My Enchanting Guy - Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan

Jawaban Stanley Ning membuat Wakil kepala sekolah benar-benar kehilangan kesabarannya: "Apa kamu mau membunuhku? Aku tidak pernah dihina seperti ini, akan kubunuh kamu!"

Memegang alat pemadam api, dia langsung menyerang, mencoba membunuh Stanley Ning.

Tetapi di ruangan itu, kedua kakak beradik Mo masih ada di sana. Bagaimana dia bisa melakukannya?

"Baangg!"

Kakak beradik Mo kiri dan kanan, langsung memukulnya hingga terpingsan, dan merebut alat pemadam di tangannya.

Stanley Ning menatapnya dengan jijik dan berkata kepada staf sekolah: "Aku tidak ingin melihatnya lagi."

"Ya, kami mengerti!" Presdir menendang penjaga keamanan yang tergeletak di tanah dengan keras: "Sudah selesai menontonnya? Cepat pergi! Buang bajingan ini keluar dari sekolah ini! Lalu kalian pergi ke keuangan, ambl gaji kalian dan pergi dari sini!"

Beberapa penjaga keamanan yang telah disengat listrik telah pulih pada saat ini, tetapi mereka takut untuk bergerak karena situasi di dalam ruangan. Sekarang mereka disuruh oleh Presdir dan akhirnya baru bergerak.

Mereka tahu kekuatan dibalik Presdir sekolah ini, dan tidak berani menentangnya, langsung mengangkat Wakil kepala sekolah yang tidak sadar dan bergegas menuruni tangga.

Masalahnya akhirnya diselesaikan.

Presdir dan beberapa pemegang saham utama semuanya menerima telepon dari pengawas keluarga Ning. Sekarang sudah menebak bahwa identitas Stanley Ning tidaklah biasa, segera melangkah maju dan berkata: "Tuan Ning, aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Kami benar-benar tidak menyangka bahwa ada orang seperti ini di sekolah kami!"

"Dan gadis muda ini, kami akan bertanggung jawab atas masalah yang menimpamu. Sekolah kami pasti akan bersedia menebusnya, jika kamu memiliki persyaratan untuk menebus kesalahan kami, katakan saja."

Beberapa petinggi tidak hanya ingin menjalin hubungan baik dengan Stanley Ning, tetapi juga dengan Dewi Lin.

Pada saat ini, suasana hati Dewi Lin sedikit tenang, dan dia tidak lagi menangis.

"Aku di sini untuk melamar pekerjaan menjadi guru, apa sekolah kalian sekolah yang benar-benar bagus? Profil sekolah ini sangat bagus, tetapi ternyata ada Wakil kepala sekolah yang cabul seperti ini......"

Dewi Lin berkata dengan marah.

Presdir dengan cepat melambaikan tangannya: "Ini salah paham, ini benar-benar masalah pribadinya. Sekolah kita benar-benar sangat bagus! Bukan begitu, Kepala sekolah?"

Dia menoleh ke Kepala sekolah dan berbisik padanya, "Secepat mungkin, murid-murid yang tidak taat di sekolah, dan juga para guru yang tidak berperilaku baik, keluarkan semuanya, dan ganti dengan yang baru, terlepas dari koneksi yang mereka miliki, jangan pandang bulu!"

Kepala sekolah mengangguk dan menjawab seperti berpura-pura: "Ya, guru-guru di sekolah kami semuanya adalah guru yang berkualitas, dan murid-murid kita semuanya adalah murid-murid terbaik. Suasana sekolah selalu baik. Ibra Wei ini, dia satu-satunya orang terhina di sekolah! Bajingan! Hari ini, terima kasih pada kalian, membantu sekolah kami membuka seluk beluk bajingan seperti itu dan aku yakin dengan begini sekolah kita akan lebih berkembang lagi! "

Kepala sekolah membungkuk kepada Stanley Ning dan Dewi Lin, dan mengulurkan tangan dan menyalami keduanya dengan antusias, dan berkata: "Karena Nona Lin ada di sini untuk melamar pekerjaan, lebih baik tetap di sini, aku pikir posisi Wakil kepala sekolah ini bisa kamu duduki!"

Diam-diam Presdir memberi acungan jempol kepada Kepala sekolah dan memujinya karena melakukan sesuatu yang bagus.

Stanley Ning dapat berbicara dengan pelayan rumah keluarga Ning, dan identitasnya pasti tidak biasa.

Jika wanita di sisinya dapat bekerja di sekolah ini, itu setara dengan secara tidak langsung menghubungkan sekolah mereka dengan keluarga Ning! Asalkan hubungan ini terpelihara dengan baik, keluarga Ning di Beijing akan puas.

Keluarga Ning di Beijing akan sangat puas, dan mungkin memiliki berbagai kerjasama dengan sekolah, atau berinvestasi, atau ...

Singkatnya, bagi mereka, itu akan banyak manfaatnya!

"Tapi, aku hanya ingin menjadi guru yang bisa mengajar. Ketika aku masih di perguruan tinggi, aku belajar ..."

Meskipun Dewi Lin senang, posisi Wakil kepala sekolah tidak seperti yang dia harapkan.

"Mengajar murid? Tentu saja boleh! Tidak masalah! Siapa bilang Wakil Kepala sekolah tidak bisa menjadi guru paruh waktu? Kalau begini, jika kamu sebagai Wakil kepala sekolah, kamu bisa menjadi wali kelas? Kamu adalah Wakil kepala sekolah ke depannya, pelajaran apa yang ingin kamu ajar?"

Kepala sekolah bertanya, menggosok tangannya.

Dewi Lin mendengar untuk pertama kalinya bahwa Wakil kepala sekolah bisa mengajar, tetapi hal semacam ini tampaknya bertentangan di sekolah. Dia dengan hati-hati mempertimbangkan: "Mengajar Bahasa Inggris."

"Tidak masalah, kedepannya kamu akan menjadi Wakil kepala sekolah di sekolah kita, Walikelas kelas 7 elit A, dan juga guru bahasa Inggris! Ini datamu? Aku akan pergi untuk melakukan prosedur untukmu!"

Di meja Wakil kepala sekolah, masih ada surat lamaran kerja yang dibawa oleh Dewi Lin.

Kepala sekolah mengambilnya, meliriknya, dan bergegas keluar dari kantor untuk mengkonfirmasi rincian lamaran Dewi Lin.

Tidak butuh waktu lama, semua prosedur selesai. Identitas guru juga dilaporkan ke Biro Pendidikan. Hanya tinggal menunggu balasan, Dewi Lin mendapatkan keinginannya!

"Halo ... Seorang guru baru telah datang ke sekolah kami, semua datanya telah diserahkan, tolong cepat diselesaikan, para murid sudah tidak sabar menyambutnya!"

Presdir langsung menggunakan koneksinya dengan Biro Pendidikan.

Dalam waktu kurang dari lima menit, Dewi Lin sudah bisa diangkat sebagai guru.

Dia sangat senang, dan para pimpinan sekolah juga sangat senang memiliki hubungan dengan Stanley Ning.

Wawancara akhirnya berakhir dengan lancar, meskipun sedikit berbelit-belit, hasil akhirnya bisa diterima.

Setelah meninggalkan sekolah, Dewi Lin memegang lengan Stanley Ning dan mengajukan pertanyaan di sepanjang jalan: "Kakak ipar, di mana dua pengawalmu yang kuat? Kemana mereka pergi?"

"Kakak ipar, apa identitasmu? Bagaimana kamu bisa merobohkan keluarga Wei hanya dengan satu kali telepon?"

"Kakak ipar, apa pendapatmu tentang pekerjaanku? Baru saja diterima aku sudah menerima sepertiga gajiku, jika ditotalkan, mungkin ada 100 ribu RMB (sekitar 200 juta rupiah) lebih. Itu selalu membuatku merasa sedikit aneh, kakak ipar, apa menurutmu itu biasa-biasa saja?"

Stanley Ning merasa sakit kepala ditanyai seperti ini, tetapi dia menjawab pertanyaan satu per satu dengan serius.

Pengawal sudah pulang.

Itu adalah Perusahaan Long yang merobohkan keluarga Wei.

Gaji bulanan 100.000 RMB sangat lumayan, kamu harus bekerja lebih keras lagi.

Dewi Lin mendengar jawabannya seperti asal-asalan, dan tahu bahwa Stanley Ning mungkin tidak akan memberitahunya yang sebenarnya, jadi dia tidak bertanya lagi, berpikir dalam hati bahwa dia harus menggali identitas asli Stanley Ning.

Kakak ipar sehebat ini tidak mungkin menjadi menantu yang tak berguna!

"Ngomong-ngomong, kakak ipar, kamu banyak membantuku hari ini.

Dewi Lin tiba-tiba meregangkan suaranya dan berkata.

"Apa yang kamu, apa yang kamu inginkan?"

Wajah Stanley Ning memerah, berpikir bahwa Dewi Lin akan bertanya pada dirinya sendiri jenis permintaan yang akan terlalu berlebihan tetapi akan menyenangkan untuk dipikirkan.

"Pfftt! Lihat reaksimu, apa-apaan ini, kakak ipar! Bagaimana kalau mentraktirmu makan, kamu mau makan di mana?"

Dewi Lin terkekeh.

Stanley Ning tiba-tiba malu: "Dasar, mengapa kamu berbicara seperti itu?"

"Ayo makan, apa yang ingin aku makan? Biarkan aku mentraktirmu!"

Stanley Ning berkata sambil mengipasi wajahnya yang panas.

"Oke! Kalau begitu ajak adik sepupu juga! Sepertinya dia sudah pulang kerja sekarang, kan?"

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu