My Enchanting Guy - Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!

Ada dua truk yang terus-terusan membuntuti mobil mereka dari belakang. Kelihatannya mengancam dan berjalan dengan jarak yang sangat rapat.

Dan juga, meskipun kedua truk itu telah melewati batas kecepatan, tetapi mereka sama sekali tidak terlihat akan mengurangi kecepatan.

“Hati-hati terhadap dua truk di belakang!” Stanley Ning memperhatikan kedua truk yang semakin mendekat itu dengan seksama sambil memperingati Ferry Zhang yang sedang menyetir.

Namun, Ferry Zhang tidak menganggap peringatannya, malah mendenguskan hidungnya: “Itu kan hanya dua truk besar. Apa yang perlu ditakutkan? Kamu kira aku penyetir pemula?”

“Iya, kan di jalan raya berpapasan dengan truk adalah hal yang biasa terjadi. Lihatlah betapa tegannya dirimu. Nyalimu kecil sekali seperti tikus.” ejek Koby Zhang dengan ironisnya.

Apalagi Betty Li, sudah tidak perlu dijelaskan. Dia juga tidak akan menganggap peringatan Stanley Ning.

Stanley Ning tidak memperdulikan reaksi mereka. Dia mengerutkan dahi dan ekspresinya makin bertambah kaku.

Karena kedua truk besar itu sudah berhasil menyusul mereka dengan kecepatan penuh dan mengapit erat mobil mereka di tengah-tengah dari sisi kanan dan kiri.

Jarak mereka pun semakin lama semakin dekat.

Kedua truk itu seolah ingin langsung menjepit mobil mereka sampai gepeng.

“Cepat injak rem! Berhenti!” Stanley Ning agak gugup dan bergumam kepada Ferry Zhang.

Kalau membiarkan kedua truk ini menjepit mereka, tidak bisa dibayangkan akibatnya. Mereka hanya punya satu kemungkinan. Yaitu terjepit hidup-hidup.

“Aku…” Ferry Zhang saat itu juga sudah merasa ada yang salah. Ditambah dengan suara Stanley Ning, dia jadi gugup. Tidak tahu harus berbuat apa.

“Brummm!” bersamaan dengan bunyi deru mesin truk yang diinjak gasnya, jarak antara mobil mereka dengan kedua truk sudah berada dalam jangkauan.

Hanya butuh mengubah arah saja, mobil mereka akan gepeng seperti kaleng kerupuk.

“Minggir!” dalam keadaan genting seperti ini, Stanley Ning tidak peduli lagi. Dia menarik Ferry Zhang, kemudian kedua tangannya memegang erat setir mobil.

Dalam waktu bersamaan, kakinya menginjak rem sampai habis.

Ckiiitttt!!!

Mobil itu menggelincir hebat. Roda-rodanya meninggalkan garis-garis bekas roda yang dalam di permukaan jalan sampai akhirnya menabrak pembatas jalan dari batu baru bisa berhenti.

Benturan yang hebat itu menyebabkan mereka berlima nyaris terpental keluar mobil.

Tetapi kini mereka sudah terhindar dari bahaya. Begitu melihat mobil mereka berhenti, kedua truk besar itu berangsur pergi.

“Bahaya sekali!” Stanley Ning memandangi truk besar yang menjauh itu, dia menghela napas lega.

Tapi pada saat itu, Betty Li, Leticia Lin dan Koby Zhang ketakutan.

Mereka semua turun dari mobi.

“Ferry Zhang, apa yang terjadi padamu?” setelah turun dari mobil Leticia Lin bertanya pada Ferry Zhang dengan suara rendah.

Ferry Zhang juga sedang ketakutan. Wajahnya pucat. Tubuhnya masih gemetaran tak terkendali.

“Bu… bukan salahku. Stanley Ning yang melakukannya.” Ferry Zhang menunjuk Stanley Ning, siap-siap untuk melempar tanggung jawabnya.

“Aku tadi juga lihat. Jelas bukan salah Ferry Zhang. Stanley Ning yang tiba-tiba merebut setirnya.” Koby Zhang cepat-cepat membuka mulut, membela Ferry Zhang.

Mendengar kata-kata itu, Leticia Lin menengokkan kepala ke arah Stanley Ning.

Dia sempat memperhatikan bahwa kedua truk besar tadi tidak berjalan dengan normal. Kalau begitu… tadi Stanley Ning merebut setir karena ingin menghindari dua truk tadi?

Betty Li yang kesakitan, langsung berteriak marah: “Mati saja mahluk tak berguna ini, dasar pendosa. Kalau kamu mau mati jangan ajak-ajak kita….”

Dimarahi seperti itu, hati Stanley Ning tidak senang.

Jelas-jelas dirinya sudah menolong mereka, kenapa seolah jadi mencelakakan mereka?

Kalau bukan karena tadi dia bereaksi cepat, sekarang mereka smua sudah menjadi setumpuk daging giling!

“Sudahlah, Bu. Stanley Ning bukannya sengaja. Sekarang aku telpon orang untuk membereskan ini semua!” Leticia Lin membantu Stanley Ning bicara.

Setelah berkata demikian, Leticia Lin menyingkir dan mulai menelepon.

Betty Li masih menggertakkan gigi menahan sakit. Melihat Stanley Ning masih berdiri di sana, dia menyembur: “Kamu masih berdiri di sana untuk apa? Memangnya kita mau berjalan kaki mencari makan? Bukannya cepat-cepat kamu mencari apa ada mobil lain.”

Stanley Ning malas meladeninya. Dia membalikkan badan dan pergi. Lalu mulai mencari-cari apakah ada taksi yang lewat.

Sementara itu, Stanley Ning tenggelam dalam pikirannya.

Gerak-gerik kedua truk tadi pasti bukan hanya karena kebetulan belaka. Pasti mereka sengaja. Kalau bukan kecelakaan belaka, maka ini adalah suatu rencana pembunuhan.

Tetapi sampai mati? Siapa yang mau dibuat mati?

Dirinya kah? Atau Leticia Lin?

Dan siapa pelaku di balik semua ini? Sean Yang kah? Atau Andre Lin?

Selang agak lama, Stanley Ning masih belum terpikir juga lalu mengabaikannya. Dia tidak berpikir terlalu banyak lagi. Siapapun orang itu, dan siapa pun targetnya, baik dirinya sendiri atau Leticia Lin, untuk selanjutnya dia tidak boleh lengah.

Stanley Ning segera mengambil ponselnya.

Dia mengetikkan sebaris pesan dan mengirimkannya kepada si kedua saudari kembar yang melindunginya diam-diam. Dia menginstruksikan mereka, bagaimanapun caranya harus memeriksa siapa pelaku pembunuhan ini!

Setengah jam kemudian, Stanley Ning berhasil memberhentikan dua taksi. Dia sendiri duduk di satu taksi untuk mencari restoran. Rombongan Betty Li dan yang lainnya mengikutinya dari belakang.

“Bu, di daerah ini hanya ada satu restoran yang agak besar. Siang ini kita makan dulu apa adanya.” Stanley Ning berkata kepada Betty Li di depan pintu suatu restoran yang dekorasinya tidak begitu mewah.

Betty Li memutar bola matanya sambil melihat Stanley Ning. Dia belum bisa menyudahkan kejadian tadi: “Kamu kira aku itu kamu? Tempat tidak berkelas seperti ini, mana layak untukku?”

“Lagipula apa kamu tidak lihat kalau aku sedang menjamu tamu? Apa kamu sengaja membiarkan mukaku ini harus kutaruh di mana?”

Betty Li terus-terusan mengomel dengan nada dingin terhadap Stanley Ning.

“Bu, kali ini mohon pengertianmu. Barusan aku sudah melihat-lihat, di sekitar sini restorannya sedikit. Hanya restoran ini yang tampaknya paling baik.” Leticia Lin membujuk Betty Li.

Mendengan Leticia Lin angkat bicara, baru Betty Li mengalah.

Akhirnya dia hanya bisa menurut dan sementara waktu memilih untuk masuk ke dalam restoran itu.

Tetapi begitu rombongan ini masuk ke dalam restoran itu, tiba-tiba mata mereka tercerahkan.

Tidak ada yang mengira bahwa restoran yang dari luar tampak tidak menarik ini dalamnya didekorasi dengan sangat berkelas dan mewah.

Bahkan tidak keterlaluan kalau dibilang megah memukau.

“Selamat datang di tempat kami!” seorang pelayan muda dengan pembawaan yang luar biasa tersenyum, menghampiri dan menyapa mereka.

“Tolong bukakan ruang privat untuk kami.” Betty Li berteriak kasar kepada pelayan itu.

Pelayan itu tersenyim dan bergeleng: “Maaf, ruangan privat restoran kami tidak dibuka untuk umum. Ruangan itu hanya bisa dipakai untuk member kami. Pelanggan umum hanya bisa duduk di ruangan besar.”

Mendengar hal itu Betty Li tentunya tidak senang: “Hanya karena member saja kan? Daftarkan saja aku. Berapa harganya? Beritahu aku!”

Sambil berkata demikian Betty Li merogoh tasnya dan mengeluarkan setumpuk uang.

Namun pelayan itu kembali tersenyum sambil bergeleng: “Maaf, member di restoran kami tidak bisa didaftarkan dengan uang. Member ini hanya berlaku untuk orang-orang yang ditunjuk oleh bos kami.”

Wajah Betty Li tampak geram.

Leticia Lin dan Stanley Ning hanya bisa tertegun.

Persyaratan ini, agak terlalu kaku.

Betty Li mana mungkin bisa menerimanya. Amarahnya langsung timbul. Restoran kecil seperti ini, dia ingin duduk di ruangan privat aja, dia dianggap tidak layak. Betty Li yang sangat mementingkan reputasi itu, mana mungkin bisa tahan dengan keadaan ini.

Dan lebih pentingnya lagi, saat ini kerabat dekatnya hadir di sini.

Bukankah ini sama saja dengan mempermalukan dirinya?

“Pergilah, panggil manajer kalian kemari. Pokoknya hari ini aku harus duduk di dalam ruangan privat kalian!” Betty Li kembali berkata dengan kasar kepada pelayan itu.

Sikap pelayan itu masih terjaga dengan sangat baik. Tetapi dia agak tegas mengenai hal ini: “Sekalipun manajer kami datang kemari, tetap saja hasilnya akan sama. Apabila Anda tidak bersedia bekerja sama dengan sistem restoran kami, silakan mengunjungi restoran lain.”

Betty Li kehabisan kata-kata.

Akhirnya dia hanya bisa marah-marah dan mengoceh sambil membawa rombongannya untuk duduk di ruangan besar.

Hanya saja, Koby dan Ferry Zhang tampak murung.

Meskipun mereka tidak berkata apa-apa tapi tampak sekali di wajah mereka kalau mereka sangat tidak puas.

Betty Li melihat situasi itu. Dia merasa reputasinya harus diselamatkan. Diam-diam dia berkata kepada Leticia Lin: “Leticia, bagaimana kalau kamu coba bertanya kepada manajer mereka. Dengan memandang nama keluarga Lin kita, bisakah mereka membiarkan kita makan di dalam ruangan privat.”

“Ini…..” Leticia Lin ingin menolak. Bukankah kamu kemari hanya untuk mengajak mereka makan? Makan di mana saja kan sama saja?

Kalau saja demi orang lain, mungkin Leticia Lin masih bersedia untuk pergi. Tetapi sekarang ini dia kurang rela.

“Aku cari manajer mereka dulu. Aku akan mencoba untuk meminta ruangan privat.” Tiba-tiba Stanley Ning angkat bicara. “Leticia, kamu tidak perlu pergi.”

“Kamu yang mencoba?!” Betty Li mendengar Stanley Ning hendak mencoba untuk meminta ruang privat kepada manajer restoran, lalu mendengus.

Ferry dan Koby Zhang dengan tidak segan-segannya tertawa mengejek.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu