My Enchanting Guy - Bab 208 Menggantikan

Stanley Ning meninju Andre Lin di wajah kiri.

Nyonya besar Lin adalah kidal, dan tamparan itu menghantam wajah kanan Andre Lin.

Meskipun kekuatan Nyonya besar Lin tidak kuat, Andre Lin telah dipegang oleh neneknya sejak kecil, dan belum pernah ditampar sama sekali.

"Nenek! Apa yang kamu lakukan? Stanley Ning memukulku! Dia yang memukulku, kamu seharusnya memukulnya ..."

Andre Lin bertanya dengan ragu.

Adapun kalimat Nyonya besar Lin "Ambilkan hukum keluarga", ia hanya mengabaikannya. Hukum keluarga Lin adalah sesuatu yang Kakek Lin gunakan ketika mendidik anak-anak. Mereka belum menggunakannya sejak dia lahir.

Tapi orangtua Andre Lin tahu keberadaan "Hukum keluarga" ini.

Kedua orangtua dengan cepat menarik Andre Lin: "Andre Lin, cepat akui kesalahanmu dengan nenek, dan minta maaf kepada sepupumu!"

"Kenapa meminta maaf? Pria itu memukulku, dan aku masih harus meminta maaf padanya? Apa maksudnya?"

Andre Lin belum memahami keseriusan masalah ini.

Nyonya besar Lin tampak muram, dengan tatapan kecewa di matanya.

Andre Lin tidak mengerti mengapa orangtuanya memintanya untuk meminta maaf sampai hukum keluarga datang.

Hukum keluarga Lin adalah tongkat besi! Tongkat besi yang setebal lengan anak kecil.

Nyonya besar Lin berkata kepada ayah Andre Lin: "Aku semakin tua ... dan tidak bisa mengangkat tongkat besi ini. Kamu masih muda dan kuat, jadi kamu saja yang memukulnya."

"Hukum keluarga Lin tidak bisa diabaikan, Andre Lin melanggar aturan ini, pukul dia ... lima kali."

"Oke, biar aku saja, Bu."

Ayah Andre Lin menjawab.

Baru saja akan maju untuk mengambil tongkat besii, ayah Leticia Lin berkata, "Ehh, kamu ayahnya, pasti akan menyakitkan untuk melakukannya sendiri, biarkan aku saja."

Nyonya besar Lin menyuruh ayah Andre Lin untuk menegakkan hukum keluarga, yang tentu saja membela Andre Lin.

Tapi ayah Leticia Lin benar-benar marah hari ini, siapa yang bisa membiarkan putri sendiri dihina?

Jadi dia sudah tidak bisa tahan lagi, dan ingin menghajar Andre Lin sendirian.

Tapi, ayah Andre Lin sangat licik, bagaimana mungkin dia membiarkan saudaranya ini menggantikannya?

Dia mengangkat tangannya, menghentikan saudaranya, dan berpura-pura mengatakan kepadanya dengan cara yang menyakitkan: "Kakak, aku tidak mendidik anakku dengan baik, hukum keluarga ini, sudah seharusnya dilakukan olehku, anak yang tidak tahu rasa hormat seperti ini, kalau aku tidak memberinya pelajaran hari ini, aku benar-benar akan kehilangan kehormatanku."

"Sudahlah, bukannya kamu takut ayahku akan melukai putramu?"

Dewi Lin tidak bisa melihat sandiwara pamannya ini dan langsung membongkar niatnya.

Pada saat ini, ayah Andre Lin mulai tidak tenang. Bagaimana dia bisa mengatakan ini?

Namun kinerjanya masih jauh dari selesai. Dia memelototi Dewi Lin dan berkata, "Aku, sebagai ayahnya, mungkin memang berpikir seperti itu, tapi dia juga keponakan ayahmu, apa Ayahmu rela melakukannya? Bagaimanapun, bukankah semuanya sama? Tetapi karena kalian semua sudah angkat bicara, maka terserah kalian, kalau begitu, biar kakak saja yang melakukannya."

Ayah Andre Lin memberikan hukum keluarga.

Hanya saja meskipun dia menyerahkan tongkat besi, Ayah Leticia Lin hanya bisa berbelas kasih sedikit, dan tidak bisa benar-benar memukulnya dengan sangat kuat.

Sambil memarahinya rubah licik di dalam hatinya, Ayah Leticia Lin langsung mengambil tongkat besi.

Baru saja hendak mengangkat tangannya, Stanley Ning berbicara.

"Ayah, biar aku saja, aku orang luar. Paling adil memimpin hal semacam ini. Jika kamu memukulnya dengan lemah, hukum keluarga Lin akan menjadi biasa saja, kan? Kakek akan marah jika dia sedang melihat ini di surga sana."

Stanley Ning selesai berbicara, tanpa menunggu reaksi semua orang, dia mengambil tongkat besi dan berjalan cepat di belakang Andre Lin.Dia menendang Andre Lin ke tanah dengan satu kaki, mengangkat tangannya kanannya dengan tinggi, dan memukul pantat Andre Lin dengan tongkat.

"Baangg!"

Tongkat memukul pantatnya, suara pukulan langsung memecah kesunyian di tempat itu.

Setelah memukul satu kali, Stanley Ning berhenti, dan dilanjutkan dengan pukulan berikutnya.

"Baanng!"

"Baanng!"

Stanley Ning tidak merasa tertekan tentang Andre Lin sama sekali, dia memukul setiap pukulan dengan sekuat tenaga.

Setelah dipukul 5 kali, celana Andre Lin robek, dan pantatnya terlihat dari robekan itu, merah dan bengkak, yang sangat menyedihkan.

Setelah selesai, Stanley Ning menepuk tangan dan mengembalikan hukum keluarga kepada pengurus rumah di sebelah Nyonya besar Lin.

"Nenek, tugas darimu sudah selesai, aku harap ini tidak mengecewakanmu, hukum keluarga sudah selesai."

"Kamu ... Kamu ..."

Stanley Ning memukul dengan sangat cepat, dan Nyonya besar Lin tidak punya waktu untuk berbicara. Sampai sekarang, dia gemetar dan menunjuk ke arah Stanley Ning, dan matanya membelalak besar hingga matanya hampir mau keluar.

"Meskipun aku orang luar, aku juga menantu keluarga Lin. Inilah yang harus aku lakukan. Jangan berterima kasih padaku."

Stanley Ning kembali ke Leticia Lin.

Wanita tua hanya bisa mengatakan "kamu", dan tidak bisa melanjutkan perkataannya, dia sudah selesai memukulnya, sudah terlambat untuk berkata lagi.

"Cepat! Cepat bawa Andre ke rumah sakit ..."

Nyonya besar Lin berkata dengan cemas.

Pengurus rumah melakukannya, dan orangtua Andre Lin juga berjalan bersama mereka.

Nyonya besar Lin memandang Leticia Lin dan Stanley Ning berkata dengan marah, "Selalu mengatakan aku pilih kasih dengan Andre Lin. Sekarang apa lagi yang mau kalian katakan? Leticia Lin, dengarkan baik-baik, hari ini, anggap aku sudah membelamu, tetapi jika kontrak tidak ditandatangani, properti kalian masih akan diambil kembali! Heh!"

Tongkat wanita tua itu menyentak tanah dengan keras, dan ketika dia hendak berbalik, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan kembali ke Stanley Ning dan berkata, "Kamu! Kamu tidak usah datang di hari pertemuan itu! Kamu orang yang kasar, tidak bisa melakukan apa-apa, dan hanya sampah, kamu tidak boleh pergi, agar tidak mempermalukan keluarga Lin kami! "

Setelah selesai berbicara, Nyonya besar Lin pergi dengan kesal, dan keluarga Leticia Lin sudah cukup lama di sini, dan tidak ingin lebih lama lagi, jadi mereka langsung pulang ke rumah.

Keluar dari pintu rumah itu, sampai di halaman, Leticia Lin dan Stanley Ning berjalan berdampingan.

Memikirkan Stanley Ning memukul orang itu demi dirinya, hati Leticia Lin terasa hangat.

Tiba-tiba dia berdiri diam dan berkata, "Stanley Ning!"

"Eh, ada apa? Istriku."

Stanley Ning cepat berbalik dan bertanya pada Leticia Lin.

"Yang tadi itu ... Terima kasih," Leticia Lin menunduk malu dan berkata dengan lembut.

Stanley Ning tersenyum ringan dan menggelengkan kepalanya, "Di antara kita, untuk apa berterima kasih? Aku sudah seharusnya melindungimu dan membelamu, siapa suruh aku ini suamimu?"

Leticia Lin mendengarkan ini dan tiba-tiba merasa senang.

Dia mendongak, ingin melihat suaminya Stanley Ning, yang sudah bertahun-tahun tidak dia lihat dengan seksama.

Melihat dari dekat, ternyata dia terlihat sangat tampan. Leticia Lin memikirkan hal ini, dan tidak bisa menahan tawa. Kakek paling menyukai dia, bagaimana dia bisa menemukan monster jelek untuk menjadi suaminya?

Stanley Ning juga memandang Leticia Lin dengan seksama, kedua mata bertemu, dan atmosfer perlahan menjadi lembut.

Kepala kedua orang itu seperti magnet dengan kutub yang berbeda. Tanpa disadari, mereka perlahan-lahan semakin mendekat ...

"Aduuhh, kalian berdua, jika kalian ingin berciuman, cepatlah! Aku sudah tidak sabar lagi!"

Suara Dewi Lin tiba-tiba terdengar di telinga mereka.

Leticia Lin tersadar, dan mundur selangkah, menundukkan kepalanya, dan jantungnya berdebar kencang.

"Kakak, ada apa denganmu? Malu? Cepatlah, kakak ipar masih menunggu!"

"Sialan! Dasar menyebalkan."