My Enchanting Guy - Bab 194 Teman Biasa

Mereka biasanya tidak punya banyak uang untuk datang ke tempat seperti ini. Jika mereka datang sendiri, mereka biasanya harus menghabiskan satu atau dua ribu RMB (sekitar 2 sampai 4 juta rupiah).

Jika mencari gadis di sini, akan menghabiskan lebih banyak uang. Dan tidak bisa sembarangan mendapatkan wanita di sini, karena harus memenuhi syarat terlebih dahulu, dan harus menjadi anggota di sini.

Dan gaji mereka beberapa beberapa ribu RMB sebulan, bagaimana bisa membuat kartu anggota di sini?

Sekarang Tuan muda Qin bersedia mengeluarkan uang untuk menjadikan mereka anggota di sini, dan ini adalah kartu emas tingkat tertinggi, dan mengisikan saldo 50.000 RMB ke kartu!

Ini bagaikan mendapatkan durian runtuh! Dan yang perlu mereka lakukan hanyalah menemukan cara untuk mencocokkan Tuan muda Qin dengan Dewi Lin, yang bekerja sama!

"Tuan muda Qin, kamu tenang saja, serahkan saja pada kami!"

Guru Liu segera menerima pekerjaan itu, takut Tuan muda Qin akan menyesalinya.

Guru Zhu mengangguk, sangat bahagia sampai dia tidak bisa berbicara lagi.

Di mata mereka berdua, Tuan muda Qin adalah anak dari keluarga kaya, dan keluarganya memiliki uang dan status. Tapi Dewi Lin hanyalah seorang guru biasa di sebuah sekolah.

Ini perbedaan tingkatan!

Asalkan identitas Tuan muda Qin yang sebenarnya diekspos, tidak peduli betapa cantiknya Dewi Lin, dia pasti akan menerimanya!

Di dunia ini, siapa yang tidak tertarik dengan uang?

"Baiklah kalau begitu..."

Tuan muda Qin tersenyum senang, dan tiba-tiba ponsel berdering.

Guru Liu dengan cepat mencari-cari, mengeluarkan ponselnya, dan memandang layar: "Tuan muda Qin, dia sudah datang! Kakak ipar sudah datang!"

Di kantor, Guru Liu adalah tipe orang yang dapat berbicara dengan siapa pun dan mudah bergaul.

Ketika Dewi Lin pertama kali tiba di sekolah, dia adalah orang yang satu-satunya mengajak dia berbicara, jadi karena itu dia ada nomor telepon Guru Liu.

Semua orang tahu dengan jelas, dan Henky Qin tidak terlalu peduli.

Namun, memanggil kakak ipar ini membuat Tuan muda Qin sangat senang, dia melambaikan tangannya dan memberi isyarat kepada Guru Liu untuk menjawab telepon.

"Sstt, kita masih belum benar-benar resmi, jangan memanggil seperti itu! Hahaha ... Dia sudah datang, selanjutnya kalian harus melakukan yang terbaik, ayo jawab teleponnya."

Guru Liu segera menjawab telepon.

"Halo? Guru Lin ..."

"Halo, aku sudah di sini, sekarang aku di luar. Apakah kalian sudah datang?"

"Sudah, kami sudah di sini dari tadi, sekarang tinggal menunggu Guru Lin, ayo masuk, sebutkan saja nama Guru Qin pada pelayan, mereka akan langsung membawamu masuk."

Kata Guru Liu.

Henky Qin kemudian memberinya sedikit isyarat mata, Guru Liu mengerti dan segera mengubah perkataannya: "Ehh, tidak, tidak, kenapa menyuruhmu masuk sendiri, kamu adalah tamu khusus Guru Qin, aku akan keluar menjemputmu!"

Henky Qin mengangguk.

Dewi Lin harus merasakan antusiasme mereka untuk hal berikutnya bisa lebih mudah.

Guru Liu segera berdiri dan mengajak Guru Zhu keluar dari ruangan.

Di luar pintu, Dewi Lin menutup telepon dan berkata kepada Stanley Ning: "Mereka sudah datang dan keluar untuk menjemput, ayo masuk!"

"Baik."

Stanley Ning mengangguk. Dewi Lin segera mengambil tangan Stanley Ning. Stanley Ning sedikit tidak nyaman, tapi jika dia melepaskan tangannya, itu pasti akan melukai hati Dewi Lin, jadi dia hanya bisa mendiamkannya saja.

Begitu memasuki pintu, Dewi Lin melihat Guru Zhu dan Guru Liu menyambut mereka dengan hangat.

Di depan orang lain, Dewi Lin masih sangat pemalu dan segera melepaskannya, tidak lagi memegang Stanley Ning.

"Halo, Guru Liu, Guru Zhu! Hehe... Terima kasih telah mengundangku untuk makan malam."

Guru Liu segera berkata: "Kenapa berterima kasih dengan kami, bukan kami berdua yang membayar makanan hari ini, seharusnya berterima kasih pada Guru Qin, karena dia yang hari ini mentraktir kita!"

Pada saat ini, perlu untuk memperjelas siapa Tuan hari ini dan memberi tahu siapa yang mentraktir, sehingga Dewi Lin memiliki kesan yang bagus tentang Henky Qin.

Guru Zhu melirik Guru Liu, dia baru saja ingin mengatakan itu, tetapi direbut oleh Guru Liu. Hanya bisa mengangguk: "Ya, ya, benar sekali, hahaha ..."

"Sungguh? Hmm ... Baiklah, lain kali aku akan mentraktir kalian." Kata Dewi Lin.

Dia datang ke sini hari ini hanya agar bisa lebih akrab dengan rekan-rekannya, dan tidak ingin mengambil keuntungan dari orang lain.

Guru Liu menggelengkan kepalanya, "Hehe, bagaimana mungkin membiarkan wanita cantik mentraktir kami? Bahkan jika kami setuju, Tuan muda Qin tidak akan setuju."

"Oh iya ... Henky Qin? Di mana dia?" Tanya Dewi Lin dengan penasaran.

"Tuan muda Qin tentu saja menunggu di dalam ruang privat, menyambutmu seperti ini tentu saja cukup kami berdua saja. Kakak ..."

Guru Zhu hampir saja keceplos mengatakan "kakak ipar".

Bagaimana bisa memanggilnya kakak ipar, pacaran saja belum, ini bisa membongkar tujuan asli Henky Qin.

Guru Liu langsung menginjak kaki Guru Zhu dengan cepat.

Guru Zhu langsung berhenti berkata, baru berkata setengah sudah direbut lagi oleh Guru Liu.

"Kakak ... Qin! Kakak Qin sedang melihat menu tadi! Dia juga berkata, untuk merayakan kedatangan seorang wanita cantik di kantor kami, harus memesan anggur yang baik dan makanan yang enak, jadi dia sekarang juga sedang berunding dengan pelayan, memilih hidangan yang enak!"

Guru Liu berhasil menyimpulkan.

Dewi Lin berpikir keduanya terlalu antusias dan tersenyum malu: "Aku hanya pendatang baru, dan tidak menyangka para senior akan menyambutku seperti ini. Baiklah, ayo kita masuk."

Guru Liu dan Zhu mengangguk lagi dan lagi: "Ya, ya, ayo masuk!"

Mereka bertiga berjalan masuk, dan Stanley Ning tentu saja mengikutinya.

Setelah berjalan dua langkah, Guru Liu menemukan seorang pemuda yang selalu bersamanya, tetapi ia tidak mengenalnya sama sekali.

"Ehh, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu selalu mengikuti kami?"

Guru Liu berkata tanpa sungkan kepada Stanley Ning: "Pergilah, ini bukan tempat untuk orang-orang sepertimu, di luar sana ada KTV (tempat karaoke), pergi ke sana saja!"

Melihat ini, Dewi Lin dengan cepat berdiri di depan Stanley Ning: "Itu ... Guru Liu, kamu salah paham, aku yang membawanya untuk menemaniku."

"Hah?"

Guru Liu terkejut, menunjuk ke Stanley Ning, dan bertanya dengan tidak percaya: "Apa, apakah ini pacarmu?"

Dewi Lin memerah.

Dia ingin, tapi sayangnya tidak.

Jadi dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, hanya ... teman biasa!"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu