My Enchanting Guy - Bab 37 Menolong Adik Ipar

Di dalam ruangan VIP, Dewi Lin terlihat begitu senang dengan pria tersebut dan dia sama sekali tidak menyadari kalau Stanley Ning sedang mendengar percakapan mereka dari luar ruangan.

“Kak Seannor, kejadian semalam harus menyalahkan kakak iparku yang brengsek itu. Aku minta maaf kepadamu sekarang. Aku harap kamu tidak marah kepadaku.” Dewi Lin pun meminta maaf kepada pria itu.

Pria itu pun tersenyum dengan elegan: “Tidak masalah, aku tidak begitu mementingkan hal itu.”

Dewi Lin pun merasa lega dan berkata dengan senang: “Kak Seannor, atau kamu.....”

Sambil mengatakan itu, Dewi Lin seketika merasa sekujur tubuhnya tidak berdaya dan dia pun terduduk lemas di atas kursi.

“Ada apa dengan aku......”

Pria itu pun tersenyum jahat: “Apakah kamu sekarang merasa sedikit pusing dan tidak berdaya?”

Dewi Lin menjawab iya dan jantungnya mulai berdegip kencang: “Kak Seannor, apa yang terjadi?”

Setelah mengatakan itu, Dewi Lin pun mendaratkan pandangannya pada gelas yang berisi air itu. Dewi Lin akhirnya mengerti ternyata dirinya telah diracuni.

“Kak Seannor, kenapa kamu melakukan ini?” tanya Dewi Lin dengan marah.

Pria itu berdiri dan terlihat ekspresi aslinya: “Kamulah yang terlalu polos, apakah hingga sekarang kamu masih mengira kalau aku adalah Seannor?”

Mendengar ini, sekujur tubuh Dewi Lin pun bergetar dan ekspresinya terlihat begitu panik: “Apa? Kamu bukan kak Seannor? Siapa kamu sebenarnya?”

Pria itu tersenyum nakal dan berjalan ke arah Dewi Lin: “Kamu tidak perlu mengetahui siapa aku sebenarnya. Yang perlu kamu ketahui adalah kedepannya kamu sudah merupakan milikku.”

Pria itu berjalan ke sisi Dewi Lin dan membuka bajunya dengan kasar. Kini, tubuhnya yang mempesona itu telah terlihat dengan jelas.

Dewi Lin merasa kedinginan dan tubuhnya mulai bergetar karena ketakutan.

Namun dia tidak memiliki tenaga untuk melawan!

Dia mulai memohon dengan suara yang bergetar: “Jangan.... aku mohon padamu untuk melepaskanku. Aku bisa memberimu uang, berapapun jumlahnya akan aku berikan.”

Pria itu menatap tubuh Dewi Lin dan menjilat bibirnya sendiri: “Jangan melawan, aku akan melakukannya dengan lembut.”

Setelah mengatakan itu, pria itu langsung menyerbunya layaknya seperti seorang serigala yang kelaparan.

Dewi Lin mulai menangis dan dia merasa begitu menyesal di dalam hatinya.

Kenapa dia tidak mendengar perkataan Stanley Ning sejak awal?

Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur!

Setelah memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, rasa malu dan juga marah semakin membara pada Dewi Lin. Akhirnya dia pun jatuh pingsan.

Pria itu tersenyum dan mulai membuka bajunya sendiri.

Dia terpaksa melakukan ini karena Dewi Lin benar-benar begitu menggoda.

Brakk!

Di saat ini, Stanley Ning pun mendobrak pintu ruangan tersebut.

Pria itu terkejut dan langsung berdiri. Setelah melihat keberadaan Stanley Ning, dia pun berjalan mundur beberapa langkah: “Kamu lagi, apa yang ingin kamu lakukan?”

Stanley Ning menatap ke arah Dewi Lin yang telah jatuh pingsan itu sambil berjalan menghampiri pria itu: “Yang ingin aku lakukan? Menghajar pria brengsek seperti kamu.”

Setelah mengatakan itu, Stanley Ning pun mulai memukul pria itu.

Beraninya pria itu memalsukan dirinya untuk menggoda adik iparnya sendiri. Stanley Ning semakin marah ketika memikirkan hal ini.

Hidung dan wajah pria itu mulai membengkak karena pukulan dari Stanley Ning. Dia lalu memohon dengan penuh kasihan: “Jangan pukul aku lagi. Aku tidak berani melakukan hal ini lagi ke depannya. Aku mohon padamu, jangan pukul aku lagi.”

Stanley Ning tidak memperdulikan hal itu dan tetap menghajar pria itu. Dia melampiaskan semua amarah yang ada di dalam hatinya dan menatap pria itu sambil bertanya: “Kenapa kamu berpura-pura menjadi Seannor?”

Pria itu sudah ketakutan dan dia langsung menjawab dengan tanpa ragu: “Awalnya, aku adalah penggemar dari Dewi Lin. Aku selalu menonton siaran langsung darinya. Namun suatu hari, aku tidak lagi bisa menahan nafsuku sendiri dan aku pun memilih untuk melakukan hal ini.”

“Aku sudah tahu akan kesalahanku sendiri. Aku tidak lagi berani melakukan ini kedepannya. Mohon ampuni aku.”

Setelah mendengar perkataan pria itu, Stanley Ning pun menatapnya dan mengancam dirinya: “Anggap saja ini adalah peringatan buatmu. Jika kamu berani menganggu Dewi lagi, maka kamu harus menanggung resikonya!”

“Iya, aku tidak berani melakukannya lagi.” Pria itu segera memberi kepastian.

Stanley Ning tidak lagi menghiraukannya dan langsung merangkul Dewi Lin yang telah pingsan itu. Mereka lalu keluar dari ruangan tersebut.

Setelah keluar dari hotel, mereka pun segera pulang ke rumah dengan mobil.

Kebetulan Leticia Lin juga telah pulang. Ketika dia masuk ke dalam rumah, dia melihat Stanley Ning sedang memeluk Dewi Lin untuk masuk ke dalam rumah.

“Stanley, apa yang terjadi pada Dewi?”

Tanya Leticia Lin dengan panik.

“Begitu panjang ceritanya, aku akan menjelaskannya kepadamu nanti.”

Jawab Stanley Ning sambil meletakkan Dewi Lin di atas sofa pada ruang tamu.

Saat ini, Betty Li pun berjalan keluar.

Ketika melihat Dewi Lin jatuh pingsan dan pakaiannya dalam kondisi tidak rapi, dia seketika merasa begitu marah: “Stanley Ning, dasar binatang, apa yang kamu lakukan pada Dewi Lin?”

Stanley Ning pun menggelengkan kepala dengan tidak berdaya.

Dia sejak awal telah menduga semuanya akan menjadi seperti ini.

“Stanley Ning, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah kamu melakukan hal tidak sopan pada Dewi?”

Tanya Leticia Lin dengan cuek sambil menatap Stanley Ning.

Stanley Ning lalu tersenyum pahit: “Leticia, kenapa kamu juga tidak mempercayaiku? Apakah aku adalah orang yang seperti itu?”

Betty Li langsung menghampiri Stanley Ning dan berkata dengan suara yang kuat: “Stanley Ning, kamu harus memberikan penjelasan kepadaku hari ini. Kalau tidak, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja.”

Stanley Ning pun melambaikan tangannya: “Ibu, semua ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Hari ini aku sedang membicarakan bisnis bersama temanku di hotel. Ketika ingin pulang, aku melihat Dewi Lin sedang bertemu dengan pembohong yang waktu itu pernah ia temui. Aku pun pergi mengikuti mereka...”

Stanley Ning pun mengatakan kenyataan yang ada.

Ekspresi Leticia Lin terlihat lebih lega setelah mendengar ini.

Namun Betty Li tidak mempercayai hal itu, dia tetap menatap Stanley Ning dengan tatapan yang menyeramkan: “Stanley Ning, apakah kamu mengira aku akan mempercayai semua omong kosongmu ini? Segera katakan kepadaku kebenaran yang ada.”

Stanley Ning pun melambaikan kedua tangannya: “Yang aku katakan tadi adalah perkataan yang jujur. Aku juga tidak akan berkata apapun lagi jika kamu tidak mempercayainya.”

Setelah itu, Stanley Ning tidak lagi berbicara dan dia juga tidak ingin memberi penjelasan lebih lagi jika Betty Li tidak mempercayainya.

“Hm!”

Saat ini, Dewi Lin yang tengah berbaring di atas sofa itu pun mulai menyadarkan diri.

Melihat itu, Betty Li segera menghampirinya: “Dewi, apa yang terjadi padamu?”

Dewi Lin menatap sekelilingnya dan merasa lega setelah dia tahu kalau dirinya sedang berada di rumah.

Dia merasa ketakutan ketika memikirkan kembali kejadian tadi. Dia kembali menangis dengan penuh kasihan.

Melihat kondisi itu, Bety Li seketika menjadi begitu panik: “Dewi, apa yang terjadi? Stanley Ning lah yang membawa kamu pulang ke rumah. Apakah dia melakukan sesuatu padamu?”

“Katakanlah kepada ibu, ibu akan meminta keadilan untukmu.”

Setelah mendengar kalau Stanley Ning yang membawanya pulang ke rumah, Dewi Lin pun menatap Stanley dengan tatapan yang penuh akan rasa terimakasih.

Setelah itu, Dewi Lin pun mulai menjelaskan hal itu sambil menangis: “Ibu, hal ini tidak berhubungan dengan Stanley. Ini semua adalah salahku...”

Dewi Lin lalu menjelaskan kembali kejadian itu.

“Kamu sangatlah bodoh!”

Kata Betty Li setelah mendengar penjelasan dari Dewi Lin.

Dewi Lin kembali menangis.

Melihat kondisi itu, Leticia Lin pun menghibur Dewi Lin.

Setelah sepuluh menit berlalu, kondisi Dewi Lin terlihat lebih membaik dari sebelumnya. Dia pun menatap Stanley Ning dan berkata dengan tulus: “Kakak ipar, terimakasih telah menolongku.”

Stanley Ning tersenyum: “Tidak apa-apa, untung saja aku kebetulan melihatmu tadi dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan padamu. Kamu harus berhati-hati ke depannya dan jangan mudah mempercayai orang lain.”

Dewi Lin pun menganggukkan kepala.

Dari kejadian kali ini, dia merasakan ketakutan yang mendalam.

Setelah itu, Dewi Lin terpikir akan kejadian waktu itu. Dia lalu menatap Stanley Ning dan bertanya: “Kakak ipar, kenapa kamu bisa memastikan kalau pria itu adalah pembohong?”

Sikap Dewi Lin terhadap Stanley Ning seketika berubah drastis.

Leticia Lin juga merasa aneh dan dia pun menatap Stanley Ning.

Stanley Ning merasa sedikit canggung dan tidak tahu harus menjawab apa.

Setelah terdiam beberapa detik, dia pun mencari sebuah alasan: “Sebenarnya ini hanyalah perasaanku saja. Pria itu terlihat bukan seperti orang baik.”

Dewi Lin menganggukkan kepala dan tidak bertanya lagi.

Namun dia tidak mempercayai jawaban Stanley Ning itu. Dia tahu kalau Stanley Ning sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu