memiliki rumah hitam kecil yang didirikan khusus oleh Wakil kepala sekolah, yang umumnya tidak terlalu digunakan.

Hanya hal-hal yang sangat serius, Wakil kepala sekolah akan meminta mereka untuk membawa orang ke sana. Ada dua lantai di dalam, dan penjaga keamanan hanya bertanggung jawab untuk memasukkan orang ke dalam, mereka tidak bisa masuk, mereka tidak tahu apa yang ada di dalam sana.

Hanya tahu semua orang yang dikirim akan mengalami depresi mental ketika mereka keluar lagi, dan mereka tidak berani lagi membantah perkataan Wakil kepala sekolah ini.

Ternyata kedua orang ini mau dibawa ke rumah hitam kecil itu?

Penjaga keamanan segera meningkatkan tegangan pada tongkat listrik dan mengarahkan ke arah Stanley Ning.

Ada empat dari mereka di tim keamanan, yang kebetulan memblokir pintu. Mustahil untuk menerobos. Stanley Ning melihatnya dan hanya bisa menjaga Dewi Lin.

"Jangan sembarangan! Kalau tidak, kalian akan menyesal."

Stanley Ning berkata.

Jelas, beberapa penjaga keamanan sering mengurus hal-hal seperti ini untuk Wakil kepala sekolah, dan berkata sambil tersenyum: "Hehe, itu bergantung pada kalian, jika kalian menuruti kami, kalian tidak akan terkena sengatan listrik dari tongkat kami ini."

"Bocah, kamu berlutut sekarang, dan sujud 100 kali di depanku, dan aku akan melupakan masalah hari ini, bagaimana?"

Wakil kepala sekolah mengira dia bisa mengendalikan situasi dan duduk di kursi, sambil menyeringai berbicara kepada Stanley Ning.

"Pergi!" Jawab Stanley Ning hanya dengan satu kata.

"Sialan, masih berani membentakku? Baiklah, habislah kamu, cepat sengat dia, dan bawa dia ke rumah hitam!"

Wajah wakil kepala sekolah menunjukkan senyum mesum.

Petugas keamanan menghela napas dan berkata kepada Stanley Ning: "Anak muda zaman sekarang memang keterlaluan, tidak tahu diri."

"Sebaiknya kamu menjauh dari gadis kecil itu, tegangan lisrik dari tongkat ini tidak biasa." Penjaga keamanan melangkah maju.

Stanley Ning mundur, dan Dewi Lin mundur ke dinding, tidak ada jalan lagi.

Petugas keamanan tersenyum dan menyodokkan tongkat listrik ke depan.

Dewi Lin berteriak dengan ngeri: "Kakak ipar, bagaimana ini?"

Stanley Ning mengertakkan gigi: "Tidak apa-apa, jangan takut, ada aku!"

"Sudah seperti ini, untuk apa masih berpura-pura seperti itu?"

Penjaga keamanan tertawa,

Ketika tongkat listrik di tangannya hendak menyentuh tubuh Stanley Ning, tiba-tiba terdengar suara keras dan pintu kantor ditendang terbuka lagi.

Yang berdiri di luar pintu adalah dua gadis muda, dua gadis yang diam-diam melindungi Stanley Ning, Siti dan Santi.

"Siapa kalian?"

Tanya penjaga keamanan itu.

Wajah kedua wanita itu dingin, tanpa sepatah kata pun, mereka melangkah maju, langsung merebut tongkat listrik di tangan petugas keamanan itu dan langsung menyengat tubuhnya.

Gerakan mereka sangat cepat sehingga dua penjaga keamanan lainnya tercengang.

Setelah itu mereka langsung bergerak dengan cepat lagi dan menyengat kedua penjaga keamanan lainnya.

Setelah melakukan ini, kedua wanita berkata kepada Stanley Ning: "Maaf, Tuan ... Tuan Ning, di sini ada banyak lantai, dan butuh sedikit waktu untuk memeriksa satu per satu."

Setelah melihat Dewi Lin, kedua wanita ingat permintaan Stanley Ning, dan langsung mengubah panggilannya menjadi Tuan Ning.

"Tidak apa-apa, kerja kalian sudah bagus." Stanley Ning menarik napas lega, dan itu benar-benar bagus. Untungnya, kedua gadis itu kuat, jika tidak, mereka benar-benar ditindas oleh beberapa penjaga keamanan hari ini.

“Tuan, Ning?” Dewi Lin menatap kedua wanita di depan matanya, dan kemudian memandang kakak iparnya, menghapus air mata dari wajahnya, suaranya bergetar dan bertanya: “Kakak ipar ... siapa mereka?”

"Mereka ... adalah pengawal yang aku sewa." Stanley Ning menjelaskan dengan santai.

"Pengawal? Kamu bisa menyewa pengawal? Apa ini pengawal yang diatur oleh temanmu yang bermarga Long itu?"

Stanley Ning sedang memikirkan alasannya. Tanpa diduga, Dewi Lin memberinya satu alasan: "Ya, ya, benar, semuanya diatur olehnya."

Stanley Ning berpaling ke kedua wanita itu dan berkata, "Sampaikan terima kasihku padanya nanti, kalau bukan karena kalian, kami akan celaka hari ini."

Kedua wanita itu tahu bahwa Stanley Ning sedang berakting, dan menanggapinya tanpa ekspresi: "Oke, kami akan menyampaikannya."

Sebenarnya, mereka bahkan tidak tahu siapa yang dikatakan Stanley Ning.

Namun, Dewi Lin tertipu oleh Stanley Ning dan kedua wanita ini.

"Tuan, Ning, apakah orang-orang ini mau dibereskan? Kami bisa melakukannya dengan bersih."

Santi Mo terlihat sangat manis, tetapi kata-katanya agak menakutkan.

Melakukannya dengan bersih berarti tentu saja membunuhnya.

Stanley Ning menggelengkan kepalanya dengan cepat. Meskipun bajingan itu menjijikkan, dia tidak ingin orang-orang di sekitarnya terlibat dalam kejahatan. Dia berkata: "Tidak perlu, biar aku saja, kalian bantu aku beri tahu pada petinggi sekolah ini, suruh mereka datang ke sini."

Stanley Ning menoleh ke Wakil kepala sekolah: "Apa yang kamu lakukan hari ini, jangan harap kamu bisa menyembunyikannya!"

Wakil kepala sekolah sangat takut saat mendengar perkataan Santi Mo, tetapi ketika Stanley Ning menolak, dia merasa lega.

Sekarang Stanley Ning telah mengatakan dia mau memanggil petinggi sekolah, dia merasa lebih tenang: "Panggil, panggil saja! Bisa ! Aku adalah pemegang saham sekolah, mereka pasti akan berbicara untukku, saat mereka datang, mereka akan membawa penjaga kemanan lebih banyak lagi!"

Wakil kepala sekolah itu mengancam: "Aku pikir kamu lebih baik menyerahkan wanita ini padaku..."

"Piaakk!" Stanley Ning langsung menamparnya.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu