My Enchanting Guy - Bab 357 Jebakan

Diego Wang tahu jelas sifat Stanley Ning. Dia tidak akan mengganggu orang, kalau dia tak diganggu. Tapi kalau dia telah diganggu, tentu saja dia tak akan sungkan lagi. Kali ini Sedrix Ning menyewa pembunuh untuk membunuhnya, tentu saja telah melewati batas toleransi Stanley Ning, dan membuatnya marah besar.

Stanley Ning ingin membalas perbuatan Sedrix Ning, dan Diego Wang tentu saja hanya bisa mendengarkannya.

Setelah bertemu dengan Stanley Ning, Diego Wang kembali ke rumah keluarga Wang, dan hal yang pertama dia lakukan adalah mencari keberadaan Sedrix Ning.

Awalnya dia mengira bahwa Sedrix Ning yang menyewa seorang pembunuh untuk membunuh Stanley Ning itu, seharusnya dendamnya sangat besar, jadi dia akan tinggal di Kota Shen.

Yang tak disangkanya adalah, anak buahnya melaporkan bahwa Sedrix Ning hanya berada di Kota Shen selama 2 hari, dan setelah itu langsung pulang lagi untuk mengurusi masalah kantor.

Masalah ini jadi semakin sulit.

Sedrix Ning yang sekarang adalah tuan rumah dari keluarga Ning. Walaupun Diego Wang tak menyukai orang itu, tapi identitas Sedrix Ning terpampang jelas di sana. Ditambah lagi Stanley Ning pernah berkata bahwa masalah ini tak boleh sampai terkena imbas pada keluarga Ning. Hal ini membuat Diego Wang pusing. Kalau Sedrix Ning berada di Kota Shen lebih mudah diurus, sekarang dia sudah kembali, Diego Wang juga tak tahu harus bagaimana.

Diego Wang cukup pusing saat itu. Setelah berpikir dan berpikir lagi, dia menelepon Stanley Ning untuk melaporkan masalah ini.

“Sedrix Ning tak ada di Kota Shen? Dia kapan pergi?”

“Aku sudah menyuruh orang untuk memeriksa, mereka bilang kemarin pagi-pagi sekali.”

Waktu ini benar-benar di saat Stanley Ning diserang oleh pembunuh itu.

“Kelihatannya orang itu cukup sombong, dia mengira hanya seorang pembunuh saja bisa menghabisiku, sayangnya.......”

Stanley Ning langsung tertawa.

Kemampuan keluarga Ning ada di sana, dan Sedrix Ning hanyalah sampah pengganggu. Keduanya sudah memiliki dendam kesumat. Pasti akan saling membunuh dan hanya akan tersisa 1 orang saja nantinya.

Namun kondisi sekarang ini belum baik, dan Sedrix Ning juga tak ada di Kota Shen, kalau begitu harus menggunakan cara lain.

Stanley Ning berpikir dan berkata: “Beberapa hari yang lalu Sedrix Ning mencari beberapa orang untuk melawanku, ada 3 orang, 2 orang sudah kupukuli sampai cacat, seharusnya ada di rumah sakit. Dan ada 1 lagi yang bernama Mario Ning. Dia adalah orang kepercayaan Sedrix Ning, kamu coba periksa, aku serahkan padamu.”

“Tenang saja, aku pasti akan mengurusnya.”

Diego Wang setelah mendengar kondisi ini langsung menjawabnya.

Saat ini di sebuah rumah sakit VIP di Kota Shen, Razor dan Tigor sedang dirawat. Kedua orang ini dipukuli habis-habisan oleh Stanley Ning. Badannya terluka, walaupun tidak cacat, juga sudah pasti setengah cacat.

Kaki Tigor juga sudah habis, dan baru saja melakukan operasi pemotongan. Dia kesakitan sampai terus berguling-guling di atas ranjang. Dan juga sambil memarahi Stanley Ning.

Razor yang di samping juga parah, seluruh badannya juga hampir cacat semua. Untungnya teknik dokter itu bagus, jadi bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi saat ini dia juga tak bisa bergerak.

Mario Ning pun datang, dan mata kedua orang itu menjadi bersinar, dan langsung bertanya: “Bagaimana? Apakah berhasil?”

“Berhasil? Berhasil apanya! Sialan!”

Mario Ning terus melempar ponselnya ke lantai, dan wajahnya penuh kemarahan dan kekesalan.

Tangannya juga sedang digips, itu didapatnya karena kemarahan Sedrix Ning dan langsung menendangnya. Dan wajahnya juga ada bekas tamparan.

Mario Ning yang seorang anjing setia terhadap Sedrix Ning itu selalu bisa melihat perasaan Sedrix Ning. Biasanya Sedrix Ning tak pernah memukulinya, ceramahan darinya juga sedikit. Tak disangka kali ini saat dia dan kedua orang itu gagal, malah langsung dipukuli oleh Sedrix Ning.

Sedrix Ning walaupun tak memukuli mereka sekuat Stanley Ning, tapi dia juga sudah tak menganggap orang kepercayaannya sendiri. Mario Ning juga kesal, tapi dia tak berani banyak bicara, hanya bisa menahan saja. Untungnya Sedrix Ning memberinya kesempatan lagi, jadi dia menyewa pembunuh untuk menghabisi Stanley Ning.

Mario Ning saat mengikuti Sedrix Ning sudah membunuh beberapa orang. Hal penyewaan pembunuh ini, tak sedikit dia lakukan, jadi dia langsung mencari pembunuh untuk menghabisi Stanley Ning.

Pembunuh itu benar-benar profesional, pengalaman membunuhnya juga sangat banyak. Mario Ning juga sudah sering bekerja sama dengannya. Sesuai peraturan biasa, Mario Ning yang akan mensupply senjata padanya, lalu menunggu kabar baiknya.

Dia mengira masalah ini bisa selesai dan akan mendapatkan kabar kematian Stanley Ning secara langsung. Tapi tak disangka telepon yang membangunkannya di tengah malam itu, ternyata malah telepon kegagalan.

Tak hanya begitu saja, masalah ini masih terekspos ke media, dan menjadi sangat besar.

Benar-benar membuatnya sangat marah.

Mario Ning kesal sampai ingin meledak. Jadi dia langsung memarahi mereka:

“Kalian berdua memang sampah, saat datang ke tempatku, kalian hanya bisa membual saja, dan berkata bahwa Stanley Ning itu hanya sampah. Saat kalian melawannya, aku pun jadi percaya, bagus sekali. Dan akhirnya kalian itu malah dibuat cacatnya olehnya, sialan, bagaimana ada sampah seperti kalian......”

Razor dan Tigor tak berani menjawabnya, dan dalam hati berkata: “Kalau sampah itu seharusnya kamu, kita masih bertarung melawannya, dan kamu malah memohon ampun pada Stanley Ning, sampah!”

Mario Ning tak tahu kedua orang ini memarahinya di belakangnya. Setelah dia melampiaskan emosinya, dia langsung pergi.

Di tubuhnya masih terluka, jadi dia tinggal di kamar pasien di sebelah. Mario Ning dengan wajah berat berjalan masuk ke kamar, dan pas sekali dia melihat seorang perawat keluar dari dalam.

Perawat itu cantik sekali, badannya juga montok. Apalagi dia memakai baju perawat itu, semakin menggoda.

Setelah melihat Mario Ning, perawat itu tertawa dan berkata: “Tuan Ning, ranjangmu sudah diganti spreynya.”

Mario Ning tergoda oleh senyuman itu, dan pandangan matanya terus tertuju ke arah wanita itu.

“Baik, baik........”

Wanita itu menjadi malu dilihati terus, dan tertawa dengan tersipu. Lalu dia pun pergi.

Sialan, tak disangka rumah sakit ini masih ada yang seperti ini, rumah sakit ini seharusnya masih bisa ditinggali beberapa hari.

Mario Ning berpikir dengan nafsu, air liurnya saja sudah hampir mengalir keluar. Pikirannya hanya terfokus pada ini, dan tak ada pikiran untuk berbuat hal lain lagi.

Dan perawat cantik itu setelah meninggalkan tempat itu, wajah tersenyumnya menghilang, dan berjalan terus sampai akhir lorong. Dia mengambil ponsel dan menelepon seseorang.

“Urusannya sudah diurus, sudah boleh bergerak.”

Setelah itu, dia menyimpan ponselnya dan melepas baju perawat, dan pergi keluar rumah sakit.

Orang di pintu utama rumah sakit setelah mendapat kabar itu. Tak selang beberapa waktu, langsung ada beberapa wartawan yang berjalan masuk ke kamar pasien.

Ada petugas rumah sakit melihat hal ini dan berkata: “Ini adalah rumah sakit, kalian ingin berbuat apa?”

Ada dokter yang mendapat kabar dan berkata: “Apakah kamu tidak tahu, mereka adalah wartawan, mereka sudah memberitahu bahwa akan mewawancara orang yang terluka di arena itu, tak usah ditahan.......”

Petugas di rumah sakit juga tahu urusan di arena itu, alasan terbesarnya adalah rumah sakit ini adalah rumah sakit terdekat dari kantor Stanley Ning itu. Jadi yang terluka di arena itu, langsung dibawa ke rumah sakit ini.

Petugas rumah sakit penasaran juga dan ikut di belakang wartawan itu.

Di saat ini, di dalam gerombolan orang itu ada lelaki muda yang mengenakan jas hitam. Orang ini walaupun di depan dadanya ada kartu wartawan, tapi dia adalah orang dari Diego Wang, Dono.

Dono di gerombolan orang itu langsung mengikuti para wartawan, dan setelah mewawancarai banyak orang, dan setelah itu langsung pergi ke kamar Mario Ning.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu