My Enchanting Guy - Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
Sepanjang perjalanan, Dewi Lin hanya duduk di kursi penumpang, semakin dipikir semakin emosi, dia pun tidak mempedulikan Stanley.
Sesampainya di rumah, dia langsung menangis kepada Betty dan menceritakan kejadian itu yang sudah ditambahi bumbu-bumbu, sehingga terlihat Stanley adalah orang yang sangat jahat.
Betty Li yang mendengarnya pun emosi seketika: “Stanley, apa yang kamu lakukan, aku menyuruhmu untuk melihat Dewi, tidak menyuruhmu untuk semena-mena kepadanya, kenapa kamu malah ikut campur sampai seperti ini?”
Stanley pun menjawab: “Aku tidak ikut campur, pria itu jelas-jelas adalah seorang pembohong.”
Betty sama sekali tidak mempercayai penjelasan Stanley.
“Aku rasa kamulah pembohong, awalnya dia menginginkan Dewi untuk menjadi pacarnya, dan pria itu bisa saja membantu masa krisis perusahaan sekarang, dan lihat sekarang, orangnya marah kan!”
“Dasar kamu memang sampah, semenjak kamu datang ke keluarga kami, tidak pernah satu hari pun hidup kami baik-baik saja!”
Betty Li memaki Stanley, semua kata-kata yang tidak enak didengar pun dikeluarkan.
Dewi Lin pun menyambungnya: “Iya betul! Ibu, kita sudah merawatnya bertahun-tahun, sudah sampai batasnya, sekarang lebih baik usir dia keluar!”
Leticia yang mendengarkan mereka pun sudah tidak tahan: “Dewi, apa yang kamu lakukan? Yang dilakukan Stanley adalah semua demi kebaikan kamu! Stanley, cepatlah meminta maaf kepada Dewi.”
“Aku tidak salah, kenapa aku harus minta maaf?” Stanley menggelengkan kepalanya, karena malas mempedulikan mereka, dia pun segera naik ke lantai atas.
“Dasar kamu sampah! Berani-beraninya seperti itu di depanku, benar-benar membuatku marah......”
Betty Li yang begitu emosi pun memakinya sambil menghentakkan kakinya.
Kalau saja bukan Leticia yang memotong mereka, bisa jadi Betty menendang Stanley berkali-kali.
Di sisi lain, masalah Andre Lin dengan perusahaan cabang keluarga Ning yang gagal berantakan itu pun dengan cepat diketahui oleh neneknya.
Nenek pun segera meneleponnya dan langsung menyuruhnya pulang.
“Andre, sebenarnya bagaimana kamu mengurusnya? Bukankah hari itu kamu sudah bersumpah padaku tidak akan terjadi masalah?” raut wajah nenek pun tidak begitu menyenangkan, dengan galak bertanya kepada Andre Lin.
Tubuh Andre pun bergemetaran, dengan wajah salah berkata: “Nenek, jangan salahkan aku, mereka sama sekali tidak memberiku kesempatan untuk membahasnya, aku juga tidak punya cara lain.”
Nenek menaikkan alisnya semakin tinggi, suaranya pun semakin dalam: “Tidak perlu menjelaskan, urusan ini kamu sendiri yang memintanya, bagaimanapun juga jangan sampai gagal, kalau tidak, aku akan langsung mengambil perusahaan yang kamu urus.”
Wajah Andre Lin terlihat seperti ingin menangis, dengan pasrah dia pun menganggukkan kepalanya: “Baik nek, besok aku akan pergi sekali lagi, bagaimana pun juga aku harus mengurus ini semua dengan baik.”
Dan saat itu juga.
Di kediaman keluarga Hu.
Sean Yang menerima pesan singkat dari Betty Li, setelah mengetahui keadaan keluarga Lin, dia pun merasa sangat bahagia: “Benar-benar Tuhan memberkati! Leticia, jangan berharap kamu bisa lepas dari genggamanku.”
Kemudian Sean Yang pun menelepon Leticia Lin.
Saat di dalam kamar, ketika Leticia ingin menanyakan kepada Stanley, kenapa Stanley begitu yakin bahwa pria itu adalah penipu, dan saat itu pula telepon dari Sean Yang pun datang.
Wajah Leticia pun berubah menjadi suram.
“Sean Yang, mau apa lagi kamu?” Leticia langsung bertanya dengan nada dingin.
Sean Yang tertawa dengan bangga: “Leticia, keadaan perusahaanmu aku sudah tahu semuanya, kalau saat itu kamu menyetujui persyaratanku, bukannya baik-baik saja, bukankah semua masalah akan dengan mudahnya terselesaikan.”
“Walaupun perusahaanku bangkrut, aku tidak akan menyetujui permintaanmu yang kotor itu!” kata Leticia dengan yakin dan dengan nada yang sangat emosi.
Sean Yang pun emosi dan langsung mengancamnya: “Iyakah? Kalau begitu jangan salahkan aku kalau uang 20 juta RMB (Sekitar 40 miliar rupiah) akan aku tarik kembali, aku lihat kamu bisa apa nanti?”
Setelah berbicara seperti itu, dia pun memutuskan teleponnya.
Leticia Lin seketika terdiam.
Tetapi saat ini juga Leticia tiba-tiba teringat akan sesuatu.
Sean Yang sudah berkali-kali mengancamnya akan menarik uang itu kembali, tetapi kenapa dia tidak pernah melakukan aksinya?
Ini seperti bukan caranya.
Satu-satunya kesimpulan hanyalah, 20 juta RMB itu bukan dia yang investasikan!
“Benar juga, hari itu dia juga tidak katakan bahwa dia yang menginvestasikan 20 juta RMB itu, tetapi malah kami yang mengira bahwa dia yang menginvestasinya, apakah jangan-jangan dia menggunakan 20 juta RMB ini untuk mengancamku?” kata Leticia dalam hati dengan kaget, akhirnya mengerti semuanya.
Dan juga Leticia mengingat kembali kata-kata Stanley kepadanya, dia katakan bahwa Sean Yang tidak mungkin bisa menarik uang itu karena dia sama sekali tidak berhak.
Jangan-jangan dari awal dia sudah tahu masalah ini?
Tetapi bagaimana caranya dia tahu?
Selain Sean Yang, siapa lagi yang bisa menginvestasikan kepadanya 20 juta RMB itu? Tidak mungkin sekali kan?
Leticia pun menatap dengan serius ke arah Stanley Ning: “Stanley, kamu hari itu bagaimana tahu bahwa Sean Yang tidak mungkin menarik investasinya? Apakah kamu tahu siapa yang menginvestasikan uang itu?”
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Stanley pun terdiam.
Kemudian dia merespon, sepertinya Leticia sudah tahu bahwa uang itu bukanlah milik Sean Yang.
“Aku mana tahu uang siapa itu, hari itu aku hanya berkata sembarangan.” Stanley pun segera mencari alasan.
Jika belum sampai terdesak, Stanley masih tidak ingin membongkar identitasnya.
Leticia yang melihat Stanley pun sedikit tidak percaya.
Stanley salah tingkah dan tertawa: “Sudah sangat malam sekali, beristirahatlah lebih awal.”
Setelah itu Stanley pun pergi, karena jika tidak pergi, Leticia akan terus-menerus bertanya kepadanya, kalau sampai identitasnya keluar sedikit saja, akan bahaya sekali.
Melihat Stanley yang pergi, sorot mata Leticia pun terlihat sedikit kesal dan tidak tahu sedang memikirkan apa.
Satu malam itu pun hening.
Keesokkan paginya, Andre Lin kembali pergi ke perusahaan cabang keluarga Ning.
Tidak ada jalan lagi, nenek sudah memberi perintah mati itu, jadi kalau dia tidak mengurusnya dengan baik, maka habislah sudah.
Tetapi hasilnya juga sama, Patrick Chen sama sekali tidak ingin membahas dengannya, dan sekali lagi Andre Lin pun diusir oleh satpam-satpam itu.
Permintaan mereka juga sama: Mereka ingin Leticia Lin yang datang membahasnya, kalau tidak kerjasama itu akan batal!
Dan juga sikap mereka pun semakin keras.
Dan akhirnya membuat Andre Lin ketakutan.
Hatinya marah dan menyesal.
“Kali ini habislah sudah, mau memindahkan batu, tetapi yang kena malah kaki sendiri, kalau tahu seperti ini, dia tidak akan pergi untuk meminta bertanggung jawab atas kerjasama ini.” Andre Lin pun merasa sangat menyesal.
Sayangnya tidak ada obat penyesalan untuknya.
“Tidak boleh, aku tidak akan membiarkan nenek mengambil perusahaan yang aku urus.” Andre Lin pun tidak dapat menerimanya, tetapi dia juga tidak tahu harus bagaimana baiknya.
Dengan pasrah, dia hanya menelepon ayahnya.
Dan sekarang satu-satunya orang yang bisa membantunya hanyalah ayahnya, Fredy Lin.
“Ayah, kali ini kamu harus membantuku!” begitu telepon tersambungkan, Andre Lin pun menangis kepada ayahnya.
“Andre, kenapa?” Fredy Lin pun menjadi binggung dan bertanya.
Andre pun menceritakan seluruh kejadian itu kepada Fredy Lin.
Begitu mendengarnya, emosi Fredy pun naik: “Kacau, kenapa kamu melakukan hal seperti itu, bukankah ini namanya kamu memindahkan batu, tetapi malah kena kaki kamu sendiri!”
Mendapat nasihat dari ayahnya, hati Andre Lin pun semakin kacau: “Ayah, sekarang hanya kamu yang bisa membantuku, kamu bantulah cari cara.”
Fredy menghela napas panjang, masalah sudah sampai di titik ini, susah sekali untuk diselesaikan.
Kemudian Fredy Lin berpikir, setengah menit kemudian dia pun berkata: “Masalah sudah sampai di titik ini, hanya Leticia yang bisa membantumu, pergilah meminta maaf padanya, siapa tahu akan bisa merubah kesempatan.”
Andre Lin yang mendengarnya pun sebenarnya tidak dapat menerima saran itu, hanya saja tidak ada cara lain lagi.
Mau bagaimana pun, selesaikan dulu masalah di depan mata.
Di perusahaan Letophika, Leticia sedang mengurus dokumen-dokumennya, saat itu, tiba-tiba mendapat telepon dari paman terbesarnya, dia seketika kaget.
“Leticia, sebelumnya Andre sudah keterlaluan denganmu, aku mewakili dia untuk meminta maaf padamu.” Demi Andre Lin, Fredy Lin pun sampai menelepon Leticia dengan nada merendah dan meminta maaf.
Leticia mengangkat alisnya, seluruh tubuhnya pun terdiam kaku.
“Paman tertua, maksud anda?” Leticia bertanya dengan ragu.
“Leticia, kali ini berilah muka untuk pamanmu ini, bolehkah kamu memaafkan Andre? Kamu bantulah dia, bagaimana pun kita adalah satu keluarga.” Nada Fredy Lin terdengar sangat serius.
Kemudian Fredy Lin pun memberitahukan seluruh masalah kepada Leticia.
Hatinya seketika menjadi lega, ternyata bukan yang dia bayangkan.
Ternyata adalah masalah Andre Lin.
Leticia perlahan-lahan pun menurunkan emosinya.
Bukankah kamu mau merebut kerja kerasku? Bukankah kamu sangat bangga? Dan sekarang kamu sedang mendapatkan karmanya kan?
Mampus!
“Leticia, kamu sedang mendengarkan kan?” Fredy Lin bertanya.
Leticia pun baru merespon, walaupun dia tidak ingin bertemu dengan Andre Lin, tetapi karena sekarang Fredy Lin yang meminta maaf padanya dan merendah, membuat hati Leticia pun sedikit luluh.
“Paman tertua, aku......” Leticia baru saja mau menyetujuinya.
Dan pada saat ini, Stanley dengan buru-buru memberikan isyarat mata kepada Leticia.
Leticia terdiam sejenak, kemudian dia pun melakukan apa yang disuruh oleh Stanley: “Paman tertua, maaf, sekarang aku sedang ada rapat mendadak, ada urusan apa lagi nanti kita baru bicarakan.”
Setelah berkata seperti itu, Leticia pun memutuskan teleponnya.
“Stanley, tadi kamu kenapa menghentikanku?” Leticia bertanya dengan bingung.
“Masalah memaafkan nanti saja baru dikatakan, lagipula, kita tidak boleh begitu saja melepaskan Andre Lin.”
Sorot mata Stanley seperti ingin bermain.
Waktu itu, dia mencari mereka dan menginginkan nyawa mereka, tentu saja Stanley tidak akan dengan mudah melepaskannya.
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingBretta’s Diary
DanielleDiamond Lover
LenaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaInnocent Kid
FellaIstri kontrakku
RasudinPerjalanan Selingkuh
LindaMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)