My Enchanting Guy - Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu

Stanley Ning tidak banyak berpikir, dia hanya ingin melindungi Dewi Lin dari penjahat buas di depannya ini.

Dia mengangguk dan setuju.

Tanpa diduga, Payton Lan berpikir bahwa mereka takut kepadanya dan tiba-tiba menjadi sombong.

"Hapus fotonya? Tidak mungkin! Aku ingin menyimpan foto ini, dan menggunakannya untuk kepuasanku sendiri!"

Topeng Payton Lan telah terbuka, jadi tidak ada yang disembunyikan, melihat setiap bagian tubuh Dewi Lin dengan mata serakah: "Aku tidak hanya ingin foto, tetapi juga mengiginkanmu menemaniku satu malam, jika kamu menolaknya, besok foto vulgarmu pasti sudah ada di internet!"

Payton Lan mengancam.

"Kamu! Omong kosong! Aku tidak pernah ada foto vulgar!"

Dewi Lin tidak pernah menyangka masalah ini akan menjadi seperti ini!

"Hahahaha! Sepertinya kamu tidak tahu banyak tentang komputer, apakah kamu tahu ada sesuatu yang disebut Photoshop? Kamu pikir kenapa kamu terlihat lebih putih saat streaming, itu karena fungsi ini!"

Payton Lan menjilat lidahnya, "Aku hanya mengedit sedikit fotomu, siapa yang bisa melihat kalau foto itu palsu? Yang penting semua orang keluargamu pasti akan bisa melihat foto vulgarmu itu! Oh iya, aku juga bisa mengeditnya dengan foto kakak iparmu juga, atau ditambah pria lainnya!"

Dewi Lin hampir menggila, menggigit bibir bawahnya dan menatap Stanley Ning dengan cemas: "Kakak ipar, bagaimana ini?"

Stanley Ning menepuk pundaknya dengan lembut dan menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, jangan takut."

"Tidak, kamu harus takut! Nak, tidak hanya adik iparmu, tetapi juga informasimu, aku akan menggali semuanya, dan kemudian menaruhnya di Internet! Aku cukup menggunakan fotomu untuk mencari semua informasimu di internet!"

Setelah berkata, Payton Lan mengeluarkan ponselnya dan memotret Stanley Ning.

"Aku akan membuat kalian sangat malu!"

Payton Lan mengancam lagi.

"Aku menyarankan kamu untuk tidak berlebihan, kamulah yang akan sangat malu."

Stanley Ning berkata dengan ringan.

"Oh ya? Kalau begitu tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku pergi dulu, dengan begini kita resmi berperang, aku akan membuat kalian melihat, apa akibat dari mencari masalah denganku! Aku akan menghancurkan kalian, tanpa menyisakan sedikit bukti untuk menuntutku!"

Payton Lan mengambil pakaiannya dan pergi.

"Kamu tidak punya kesempatan lagi. Aku hanya perlu menelpon satu kali dan semuanya akan berakhir untukmu."

Suara Stanley Ning menghentikan Payton Lan yang baru saja berjalan dua langkah.

Dia melihat ke belakang dan menatap Stanley Ning: "Bocah sialan, aku tidak pernah melihat orang yang berpura-pura sehebatmu, aku, seorang hacker, juga perlu waktu untuk menghancurkan seseorang, siapa kamu? Berani berkata kepadaku seperti itu? Hanya satu kali telepon dan menghancurkanku? Ayo, lakukan saja, aku mau lihat."

"Meskipun ini adalah pertama kalinya aku mendengar seseorang yang sangat ingin dihancurkan ..." Stanley Ning tersenyum dan mengeluarkan ponselnya: "Tapi aku tetap dengan senang hati membantu."

Stanley Ning menelpon Santi Mo dan hanya mengucapkan sepatah kata: "Payton Lan yang baru saja kamu selidiki, buat dia sangat malu."

Setelah berbicara, Stanley Ning menutup telepon.

Payton Lan menunggu lama, hanya menunggu tindakan seperti itu. Dia tidak bisa menahan tawa: "Sudah? Begitu saja? Ini bisa menghancurkanku? Bukankah aku masih berdiri di sini? Ayo hancurkan aku!"

Stanley Ning kembali ke tempatnya, duduk, dan perlahan berkata: "Ini benar-benar perlu sedikit waktu, lebih baik duduk dan makan sambil menunggu? Ketika hidangan datang, sepertinya pertunjukannya akan dimulai."

Payton Lan berkata dengan kecewa, "Oke, aku ingin melihat, sampai kapan kamu bisa berpura-pura seperti ini."

"Pelayan! Berikan aku piring dan sendok!"

Dia berteriak.

Waktu berikutnya, Stanley Ning dan Dewi Lin masing-masing memesan makanan favorit mereka dan bertanya dengan penuh perhatian kepada Payton Lan: "Apakah kamu ingin makan? Ini mungkin terakhir kali kamu bisa makan di restoran dalam hidupmu."

"Sialan!"

Payton Lan memarahi, mengeluarkan dompetnya dan menepuknya di atas meja: "Aku punya uang, tidak perlu dibayar olehmu."

Dia membuka dompet, di dalamnya ada kartu warna-warni dari berbagai bank.

"Pelayan! Aku mau pesan makanan!"

Payton Lan mengambil menu dan memesan dua hidangan paling mahal di sini, dan sebotol anggur merah senilai 2 ribu RMB (sekitar 4 juta rupiah), menutup menu: "Aku pesan ini dulu saja."

"Baik, mohon ditunggu ..."

"Tunggu!" Stanley Ning berteriak pada pelayan dan dengan ramah mengingatkan: "Orang ini bukan bersama kami, dan dia harus membayar semua yang dia pesan sendiri."

“Ohh ... baiklah.” Ekspresi pelayan itu terlihat sedikit canggung.

Payton Lan tidak pernah menyangka Stanley Ning akan menekankan ini.

Dia tertawa keras: "Hei, apa maksudmu, kamu pikir aku tidak mampu membayarnya? Pelayan, aku akan membayar langsung yang aku pesan tadi."

Setelah berbicara, Payton Lan langsung mengambil kartu bank-nya dan menyerahkannya kepada pelayan.

“Baik!” Pelayan itu pergi.

Tidak lama kemudian, pelayan itu kembali: "Maaf, tuan, kartumu tidak ada saldo."

Payton Lan terpana, dan mengambil kartu itu untuk memeriksanya beberapa kali: "Bagaimana mungkin? Kartu ini seharusnya ada saldo."

"Kartumu telah diblokir ..."

"Hah!" Payton Lan tidak banyak berpikir, dan mengambil kartu lain: "Pakai ini."

Pelayan itu kembali lagi: "Maaf, tuan, kartu ini juga telah diblokir. Aku sudah memberi tahu dapur untuk tidak memasak makananmu, apakah kamu yakin masih ingin memesan makanan di tempat kami?"

Pelayan sudah curiga bahwa Payton Lan di sini untuk menipu.

Payton Lan menyadari bahwa ada sesuatu yang salah, dia dengan cepat menemukan kartu lain dan menyerahkannya kepada pelayan: "Ini! Kartu ini pasti tidak ada masalah."

Pelayan langsung mengambil mesin EDC saat ini: "Maaf, kartu ini juga tidak bisa!"

"Bagaimana dengan ini?"

"Tidak bisa."

"Yang ini?"

"Juga tidak bisa..."

"Yang ini?"

"Maaf ……"

Mencoba banyak sekali kartu berturut-turut, dan menggesek semua kartunya, dan tidak ada yang berhasil.

Stanley Ning berkata sambil tersenyum: "Lihat, hidangan belum disajikan, dan ini sudah dimulai. Aku kira kamu bisa makan makanan enak terakhir ini."

Payton Lan sedikit bingung, dia tidak bisa mengerti mengapa semua kartunya diblokir. Tapi dia tidak mau menghubungkan masalah ini ke telepon Stanley Ning tadi.

"Tidak mungkin, itu tidak mungkin karena teleponmu tadi!"

Payton Lan mencibir dan membuka dompetnya: "Aku akan mebayar tunai, hari ini aku harus makan makanan ini!"

Di dompetnya, tidak ada banyak uang tunai, hanya ada sekitar 5 ribu RMB, tetapi untuk membayar makanan yang baru saja dipesan sudah lebih dari cukup.

Tetapi saat dia baru mengeluarkan uang dan bahunya ditepuk oleh seseorang: "Akhirnya aku menemukanmu, Payton Lan, kamu punya uang untuk makan enak, dan tidak punya uang untuk membayar hutangmu?"

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu