My Enchanting Guy - Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
Ada dua truk yang terus-terusan membuntuti mobil mereka dari belakang. Kelihatannya mengancam dan berjalan dengan jarak yang sangat rapat.
Dan juga, meskipun kedua truk itu telah melewati batas kecepatan, tetapi mereka sama sekali tidak terlihat akan mengurangi kecepatan.
“Hati-hati terhadap dua truk di belakang!” Stanley Ning memperhatikan kedua truk yang semakin mendekat itu dengan seksama sambil memperingati Ferry Zhang yang sedang menyetir.
Namun, Ferry Zhang tidak menganggap peringatannya, malah mendenguskan hidungnya: “Itu kan hanya dua truk besar. Apa yang perlu ditakutkan? Kamu kira aku penyetir pemula?”
“Iya, kan di jalan raya berpapasan dengan truk adalah hal yang biasa terjadi. Lihatlah betapa tegannya dirimu. Nyalimu kecil sekali seperti tikus.” ejek Koby Zhang dengan ironisnya.
Apalagi Betty Li, sudah tidak perlu dijelaskan. Dia juga tidak akan menganggap peringatan Stanley Ning.
Stanley Ning tidak memperdulikan reaksi mereka. Dia mengerutkan dahi dan ekspresinya makin bertambah kaku.
Karena kedua truk besar itu sudah berhasil menyusul mereka dengan kecepatan penuh dan mengapit erat mobil mereka di tengah-tengah dari sisi kanan dan kiri.
Jarak mereka pun semakin lama semakin dekat.
Kedua truk itu seolah ingin langsung menjepit mobil mereka sampai gepeng.
“Cepat injak rem! Berhenti!” Stanley Ning agak gugup dan bergumam kepada Ferry Zhang.
Kalau membiarkan kedua truk ini menjepit mereka, tidak bisa dibayangkan akibatnya. Mereka hanya punya satu kemungkinan. Yaitu terjepit hidup-hidup.
“Aku…” Ferry Zhang saat itu juga sudah merasa ada yang salah. Ditambah dengan suara Stanley Ning, dia jadi gugup. Tidak tahu harus berbuat apa.
“Brummm!” bersamaan dengan bunyi deru mesin truk yang diinjak gasnya, jarak antara mobil mereka dengan kedua truk sudah berada dalam jangkauan.
Hanya butuh mengubah arah saja, mobil mereka akan gepeng seperti kaleng kerupuk.
“Minggir!” dalam keadaan genting seperti ini, Stanley Ning tidak peduli lagi. Dia menarik Ferry Zhang, kemudian kedua tangannya memegang erat setir mobil.
Dalam waktu bersamaan, kakinya menginjak rem sampai habis.
Ckiiitttt!!!
Mobil itu menggelincir hebat. Roda-rodanya meninggalkan garis-garis bekas roda yang dalam di permukaan jalan sampai akhirnya menabrak pembatas jalan dari batu baru bisa berhenti.
Benturan yang hebat itu menyebabkan mereka berlima nyaris terpental keluar mobil.
Tetapi kini mereka sudah terhindar dari bahaya. Begitu melihat mobil mereka berhenti, kedua truk besar itu berangsur pergi.
“Bahaya sekali!” Stanley Ning memandangi truk besar yang menjauh itu, dia menghela napas lega.
Tapi pada saat itu, Betty Li, Leticia Lin dan Koby Zhang ketakutan.
Mereka semua turun dari mobi.
“Ferry Zhang, apa yang terjadi padamu?” setelah turun dari mobil Leticia Lin bertanya pada Ferry Zhang dengan suara rendah.
Ferry Zhang juga sedang ketakutan. Wajahnya pucat. Tubuhnya masih gemetaran tak terkendali.
“Bu… bukan salahku. Stanley Ning yang melakukannya.” Ferry Zhang menunjuk Stanley Ning, siap-siap untuk melempar tanggung jawabnya.
“Aku tadi juga lihat. Jelas bukan salah Ferry Zhang. Stanley Ning yang tiba-tiba merebut setirnya.” Koby Zhang cepat-cepat membuka mulut, membela Ferry Zhang.
Mendengar kata-kata itu, Leticia Lin menengokkan kepala ke arah Stanley Ning.
Dia sempat memperhatikan bahwa kedua truk besar tadi tidak berjalan dengan normal. Kalau begitu… tadi Stanley Ning merebut setir karena ingin menghindari dua truk tadi?
Betty Li yang kesakitan, langsung berteriak marah: “Mati saja mahluk tak berguna ini, dasar pendosa. Kalau kamu mau mati jangan ajak-ajak kita….”
Dimarahi seperti itu, hati Stanley Ning tidak senang.
Jelas-jelas dirinya sudah menolong mereka, kenapa seolah jadi mencelakakan mereka?
Kalau bukan karena tadi dia bereaksi cepat, sekarang mereka smua sudah menjadi setumpuk daging giling!
“Sudahlah, Bu. Stanley Ning bukannya sengaja. Sekarang aku telpon orang untuk membereskan ini semua!” Leticia Lin membantu Stanley Ning bicara.
Setelah berkata demikian, Leticia Lin menyingkir dan mulai menelepon.
Betty Li masih menggertakkan gigi menahan sakit. Melihat Stanley Ning masih berdiri di sana, dia menyembur: “Kamu masih berdiri di sana untuk apa? Memangnya kita mau berjalan kaki mencari makan? Bukannya cepat-cepat kamu mencari apa ada mobil lain.”
Stanley Ning malas meladeninya. Dia membalikkan badan dan pergi. Lalu mulai mencari-cari apakah ada taksi yang lewat.
Sementara itu, Stanley Ning tenggelam dalam pikirannya.
Gerak-gerik kedua truk tadi pasti bukan hanya karena kebetulan belaka. Pasti mereka sengaja. Kalau bukan kecelakaan belaka, maka ini adalah suatu rencana pembunuhan.
Tetapi sampai mati? Siapa yang mau dibuat mati?
Dirinya kah? Atau Leticia Lin?
Dan siapa pelaku di balik semua ini? Sean Yang kah? Atau Andre Lin?
Selang agak lama, Stanley Ning masih belum terpikir juga lalu mengabaikannya. Dia tidak berpikir terlalu banyak lagi. Siapapun orang itu, dan siapa pun targetnya, baik dirinya sendiri atau Leticia Lin, untuk selanjutnya dia tidak boleh lengah.
Stanley Ning segera mengambil ponselnya.
Dia mengetikkan sebaris pesan dan mengirimkannya kepada si kedua saudari kembar yang melindunginya diam-diam. Dia menginstruksikan mereka, bagaimanapun caranya harus memeriksa siapa pelaku pembunuhan ini!
Setengah jam kemudian, Stanley Ning berhasil memberhentikan dua taksi. Dia sendiri duduk di satu taksi untuk mencari restoran. Rombongan Betty Li dan yang lainnya mengikutinya dari belakang.
“Bu, di daerah ini hanya ada satu restoran yang agak besar. Siang ini kita makan dulu apa adanya.” Stanley Ning berkata kepada Betty Li di depan pintu suatu restoran yang dekorasinya tidak begitu mewah.
Betty Li memutar bola matanya sambil melihat Stanley Ning. Dia belum bisa menyudahkan kejadian tadi: “Kamu kira aku itu kamu? Tempat tidak berkelas seperti ini, mana layak untukku?”
“Lagipula apa kamu tidak lihat kalau aku sedang menjamu tamu? Apa kamu sengaja membiarkan mukaku ini harus kutaruh di mana?”
Betty Li terus-terusan mengomel dengan nada dingin terhadap Stanley Ning.
“Bu, kali ini mohon pengertianmu. Barusan aku sudah melihat-lihat, di sekitar sini restorannya sedikit. Hanya restoran ini yang tampaknya paling baik.” Leticia Lin membujuk Betty Li.
Mendengan Leticia Lin angkat bicara, baru Betty Li mengalah.
Akhirnya dia hanya bisa menurut dan sementara waktu memilih untuk masuk ke dalam restoran itu.
Tetapi begitu rombongan ini masuk ke dalam restoran itu, tiba-tiba mata mereka tercerahkan.
Tidak ada yang mengira bahwa restoran yang dari luar tampak tidak menarik ini dalamnya didekorasi dengan sangat berkelas dan mewah.
Bahkan tidak keterlaluan kalau dibilang megah memukau.
“Selamat datang di tempat kami!” seorang pelayan muda dengan pembawaan yang luar biasa tersenyum, menghampiri dan menyapa mereka.
“Tolong bukakan ruang privat untuk kami.” Betty Li berteriak kasar kepada pelayan itu.
Pelayan itu tersenyim dan bergeleng: “Maaf, ruangan privat restoran kami tidak dibuka untuk umum. Ruangan itu hanya bisa dipakai untuk member kami. Pelanggan umum hanya bisa duduk di ruangan besar.”
Mendengar hal itu Betty Li tentunya tidak senang: “Hanya karena member saja kan? Daftarkan saja aku. Berapa harganya? Beritahu aku!”
Sambil berkata demikian Betty Li merogoh tasnya dan mengeluarkan setumpuk uang.
Namun pelayan itu kembali tersenyum sambil bergeleng: “Maaf, member di restoran kami tidak bisa didaftarkan dengan uang. Member ini hanya berlaku untuk orang-orang yang ditunjuk oleh bos kami.”
Wajah Betty Li tampak geram.
Leticia Lin dan Stanley Ning hanya bisa tertegun.
Persyaratan ini, agak terlalu kaku.
Betty Li mana mungkin bisa menerimanya. Amarahnya langsung timbul. Restoran kecil seperti ini, dia ingin duduk di ruangan privat aja, dia dianggap tidak layak. Betty Li yang sangat mementingkan reputasi itu, mana mungkin bisa tahan dengan keadaan ini.
Dan lebih pentingnya lagi, saat ini kerabat dekatnya hadir di sini.
Bukankah ini sama saja dengan mempermalukan dirinya?
“Pergilah, panggil manajer kalian kemari. Pokoknya hari ini aku harus duduk di dalam ruangan privat kalian!” Betty Li kembali berkata dengan kasar kepada pelayan itu.
Sikap pelayan itu masih terjaga dengan sangat baik. Tetapi dia agak tegas mengenai hal ini: “Sekalipun manajer kami datang kemari, tetap saja hasilnya akan sama. Apabila Anda tidak bersedia bekerja sama dengan sistem restoran kami, silakan mengunjungi restoran lain.”
Betty Li kehabisan kata-kata.
Akhirnya dia hanya bisa marah-marah dan mengoceh sambil membawa rombongannya untuk duduk di ruangan besar.
Hanya saja, Koby dan Ferry Zhang tampak murung.
Meskipun mereka tidak berkata apa-apa tapi tampak sekali di wajah mereka kalau mereka sangat tidak puas.
Betty Li melihat situasi itu. Dia merasa reputasinya harus diselamatkan. Diam-diam dia berkata kepada Leticia Lin: “Leticia, bagaimana kalau kamu coba bertanya kepada manajer mereka. Dengan memandang nama keluarga Lin kita, bisakah mereka membiarkan kita makan di dalam ruangan privat.”
“Ini…..” Leticia Lin ingin menolak. Bukankah kamu kemari hanya untuk mengajak mereka makan? Makan di mana saja kan sama saja?
Kalau saja demi orang lain, mungkin Leticia Lin masih bersedia untuk pergi. Tetapi sekarang ini dia kurang rela.
“Aku cari manajer mereka dulu. Aku akan mencoba untuk meminta ruangan privat.” Tiba-tiba Stanley Ning angkat bicara. “Leticia, kamu tidak perlu pergi.”
“Kamu yang mencoba?!” Betty Li mendengar Stanley Ning hendak mencoba untuk meminta ruang privat kepada manajer restoran, lalu mendengus.
Ferry dan Koby Zhang dengan tidak segan-segannya tertawa mengejek.
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyThat Night
Star AngelWonderful Son-in-Law
EdrickPengantin Baruku
FebiBehind The Lie
Fiona LeeLoving Handsome
Glen ValoraMenantu Hebat
Alwi GoMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)